Jumat, 29 Januari 2016

TATA IBADAH PEMBERKATAN PERKAWINAN KRISTEN by Arie Ihalauw


GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT
( G P I B )
Majelis Jemaat GPIB PETRA – Ciluar di Bogor


TATA IBADAH

PEMBERKATAN ATAS
PERKAWINAN KRISTEN

dilaksanakan di
GPIB Jemaat PETRA – Ciluar di Bogor

Visi Masa Depan

MEMBANGUN KELUARGA
MENGHADIRKAN DAMAI SEJAHTERA

Thema Alkitabiah

“Apapun yang kamu peruat, perbutlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan,
dan bukan untuk manusia”

KOLOSE 3 : 23

Ibadah Pemberkatan Prkawinan Kristen
dilayani oleh

PDT. .............................


Majelis Jemaat
GPIB PETRA Ciluar di Bogor

-----ooo00ooo-----


PROSESI IBADAH

1.     Penganten dan Orangtua berada di ruang Konsistori Majelis Jemaat GPIB PETRA Ciluar di Bogor, 30 menit sebelum waktu pelaksanaan Pencatatan Sipil.

2.     Selesai Pencatatan Perkawinan Sipil, mempelai dan keluarga berkumpul di Konsistori untuk memersiapkan “prosesi memasuki ruang ibadah

3.     Setelah menjelaskan urut-urutan Tata Ibadah, Majelis Pemimpin Ibadah menaikkan doa pelayanan.

4.     Majelis Jemaat Bertugas mendampingi Pelayan Firman memasuki ruang ibadah, sambil berdiri menghadap kursi pengantin.

5.     Iring – iringan pengantin terdiri dari :

a.       Presbiter yang telah ditentukan menuju pelaminan.
b.       Anak Kecil Pengiring Pengantin (jika disediakan keluarga)
c.       Pengantin
d.       Orang tua kedua belah pihak

6.     Iring-iringan pengantin hanya didampingi oleh orangtua kedua belah pihak.

7.     Prosesi masuk pengantin diiringi pujian yang telah dipilih dan dipersiapkan pihak keluarga sesuai suasana Ibadah Kristen.

8.     Jika tidak ada pujian khusus dari pihak keluarga, maka Majelis Jemaat mengajak Jemaat melagukan Kidung Pembuka, sambil pengantin dan keluarga dipersilahkan memasuki ruang ibadah.

9.     Peserta diminta berdiri, sambil menyanyikan Nyanyian Pembuka.

10. Majelis Pemimpin Pelayanan menyerahkan Alkitab, sekaligus mengantarkan Pelayan Firman menuju Mimbar Utama.

11. Pelayanan Pemberkatan Perkawinan Kristen segera dimulai.

-----oo00ooo-----


PENYELENGGARAAN

TATA IBADAH GPIB
UNTUK
PEMBERKATAN PERKAWINAN KRISTEN

PEMBUKAAN

Pres. 1  :  Saudara seiman,
         Hari ini : ......... selaku persekutuan orang beriman, kita akan memohonkan rachmat Allah atas perjanjian perkawinan yng telah dibuat oleh Tuan : ..................... dan Nyonya : ....................., karena itu, kami mengundang saudara-saudari untuk berdiri.

           Majelis Jemaat GPIB PETRA Ciluar di Bogor mengundang kedua mempelai bersama keluarga kedua pihak untuk memasuki rung ibadah.

Lagu pengantar pengantin dinyanyikan pihak keluaarga,
jika tidak ada, maka organis mengalunkan lagu khusus.

RUMPUN I

MENGHADAP ALLAH

Pres. 1  :  Saudara – saudara seiman,
                   Marilah kita mengawali Ibadah Pemberkatan Perkawinan Kristen ini dengan menyanyi K.J. INDAHNYA SAAT YANG TEDUH

1.     Indahnya saat yang teduh kudatang pada Tuhanku, membawa kasih hatiku memohon berkatNya kudus.
      Reff.
      PIMPINLAH LANGKAH HIDUPKU SEPANJANG JALAN KE DEPAN. KUPASRAH DIRI PADAMU, KIRANYA DIKAU BESERTA.

2.     Indahnya saat yang teduh kucurahkan isi hatiku. Kepada Yang Mahakudus yang bersedia mendengar.
      Reff.


Penyerahan Alkitab Pelayanan
kepada Pelayan Firman di depan Meja Pelayanan.
Pelayan Firman menuju Mimbar Utama

VOTUM
Pel. Fir.   :   Saudara seiman, marilah kita mentahbiskan ibadah ini :
      Dalam nama BAPA – ANAK – ROHKUDUS, seluruh prosesi Ibadah Pemberkatan Perkawinan Kristen ini diselenggarakan untuk memuji Allah Tritunggal Mahakudus sejak sekarang sampai sepanjang segala zaman.

Jemaat :  1 . 7 . 1 //
                   A - - min !

INTRONTUS

Pel. Fir :  TUHAN Allah berfirman : “ Tidak baik. Kalau manuusia iitu seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Perem. : TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak, ... lalu TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk daripadanya... dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu.

Laki  :  Manusia itu berkata : “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan kunamau perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.

Semua  : SEBAB ITU SEORANG LAKI-LAKI AKAN MENINGGALKAN AYAH-NYA DAN IBUNYA, DAN BERSATU DENGAN ISTERINYA, SEHING-GA KEDUANYA MENJADI SATU DAGING.” (KEJ. 2 : 18, 21-24).

SALAM RASULI
Pel. Fir :  Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan salam di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, menyertai kamu sekalian.
Jemaat :  Dan menyertai saudara, supaya saudara memberitakan kebenaranNya.

NYANYIAN JEMAAT
KJ......

BILA YESUS  BERADA

1.       Bila Yesus berkuasa di tengah keluarga, pasti kita selamat, pasi kita selamat.

2.       Bila Yesus berada di dalam rumahtangga, pasti kita bahagia, pasti kita bahagia.

JEMAAT DUDUK
P.S. / V.G.


RUMPUN II

PELAYANAN SABDA ALLAH

v Doa Mohon Pimpinan Rohudus

Pel. Fir :  Saudara-saudara yang dikasihi Allah
       Marilah kita menyerahkan hati dan pikiran kita kepada Allah memohonkan pimpinanNya untuk merenungkan  Firman Allah. Mari berdoa :.................
                                                                                               
v Pembacaan Alkitab

Pel. Fir :  Saudara-saudara seiman.
      Marilah BERDIRI untuk mendengarkan pembacaan Alkitab. Terpujilah Alla ! HALELUYAH ! (HOSIANA, jika Masa Pra Paskah; MARANATHA, jika Masa Advent)

v Pemberitaan / Pengajaran akan Firman Allah

Pel. Fir    :

RUMPUN III

JAWABAN UMAT

NYANYIAN JEMAAT
KJ......

BERBAHAGIA TIAP RUMAH TANGGA

1.       Berbahagia tiap rumahtangga di mana Kaulah tamu yang tetap, dan merasakan tiap sukacita tanpa Tuhannya tiadalah lengkap. di mana hati girang menyambutMu dan memandangMu dengan berseri. Tiap anggota menanti sabdaMu dan taat akan firman yang Kaub’ri.

2.       Berbahagia rumah yang sepakat, hidup kekal di dalam kasihMu; serta tekun mencari hingga dapat damai kekal di dalam sinarMu, di mana suka duka kan dibagi ikatan kasih semakin teguh. Di luar Tuhan tidak ada lagi yang dapat memberi berkat penuh.

PENGAKUAN IMAN (menurut CREEDO APOSTOLICUM)

Pel. Fir :  Saudara – saudara seiman,
           Sesuai dengan kesaksian Alkitab : “Karena dengan hati orang percaya dan dibenar-kan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (ROM. 10 : 10). Oleh karena itu, marilah kita BERDIRI dan MENGIKRARKAN BERSAMA akan pengakuan kita seturu PENGAKUAN IMAN RASULI, Kita bekata : “Aku percaya kepada Allah.... “ dst

PELAYANAN
PEMBERKATAN PERKAWINN KRISTEN

·      Penjelasan tentang Perkawinan Kristen

Pres. 3 :   Saudara – saudara,
                Marilah kita mendengakan penjeasan GPIB tentang Perkawinan Kristen.....

·      Amanat Perkawinan Kristen

Pel. Fir :  Saudara saudara seiman
        Seisi rumahtangga hauslah hidup berdasakan Firman Allah, oleh karena itu, kedua mempelai dipersilahlan berdiri untuk  mendengar Amanat Perkawinan Kristen, sebgai berikut : .....
                  
