Selasa, 26 November 2013

BUKAN AGAMAMU YANG MENYELAMATKAN TETAPI IMAN DAN TAKWAMU KEPADA ALLAH

MATERI
PEMAHAMAN ALKITAB
HABAKUK 3 : 12 – 19

untuk dibahas dalam
Ibadah Keluarga – 27 Nopember 2013

BUKAN AGAMAMU YANG MENYELAMATKAN
TETAPI IMAN DAN TAKWAMU KEPADA ALLAH

PERIKOP BACAAN

Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.
Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umatMu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela.
Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala laskarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi.
Dengan kudaMu, Engkau menginjak laut, timbunan air yang membuih.
Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyi-nya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
3:19 
ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).

PENGANTAR

Seluruh pasal 3 berisikan doa permohonan nabi kepada Allah, agar Dia bekerja menyelamatkan Israel-Yehuda, umatNya, dari penjajahan bangsa-bangsa (ay. 12-13). Agaknya nabi melihat keadaan umat Allah. Mereka sedang mengalami kesengsaraan, karena penindasan bangsa asing. Situasi inilah yang menjadi latar belakang dari doa nabi.

PENGEMBANGAN PEMAHAMAN

Kemahakuasaan Allah.

Nabi menyaksikan perilaku manusia terhadap Allah baik dalam kehidupan masyarakat maupun persekutuan  umat Allah; dan, juga dalam hubungan masyarakat internasional. Ada 2 (dua) sikap : benar dan fasik. Orang fasik menindas orang benar, sehingga menderita kesengsaraan; sementara di pihak orang benar tidak ada yang menolongnya. Itulah sebabnya, nabi menganjurkan Israel-Yehuda, agar mereka percaya kepada Allah (2:4 => “orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” bd. Rom.1:17). Artinya, orang yang melakukan perintah yang difirmankan serta yakin teguh akan kemahakuasaanNya, maka TUHAN, Allah Israel, akan menyelamatkan/membebaskan mereka dari malapetaka dan musibah.

Allah yang disembah semua bangsa.

Allah Israel tidak bersifat eklusif, hanya mengikatkan diri pada Israel semata-mata. TUHAN adalah Allah yang menciptakan semua orang, semua bangsa. TUHAN adalah Allah Mahaesa yang disembah semua orang dari berbagai ajaran agama di dunia.

Hal ini harus diperhatikan oleh orang Kristen, agar tidak tersesat menurut ajaran alim ulama Kristen (Pendeta, Penginjil, Pengkhotbah / Evangelis, Pengatua, Diaken, Guru Agama, dll). TUHAN adalah Allah atas bangsa-bangsa dan bagi semua orang dalam semua agama. Dia tidak mengikatkan DiriNya hanya pada seseorang dan atau sekelompok orang. Dia adalah Allah yang berdaulat penuh menurut kehendakNya sendiri. Oleh karena itu, orang beragama (Yahudi, Kristen dan Islam) tidak boleh mengurung, memenjarakan, dan mengikatkan DiriNya pada keyakinan agama sendiri. Pandangan yang lahir dari pikiran eksklusif seperti itu tidak dikehendakiNya. Allah memiliki kehendak bebas untuk menentukan kehadiranNya dalam alam semesta, tanpa terikat oleh dogma agama (Yahudi, Kristen dan Islam). Oleh karena, Dia menciptakan manusia, maka Dia pula yang menghakimi dan menghukum, menghidupkan dan mematikan siapapun (orang fasik maupun orang benar atau bangsa yang jahat maupun bangsa yang berbuat benar).

Penyelamatan tidak berdasarkan Ajaran Agama.

Pernyataan sub-judul ini akan sangat mengejutkan dan menge-maskan siapapun. Akan tetapi sub-judul bertujuan memberikan pencerahan kepada setiap pemeluk agama (Islam, Kristen, Yahudi), bahwa Allah yang diberitakan oleh agama-agama di dunia saat ini bersifat eksklusif ekstrim. Setiap alim ulama selalu berusaha membenarkan dan mempromosikan ajaran agamanya sebagai “yang diridloi Allah” serta menuding agama lain sebagai ajaran sesat atau kafir. Tidak benar ! Padahal TUHAN itu Allah atas semua bangsa dan bagi semua orang.

Memang kita perlu membangun kesadaran baru (common sense) tentang Allah Mahaesa ! Allah, menurut semua ajaran Agama adalah Tunggal dan Esa ! Allah yang disembah, dimuliakan, diagungkan umat Yahudi, umat Kristen, umat Islam adalah SAMA dan ESA. Tidak berbeda ! Perbedaan timbul karena pentafsiran atas tradisi narasi keagamaan yang dilakukan dan diajarkan masing-masing ulama tersebut.

Redaksi Kitab Habakuk mewariskan jalan cerita (alur narasi) yang diberitakan nabi-nabi, bahwa Allah yang menciptakan langit-bumi serta manusia akan menghukum bangsa-bangsa yang berbuat jahat dan orang-orang fasik, jika mereka menyengsarakan umatNya yang melakukan kebenaran. Oleh karena itu, mereka yang setia mengasihi Allah dan berharap akan janji serta taat melaksanakan perintahNya, so pasti, diselamatkan TUHAN.

Pertanyaan untuk didiskusikan :

1. Apakah menurut pemahaman iman pribadi saudara, Allah yang disembah agama-agama langit (Yahudi, Kristen, Islam) adalah ESA dan TUNGGAL (sama). Jika saudara menyetujui ataupun tidak menyetujuinya, silahkan mengajukan alasan !

2.  Menurut nabi Habakuk, Allah Israel akan menghukum bangsa-bangsa dan orang-orang fasik yang melakukan kejahatan yang menyengsarakan orang benar.

a.  Menurut saudara, apakah hal seperti itu dapat terjadi dalam masyarakat modern sekarang dan yang akan datang ?

b.  Bagaimanakah saudara melihat kegagalan seorang fasik sebagai hukuman Allah ?



SHALOOM ALEICHEM

Bogor - Rabu, 27 Nopember 2013

Arie Arnold Remals Ihalauw