Jumat, 03 Desember 2010

RANCANGAN PENGAJARAN - Minggu Advent III, - 12 Des.10 - Yesaya 35


RANCANGAN PENGAJARAN
PERAYAAN MINGGU ADVENT II
HARI MINGGU, 12 DESEMBER 2010

KARYA PEMBEBASAN
YANG DIKERJAKAN OLEH ALLAH

YESAYA XXXV : 1 – 10

BY

PDT. ARIE A. R. IHALAUW

Kamis, 03 Desember 2010

PENDAHULUAN

Dalam banyak kesempatan dan pekerjaan kita dapat kegagalan pekerjaan yang dijalankan siapapun. Keadaan tersebut sangat menekan bathin serta menimbulkan rasa frustrasi mendalam. Lihatlah seorang pengusaha kaya yang bangkrut perusahannya, ketika resesi ekonomi tak kunjung selesai. Kondisi ekonomi itu berdampak langung pada perusahan yang dipimpinnya.  Masalah itupun telah menimbulkan dampak psikologis berat baginya dan juga pekerja perusahan. Pikirannya kacau. Ketakutan mencekamnya. Apalagi jika tak ada jalan keluar. Kejayaan dan harta kekayaan tidak dapat menyelamatkan sang pengusaha. Bayangkanlah kondisi seperti itu, bila menimpa kehidupan keluarga kita. 

Pemerintah telah mengatasi masalah resesi ekonomi. Namun keadaan si pengusaha tidak dapat tertolong. Segala sesuatu telah ludes. Kebanggaan akan kejayaan perusahannya telah lenyap. Harta kekayaan habis. Bagaikan lahan yang tidak berfungsi, karena kesuburan telah terkuras habis. Akhirnya rasa frustrasi telah mendorongnya mengambil tindakan konyol. Pengsaha besar itu membunuh dirinya sendiri.

Apakah kematian si pengusaha menyelesaikan masalah ? Tidak ! Isteri dan anak-anaknya masih hidup. Merekalah yang harus menyelesaikan semua masalah. Bagaimanakah cara penyelesaiannya ? Marilah kita menyimak bacaan perikop Yesaya 35 : 1 – 10 sebagai pengajaran dan penghiburan di tengah penderitaan.

KITAB  NABI  YESAYA

XXXV : 1 – 10

A. LATARBELAKANG KITAB
A.1. Pengelompokan Kitab Nabi Yesaya

Kitab Nabi Yesaya adalah sebuah tradisi yang ditetapkan menjadi Kitab Kanonik Perjanjian Lama dalam sidang para rabi Agama Yahudi di Kota Yamnia pada Abad I sb.M (sebelum Masehi).  Disebut tradisi karena alasan :

1.     Nubuat-nubuat yang diberitakan Nabi Yesaya pada masa kerjanya ada yang dicatat lang-sung tetapi sebahagian besar disampaikan secara lisan (cerita).

2.     Dalam Kitab Nabi Yesaya terdapat bukti-bukti tentang nubuat-nubuat yang waktu penulis-annya memiliki berbeda-beda terkait peris-tiwa historis.  Kita dapat membacanya sesuai pengelompokan yang dibuat oleh Lembaga Alkitab Indonesua (LAI)

a)     PASAL 1 – 39 Yesaya I
Þ  1 – 12         Yehuda danYerusalem.
Þ  12 – 23 Hukuman Bangsa-Bangsa.
Þ  24 – 27 Akhir Zaman
Þ  28 – 35 Tersesak dan Terlepas.
Þ  36 – 39 Masa Pemerintahan Hizkia
b)     PASAL 40 – 55 Yesaya II
Þ  40 – 48  Keselamatan untuk bangsa yang dalam pembuangan.
Þ  49 – 55  Hamba TUHAN
c)     PASAL 56 – 66 Yesaya III
Þ  56 – 66  Penggenapan Keselamatan dan Syarat-syaratnya.

3.     Saya menyebutnya sebuah kumpulan tradisi (lisan yang dituliskan), disebabkan catatan yang diberikan dalam Yesaya 1 : 1, yang berbunyi :

Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja – raja Yehuda.

Kalimat tersebut menegaskan, bahwa Yesaya bukanlah penulis ayat ini. Kemungkinan saja, Yesaya menuliskan beberapa fragmen yang terkait nubuatnya. Setelah itu fragmen-fragmen lepas tersebut dikumpulkan dan dikitabkan menjadi Kitab Nabi Yesaya.

A.2.         Keunikan tiap kelompok pasal

a) Pasal 1 – 49 menceritakan Masa Kerja Nabi Yesaya Yerusalem. Bagian ini disebut PROTO-YESAYA (Yesaya I).

Bagian ini menceritakan keadaan Kerajaan Yehuda dan ibukota  Yerusalem  pada masa pemerintahan 4 (empat) orang raja : Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia.

Peristiwa yang terjadi pada masa pemerin-tahan ke – 4 raja tersebut sebagai berikut :

v   Yesaya dipanggil (psl 6)

v   Yesaya mengecam sikap ibadah Yehuda dan Yerusalem. Mereka berdosa (psl. 1-5).


v   Ibadah Israel tidak memperlihatkan keadilan dan kebenaran Allah di bidang sosial dan bidang keagamaan, juga dosa di bidang politik. Situasi itu menimbulkan murka Allah (5:25; 5:7,20-24; 9:9-16; 22:14; 30:1-3).

v   Perang saudara antara Israel Utara yang di-bantu oleh sekutunya, Rezin, raja Aram (7:1-9). Saat itu Ahas menjadi raja di Yerusalem. 

v   Kerajaan Asur dan Babel menyerbu Yehuda – Yerusalem (8:5-10; 29:1-5; 39:1-9).

v   Nubuat tentang karya penyelamatan Allah (25: 6-12; 27:1-13; 30:18-26; 35:1-10; bd. 12:1-6) atas sisa-sisa Israel (11:11-16) serta kelahiran seorang anak dari Dinasti Daud yang akan menjadi Raja Israel (Yes. 7:14 -> Immanuel; 9:4-5 -> Raja Damai; 11:1,10 -> Taruk Isai; 32:1 -> Raja Keadilan).

v   Nubuat Yesaya tentang penghukuman bangsa-bangsa (Psl 13 – 23) dan tentang akhir zaman (psl. 24-27).

v   Pada saat itu, menurut Yesaya, hanya TUHAN-lah satu-satunya Penolong bagi umat-Nya (psl 31)

b)     Pasal 40 – 55 Israel menjelang akhir Masa Pembuangan di Babilonia. Bagian ini disebut DEUTERO-YESAYA (Yesaya II)

Bagian ini mengisahkan kondisi umat Allah dalam masa pembuangan di Babilonia selama “tujuh puluh tahun” (Yer. 29:10). Kondisinya sedemi-kian hebat kesulitannya, sehingga umat berseru memohonkan pertolongan Allah.

v   Yesaya II (Deutero-Yesaya) menonjolkan bebera-pa pokok teologi penting, yakni : 1. TUHAN menun-juk Koresh selaku hamba dan gembala bagi-Nya untuk membebaskan umat dari Babel (44:28; 45: 1,13). 2. Hamba TUHAN itu adalah Israel (41:1-20; 49:1-6 -> yang dimaksudkan di dalam pasal yang ditunjuk hamba TUHAN secara kolek-tif) dan juga saksi-Nya (43:8-21) serta seorang hamba TUHAN anonim (bersifat indivi-dual -> 52:13 – 53:12). 3. Monoteisme Allah (45:5-6, 14, 18, 21). TUHAN itu Allah Juruselamat, Penebus dan Pencipta Israel.

v   Penyelamatan yang dikerjakan Allah diawali oleh tindakan-Nya untuk mengikat perjanjian abadi dengan Israel (55:3) sesuai rancangan-Nya (55:8). Berdasarkan karya itulah Israel beribadah (55:6).

c)     Pasal 56 – 66 menceritakan keadaan Israel setelah Koresh menguasai Babilonia. Bagian ini disebut TRITO YESAYA ( Yesaya III )

Keadaan Israel yang dituliskan oleh Nabi Trito Yesaya ( Yesaya III ) dapat dibandingkan juga dengan Kitab Ezra (Ezr.1) dan Kitab Nehemia. Pada waktu itu, beberapa pemuka Israel telah disuruh kembali ke Yehuda untuk membangun Baith Allah dan tembok Yerusalem yang hancur. Namun masih ada juga yang tinggal di Babel.

Beberapa pokok penting dalam Trito-Yesaya adalah :

v   Nabi mengingatkan Israel, penghukuman Allah disebabkan oleh perbuatan yang berdosa dan jahat (psl. 59).

v   Oleh karena itu, Israel wajib mengakui dosanya kepada Allah, selaku Bapa (Pencipta Israel -> 63:16).

v   Penyelamatan dilakukan TUHAN Allah sendiri. Ia memanggil dan mengutus seorang juruselamat untuk melaksanakan rencana-Nya (61:1-3).

v   Allah memulihkan dan membaharui manusia serta keadaan Israel. Zion, Kota Allah menjadi pusat Kerajaan Damai dan seluruh bangsa akan datang ke sana untuk menerima pengajaran (60:15-22; 65:17-25).

B. YESAYA XXXV

Saya mengelompokkan Yesaya 35 ini ke dalam beberapa alinea sesuai terjemahan LAI :

Þ    35 : 1 – 2   Penyelamatan atas lingkungan hidup.
Þ    35 : 3 – 4   Allah yang mengerjakan keselamatan.
Þ    35 : 5 – 10 Penyelamatan atas manusia.

Pola seperti ini selalu tampak dalam penulisan kitab-kitab PL. Hal ini sudah digambarkan dalam peristiwa penciptaan (Kej. 1 : 1 – 27).

B.1. Ay. 1–2 : Penyelamatan lingkungan hidup
       
Sama seperti cerita penciptaan alam semesta dalam Kitab Kejadian (1:1-25), demikian pula nabi Yesaya memberitakan penyelamatan ling-kungan hidup. Penyelamatan menjadi pokok utama dan benang merah yang menghubungkan  pemberitaan Alkitab, Perjanjian Lama (PL) mau pun Perjanjian Baru (PB). Istilah itu ditafsirkan dan dirumuskan ulang oleh tiap-tiap nabi dan penulis.

        Istilah penyelamatan itu memiliki konotasi :

Þ     Penciptaan,
Þ     Pembebasan,
Þ     Pemulihan,
Þ     Penebusan,
Þ     Pemerdekaan,
Þ     Pembaharuan,
Þ     Pembangunan kembali,
Þ     Pembentukan ulang

Ketika alam semesta berada dalam cengkeraman kekuatan kuasa kegelapan (Kej. 1:1-2), TUHAN segera turun tangan menertibkan kehidupan alam. ALLAH berfirman : “’Jadilah terang’. Lalu terang itupun jadi” (Kej.1:3). Penulis memakai pernyataan “ALLAH berfirman” untuk menunjuk pada kekuatan kuasa ALLAH yang sanggup menaklukkan kuasa kegelapan. Dengan kata lain, segala sesuatu diciptakan-Nya oleh firman. Firman ALLAH mengandung kuasa yang tak terkalahkan. Oleh firman, langit-bumi dan segala isinya dijadikan oleh ALLAH sendiri (bd. Yoh.1 : 2-5; Yes. 45:13,18).

B.2. Ay. 3–4 : Allah yang mengerjakan keselamatan

        Ayat 3 – 4 merupakan nubuat Yesaya mengenai keadaan sesungguhnya yang akan dialami selama umat Israel dalam pembuangan. Mereka putus asa karena tekanan psikologis sebagai orang tawanan. Mereka mengalami penyiksaan, keke-rasan, dan terkenang akan Zion, Kota Allah (bd. Maz. 137:1-9). Namun Yesaya memberikan penghiburan, bahwa  ALLAH sendiri yang akan datang menyelamatkan Israel (bd. Yes. 43:5-7).

B.3. Ay. 5–10 : Waktu dan Peristiwa pembebasan

        Ketika datang, Dia membalaskan kejahatan yang dilakukan Babel atas umat-Nya, Israel. Kalimat : “Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pem-balasan” perlu dihubungkan kepada keterangan waktu (ay.5,6 -> pada waktu itu). Artinya sesuai waktu yang ditentukan Allah (Yer.29:10 -> sete-lah genap tujuh puluh tahun), TUHAN sendiri akan membebaskan Israel dari cengkeraman Babel. Dan, pada waktu itu pula, Dia akan menghukum Babel karena kejahatan mereka. Itulah yang dimaksudkan hari TUHAN (Yom YHWH) menurut keyakinan orang Israel.

        Frasa pada waktu itu juga menunjuk pada makna :

a)    Waktu dan Peristiwa Allah memanggil Abraham keluar dari Ur di Kasdim. Hal ini merupakan prototipe tentang pembebasan/ penyelamatan yang dikerjakan Allah umat Israel di kemudian hari.

Panggilan Abraham didahului peristiwa kekacauan Babel, di mana bahasa bangsa-bangsa dikacaukan Allah (Kej. 11:1-9). Sesudah peristiwa itu terjadi migrasi bangsa bangsa, di mana Terah dan keturunannya ke Haran (Kej. 11:27-32). Jadi Terah tidak termasuk golongan yang menerima panggil-an Allah. Ia wafat sebelum Abraham keluar dari sana.

b)   Waktu dan Peristiwa pembebasan (exodus) Israel yang dikerjakan Allah dari tanah Mesir. Waktu dan Peristiwa exodus adalah bukti historis yang disoroti dari sudut pan-dang iman, bahwa TUHAN menciptakan Israel sebagai sebuah bangsa merdeka (Kel. 12:28-42). Jadi frasa pada waktu itu menunjuk pada kejadian eksodus Israel di masa lalu.

c)    Bertolak dari pemahaman iman akan karya Allah dalam panggilan Abraham dan exodus dari Mesir, nabi Yesaya memakai frasa pada waktu itu sebagai antisipasi mengenai waktu dan peristiwa pembebasan Israel dari penjajahan Babilonia. Oleh karena itu, Israel tidak usah menjadi takut. Ia harus belajar dari sejarahnya, di mana Allah selalu bekerja membebaskan mereka.

d)   Pemulihan dan pembaharuan ciptaan. Bukan saja Israel (manusia), tetapi karya pembebasan itu berdampak luas kepada seluruh ciptaan-Nya. Sikon dan hubungan Israel (manusia) dipulihkan kembali. Alam semesta dan makhluk ciptaan di dalamnya menerima kembali rachmat Allah, sebagai-mana pada masa penciptaan.

C. Aplikasi bagi Pengajaran Minggu 05 Des. ‘10
       
C.1. Pokok Teologi bagi Pemberitaan Firman                 
a)    Pemahaman Iman tentang Pembebasan

§     Allah sendiri yang datang menyelamatkan manusia (Yes. 35:4). Yesaya mengingatkan orang kristen bahwa, pertama, keselamatan/ pembe-basan/ adalah kasih-karunia Allah semata-mata; dan, kedua, bukan hasil usaha manusia, bukan karena perbuatan baik manusia.

§     Melalui pembebasan/penyelamatan Allah bertu-juan, agar manusia manusia memuliakan (beri-badah) kepada-Nya (Yes.35:2).

§     Penyelamatan/pembebasan yang dikerjakan oleh Allah itu berdampak pada pemulihan ciptaan (Yes. 35:1-10).

§     Pembebasan menciptakan suasana sukacita bagi seluruh ciptaan. Dengan demikian manusia yang dibebaskan menjadi pemimpin ibadah yang dilakukan oleh seluruh makhluk ciptaan kepada Allah. Inilah suasana sorgawi.

b)      Aplikasi butir a) ke dalam penyelenggaraan Misi Gereja

§   Gereja telah dibebaskan oleh Allah dari penindasan Mesir dan Babel (lambang kuasa dosa) wajib menja-lankan ibadahnya kepada Allah. Pembebasan / penyelamatan itu bukanlah hasil usaha Gereja dan orang Kristen, melainkan anugerah / kasih-karunia Allah semata-mata.

§   Tujuan Allah membebaskan orang kristen yang berhimpun dalam tiap denominasi Gereja, supaya memuliakan Allah melalui pekerjaan pelayanan dan kesaksian demi memulihkan keadaan alam semesta yang dahulu menjadi rusak bersamaan dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa.

§   Gereja dan orang kristen perlu menciptakan sukacita dalam setiap pelaksanaan Ibadahnya, agar seluruh manusia dan ciptaan lainnya menerima damai sejahtera Allah.

Catatan Khusus

Rancangan pengajaran ini sudah disesuaikan dengan TATA IBADAH ADVENT yang disusun dan diposting oleh Pdt. Joppie E Klokke, STh dalam milis GPIB Groupyahoo.

SELAMAT MENYUSUN PENGAJARAN

Medan, MINGGU ADVENT I
Kamis, 02 Desember 2010

PDT. ARIE A. R. IHALAUW

1 komentar:

  1. Kedatangan hamba Allah
    "" "" "" "" "" "" "" "" "" "
    'Atmak' belum tentu berarti 'yang ku junjung' tapi itu sebenarnya nama

    penulisan Atmak adalah אתמך
    penulisan Ahmad adalah אחמד

    Dalam Yesaya 42:1, Allah berkata
    "Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang Ku junjung' (diucapkan sebagai Atmak);

    Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
    Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?

    Dia tidak lain adalah
    Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw

    BalasHapus