Kamis, 31 Mei 2012

BELAJAR MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN (Renungan)


DIBEBASKAN UNTUK
MEMBERITAKAN KEMASHURANKU
YESAYA 43 : 14 – 21

Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan
memberitakan kemasyhuran-Ku."
YESAYA 43 : 21

DITULIS DI
MEDAN – SUMATERA UTARA

OLEH

PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
A.  PENGANTAR

Perubahan sosial berdampak luas bagi kehidupan pribadi maupun kelompok. Dan, keadaan ini wajar-wajar saja. Memang ada pengaruh positif – negatifnya; akan tetapi hasilnya akan ditentukan oleh sikap kita. Jika memiliki visi masa depan yang jelas, maka kita akan berjuang untuk mencapai keadaan yang diharapkan; sebaliknya, jika pasrah diri, maka kita akan tenggelam dalam arus perubahan.  

Pada sisi lain, kitapun mengakui bahwa ada faktor yang tidak diketahui dan dikuasai, ikut menentukan keberhasilan atau kegagalan. Biasanya kita kurang memperhitungkan hal ini, dikarenakan kecenderungan untuk segera menjalankan rencana yang telah mantap disusun. Jika rencana berhasil, maka kita senang; sebaliknya, jika kita gagal, maka rasa takut akan masa depan yang tidak jelas meresahkan hati dan pikiran. Bagaimanakah mengatur langkah-langkah kita mencapai masa depan ?

B.  BACAAN ALKITAB DAN PENJELASAN

43:14    Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel : "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara (bd. 45:1-2), dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah.
43:15    Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16    Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17    yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah --- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu ---,
43:18    firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !
43:19    Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru (bd. Yes. 65:17), yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (bd. Yes. 40:1-4).
43:20    Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;
43:21    umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberita-kan kemasyhuran-Ku."

B.1. Penjelasan Penggunaan Tradisi Keagamaan

a).   TRADISI EXODUS. Ayat 16–17 merupakan reinter-pretasi dan reformulasi dari narasi exodus (baca : pembebasan -> Kel. 14:1-14), ketika Israel tiba di Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon, di tepi laut, di mana mereka menyaksikan pasukan Paraoh mengejarnya. Israel tak menemukan jalan keluar. Israel bermasalah. Mereka terancam pa-sukan Paraoh dan Laut yang menghadang perjalanan.  Ketika itulah TUHAN mengadakan keselamatan. Israel berjalan melewati laut, sambil menyaksikan bagai-mana tangan TUHAN menghancurkan pasukan Mesir di tengah laut.

b).  PENEBUS – TEBUSAN. Perlukisan mengenal TUHAN Allah selaku Penebus Israel merupakan gagasan yang diambil alih dari dunia perekonomian terkait Hukum Penebusan. Di Israel ada kebiasaan menggadaikan aset bergerak, tidak bergerak, juga manusia kepada hartawan. Hal itu dilakukan apabila seseorang jatuh miskin. Jika tidak mampu membayar uang tebusan (baca. menebus), ia akan menjadi budak pada hartawan. Bila ada salah seorang saudara yang berbelas-kasih, lalu menebusnya dengan membayar kembali sebesar jumlah yang diminta tuannya, maka si budak itu dinyatakan bebas Orang yang membayar uang tebusan itu disebut Penebus (bd. Cnarasi Boas vs Ruth -> Kitab Ruth 4:1-12).

c).   ALLAH RAJA ISRAEL. Pertama, gagasan ini berakar dalam pemahaman iman Israel mengenai penciptaan dan pembentukan Israel selaku bangsa merdeka. Salah satu peristiwa bersejarah yang menjadi penyanggahnya adalah narasi pembebasan (baca : exodus) dari Mesir. Menurut narasi ini, peristiwa tersebut menjadi momentum sejarah, di mana TUHAN Allah diakui selaku Pembebas, Pencipta dan Pemilik Israel. Kedua, berdasarkan pada pemahaman iman tersebut, maka TUHAN Allah diaku sebagai Raja Israel, sehingga system penyelenggaraan kerajaan Israel disebut teokrasi (baca : pemerintahan Allah).

B.2. Penjelasan Ayatiah

Ay. 14     Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka palang-palang pintu penjara.

                  Penulis Deutero-Yesaya (psl 40-66) melukiskan secara tersirat orang suruhan yang mengerjakan penyelamatan atas Israel. Dialah Koresh Agung, Raja dari Kerajaan Madia-Partia. Dia disebut Gembala (“Akulah yang berkata tentang Koresh : Dia gembala-Ku; segala kehendakKu akan dige-napinya…” -> Yes. 44:28) dan orang yang diurapi TUHAN (Yes. 45:1 -> “orang yang Kuurapi, ke-pada Koresh yang tangan kanannya Kupegang”) yang menjalankan penyelamatan Israel dari pengasingan di Babel (Yes. 45:13 -> “Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan”; bd. Ezra 1 : 1 – 4)

        14b. Aplikasi

                  Pikiran Allah tidak selalu sama seperti yang orang percaya bayangkan (bd. Yes. 55:8–9). Kita berpikir Allah pasti akan memakai salah satu dari antara orang percaya untuk melaksanakan tugas yang direncanakannya. Dalam kasus pembebasan dari Babel, Allah memakai Koresh Agung, raja dari kerajaan Madia-Partia, untuk melakukan rencana penyelamatan (Yes. 45:13).

              Dengan demikia kita tidak boleh berpikir picik seakan Allah tak mungkin memakai orang lain untuk melaksanakan kehendakNya. Justru kita bersikap terbuka menerima, bahwa siapapun dapat dipakai Allah menurut pilihan dan panggilanNya.

43:16.a.  Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, …

               Ayat 16-17 merupakan refleksi atas peristiwa sejarah, di mana Israel menghadapi kesulitan sesaat ketika meninggalkan Mesir. Deutero-Yesaya mengajak umat Israel dalam pengasingan untuk merenungkan ulang kasus yang menimpa leluhur mereka di wilayah Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon, di tepi laut (simak Kel. 14:1-14). Israel dikejar pasukan Mesir dan dihadang oleh Laut. Tidak ada jalan keluar untuk menyelamatkan diri. Pada saat kritis seperti itu Allah bekerja membuka jalan, sehingga umat bisa lolos dari ancaman bahaya. Musa berkata : TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja ! (Kel. 14:14). Inilah anugerah yang mengalir dari hati Allah yang mengasihi umatNya. Dia selalu membuat jalan keluar pada saat yang tepat.

            b.  Aplikasi
                 
                  Tiap orang percaya memiliki memori sejarah masa lampau. Ia pernah mengalami kesusahan, karena kegagalan pekerjaan atau kehidupan rumahtangga, namun TUHAN selalu bekerja membebaskannya. Itulah bukti, bahwa Allah amat mengasihi siapapun yang setia mencintai-Nya.

Ay.18-19 firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala ! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru (bd. Yes. 65:17), yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (bd. Yes. 40:1-4).
                   
               PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN DOSA MENG-AWALI MASA BARU.

                      a.   Pertobatan dan Pengampunan Dosa.

                            Allah bersabda : “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !” Narasi eksilis (bc. pembuangan, pengasingan) mengemukakan tentang penyesalan dari anak-anak Israel yang lahir di Babilonia (bd. Yes. 63 : 16-17 - Bukankah Engkau Bapa kami ? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu ? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!”; bd. Juga Maz. 137). Seakan-akan mereka memikul penderitaan yang tidak dilakukannya sendiri. Orangtua berbuat dosa, anak menanggung sengsara (bd. Yeh. 18.2 – “Ayah makan buah mentah, dan gigi anaknya menjadi ngilu”). Ucapan ini disampaikan Allah sebagai penghiburan kepada keturunan Israel yang lahir di Babel, bahwa Dia tidak lagi mengingat akan dosa orangtua mereka (bd. Yes. 65:17).

                    b. Aku hendak membuat sesuatu yang baru.

                            Menurut Deutero-Yesaya, masa depan baru akan diciptakan TUHAN, setelah Ia melupa-kan segala dosa dan kejahatan yang dibuat umatNya. Pertama-tama Allah membaharui manusia. Ia mencurahkan RohNya (Yes. 44: 3b) dan memulihkan keadaan (ay. 20; bd. 44: 3a, 4-5).

                      c. AKU HENDAK MEMBUAT JALAN
                           
                            Di dalam kalimat ini : “Aku hendak membuat jalan baru di padang gurun,” merupakan refleksi masa lalu yang dicocokkan sesuai kondisi alam Babilonia -> Israel. Jika dahulu (Kel. 14:1-14) leluhur Israel melewati laut, maka orang-orang buangan akan melalui padang gurun. Sangat alami. Pengalaman yang sama tentang penyertaan Allah dalam kondisi baru dan beda pula jalan/caranya (bc. jalan baru).

                    d. Aplikasi

                 1.  Pisahkan dan pilahkan persoalan. Sebaiknya kita belajar memisahkan persoalan, supaya bisa melihat jalan menuju masa depan. Tidaklah berguna bagi siapapun untuk duduk menyesali kesalahan orangtua. Sikap menyalahkan orangtua atas keadaan sengsara yang sedang dijalani, tidak sehat.

                            2.  Tinggalkan masa lalu, hadapi masa baru. Perjalanan yang dibuat siapapun ke masa depan tidak tergantung sepenuhnya pada orangtua, tetapi selalu ditentukan oleh hubungan baik dengan Allah. Belajarlah dari sikap Israel yang lahir di Babilonia. Mereka mengeluh akan akibat dosa yang dibuat orangtuanya kepada TUHAN. Mereka ingin mengkambing-hitamkan masa lalu, seakan keadaan itulah yang menjadi sumber malapetaka.

                     Allah ingin mengajar kita membangun masa depan bahagia. Untuk itu, layaklah  kita meninggalkan masa lalu yang pahit. Sebab kenangan akan masa lalu dapat menghambat peluang baru ke masa depan. Nostalgia akan masa lalu merupa-kan halusinasi yang menghancurkan harapan hari esok.
                     
                            3.  Bekerjalah bersama TUHAN. Biarkan Roh Allah menuntun dirimu. TUHANlah yang menciptakan masa depan. Dialah Pemiliknya. Oleh karena itu, barangsiapa ingin mencari yang baik, ia wajib bekerja bersama TUHAN membangun hari esok.

43;20      Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku membuat air me-mancar di padang belantara, untuk member minum umatKu.

Alam semesta dipulihkan oleh Allah, agar untuk mendukung penghidupan umat Allah.

43:21      Umat yang telah Kubentuk bagiKu akan member-takan kemasyhuranku.

TUJUAN ALLAH MEMBEBASKAN UMATNYA

So pasti, setiap pekerja mempunyai tujuan akhir yang akan dicapai, demikian pula TUHAN Allah. Tujuan Allah membebaskan Israel dari Babel, agar mereka memberitakan perbuatanNya yang ajaib di tengah bangsa-bangsa. Dengan kata lain, Deutero-Yesaya mengatakan, bahwa setelah dibebaskan Israel disuruh untuk mengerjakan penyelamatan, menjadi terang bagi bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (Yes. 42: 6-7).

Aplikasi
                 
Sama halnya dengan Israel, Allah menebus kita dari dosa, agar melayani dan menyaksikan kabar sukacita (Injil) dalam bentuk verbal maupun karitas kepada semua orang. Itulah pengucapan syukur orang Kristen.

C.  POKOK TEOLOGI DALAM PERIKOP BACAAN

1).   PENYELAMATAN KARYA ALLAH (43:14-17)
2).   PEMBAHARUAN DAN PEMULIHAN UMAT (43:18-20).
3).   TUGAS UMAT YANG DISELAMATKAN ALLAH (43:21)

D. KONTEKS PEMBERITAAN / PENGAJARAN FIRMAN

1).  Simaklah kecenderungan perubahan nilai-nilai sosio-budaya dan sosio-religi yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

2).  Apakah hal itu mempengaruhi : pola pikir, perilaku, penghidupan orang Kristen ?

3).  Jika perubahan itu mempengaruhi, maka catatkanlah indikatornya, supaya firman yang diberitakan akan mem-beri pencerahan perihal bagaimana orang Kristen menja-lankan kehidupannya sesuai kehendak Allah.

E.   PENYUSUNAN PEMBERITAAN FIRMAN

1).  Bacalah perikop bacaan ini (Yes. 43 : 14 – 21) berulang-ulang sampai anda memperoleh kesan tentang inti beritanya.

2).  Kemudian simaklah dengan cermat dan berulang-ulang penjelasan ayatiah. Ingatlah, penjelasan ini hanyalah alat bantu untuk memudahkan anda mengerti makna tulisan Deutero-Yesaya.

3).  Pemberitaan Firman yang disusun, sebaiknya, merupakan pengembangan pemikiran anda tentang informasi yang diberikan.

4).  Perhatikanlah kondisi  yang sedang dihadapi masyarakat, khususnya pendengar, di mana anda akan menyampaikan firman Allah.

5).  Batasilah penggunaan ilistrasi atau contoh cerita, supaya perhatian pendengar tertuju pada inti berita yang disam-paikan, bukan tertarik mendengar ilustrasinya.

F.   JENIS IBADAH

1).  Deutero-Yesaya (43 : 14 – 21) dapat disampaikan dalam jenis ibadah apapun.

2).  Jika perikop ini akan dipakai dalam Ibadah Pengucapan Syukur, maka diusulkan untuk disampaikan pada HUT Persekutuan, asalkan dikembangkan sesuai konteksnya.

G.     RENUNGAN SINGKAT (tersimpan dalam buku).

SALAM DAN DOA

PENULIS

PUTERA SANG FAJAR

Rancangan PEMBERITAAN FIRMAN pada Kebaktian Rumahtangga - Rabu 06 Juni 2012


RANCANGAN MATERI
PEMBERITAAN / PENGAJARAN  FIRMAN
HARI RABU – 06 JUNI 2012

JANGANLAH TAKUT,
SEBAB AKULAH TUHAN, ALLAHMU
YESAYA 44 : 1 - 8

DITULIS DI
MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI KAMIS – 31 MEI 2012

OLEH
PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw

A.  PENDAHULUAN
Kitab Nabi Yesaya dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu : a). Yesaya 1 – 39; b). Yesaya 40 – 55; dan c). Yesaya 56 – 66. Salah satu alasan yang melatarbelakangi pembagian kitab tersebut, yaitu : kronologis peristiwa-peristiwa sejarah yang  mempengaruhi penulis untuk menuliskan ‘amar / dabar YHWH Elohim.’ Katakanlah sebuah contoh :

SITUASI HISTORIS DALAM YESAYA I (psl 1 – 39). Pada pasal 39 : 1 – 8 Yesaya menubuatkan penyerangan Yerusalem oleh Merodakh Bladan bin Baladan (bd. II Rj. 20:12-19; II Taw. 32:27-31). Dalam bagian ini nabi berkata : Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN. Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel (Yes. 39:6-7). Walaupun waktu berlaku nubuat ini terlaksana setelah masa kerja Raja Hizkia --- sebagai pembanding data sejarah, dipersilahkan menyimak Sejarah Kekaisaran Babilonia ---  hal itu merupakan sebuah realitas dalam sejarah Yehuda-Yerusalem.

SITUASI HISTORIS DALAM YESAYA II (psl. 40 – 55). Situasi pengasingan berubah, karena perkembangan politik interna-sional, di mana Kaisar Madia-Partia, Koresh Agung, merebut takhta kekaisaran Babel.  Menurut penulis DEUTERO-YESAYA (Yesaya II), Raja Koresh Agung diangkat YHWH menjadi Gembala (Yes.44:28) dan hambaNya (Yes. 45:1) untuk tujuan penyelamatan (Yes. 45:13). Data sejarah ini dapat dibaca juga dalam Kitab Ezra 1 : 1 – 4). Naiknya Koresh Agung selaku Kaisar dipahami penulis DEUTERO-YESAYA sebagai tindakan penyelamatan YHWH atas umatNya (Yes. 40:1-11; bd. 42:10-17).

SITUASI HISTORIS DALAM YESAYA III (psl. 56 – 66). Situasi pengasingan berakhir, karena keturunan kaisar Koresh Agung mengijinkan EZRA – NEHEMIA memimpin umat Israel untuk kembali membangun Baith Allah dan Tembok Yerusalem (baca seluruh isi Kitab Ezra dan Kitab Nehemia).

Ringkasan sejarah itu menjadi latarbelakang pengelompokkan Kitab Nabi Yesaya.

B.  PERIKOP BACAAN DAN PENDELASAN

44:1      "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih !
44:2      Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih !
44:3      Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4      Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
44:5      Yang satu akan berkata : Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya : Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
44:6      Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam : "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
44:7      Siapakah seperti Aku ? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku ! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang ? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahu-kannya kepada kami!
44:8      Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku ! Adakah Allah selain dari pada-Ku ? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal !"

B.1. TRADISI DALAM PERIKOP BACAAN

Tidak mudah menafsirkan Alkitab (bd. II Pet. 1 : 20-21), sebab isinya mengandung lapisan-lapisan tradisi kea-gamaan yang memiliki perjalanan panjang dalam ruang waktu, tempat dan peristwa sejarah. Jika kita kurang mengetahuinya, maka pemberitaan / pengajaran firman akan menyesatkan penalaran pendengarnya. Marilah kita berusaha menemukan lapisan tradisi sejarah dan teologi yang terdapat di dalam perikop bacaan ini : Yes. 44:1-8.
a).  YAKUB & ISRAEL

        Penulis Deutero-Yesaya memakai sumber-sumber tradisi YAKUB, baik yang tertulis di dalam Kitab Kejadian maupun masih dalam narasi-lisan (Lay-sources atau sumber L).

        Cerita tentang NAMA Yakub ditemukan dalam Kitab Kejadian (25:19 – 50:14 secara luas, meskipun di dalam tradisi YAKUB ini tersebar juga tradisi YUSUP, dll). Nama Yakub mulai disebut dalam Kej. 25:26 -> “Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.” Di kemudian hari, nama Yakub  itu diubah menjadi ISRAEL, ketika ia bergumul di tempat penyeberangan sungai Yabok (Kej. 32:22;). Malaikat mengubah nama YAKUB menjadi ISRAEL (Kej. 32:28; 35:10 -> Namamu tidak akan disebutkan lagi YAKUB, tetapi ISRAEL).

        Di kemudian hari, setelah suku-suku dari anak-anak Yakub, eksodus (bermigrasi karena kondisi) dari Mesir ke Kanaan, lalu mereka membangun sebuah kerajaan, maka nama ISRAEL dipakai oleh keturunan suku-suku Yakub menjadi identitas kebangsaan. Sementara nama YAKUB menunjuk pada identitas / nama pribadi. Namun perlu diperhatikan, kadang-kadang kedua nama tersebut dipakai dalam satu pengertian yang sama, tergantung penempatannya dalam ayat-ayat.

b).  EBED YHWH.
       
        Kosa kata Ibrani EBED berarti HAMBA. Kata itu men-jadi kata kerja, karena Bhs. Ibrani cenderung mema-kai kata benda menjadi kata kerja, artinya : meng-hamba, mengabdi, bersujud menyembah kepada, berbakti, melayani (bd. 42:10). Jadi Ebed YHWH diartikan : menjadi hamba untuk melayani YHWH (bd. Kel. 4:22-23).

        Kita sering akan  menemukan pemakaian Ebed YHW dalam tradisi Deutero-Yesaya (psl. 40-55). Bahagian ini terkenal karena SYI’IR EBED YHWH (Nyanyian Hamba TUHAN). Namun penggunaan istilah ini dike-lompokkan  ke dalam 2 (dua) kategori : a). Ebed YHWH sebagai individu / orang perorang (mis. Yes. 42:1-9; 52:13-53:12 – bersifat anonim); dan b). selaku korporasi-kolektif/persekutuan umat Allah (mis. Yes. 41:8-20 terkait Israel selaku umat Allah).

B.2.            PENJELASAN AYATIAH

Ay. 1-2 a.   PERJANJIAN ALLAH : Pilihan dan Panggilan
              Memang benar, tidak terdapat kata perjanjian Allah dalam psl 44:1-8; akan tetapi pandangan teologi Agama Israel tentang panggilan dan pemilihan itu bernuansakan perjanjian yang iikatkan Allah bersama Abraham – Ishak – Yakub.

                b.  Menjadikan dan membentuk engkau
 
           Kata kerja menjadikan dan membentuk dikaitkan pada 2 (dua) peristiwa sejarah, yakni : a). Proses kelahiran Yakub, saudara kembar Esau (Kej. 25:19-28); dan, b). Allah bekerja membebaskan suku-suku keturun-an Yakub dari Mesir (simaklah semua tradisi exodus yang tersebar dalam Perjanjian Lama). Menurut banyak penulis PL, peristiwa exodus merupakan titik awal pembentukan sebuah bangsa : Bangsa Israel. Tradisi exodus ini ditafsirkan dan dirumuskan dalam berbagai bentuk sastra oleh masing-masing penulis.

                c.  Menolong engkau
           Kata kerja ini dituliskan bertitik tolak dari berbagai peristiwa sejarah yang dialami Yakub semasa hidupnya, seperti YHWH menolongnya (bd. Kej. 32:30) ketika berhadapan dengan Esau (Kej. 33), dan juga ketika masa kelaparan meliputi tanah Kanaan (Kej. 42-50).  Peristiwa-peristiwa yang bersifat pribadi itu ditafsir dan dirumuskan ulang terkait sejarah Israel di Babilonia (semasa Deutero-Yesaya). Seperti Allah menolong Yakub, leluhur Israel, Dia juga akan menolong keturunannya yang diasingkan di Babilonia.

                d. Jangan takut ! – PEMELIHARAAN ALLAH
              Kalimat perintah ditemukan hampir  600 kali lebih dalam seluruh Alkitab, dan terbanyak terdapat  dalam Perjanjian Lama. Perintah ini terhubung situasi psikologis, karena sedang berhadapan masalah, salah satu contoh, ketika Israel dikejar pasukan Mesir sementara di hadapannya terbentang Laut. Musa, atas nama Allah, berkata : Jangan takut, berdirilah tetat, lihatlah keselamatan dari TUHAN… (bd. Kel. 14: 1-14). Kondisi psikologis ini juga dirasakan Yakub, ketika lari dari rumah Laban, ayah Lea dan Rachel, isterinya (Kej. 31:22-42 -> Yakub menjawab Laban : “Aku takut, karena pikirku” -> ay. 31).

Ay. 3            PEMELIHARAAN ALLAH : Pencurahan Roh dan Berkat.
                     
                      Kedua karya Allah ini tidak dapat dipisahkan dan dipilahkan.

                      TENTANG PENCURAHAN ROH bukanlah sebuah tradisi baru, setelah peristiwa Pentakosta di Yerusalem (Kis. 2:1-13). Ia sudah dimulai dari Israel Kuno. Proto-Yesaya (1-39) menuliskan : “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas : Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan” (Yes. 32:15). Kalimat “dicu-rahkan Roh dari atas” menegaskan, bahwa Roh itu dikaruniakan oleh Allah (bd. Yeh. 36:25-27). Dan kedatangan Roh Allah itu menandai munculnya zaman baru, yakni masa pemulihan dan pembaharuan.

                      TENTANG PEMBERIAN BERKAT. Nubuat Proto-Yesaya : “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas : Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan”  (32:15) dirumuskan kembali oleh penulis Deutero-Yesaya : “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu (44:3-4). Keadaan inilah yang dimaksudkan ‘zaman baru’, waktu di mana Allah menjalankan pemerintahanNya. Pada saat itu Dia mengaruniakan RohNya ke dalam hati untuk membaharui pikran dan hati Israel (bd. Yeh. 36:25-27) serta memberkati bumi, suatu keadaan berbeda dari masa sebelumnya.

Ay. 6. a.    MONOTEISME (KEESAAN) ALLAH
           Sesungguhnya, untuk menguraikan gagasan teologi Agama Israel terkait ‘monoteisme Allah,” (lih. 45:5-6,18,21; bd. Pengakuan Iman Israel–Ul.6:4) kita perlu waktu panjang, sebab gagasan ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ia memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang, dimulai dari politeisme -> panteisme -> monoteisme Allah.

            b. TUHAN, Raja dan Penebus
                      TUHAN RAJA. Gagasan teologi Agama Israel tentang Raja telah ada sebelum masa Kerajaan Israel (bd. Pergumulan Samuel melawan orang Israel yang meminta raja -> II Sam. 8). Pandangan ini terkait teokrasi (Pemerintahan Allah), karena Dia adalah Pencipta dan Pemilik umatNya.

                      TUHAN PENEBUS (Ibr. YHWH GO’EL – bd. Yes. 63:17). Kosa kata Ibrani : ga’al berbasis ekonomi. Ia menggambarkan seseorang yang karena kemiskinannya menggadaikan diri  menjadi budak atau hak milik kepada orang kaya. Budak itu wajib melunasi pinjaman tepat waktu. Akan tetapi jika ia tak bisa memenuhi tuntutan tersebut, maka harus ada saudaranya yang akan menebusnya. Orang yang menebus itu disebut penebus, dan uang yang dibayar serta orangnya disebut tebusan (simak Cerita Boaz dan Ruth -> Ruth psl. 4).

Ay. 8      a.   JANGAN GENTAR DAN TAKUT
                   
                     Simak penjelasan Ayat 1 – 2 butir d

                b.  SEBAB MEMANG DARI DULU.
              Kalimat ini hendak menjelaskan, bahwa Allah telah berfirman ‘sejak dahulu’ sebelum Dia menjadikan dan membentuk Israel. Jelas-jelas ayat ini merupakan pengulangan dari Yes. 42:9 “Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.” Akan tetapi pikiran dan hati Israel tidak menyimpan atau mempelajarinya. Mereka berjalan menurut keinginan sendiri. Akibatnya, Israel menerima hukuman Allah.

                c.   KAMULAH SAKSI-SAKSIKU !
                      Deutero-Yesaya mengingatkan kembali umat Israel, bahwa mereka adalah ebed YHWH yang diciptakan untuk melayani dan memberitakan kemuliaan Allah Maha Esa (bd, Yes. 43:10-12).

                d.  GUNUNG BATU.
                      Yang dimaksudkan adalah Gunung Zion, tempat Allah bertakhta. Kata ‘gunung batu’ merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu.

C.     BEBERAPA POKOK TEOLOGI DALAM PERIKOP

Membaca Deutero-Yesaya (40-55), kita mendapat gambaran umum tentang beberapa gagasan teologi yang muncul dari kalderon gumul umat Allah di pengasingan Babilonia. Bagaimana para pemuka agama Israel di pengasingan menafsirkan dan merumuskan ulang tradisi keagamaan terkait YHWH Elohim dan PemerintahanNya.

1). MONOTEISME ALLAH   

    TUHAN itu ALLAH Israel Yang Mahaesa (lih. 45:5-6, 18,21; bd. Pengakuan Iman Israel–Ul.6:4). Dia adalah Raja dan Penebus umat, sebab Dialah yang membentuk dan menjadikan umatNya. Ia tidak boleh diduakan (bd. Hukum Taurat – Kel. 20:3; Ul. 5:7 -> JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPANKU).

2).  TUJUAN ALLAH.

    Allah bertujuan menjadikan dan menciptakan umat Israel, agar mereka beribadah melayani Dia serta  menja-di terang bagi bangsa-bangsa (bd. Yes. 2:6-7 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penye-lamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah memben-tuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara”). Karena itu, selayaknya, Israel memahami, bahwa sekalipun pengasingan di Babel merupakan hukuman Allah, namun mereka tetap wajib menyelenggarakan tugas ibadahnya di sana, sambil menantikan Allah bekerja membebaskan, sama seperti yang dilakukanNya di Mesir.

3).  TUGAS YANG SAMA DI ZAMAN BARU.
    Pencurahan Roh Allah, sesungguhnya, membuka masa baru : masa pembaharuan dan pemulihan umat. Kehadiran Roh menegaskan, bahwa Allah sendiri yang memimpin umatNya untuk mengerjakan penyelamatan (bd. Yes.42:6).  Pembaharuan dan pemulihan itu tak kena mengena pada kehidupan manusia saja, melainkan juga meliputi alam semesta.

D. PENGEMBANGAN POKOK TEOLOGI DALAM KONTEKS

a).   GEREJA DALAM PENGASINGAN. Gereja sepanjang perjalanannya di bumi / dunia dapat digambarkan sebagai ‘pengasingan.’ Ia terasing dari tempat asalnya : Kerajaan Sorga, di mana Allah di dalam Yesus Kristus sedang menjalankan pemerintahanNya atas alam semesta. Akan tetapi, kita perlu memahami, bahwa bumi / dunia bukanlah tempat pengasingan sebagaimana Israel di Babilonia.

b).  PENYERTAAN ROHNYA. Sepanjang masa perjalanan Gereja dituntut untuk menya-takan kesetiaan imannya kepada Allah. So pasti, Gereja / Jemaat selaku umat Allah akan menghadapi perlakuan sewenang-wenang dari orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus. Akan tetapi tidak perlu takut dan gentar (Yes. 44:7), sebab Allah memberikan RohNya untuk menyertai Gereja / Jemaat dalam menjalankan karya penyelamatanNya atas manusia dan sesama ciptaan.

3).  MASA PENANTIAN -> Eskatologis sampai Parousia Yesus. Seperti murid-murid menantikan kebangkitan Tuhan Yesus sampai pencurahan Roh, demikianlah Gereja/ Jemaat sedang berada dalam masa penantian menyongsong ‘parousia’ (kedatangan kedua) Yesus selaku Raja TUHAN. Selama masa penantian ini Rohkristus = Roh Allah = Rohkudus memimpin dan menguatkan Gereja / Jemaat memberitakan Injil (Kabar sukacita dari Allah) untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (Yes. 42:6b-7). Hal itu berarti Allah menciptakan dan membentuk Gereja / jemaat sebagi  ‘tanda perjanjian’ bagi umat manusia, yang berfungsi menjadi terang untuk bangsa-bangsa.

E.   HUBUNGAN YESAYA 44:1–8  DAN KONTEKS PEMBERITAAN

Firman Allah itu diberitakan/diajarkan kepada pendengar di dalam konteks kehidupan bersama masyarakat. Oleh karena itu, selayaknya pemberita firman memperhatikan beberapa faktor :

a). Berdoalah mohon kuasa Roh Allah, agar Dia menuntun akalbudi dan hati nurani  anda !

b).  Simaklah perikop bacaan (Yesaya 44:1-8) berulang-ulang. Jangan sekali baca saja !, agar dapat menangkap makna (inti berita, Yun. Kerugma) yang terkandung di dalamnya.

c).   Perhatikanlah perkembangan situasi masyarakat yang sedang berubah, di mana pendengar menggumuil kehidupannya sehari hari.

SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN

PENULIS