ARAHAN
UMUM
PERSIAPAN
PENYUSUNAN
RENCANA
KERJA DAN ANGGARAN KEUANGAN
2016
– 2017
draf untuk diperhatikan dan dipelajari
seluruh Presbiter dan Fungsional GPIB Jemaat PETRA Ciluar - Bogor
disusun oleh
Ketua Majelis Jemaat
Pdt. Arie A. R. Ihalauw
PENDAHULUAN
Perjalanan
panjang Tahun Program April 2015 – Maret
2016 hampir kita selesaikan bersama. Banyak hal yang telah kita capai atas
bantuan Tuhan Yesus serta kekuatan kasih persaudaraan di antara sesama warga
jemaat; meskipun harus diakui juga, bahwa ada tantangan, hambatan, kendala dan
ancaman; namun semua ancaman itu dapat diatasi bersama-sama. Hanya TUHAN yang
patut dimuliakan.
Ada beberapa
butir Aktifitas Program Tahun 2015 ini telah direalisasikan, seperti :
1.
Penggantian Pelaksana Harian Majelis Jemaat
(PHMJ) 2015 – 2017;
2.
Penetapan kembali Panitia Pembangunan Fasilitas
Pelayanan 2015 – 2016.
3.
Penyelesaian Tahap II Pembangunan Gedung Gereja
PETRA – Ciluar Bogor, yang digunakan sejak hari / tanggal : Minggu, 06 Desember
2015.
Sementara itu harus diakui
pula, beberapa Aktifitas Program 2015 – 2016 yang masih belum dirampungkan,
seperti :
1. Daftar
registrasi ulang warga jemat.
2. Pengadaan
Data Base Lengkap untuk tujuan pemberdayaan warga jemaat dan untuk pengkajian
pengelolaan eknomi GPIB PETRA Ciluar di Bogor.
3. Penggantian
Komisi – Komisi Kerja. Hal ini perlu diperhatikan, dikarenakan anggota-anggota
Komisi yang barulah yng akan menyusun Program Kerja dan Anggaran 2016 – 2017.
VISI dan MISI GPIB
Visi GPIB bersifat sinodal.
Artinya satu visi yang ditetapkan dalam PS / PST GPIB menjadi orientasi /
target yang akan dicapai sepanjang Periode 2016 – 2019, khususnya tahun kerja
2016/2017. Thema visional GpiB masih berkaitan dengan YESUS KRISTUS, SUMBER DAMAI
SEJAHTERA (Yoh. 14:27). Sementara tema Periode 2016/2017 akan diturunkan MS
GPIB XX dalam PST 2016 di Bandung. Thema besar 2005 – 2025 itu telah
dikerjakkan oleh PHMJ GpIB PETRA Ciluar – Bogor melalui realisasasi Program dan
Anggaran 2015 – 2016, dan ecara bertahap telah berhasil, sebagaimana yaang
dituliskan pada bagian depan.
Di samping keberhasilan yang
dicapai masih banyak hal yang perlu diperbaiki, ditingkatkan dan disempurnakan,
sehingga kita akan mampu mengembangkan berbagai potensi GPIB Jemaat PETRA
Ciluar Bogor seajang tahun kerja 2016 – 2017.
Kebijakan pembangunan jemaat
2016 – 2017 dikembangkan sesuai kajian terhadap 2 (dua) kondisi :
A. EXTERNAL
PRESSURE
B. INTERNAL
PRESSURE
Ad. A. EXTERNAL PRESSURE
Yang dimaksudkan
dengan ‘external pressure’ adalah tekanan yang mendesak pembentukan dan arah
gerakkan misi Gereja / Jemaat GPIB PETRA Ciluar Bogordi tingkat nasional
(sinodal), regional (Mupel) dan lokal. Kita dapat mencatat beberapa hal :
a) Perkembangan
kondisi sosial terkait hubungan antara manusia dalam masyarakat, serta hubungan
antar sistem (sel group) termasuk relasi antar umat beragama.
b) Kondisi
ekonomi bangsa yang masih labil menghadapi berbagai masalah politik ekonomi
dalam negeri. Keadaan ini ikut menentukan pertumbuhan ekonomi GPIB Jemaat PETRA
Boggor.
