RANCANGAN PENGAJARAN
KEBAKTIAN RUMAHTANGGA – RABU, 20 JULU 2011
TUHAN MENYELAMATKAN PARA
UTUSAN YANG MENGERJAKAN PEKERJAANNYA
SEKALIPUN DALAM ANCAMAN BAHAYA
disusun oleh
PDT. Arie A. R. IHALAUW
PROLOG
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian…
1 PETRUS 4 : 1a
Pernyataan Rasul Simon Petrus (proto-tipe Paus menurut Gereja Roma Katolik) di atas menjelaskan, bahwa orang-orang beriman (kristen) akan senantiasa mendapat penderitaan badani, sama seperti yang pernah dialami Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatnya. Penderitaan itu disebabkan pekerjaan Allah, yakni : pemberitaan Injil Kristus, kepada manusia dan bangsa-bangsa di seluruh penjuru bumi. Pemberitaan Injil selalu akan menghadapi penolakan, dan Gereja dan orang-orang beriman akan dibenci dan dibantai oleh penguasa bangsa-bangsa dan masyarakatnya. Hal ini merupakan keadaan yang akan mendahului sebuah zaman keemasan sampai Allah menyatakan kekuasaan dan pemerintahan-Nya atas alam semesta.
Menghadapi kesulitan ini Allah memberikan Ron-Nya yang menghibur dan meneguhkan keberanian bagi Gereja dan orang-orang beriman, agar bertahan untuk mengerjakan misi-Nya, sambil menyongsong kedatangan kembali Yesus Kristus sebagai Raja.
Cerita tentang pemburuan dan pembantaian (genocide) Gereja dan orang-orang beriman (kristen) setelah Pemuliaan Kristus dan Pencurahan Rohkudus (Pentakosta) dituliskan untuk direnungkan, agar kita belajar mengenal tanda-tanda zaman serta mengembangkan strategi pekabaran Injil sesuai konteks misional.
Daftar bacaan (Leksionari) : Kisah 17 : 10 – 15, yang ditentukan untuk diberitakan dalam Kebaktian Rumahtangga, Rabu, 20 Juli 2011, bertujuan membuka wawasan orang-orang beriman (kristen) yang berhimpun dalam Jemaat-Jemaat GPIB, agar dapat mempersiapkan diri serta membangun persekutuan untuk terus eksis mengerjakan pekerjaan Allah.
PENDAHULUAN
Kitab Kisah Rasul – Rasul, yang terdapat dalam lkanon Alkitab Perjanjian Baru, digolongkan ke dalam Kitab Sejarah (sama seperti Kitab Samuel, Kitab I – II Raja-Raja, I – II Tawarikh dalam kanon Alkitab Perjanjian Lama). Jika kita membaca secara seksama Kitab Injil Lukas pasal 1 : 1 – 6 :
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
kemudian membandingkannya dengan Kitab Kisah Rasul – Rasul pasal 1 : 1 – 3,
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
maka kita akan menemukan kesinambungan inti pemberitaan (kerugma) dari keduanya, sekaligus mengetahui nama pengarangnya. Oleh karena itu, sebelum membahas perikop bacaan (17 : 10 – 15), kita perlu mengenalnya secara singkat.
A. MENGENAL KITAB DAN PENULISNYA
1. Pemahaman atas status Kitab,
Kitab Kisah Rasul – Rasul secara mendetail menuliskan cerita-cerita kelahiran dan pertumbuhan Jemaat – Jemaat Kristen dan pemberitaan Injil setelah peristiwa kebangkitan Yesus. Gaya ceritanya menjadi jembatan yang menghubungkan masa hidup dan pekerjaan pelayanan yang dilakukan Yesus dengan Jemaat dan saksi mata dari orang-orang beriman pada Abad I. Peristiwa-peristiwa yang dituliskan dalam kitab ini merupakan sebuah mata rantai antara Injil-Injil dan Surat-Surat.
Kitab ini merupakan sambungan dari Injil Lukas, yang berisikan kesaksian tentang masa hidup dan pekerjaan Yesus, orang Nazaret. Ia merupakan catatan-catatan sejarah tentang pekerjaan pemberitaan Injil dan pertumbuhan Jemaat-Jemaat Kristen Abad I. Di dalam Kitab Rasul-Rasul ini, Lukas menggambarkan bagaimana Injil disebarkan melalui pelayanan rasul-rasul. Penulis menyoroti peran Rasul Petrus dan Rasul Paulus.
2. Penulis Kisah,
Kisah Rasul-Rasul ditulis oleh Lukas. Ia seorang Yunani dan satu-satunya orang Kristen non-israeli yang menuliskan Injil. Ia seorang yang terdidik, seperti yang kita pelajari dalam Kolose 4 : 14 “Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih…”, seorang tabib. Bukan salah satu di antara kelompok 12 murid Yesus.
Walaupun demikian kita tidak menemukan nama Lukas dalam kitab ini sebagai pengarangnya. Sering Lukas memakai kata ganti orang pertama jamak “kami” yang menunjukkan, bahwa ia sellau berada bersama-sama Rasul Paulus. Dan, kita tahu persis Lukas adalah sahabat setia dan teman seperjalanan Rasul Paulus dalam pemberitaan Injil. Oleh karena itu, Ia diakui sebagai pengarang oleh Bapa-Bapa Gereja.
3. Waktu Penulisan
Kisah Rasul – Rasul ditulis tahun 62 – 70 s.M.
4. Alamat yang ditujui
Kita dapat membaca dalam pasal 1 : 1 – 2 “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.” Dalam Bahasa Yunani, nama Theopilus berasal dari 2 (dua) kata, yaitu : Theo (Allah) dan Phileo (menyukai, mencintai), artinya : Orang yang mencintai Allah. Kemungkinan besar, Teopilus adalah seorang yang tertarik akan pertumbuhan dan perkembangan kekristenan. Dan, Lukas bermaksud meyakinkan dia, juga semua orang beriman (kristen) di mana saja, tentang Injil Kristus (bd. Lukas 1 : 1 – 4 -> “Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar”).
5. Pemetaan
Lukas ingin menceritakan kepada pembaca tentang perjalanan pemberitaan Injil Kristus mulai dari Yerusalem sampai ke Roma, seperti yang ditegaskan Yesus : “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (1:8).
6. Beberapa Inti Pemberitaan (Kerugma)
Kisah Rasul – Rasul dimulai dengan cerita tentang janji Allah untuk memberikan Rohkudus pada Perayaan Pentakosta (psl. 1–2). Hasilnya, rasul-rasul memberitakan Injil, sehingga Jemaat-Jemaat bertumbuh, mulai dari Yerusalem sampai ke Roma.
Kemudian orang-orang dari berbagai bangsa itu bertobat dan menerima karunia Rohkudus. Mereka berhimpun menjadi sebuah persekutuan keselamatan, di mana Kristus menjalankan pemerintahan-Nya. Mereka juga berpartisipasi memberitakan Injil keselamatan. Inilah permulaan pertumbuhan persekutuan. Banyak orang menjadi percaya, Mereka membentuk Jemaat Lokal, kemudian disebut : Kristen (11:26 -> “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”) dan melanjutkan pemberitaan Injil sampai akhir zaman.
Yang perlu diperhatikan : Jemaat – Jemaat itu tidak bertumbuh oleh inisiatif sendiri, melainkan mereka dipimpin oleh Roh Allah, sampai sekarang ini. Pekerjaan Kristus itu meliputi penyelamatan Jemaat dan juga seluruh alam semesta. Pekerjaan itu dilanjutkan oleh Roh Allah, di dalamnya seluruh orang beriman (kristen) dipakai oleh Allah untuk melakukannya juga. Untuk melaksanakan pekerjaan (misi) itu Tuhan Allah menganugerahkan berbagai karunia kepada tiap-tiap orang beriman (kristen) : sumber daya, entuasiasme, penglihatan (vision), motivasi, berbagai kemampuan dan keberanian untuk mengerjakan pekerjaan-Nya, yang diilhami dan dituntun oleh Roh-Nya.
Di samping hal-hal baik yang diceritakan Lukas, ada pula keadaan kritis dan ancaman terhadap usaha pekabaran Injil. Lukas menceritakan bagaimana pengikut dan rasul-rasul Kristus dikejar dan dibantai, dimasukkan ke dalam penjara, dirajam batu sampai mati. Injil itu juga mengalami penolakan, namun tahap demi tahap Injil bertumbuh dan semakin berkembang. Hal ini patut menghibur Jemaat-Jemaat sekarang ini, sebab dalam kesengsaraanny Tuhan Allah turut bekerja untuk mendatangkan keselamatan bagi umat manusia serta seluruh ciptaan-Nya.
7. Tokoh – tokoh dalam kitab ini
Beberapa tokoh yang disebutkan oleh Lukas ialah : Simon Petrus, Jakobus adik Yesus, Yohanes, Jakobus saudara Yohanes, Stepanus, Pilipus, Paulus, Ananias, Barnabas, Silas, Kornelius, Timotius, Titus, Lidia, Apolos, Felix, Festus dan Herodes Agripa. Dari cerita tentang tokoh-tokoh itu kita bisa mengenal karakter manusianya.
8. Beberapa ayat kunci untuk membantu memahami ini kitab
8.a. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (1:8)
8.b. “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” (2 : 1 – 4).
8.c. “Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.” (5 : 41 – 42)
8.d. “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” (8 : 4)
8.e. “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (11 : 26)
9. Kerangka Kitab Kisah Rasul – Rasul
ð Allah mempersiapkan Jemaat untuk melakukan pekerjaan-Nya (1 : 1 – 2 : 13)
ð Pekabaran Injil dimulai dari Yerusalem (2 : 14 – 5 : 42)
ð Pekabaran Injil semakin berkembang meluas (6 : 1 – 12 : 25)
PEKABARAN INJIL YANG DIKERJAKAN RASUL PAULUS
ð Perjalanan Paulus sampai ke Siprus dan Galatia Selatan (13 : 1 – 14 : 28.)
ð Paulus menghadiri Sidang Sinode di Yerusalem (15 : 1 – 35)
ð Perjalanan Paulus sampai ke Yunani (15 : 36 – 18 : 22)
ð Perjalanan Paulus sampai ke Epesus (18 : 23 – 21 : 16)
ð Paulus dipenjarakan di Yerusalem (21 : 17 – 23 : 35)
ð Paulus bersaksi di Kaisarea (24 : 1 – 26 : 32)
ð Perjalanan Paulus ke Roma untuk naik banding pada Kaisar (27 : 1 – 28 : 31)
NASKAH
KISAH RASUL 17 : 10 – 15
17:10 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.
17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
17:12 Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
17:13 Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa juga di Berea telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, mereka datang ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak.
17:14 Tetapi saudara-saudara menyuruh Paulus segera berangkat menuju ke pantai laut, tetapi Silas dan Timotius masih tinggal di Berea.
17:15 Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya.
B. CATATAN – CATATAN
1. PASAL 17 : 1 – 9
a. Perjalanan pemberitaan Injil ke Tesalonika dilaksanakan Rasul Paulus dan ditemani Silas. Pemberitaan Injil itu dibuat Paulus dalam rumah ibadat (disebut SINAGOGE) orang-orang Yahudi – Yudais (17:1-2).
b. Adanya rumah ibadat orang Yahudi itu menandakan, bahwa mereka telah ada di sana jauh sebelum Rasul Paulus melakukan perjalanan pemberitaan Injil ke Tesalonika. Kemungkinan juga mereka telah diakui dan mengembangkan pengajaran agamanya di Tesalonika.
c. Ketika Paulus mengajarkan tentang ke-Mesiah-an Yesus [17:3 -> “Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu”. Gagasan teologi Agama Israel tentang MESIAH telah dimulai pada masa nabi-nabi pra-exilis; akan tetapi gagasan itu lebih intensif dikembangkan pada masa exilis (pembuangan) di Babilonia. Setelah masa post-exilis sampai menjelang kehadiran Yesus, kaum Essen (aliran keagamaan di Israel yang muncul di penghujung / akhir Abad III sb.M) melakukan reinterpretasi dan reformulasi atas gagasan tradisi tentang MESIAH. Mereka membagikan fungsi MESIAH ke dalam 2 (dua) fungsi, yakni : fungsi politis dan fungsi spiritual–religious. Kemungkinan besar pengembangan gagasan yang dibuat kaum Essen ini mempengaruhi pemahaman Yesus dan Paulus] beberapa orang di antara mereka menjadi percaya (17:4 -> “Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka”) juga orang-orang Yunani; tetapi ada juga yang menolak pengajaran itu (17:5 -> “Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu….”).
d. Orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani yang menjadi percaya berusaha melindungi Rsul Paulus dan Silas. Salah satu di antara mereka adalah Yason (17 : 5 – 9).
2. PASAL 17 : 10 – 15
a. Dalam 17 : 10 – 15 Lukas menceritakan usaha orang-orang kristen di Tesalonika melindungi Paulus dan Silas. Mereka menyuruh kedua orang itu “berangkat ke Berea“ (17 : 10). Sama seperti biasanya Paulus dan Silas mengajar dan memberitakan Injil di rumah ibadat (SINAGOGE).
b. Hasilnya beberapa pendengar menjadi percaya (17:12 -> “Banyak di antara mereka yang menjadi percaya…”) dan “menerima firman dengan segala kerendahan hati dan menyelidiki Kitab Suci” (17 : 11 -> Yang di-maksudkan dengan Kitab Suci adalah kanon Alkitab Perjanjian Lama; bd. 1 Pet. 1:20 -> “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri…”).
c. Pemberitaan Injil di Berea juga mengalami hambatan, ketika orang-orang Yahudi–Yudais mendengar kesuksesan Paulus dan Silas, lalu “mereka ke sana menghasut orang banyak” (17 : 13).
d. Tuhan menolong Paulus dan Silas. Orang-orang yang baru percaya di Berea menolong kedua utusan ke Athena (17 : 14 – 15).
C. MAKNA TEOLOGIS DALAM PERISTIWA SEJARAH
C.1. Suruhan Yesus Kristus
Lukas membuka penulisan Kisah Rasul – Rasul dengan memakai tradisi di sekitar ucapan Yesus : “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bum” (1:8). Ada 2 (dua) hal yang dikatakan Yesus : pertama, Rohkudus diberikan kepada murid-murid. Sesungguhnya ucapan tersebut merupakan pengulangan dalam bentuk lain dari yang dituliskan Rasul Yohanes (Yoh. 14:16 – 17a -> “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran”; Yoh. 16 : 7 -> “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”). Kedua, Yesus menetapkan murid-murid sebagai utusan pemberitaan Injil dari Yerusalem sampai ke ujung bumi (bd. Mat. 28:19 -> “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”).
Dengan demikian Gereja / Jemaat dan semua orang beriman harus memahami dan mengakui, bahwa Allah bekerja dalam Roh-Nya untuk memimpin pekerjaan pemberitaan Injil. Gereja / Jemaat dan orang-orang beriman hanyalah alat / sarana di tangan Allah untuk mengoperasionalkan maksud dan tujuan dari rencana-Nya, penyelamatan.
C.2. Konteks Misional
Peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan Gereja / Jemaat dan orang-orang beriman menunjukkan, bahwa akan selalu muncul sikap penolakan dan perlawanan. Sikap tersebut berangkat dari berbagai alasan yang berbeda latar-belakangnya. Akan tetapi kita patut meyakini akan pertolongan Roh Allah untuk menguatkan, melengkapi, mengokohkan dan menguatkan (bd. 1 Pet. 5:10 – 11 -> “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan – Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama – lamanya ! Amin”) umat-Nya untuk menjalankan pekerjaan – Nya.
C.3. Pertolongan Allah
Di antara sikap penolakan dan perlawanan yang ditunjukkan penguasa dan masyarakat non-kristen (17 : 5 – 9), Allah selalu memelihara Gereja / Jemaat serta orang – orang beriman (kristen). Tuhan Allah bisa memakai orang lain untuk menyelamatkan umat – Nya. Masihkah anda mengingat bagaimana Allah memakai Koresh Agung untuk membebaskan umat Israel dari pengasingan di Babilonia ? (Yes. 44:28 -> “Akulah yang berkata tentang Koresh : Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem : Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci : Baiklah diletakkan dasarnya !”; bd. Yes. 45 : 13 -> “Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam”). Jadi segala usaha yang dilakukan Yason dan orang-orang Kristen non-israeli maupun Kristen-israeli adalah pekerjaan Allah yang melindungi dan menyertai para utusan Injil
SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN
MEDAN – SUMATERA UTARA,
Kamis, 14 Juli 2011
PDT. Arie A. R. IHALAUW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar