Selasa, 21 Februari 2017

Rancangan Pemberitaan Minggu VIII sesudah Epiphania, 25 Pebruari 2017

MATERI PEMBERITAAN FIRMAN
MINGGU EPIPHANIA VIII 
Minggu, 25 Pebruari 2017

MAKNA PEMULIAAN YESUS 
SELAKU KRISTUS ( MESSIACH )

PENDAHULUAN

Di dalam narasi manapun di sekitar karya pelayanan dan kehidupan Yesus, kita akan menjumpai lapisan-lapisan tradisi Alkitab Perjanjian Lama (APL) yang dipakai tiap penullis Injil Sinoptis (Markus, Matius dan Lukas) menurut visi, katakter dan tujuan penulisan si penulis. Oleh karena itu, meskipun ketiga Injil Sinoptis menyoroti sebuah peristiwa tertentu; akan tetapi masing-masing penulis memiliki kekhasan sendiri; sebab audiens (pembaca) - nyapun berbeda latar belakangnya. 

NASKAH INJIL MARKUS 9 : 2 - 6

2. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
3. dan pakaianNya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
4. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
5, Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
7. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
8. Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

PENJELASAN PERIKOPAL

Narasi tentang Yesus dimuliakan terdapat pada ketiga Injil Sinptis (Markus - Matius - Lukas -> lihat catatan kaki pada terjemahan LAI ) akan tetapi perlu diperhatikan secara cermat, narasi ketiga injil itu memiliki kerangka (alur) cerita yan sama persis. 

1. Yesus membawa ketiga murid : Simon Petrus, Yakobus dan Yhanes ke "gunung yang tinggi".

2. Ketiga murid iitu menyaksikan perubahan rupa / wajah ( trasfigurasi ) Yesus berkilauan. 

3. Yesus didatangi 2 ( dua ) tokoh Perjanjian Lama yang sangat dihormati orang Yahudi, yakni : MUSA yang mewakili tradisi Hukum Taurat, dan ELIA yang mewakili tradisi / aliran kenabian (propetis). Sesungguhnya, kedua nama tokoh itu berhubungan erat dengan jati diri dan kehadiran Yesus. Sama seperti MUSA, demikianlah YESUS DIANGKAT menjadi UTUSAN dan sama seperti ELIAHU (TUHAN itu Allah kami) demikian pula  makna yang terkandung  di dalam paduan nama YESUS KRISTUS => Mesiah (Raja) ydang datang untuk menyelamatkan / membebaskan (bd. Mati. 1  20 - 21). Dia adalah Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan umatNya. Pemahaman itu sangat jelas, ketika Injil Sinoptis mengutip APL dan mengenalkannya pada Yesus dalam pembaptisan :"Inilah AnakKu, AnakKu Yang Kukasihi (Maz. 2:7; bd. Kel. 4:21-22) kepadaNya Aku berkenan (Nynyian Ebed YHWH -> Yes. 42 : 1b).

4. Menyaksikan peristiwa pemuliaan Yesus, Simon Petrus menyatakan pendapatnya, bahwa alangkah baik dan indahnya, jika Yesus mengijinkan murid-murid membangun tiga pondok di atas bukit tersebut.

Pemahaman Simon Petrus, ada benarnya. Tidak boleh disalahkan/ sebab qiblat ibadah Perjanjian Lama adalah Bukit / Gunung Zion, di mana Baith Allah bersemayam. Sementara Baith Allah itu telah dihancurkan, Israel mengharapkan datangnya Hari TUHAN (Ibr. Yom YHWH) di mana pondok Daud didirikan kembli oleh Mesiach (RAJA TUHAN). Bisa dimengerti, bahwa penampakan MUSA & ELIA dapat juga dipakai untuk meneguhkan SOSOK MESIACH yang hadr dalam tokoh Yesus, Anak Maria dari ketrunan Raja Daud.  Dengan demikian, kta memahami akan kesalahpahaman konsep Mesiach yang dimengerti orang Yahudi serti bergema dalam permintn Petrus da Murid - murid pada saat Yesus dimuliakan ke sorga (bd. Kis. 1). Yesus tidak menanggapi permintaan Petrus.

5. Tiba-tiba murid-murid mendengar pernyataan terbuka : Inilah AnakKu yang Kukasihi"(Maz. 2:7). Sesungguhnya, ucapan ini merupakan kesimpulan terkhir dari seluruh kesaksian Alkitab Perjanjan Lama tentang ANAK - MESIAH yang adalah EBED YHWH. Di dalam APL selalu muncul UTUSAN Allah untuk menyelamatkan Israel dari berbagai kesusahan. Utusan itu bisa koletif, tetapi bisa juga individual. Namun dalam masa menjeang berakhirnya pembuangan di Babel, banyak penulis menunjuk pada sosok HAMBA TUHAN yang individual, tunggal. Dia dihubungkan dengan Allah, dia diberikan nama Immanuel, Raja Damai, Allah yang Perkasa, Bapa Yang Kekal.... MESIACH. 

Oleh karena itu, sesuai dengan nubuatan "AnakKu, AnakKu yang Kukasihi..." Sebutan itu bersifat tunggal, bukan jamak, Dengan demikian UTUSAN Allah yang diharapkan adalah PRIBADI (tunggal) yang lahir dalam suku-suku Israel..., lalu orang Kristen mula mula mnyatakan, bajwa DIA dalah KRISTOS (Ibr. MESSIACH' Arb. AL MASIH). Tradisi keroung ituhanin inilah yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi, bahwa YESUS KRISTUS yang dimuliakan di atas gunung itu adalah Tuhan Allah yang disembah Gereja segala abad dan segala tempat....

MAKNA SPIRITUAL 

Meskipun peristiwa pemuliaan Yesus di bukit telah lama terjadi; akan tetapi Gereja perlu menghangatkan peristiwa tersebut dalam perjalanan pekabaran injil (missio ecclesianum) ke depan. Apakah maknanya ?

a). Setiap waktu Gereja memberitakan dan mengajarkan peristiwa pemuliaan Yesus, ia (baik secara kolektif maupun individual) perlu meyakini akan kekuatan kuasa Allah yang terus menerus memimpin Gereja / Jemaat kemasa depan. Meskipun hambatan, ancaman dan kendala menghadang, Allah selalu membebaskan Gereja dari segala ketakutas dan tipu muslihat. 

b). Hanya KRISTUSlah yang menjadi qiblat (arah, tujuan dan pusat) penyembahan dan keurgma (inti) pemberitaan Gereja. Tidak seorangpun yan dapat dijadikan pokok pujian, keccuali Yesus Kristus, Tuhan dan Kepala Gereja. 

c). Gereja bukan hanya hadir dan terkurung dalam tembok tembok gedungnya, melainkan seluruh warga jemaat disuruh Tuhan untuk mempertemukan Yesus Kristus kepada manusia di dalam dunia baik melalui kesaksian (pemberitan dan pengajaran) maupun melalui pelayanan kasih. 

IMPLEMENTASI BAGI PEMILIHAN CALON PENATUA DIAKEN 2017 - 2022

1. Yesus Kristus tidak hanya menginginkn  para pelayan seperti Simon Petrus, yng hanya memikirkan pembangunan 'kemah pertemuan; atau gedung gereja semata mata. Pembangunan Gedung Gereja itu penting, sebab gedung itu memaknai persekutuan umat yang selalu aktif dan produktif. Yang selalu bekerja dalam persekutuan untuk mnghadirkan pemerntahan Kristus di atas bumi ini. Jadi pengadaan Penatua Diaken 2017 - 2022ini bertujuan mengkaryakan segala sesuatu yang telah dikerjakan Allah di dalam dan melalui pekerjaan Yesus Kristus.

2. Pelayan : Penatua dan Diaken dipilih Allah (bd. Yoh. 15:16)  bukan untuk berpikir eksklusif seperti Simon Petrus; melainkan menyumbangkan saran positif untuk mengerjakan pekerjaan Allah yang dilakukan oleh Gereja. Penatua Diaken 2017 - 2022 perlu memikirkan pertumbuhan dan perkembangan pekerjaan Gereja yang bermanfaat bagi dunia dan manusia. Penatua Diaken tidak dipanggil untuk beradu argumentasi memenangkan pendapat pribadi maupun kelompok, melainkan saling mendukung dalam memajukan Missio Ecclesanum (pekerjaan gereja), supaya Yesus Kristus dimuliakan.

Bogor, Selasa - 21 Pebruary 2017

Salam Hormat,

Arnold R Ihalauw



Tidak ada komentar:

Posting Komentar