c) Pengkajian
ulang tentang MISI GPIB, apakah misi itu dijalankan oleh MS GPIB atau dilakukan
bersama sama Jemaat-Jemaat GPIB. Hasil pengkajian itu perlu dilihat dalam
perspektif pembangunan ekonomi GPIB terkait PERSEPULUHAN. Persepuluhan, menurut
kesaksian Alkitab, diberikan umat kepada Baith Allah, untuk mendukung
penyelenggaraan misi. Jika baith Allah diumamakan dengan persekutuan orang
percaya, maka tiap anggota memberikan persepuluhannya kepada GEREJA (GPIB).
Gereja itu bukan hany MS saja, tetapi juga Jemaat-Jemaat. Oleh karena itu, kita
perlu mengkaji dan merumuskan DIVIDEN PEMBAGIAN PERSEPULUHAN antara Jemaat
Lokaal dan Majelis Sinode. Bukankah kedua elemen itu disebut GPIB, bukan hanya
MS ? Dengan demkian PERSEPULUHAN harus ditinjau kembali, agar pemberian itu
berfungsi optimall bagi pembangunan misi GPIB secara sinodal maupun lokal.
Ad. B. INTERNAL PRESSURE
Banyak kendala,
hambatan dan tantangan yang muncul dari dalam persekutuan jemaat, disebabkan
sumber daya manusia yang terbatas.
a) Keterbatasan
itu karena pengenalan dan pengetahuan yang terbatas tentang GPIB; katakanlah
ada banyak presbter yang kurang menguasai TATA GEREJA. Mereka hanya menguasai
TATA GEREJA 1982, padahal telah terjadi beberapa kali pemberlakuan TATA GEEREJA
(yang terakhir Tata Gereja 2010). Jika hal ini berlanggsung terus menerus, maka
GPIB Jemaat PETRA Bogor akan mengaami stagnasi dan pembodohan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan Pembinaan Warga dan Presbiter GPIB di dalam jemaat ini.
b) Ketrbatasan
butir a) tersebut dapat mempengaruhi daya serap dan daya kerja seorang
fungsional PELKAT maupun Komisi. Apalagi jika yang bersangkutan tidak bertanya
kepada PHMJ melainkan menanyai sesama warga yang tidak atu kurang menguasai
sistem konsititusi GPIB.
c) Memang
benar, sudah banyak pembinaan dilaksanakan sepanang tahun 2015 – 2016; akan
tetapi materi bina yanng disampaikan kurang membuka pengertian warga jemaat
tentang misi GPIB yang dilakukan Jemaat PETRA. Pembinaan itu hanyalah bersifat
formalitas untuk memenuhi tuntutan Program, tetapi kurang bersifat kompetensi
seehubungan pertumbuhan GPIB PETRA dd Bogor.
Memikirkan keadaan itu dan
mengantisipasi perjalanan missi GPIB yang diselenggarakan padda tingkat jemaat
lokal. Kita perlu melakukan evaluasi Program Kerja yang telah dilaksanakan dan
analisa untuk mengembangkan program yang akan datang menurut ukuran yang telah
ditetapkan : efisiensi & efektifitas, juga kuantitatif dan kualitatif.
ANTISIPPASI PROGRAM MISI GPIB
PETRA BOGOR 2016 – 2017
Sampai hari ini kita belum
menerima Hasil PS GPIB XX th 2015 tentang Pembidangan Program, apakah 10
ataukah 6 Bidang Program. Oleh karena itu, kta masih menggunakan pembidangan
program sebelumnya, sambil menanti turunnya hasil – hasil PS GPIB XX.
YANG PERLU DIPIKIRKAN DAN
DIPROGRAMKAN.
1. Bidang
Program IMAN – AJARAN – IBADAH.
·
Pembinaan Pengajar Katekisasi yang sudah
bersertifikat serta Majelis Pendamping.
·
Pembinaan Presbiter tentang Penyelenggaraan
Liturgi & Tata Ruang Gereja, termasuk Komisi MUGER dan Tata Ibadah
·
Pembinaan Musik & Nyanyian Gerejawi bagi
seluruh Presbiter dan Komisi serta PS / VG.
·
Pembinaan Khotbah bagi Presbiter
2. Bidang
Program PELAYANAN KESAKSIAN (Pel-Kes) & PELAYANAN KASIH (Pel – Kas).
·
Pendataan Ulang Penerima Beasiswa.
·
Pendataann Ulang Peserta PEL-KAS
·
Penyelenggaraan Bakti Sosial Jemaat bersama
Kelurahan sehubungan dengan 17 Agustus 2016 (Pelayanan Kesehatan dan Sunat
Masal)
·
Penjajakan untuk mengadakan Poliklinik Jemaat.
·
Dll.
3. Bidang
Program GEREJA – MASYARAKAT – AGAMA (Ger-Mas-A)
·
Membina hubungan baik antar komponen umat
beragama dalam wilayah Ciluar.
·
Membangun hubungan kerja, melalui kegiatan
diskusi antar umat kristen (Gereja-Gereja) lingkungan Ciluar.
·
Dll.
4. Bidang
Pogram PEMBINAAN SUMBER DAYA INSANI (PPSDI) & PENGUATAN KELUARGA (PELKAT)
4.1. PEMBINAAN
SUMBER DAYA INSANI (PPSDI)
·
Seluruh MATERI BINA (Ma-Bi) dikeluarkan oleh dan
dengan sepengetahuan Ketua Majjelis Jemaat / Pendeta melalui Komisi Iman Ajaran
dan Ibadah.
·
Komisi PPSDI menyusun aktifitas program dan
pengorganisasiannya.
·
Untuk tujuan efisiensi pemanfaatan anggaran
keuangan, maka seluruh bentuk pembinaan dilakukan secara terpadu menurut
MABI-nya.
·
Retreat MAJELIS JEMAAT 2016.
·
Ibadah Padang Warga Jemaat mengingat rayakan HUT
XXXV Pelembagaan GPIB Jemaat PETRA Ciluar Bogor
4.2. PENGUATAN
KELUARGA (PEK-KAT)
·
Penyusunan MABI untuk sebuah program PELKAT
wajib dikonsultasikan dengan KMJ dan Komisi IAI. Dengan demkian pengawasan
terhadap Ajaran Gereja dapat dilaksanakan.
·
Jika PELKAT mengadakan Retreat, maka di dalam
retreat tesebut sekaligus diadakan pembinaan. Hal ini untuk menccapai tujun
efisiensi anggaran keuangan.
5. Bidangg
Program Pembangunan Ekonomi Gereja (PEG) & Pengadaan Fasilitas Pelayanan
(PFP)
Penjelasan
:
Kemungkinan
besar kita baru pernah mendengarkkan Bidang Program PENGADAAN FASILITAS
PELAYANAN (PFP), padahal pekerjaan itu kita lakukann sepanjang waktu. Umumnya
kita memasukannya ke dalam aktifitas program PEG, serta berpikir hanya berkisar
PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA. Pemahaman itu baik, tetapi tidak sempurna. Jika kita
katakan, pembangunan Gedung Gereja, maka aktifitas itu hanya berhubungan dengan
pisik gedung saja. Sementara FASIILITAS PELAYANAN bersifat tidak terbatas. Ia
berkaitan dengan aset yang bergerak (mobil, motor) serta yang tida bergerak
(tanah, rumah pastori, rumah konster, kkantor Majelis, gedung gereja, dll).
Oleh karena itu, kita akan menggunakan istilah tersebut berdampingan dengan
istilah PPEMBANGGUNAN EKONOMI GEREJA (PEG).
·
Penyelesaian Peembangunan Gedung Gereja
a. Perbaikan
Bumbungan GRT yang bocor.
b. Penyelesaiann
ruang serbba guna
·
Pengadaan fasilitas ruangan Gereja ( 2 speaker,
bangku-bangku)
·
Air Conditioning dan instalasinya
·
Pengadaan Perangkat Musik Band
·
PENGADAAN DANA PENDUKUNG
a. Amplop
Persembahan Pembangunan.
b. Persembahan
Janji Iman
c. Kotak
Persembahan Khusus
d. Kantong
Merah diberuntukan bagi pengadaan perangkat musik (band).
e. Dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar