Senin, 11 Februari 2013

Rancangan PEMBERITAAN FIRMAN dalam IBADAH MINGGU - 17 Pebruari 2013 - MAZMUR 96 : 1 - 6


MATERI PERSIAPAN  UNTUK
PEMBERITAAN FIRMAN DALAM IBADAH
MINGGU – 17 PEBRUARI 2013

THEMA

NYANYIKANLAH
KARYA PENYELAMATAN ALLAH
MAZMUR 96 : 1 – 9

OLEH

PUTERA SANG FAJAR



A. PENDAHULUAN

Ada berbagai cara penulisan yang dipakai untuk mengekspresikan pengalaman hidup pribadi maupun sekelompok orang. Para penulis dapat memakai bentuk kesusasteraan, seperti : puisi – prosa – prosa lirik. Para penulis kitab-kitab dalam Alkitabpun memakai cara penulisan dalam menyampaikan Firman Allah (Ibr. amar / dabar elohim) maupun  pengalaman iman sepanjang perjalanan bersama TUHANnya. Salah satu penulis itu disebut Pemazmur, karena ia menyalin pengalaman imannya dengan memakai bentuk sastera lama (puisi) yang disebut Syi’ir (Indo. Sya’ir). Kitab ini dalam tradisi Agama Islam disebut KITAB ZABUR, sedangkan dalam tradisi Agama Kristen : KITAB MAZMUR. Namun sama seperti huruf dan katanya, demikianlah isi kedua kitab (Zabur dan Mazmur) juga berbeda sesuai persepsi penulisnya.


B. TEKS MARKUS 7 : 14 – 16 DAN PENJELASANNYA

B.1. KITAB MAZMUR ADALAH KARYA SASTERA ISRAEL.

a. Hati-hatilah membaca Kitab Mazmur, sebab di dalamnya kita amat jarang mene-mukan kalimat : “Allah berfirman,” “... demikianlah firman Allah,” dan sebagainya, sebagaimana yang terdapat dalam Mazmur 2:7 =>  Ia berkata kepadaku : "AnakKu engkau ! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (kalimat ini juga : “Ia berkata kepadaku” (dan mungkin ada beberapa ayat lain yang tersebar dalam Mazmur) perlu diexegese / ditafsirkan secara benar dan baik dengan mengunakan pakemnya).

b.    KITAB MAZMUR ADALAH TRADISI.

1) Kitab Mazmur merupakan kumpulan Mazmur yang dituliskan secara pribadi (Maz. 72 dari Salomo; Maz. 50, 67, 71, 73 – 83, dari Asaf; Maz. 88, 89 dari Heman, orang Ezrahi; Maz. 90 Doa Musa, abdi Allah, dll ) dan atau kelompok (Maz. 42– 49, 84 – 87, dll ), bahkan ada pula yang tidak disebutkan nama pengarangnya (Maz. 91 – 100, dll).

2)  Raja Daud termasuk salah satu di antara para penulis Mazmur.

3)  Mazmur dikaitkan dengan karya Daud, dikarenakan sang raja sering bermain kecapi dan menyanyikan mazmur karangannya (bd. II Sam. 23:1 => Inilah perkataan Daud yang terakhir : "Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel).

Dikarenakan sejak masa muda Daud sudah terkenal sebagai pemazmur yang disenangi di Israel, maka beberapa redaksi / editor mengumpulkan karyanya dan dikitabkan. Bisa saja peng-kitab-an mazmur-mazmurnya dilakukan pada masa pemerintahannya, tetapi bisa juga jauh setelah Daud wafat. 

Dalam proses peng-kitab-an itulah editor / redaksi memasukkan karya pemazmur secara pribadi maupun kelompok. So pasti, karya-karya itu dikenal dan pernah dipakai di Israel.

c.    PENGKANONAN KITAB MAZMUR dalam TANACH (Kitab Suci Agama Israel / Yahudi).

Kitab Mazmur berbeda dengan Kitab Kitab Nubuat Nabi dari bentuk penulisan dan sasteranya. Namun Para Rabbi Yahudi telah mengkanonkan Kitab Mazmur menjadi salah satu bacaan suci yang diwajibkan. Penetapan kanon diputuskan pada Sidang Para Rabdi Yahudi di Kota Yamnia dalam Abad I sb. Masehi. Hal itu pertanda, bahwa status Kitab Mazmur sama dengan kitab-kitab lainnya dalam TANACH (Alkitab Perjanjian Lama)

d.    APAKAH MANFAAT KITAB MAZMUR BAGI KEKRISTENAN ?

1) Agar Jemaat Kristen belajar dari pengalaman iman orang percaya, seba-gaimana yang tertulis dalam Kitab Mazmur

2)  Dengan demikian, orang kristen mengerti bahwa Allah turut bekerja menyela - matkan manusia sepanjang perjalanan sejarah.

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi !

Catatan :

1.    FUNGSI NYANYIAN ataupun MAZMUR

Nyanyian (atau Mazmur) adalah sarana / wacana pemberitaan, sekaligus pengajaran tentang karya penyelamatan yang dikerjakan Allah. Ia wajib didengar dan dilagukan setiap orang percaya dari hari ke hari (96:2).

2.    NYANYIAN BARU, BUKAN YANG LAMA !

Jika pemazmur menulis : Nyanyikanlah nyanyian baru, maka seruan tersebut wajib ditafsirkan secara harfiah, artinya : sungguh-sungguh kreasi baru, bukan lama ! Mengapa demikian ? Karena setiap hari umat telah menikmati perbuatan-perbuatan ajaib yang dikerjakan TUHAN Allah; katakanlah dalam ungkapan sederhana : tiap hari umat menerima berkat baru dari tanganNya (sim. 96:2). Pengalaman iman itu menjadi landasan motivasi yang kuat untuk menciptakan mazmur dan nanyian baru untuk memuji Allah (bd. 40:4 => “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN;” juga 40:6 => Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau ! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung”). Jadi, nyanyian baru itu bukanlah murnis ciptaan seseorang ataupun sekumpulan orang percaya, melainkan diilhami perjumpaan pribadi dengan Allah Penyelamat.

3.    Nyanyian baru itu tidak tergantung dari indahnya rangkaian kata dalam baris lagu, tetapi berisikan ucapan syukur atas limpahan rachmatNya yang tak terhitung jumlahnya (bd. 40:6).  Ingat ! pengalaman hari ini berbeda dengan hari esok. Itulah yang dimaksudkan “sesuatu yang baru”. Hal itu pula patut menjadi motivasi bagi pencipta lagu. Lihatlah ke dalam lembaran hidupmu. Renungkanlah, bagaimana tangan TUHAN bekerja menyelamatkan dirimu, kemudian ciptakanlah lirik yang indah untuk memuji namaNya. Ciptakanlah kidungmu bagi Allah. Beritakan dan kabarkanlah melalui nyanyian karyamu dari hari ke hari, bahwa Dia telah dan sedang melakukan penyelamatan atas langit-bumi dan seluruh makhluk ciptaanNya !

Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

Catatan :

1.      APAKAH TUJUAN PENULISAN KITAB MAZMUR ?

MAZMUR merupakan kumpulan tulisan yang memuat pengalaman iman umat sepanjang perjalanan bersama TUHANnya. Kitab ini dituliskan dalam bentuk sastera lama : puisi, yang disebut sya’ir. Ia selalu dipakai dalam ritual di Baith Allah, dan dikidungkan / dinyanyikan.

2.      APAKAH TUJUAN PENULISAN MAZMUR 96 INI ?

Kabarkanlah keselamatan. Mengabarkan keselamatan yang dikerjakan oleh Allah setiap hari. Pemazmur mengajak seluruh umat Israel untuk menyanyikan pujian kepada Allah, karena Dia membebaskan dan membentuk Israel menjadi bangsa merdeka di tengah bangsa-bangsa. Malahan tiap hari Ia masih melakukan hal itu terus-menerus.

3.      TEMPAT MAZMUR DAN NYANYIAN DALAM GEREJA

Sejak penghancuran Baith Allah oleh Penguasa babel, kemudian pemuka dan rakyat Israel-Yehuda dideportasi ke negeri itu, tradisi ritual Baith Allah disesuaikan menurut kondisi sosial setempat. Israel-Yehuda membangun sistem penyembahan dalam Sinagoge (rumah Ibadah), di mana mazmur-mazmur dipraktikkan dan kitab-kitab Musa serta nubuat para nabi dibacakan.

Dalam Gereja sekarang ini tradisi ritual dipertahankan, namun telah mengalami perkembangan. Mazmur dan Nyanyian menjadi salah satu alat pelayanan dan pekabaran Injil baik dalam ruang ibadah maupun di tengah dunia.

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.

Catatan :

1.       APAKAH TINDAKAN ALLAH DALAM SEJARAH ?

Pemazmkur menganjurkan umat Israel bersaksi tentang perbuatan-perbuatan yang ajaib.” Frasa ini, sesung-guhnya, sering dipakai oleh para penulis dan nabi Perjanjian Lama untuk menunjuk padaperistiwa di mana Allah bekerja untuk membebas Israel dari penindasan / perhambaan di Mesir.’ Di sanalah Israel memahami pembentukannya sebagai sebuah bangsa merdeka, bangsa yang dibebaskan dari penjajahan.

2.       APAKAH TUJUAN ALLAH MEMBEBASKAN ISRAEL DARI MESIR ?

Oleh karena itu, pemazmur menghimbau segenap umat pilihan : Ceritakanlah !,’ artinya : Israel dibebaskan dari penjajahan untuk memberitakan / menceritakan pekerjaan Allah yang ajaib, agar semua orang menjadi percaya dan menyembah kepadaNya.

Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.

Catatan :

1.      TUHAN MAHABESAR dan SEGALA ALLAH

Istilah “segala allah” yang menggunakan huruf kecil menunjuk pada sesembahan budaya-agama-suku sekitar maupun  yang berdiam di dalam wilayah Israel.

2.      MONOTEISME ALLAH

Kepercayaan itu bertentangan dengan ajaran Agama Israel tentang monoteisme YHWH (Ulangan 6:4 => Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa ! => bd. Yes. 45 : 6 => supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain...” bd. 45 : 18b, 22b, dll).

3. Kemungkinan, pada waktu penulis menuliskan Mazmur ini terjadi perkembangan gagasan teologi dalam budaya-agama-suka dari politeisme (penyembahan / kepercayaan kepada banyak ‘allah’) menjadi panteon (ada ‘allah’ yang menjadi Penguasa Tertinggi antara banyak ‘allah’).
Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.

Catatan :

1.      KEKUASAAN ILAH – ILAH

Menurut pemahaman iman dan dogma Agama Israel, ilah / dewa – dewi yang disembah suku-suku sekitanya tidak memiliki kekuasaan, jika dibandingkan dengan TUHAN, Allah Israel.

2.      TUHAN : PENCIPTA LANGIT BUMI

Pemazmur menghubungkan pemeliharaan TUHAN kepada awal penciptaan langit dan bumi. Pada waktu itu, Dia melakukan penyelamatan oleh kehadiran RohNya ( Kejadian 1:2 ) dan FirmanNya (Kejadian 1:3 ). “Kuasa Roh dan FirmanNya” tak dapat ditandingi dan dikalahkan oleh ilah-ilah segala bangsa. Itulah sebabnya pemazmur menyatakan : TUHAN maha besar ! (Maz. 96:4).

Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.

CATATAN DALAM BENTUK PERTANYAAN

1.      Mengapa Pemazmur menuliskan nyanyian atau mazmurnya ?

2.  Apakah dasar penulisan yang memotivasi pemazmur menyusun pujiann kepada TUHAN, Allah Israel ?

3.      Apakah tujuan penyusunan atau penulisan nyanyian/mazmur ?

C.  ACHIRUL’KALAM

Simaklah catatan-catatan yang diletakkan di bawah ayat-ayat, serta jawablah pertanyaan pertanyaan yang dikemukakan di atas, kemudin susunlah pemberitaan / pengajaran akan Firman Allah pada Hari Minggu – 17 Pebruari 2013.

SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN

MEDAN – SUMATERA UTARA
Hari Senin – 11 Pebruari 2013

Salam dan Doa

PENULIS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar