Sabtu, 07 Februari 2015

GUNAKANLAH HARTA KEKAYAANMU UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN KESAKSIAN, by. Arie Ihalauw

PENGAJARAN DALAM IBADAH KELUARGA
 Rabu, 11 Pebruari 2015
Disusun oleh Arie A. R. Ihalauw

PERUMPAMAAN TENTANG PEMBERITAAN INJIL
LUKAS 8 : 1 – 8

Bahagian Pertama

KEKAYAAN ITU DIPAKAI UNTUK
MENDUKUNG PEMBERITAAN INJIL KRISTUS

Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu
 dengan kekayaan mereka.
LUKAS 8 : 3

A.       PENDAHULUAN

A.1. Kesusasteraan

Masyarakat itu pencipta kebudayaan, salah satunya adalah kesusasteraan. Dahulu kesusasteraan itu dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori, yakni :  a). kesusasteraan lama (puisi), terdiri dari beberapa jenis, seperti : gurindam, seloka, pantun, syair, misal (mitsal, amsal) dan lain-lain; b). Kesusateraan baru (prosa), seperti cerita-cerita, pidato atau orasi, esai dan lain-lain. Sebenarnya antara kedua bentuk sastera yang disebutkan masih ada bentuk lain yang memadukan kedua pola tersebut, yaitu : prosa lirik, suatu perpaduan antara prosa (pidato) yang di dalamnya masih ditemukan bait-bait puitis (pantun, dan sejenisnya).

A.2.  Perumpamaan
         
          Perumpamaan juga merupakan salah satu karya sastera lama. Kata dasarnya umpama. Dalam tradisi Perjanjian Lama --- budaya Israel Kuno ---,  a). masyarakat memfungsikan perumpamaan (mitzal, amsal) untuk mendidik, mengajar nilai-nilai kepada generasi penerus. Umumnya b). perumpamaan digunakan untuk menyindir orang yang telah melakukan perbuatan bertentangan dengan tradisi leluhur. Ada pula yang c). perumpamaan dipakai sebagai jalan masuk untuk membimbing pemahaman masyarakat tentang sebuah gagasan yang akan diperkenalkan. Dengan demikian, pendengar akan mengerti uraian yang akan dan telah disampaikan si pengajar.

          Dengan cara demikian, kita dapat mengerti maksud penulisan Tabib Lukas mengenai pengajaran Tuhan Yesus.

B.       NASKAH BACAAN

Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas muridNya bersama-sama dengan Dia,
dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan :
"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat."* Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar !"

Marilah kita berusaha mengerti dan memahami tujuan Tuhan Yesus  melalui cerita Tabib Lukas (8 : 1 – 8) di bawah ini. Mohon saudara-saudara memperhatikan tulisan tercetak miring dan diberi warna :

Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas muridNya bersama-sama dengan Dia,

Cerita ini merupakan bahagian yang melanjutkan cerita pasal 7 terhubung perjalanan  pemberitaan Injil yang dilakukan Tuhan Yesus dan murid-muridNya. Menurut versi Tabib Lukas :

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-muridNya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak berbondong-bondong menyertaiNya.

Sepanjang perjalanan pemberitaan Injil itu, Tuhan Yesus mengadakan berbagai mujizat, mengusir roh jahat dan membuat orang buta melihat (7:21 => Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta).

Jikalau kita meneliti lebih mendalam, maka kita tiba pada kesimpulan, bahwa Tuhan Yesus memulai aktifitasnya sesudah Ia dibaptis dan dimulai dari wilayah utara. Hal seperti ini merupakan bahagian dari kesaksian Injil – Injil Sinoptis (Markus – Matius – Lukas, tidak termasuk dan berbeda dari Injil Yohanes).

Menurut Tabib Lukas, pekerjaan itu dilakukan Tuhan Yesus bersama murid-muridNya, sambil keluar masuk kampung. Melalui cara ini Tuhan mendidik dan mengajarkan (learning by doing) salah satu metode pelayanan / penginjilan : go public (jemput bola), sebuah prinsip terkait kepemiminaan gembala (servant leadership). Cara ini berbeda dari metode para Ahli Taurat, orang Parisi dan Saduki. Mereka hanya menanti murid-murid untuk datang mengikuti pengajaran di Baith Allah atau Beth-midrash.

dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

MASALAH

1.     Apakah sungguh sungguh persis sama perempuan dan nama nya yang diceritakan pada pasal 7 : 37 – 50 dan pasal 8 : 1 – 8 ? S

Pada pasal 8 : 2, kita menemukan sedikit penjelasan tentang Maria yang disebut Magdalena. Keterangan tersebut dijelaskan pada pasal 7 : 37 - 50 (=> Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa..... Ia meminyaki Yesus.... dan menyeka dengan rambutnya....). Menurut Tabib Lukas, Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang memiliki tujuh roh jahat.

Pada naskah pasal 7 : 37 – 50, Tabib Lukas tidak menyebut nama perempuan berdosa itu; barulah dalam naskah pasal 8 : 1 – 8, disebutlah namanya : Maryam Magdalena. Sesungguhnya masih ada banyak pertanyaan di sekitar perempuan tersebut, jikalau kasus ini dihubungkan dengan Maryam Magdalena.

2.     Mariam Magdalena mempunyai tujuh roh jahat. Apakah yang dimaksudkan Tabib Lukas ? Apakah jenis-jenis roh jahat yang menguasai Maryam Magdalena ?

Dahulu, pada masa pertumbuhan Jemaat mula-mula, ukuran untuk menetapkan yang baik dan yang jahat tergantung pada Hukum Taurat, khususnya 10 (sepuluh) hukum. Kesepuluh hukum itu menunjukkan, bahwa ada kesepuluh kekuatan (kuasa) yang menguasai manusia, sehingga memberontak dan menentang Allah, seperti : roh penyembahan berhala, roh perzinahan, roh mengingini harta milik orang lain, roh pemecah belah, dan sebagainya. Tujuh dari sepuluh kekuatan itu menguasai dan mengatur kehidupan Maryam Magdalena. Akan tetapi setelah perjumpaan itu, Tuhan Yesus menghapus dosanya (7:28 =>  Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu : "Dosamu telah diampuni." => bandingkan ucapan Yesus kepada pelacur dalam Injil Yohanes).

MAKNA PEMBERITAAN INJIL KERAJAAN ALLAH

Sangat jelas ! Kedatangan Allah melalui penampakan (Epiphania) Tuhan Yesus memberikan kesan kuat, bahwa INJIL itu KABAR SUKACITA yang membebaskan manusia penindasan kuasa dosa (bd. Luk.4:18-19 => "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang"). Itulah makna kehadiran Tuhan Yesus. Ia membebaskan, menyampaikan kabr baik, memberitakan tahun rachmat Allah telah hadir ke atas manusia ber-tepatan dengan waktu kedatanganNya. Dan, makna Injil Kerajaan Sorga itu diperdengarkan melalui pewartaan serta tampak dalam berbagai tanda-tanda ajaib : menyembuhkan orang sakit, mencelikkan mata yang bu-ta, membangkitkan orang mat, membuat orang timpang berjalan, dan mengampuni dosa (termasuk dari tujuh roh jahat), supaya manusia hidup untuk menjalankan kehendak Allah.  Inilah pokok pengharapan manusia.

3.      Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka (Luk. 8:3).

Pada mulanya inilah sifat manusia, tidak seorang manu-sia (termasuk perempuan) yang tulus melayani orang lain dengan harta kekayaannya. Tidak seorangpun yang bersedia mengorbankan harta benda bagi kebahagiaan sesamanya.

Pertanyaan : mengapa para perempuan itu memanfaat-kan kekayaannya untuk melayani Tuhan Yesus dan pada murid ? Adakah sesuatu perubahan terjadi, ketika mereka berjumpa Tuhan Yesus ?

Makna Pertma, perubahan tujuan hidup itu terjadi oleh karena perjumpaan dengan Allah melalui karya Tuhan Yesus dan murid-muridNya.

Perempuan-perempuan itu adalah bahagian dari “orang-orang yang berbondon-bondong mengikuti rumbongan Tuha Yesus (8:4). Mereka bukan saja melihat perbuatan Tuhan, tetapi juga mengalami belas kasihanNya (Maria Magdalena). Pengalaman ini semakin mengokohkan keyakinan iman mereka, bahwa Tuhan Yesus itulah Allah ! Dia datang untuk membebaskan Israel dari segala bentuk keterikatan dengan dosa dan adat istiadat. Sepanjang perjalanan itulah para perempuan itu menikmati transformasi iman sampai mereka benar benar menyadari, bahwa hidupnya telah diberkati Allah. Inilah keyakinan yang mendorong mereka meman-faatkan kekayaan, harta benda, seluruh hidupnya untuk mendukung pemberitaan Injil Kerajaan Allah yang dikerjakan Tuhan Yesus dan murid-murid (pelayanan).

Makna Kedua, pemanfaatan kekayaan untuk mendu-kung gerakan pekabaran Injil Kerajaan Sorga.

Selama manusia belum berjumpa dengan Tuhan Yesus, ia tidak akan mengalami perubahan total. So pasti, ia berusaha menghidukan diri sendiri, tidak mau dirugikan dan dikorbankan, selalu mencari keuntungan diri. Ia pasti ingin kaya, terpandang, berhasil, dan seterusnya. Akan tetapi segala usahanya senantiasa tidak dapat memuaskan keinginannya. Bathin manusia merasakan kekosongan, kesepian dan keputus asaan. Kehidupan berhuran-hura hanyalah pelarian diri untuk mematikan rasa takut akan kematian yang dihadapinya nanti. Manusia seperti ini akan melihat harta kekayaan, status sosial, kesuksesan, pangkat dan jabatan sebagai tujuan hidup. Namun mimpi-mimpinya membawa dirinya ke dalam kehancuran.

Lihatlah pengalaman perempuan-perempuan itu. Sesaat setelah berjumpa Tuhan Yesus, mereka merasakan perubahan besar. Mereka menikmati pembebasan dari dosa. Mereka menerima kembali harkat keperempuanan yang hilang sejak kasus Hawa di Eden. Inilah kekayaan terindah ! Harkat perempuan dikembalikan seperti semula.

Oleh karena itu, mereka memberikan yang terbaik untuk membantu pekerjaan Allah yang dilakukan rombongan Tuhan Yesus, yakni : menatalola dan mengolah kekayaan sebagai sarana penunjang pemberitaan Injil Kerajaan Sorga. Pandangan mereka terhadap harta benda, uang dan kekayaan telah berubah. Hal itu bukan tujuan utama, melainkan hanyalah sarana pendukung kehidupan. Harta benda bergerak maupun tidak bergerak dan uang yang dimiliki merupakan hasil usaha dari orang-orang yang telah diselamatkan Allah. Apalah artinya hidup berkecukupan dalam soal-soal duniawi, tetapi tidak menerima kelimpahan sorgawi. Hidup seperti itu tidak ada gunanya, bahkan tidak akan menyelamatkan kita dari kematian.

Harta kekayaan satu satunya --- yang dapat menciptakan kebahagiaan, sukacita dan masa depan hidup kekal --- berjumpa dengan dan hidup bersama Yesus Kristus; dan suasana itu telah dialami oleh perempuan-perempuan di sekitar Yesus. Oleh karena itu, kekayaan yang mereka miliki dimanfaat untuk mendukung pemberitaan Injil Kerajaan Sorga yang dilakukan rombongan Tuhan Yesus. Itulah sikap syukur yang patut ditiru oleh siapapun juga.

SUDAHKAH ANDA MEMAKAI KEKAYAANMU UNTUK MENDUKUNG PEKERAAN PELAYANAN KESAKSIAN BAGI PEMBEBASAN ORANG LAIN DARI DOSA DAN PENDERITAAN ?

Teladanilah sikap perempuan-perempuan di sekitar Yesus.

BOGOR – Sabtu, 07 Pebruari 2015

Salam Hormat,


ARIE A. R. IHALAUW