1.       .....
2.       .....
3.       .....

·      Janji Perkawinan Kristen

NYANYIAN JEMAAT
KJ......

PADAMU TUHAN DAN ALLAHKU

1. PadaMu Tuhan dan Allahku, kupersembahkan hidupku; dariMu jiwa dan ragaku hanya dalamMu ‘ku teduh. Hatiku yang Engkau pulihkan padaMu juga kuberikan.

2.  Di dalam Yesus Kaunyatakan, ya Bapa, isi hatiMu. Curahan kasih kesukaan Engkau limpahkan bagiku. Andaikan orang menyadari, niscaya Tuhan Kau dicari.

·      Janji Perkawinan

Pel.Fir  :  Supaya menjadi nyata akann maksud hatimu, maka mempelai dipersilahkan berdiri untuk mngucapkan janji di hadapan Allah serta seluruh pelayan dan Warga Jemaat.

Mempelai Laki – Laki

Saya : ............. mengambil engkau : .............. menjadi isteriku, dan berjanji : selalu tetap setia mengasihi engkau dalam suka maupun duka, serta tidak akan meninggalkan engkau dalam keadaan mujur ataupun malang. Bahwa saya akan memelihara engkau dengan penuh kasih sayang, seperti yang saya wajib perbuat kepada Tuhan Yesus Kristus.

Mempelai Perempuan

Saya : ............. mengambil engkau : .............. menjadii suamiku, dan berjanji : selalu tetap setia mengasihi engkau dalam suka maupun duka, serta tidak akan meninggalkan engkau dalam keadaan mujur ataupun malang. Bahwa saya akan memelihara engkau dengan penuh kasih sayang, seperti yang saya wajib perbuat kepada Tuhan Yesus Kristus.

·      Pemasangan Cincin

(sambil memasukkan cincin ke jari manis tangan kanan, suami – isteri Sling bergantian mengucapkan kalimat di bawah ini)

Mempelai Laki – Laki

......, taruhlah aku seperti meterai pada lenganmu sebagai tanda cintaku. Ingatlah akan cintaku kepadamu sepanjang perjalanan perkawinan ini sampai akhir hidupmu.

Mempelai Perempuan

......, taruhlah aku seperti meterai pada lenganmu sebagai tanda cintaku. Ingatlah akan cintaku kepadamu sepanjang perjalanan perkawinan ini sampai akhir hidupmu.

·      Peneguhan Perkawinan Kristen

(Suami – isteri meletakkan tangan di atas Alkitab yang terbuka, agar diteguhkan perkawinannya oleh Pelayan Firman. Meletakkan tangan di ats Alkitab, sesungguhnya, mmngingatkan suami – isteri, agar senantiasa menjalankan hidup rumahtangganya sesuai Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab)

Pel.Fir    :  Setelah mendengar pernyataan saudara, maka atas nama Majelis Jemaat GPIB PETRA Ciluar di Bogor, kam meneguhkan perkawinanmu dalam nama Allah : BAPA, ANAK dan ROH KUDUS.

           Sejalan dengan itu kami mengingatkan saudara akan ucapan Tuhan Yesus sela-lu harus dipegang teguh : “PERKAWINAN YANG TELAH DIPERSATUKAN OLEH ALLAH TIDAK BOLEH DICERAIKAN MANUSIA SAMPAI MAUT MEMISAHKAN.” (MAT. 19 : 6)

·      Pemberkatan Keluarga Kristen

( suami – isteri dipesilahkan berlutut. Orangtua meletakkan tangan di pundak masing masing anaknya. Presbiter berdiri di hadapan mempelai untuk ikut memberkati )
JEMAAT BERDIRI

Pel.Fir  :  Arahkanlah hati dan pikiranmu kepada Allah, Pencipta Keluarga, dan terimalah racmatNya :

          “TUHAN Allah, Sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu da-lam Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, mengokoh-kan kamu sepanjang perjalanan prkawinnmu. Sebab Dialah yang empunya kuasa sampai selama lamanya....”

Or-Tu   : Kiranya kamu hidup sesuai firman Tuhan, supaya Dia membuat kamu berbahagia sepanjang masa.

Jemaat :  AMIN, AMIN, AMIN (dinyanyikan)
        
Selesai pemberkatan Pelayan Firman mengangkat kedua suami – isteri untuk berdiri bersama sama

JEMAAT DUDUK

·      Cium Kudus

·      Penyerahan Alkitab Keluarga

·      Sapaan Di Awal Perjalanan (sungkeman)

DOA SYUKUR

Pel. Fir :  Marilah kita menaikkan syukur kepada Allah, karena rachmat kebaikanNya telah dicurahkan ke dalam kehidupan umatNya. Doa syukur diakhiri doa BAPA KAMI, di mana doxologi wajib dinyanyikan.

P.S. / V.G.

PENGUCAPAN SYUKUR UMAT

·  Ajakan Persembahan

Pres. 5  :  Saudara saudara seiman,
            Marilah kita mempersembahkan syukur kepada Allah; sebab kemurahanNya yang besar dikaruniakan atas kehidupan kita. Sementara pemberian dikumpulkan, kita menyanyi bersama KJ. 415 - GEMBALA BAIK BERSULING.
                        
1.  Gembal baik bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang, dan membaringkan aku berteduh ....

· Doa Persembahan

Pres. 5  :  Saudara saudara seiman
          Marilah kita menyerahkan persembahan ini serta memohon berkat Allah ke atas kehidupan kita. Mari berdoa ......

MEMBANGUN PERSEKUTUAN KELUARGA JEMAAT

·        Kesan dan Pesan pihak keluarga
·        Penyambutan Keluarga Baru dalam GPIB Jemaat PETRA Ciluar di Bogor oleh PHMJ

RUMPUN  IV

PENGUTUSAN & PEMBERKATAN

PENGUTUSAN

Pel. Fir :  Saudara saudara seiman,
         Allah yang membentuk keluarga telah untuk dikelola sesuai firmanNya, sebab itu, gunakanlah kesempatan yang dianugerahkan Allah dalam kehidupan keluargamu, sambil mewujudkan Misi Kristus di dunia ini. Mari berdiri dan pujilah Tuhan !

JEMAAT DUDUK
K.J. ...

TIAP LANGKAHKU DIATURNYA

PEMBERKATAN

Pel. Fir :  Arahkan hati dan pikiranmu untuk menerima berkat Allah.

                   Atas nama Allah Tritunggal Mahakudus yang telah memang-gil, mentahbiskan serta memberikan otoritas Kristus kepada Pelayan Firman, kami diutus untuk menyampaikan rachmat-Nya kepada Jemaat.

                   Allah memberkati roti makanan dan air minumanmu,

                   Allah menjauhkan kamu dari segala penyakit dan melindungi kamu dari segala malapetaka.

                   Allah memimpin kamu memasuki masa depan baru, sejak sekarang ini sampai sellama – lamanya.

Jemaat : AMIN – AMIN – AMIN (dinyanyikan)

MAJELIS JEMAAT
GPIB PETRA CILUAR – BOGOR


arsip : arieha

Rabu, 20 Januari 2016

CINTA DI PENGHUJUNG SENJA DI TARAKAN karya Arie A. R. Ihalauw

CATATAN HARIANKU NOKE IHALAUW
Mengawali Tahun 1987


CINTA DI UJUNG SENJA

Perpisahan dari GPIB Jemaat IMMANUEL Tarakan diadakan pada Ibadah Minggu Pagi. Beberapa rekan jemaat tetanggapun  menghadiri ibadah perpisahan. Keharuan mewarnai jalannya acara. Setelah ramah tamah usai, warga dan presbiter mengantar saya ke pelabuhan Tarakan. Kapal hampir berangkat. Peluit pertama sudah berbunyi. Masih saja orang-orang itu merangkul dan memelukku sambil menangis. Mereka menaiki tangga kapal, sambil memikul koper pakaian beserta beberapa potong hadiah.

Di sampingku berdiri gadis cintaku. Kami saling bergenggaman ... erat mesra. Masih kuiingat tatapan matanya, sedang senyum kecil menghiasi bibir yang tipis.., merah indah. Beberapa ibu sengaja bertanya : “Kapan balik ke Tarakan lagi, Arie ?” Au hanya tersenyum, sambil menatap dalam – dalam wajah gadis Kawanua yang berdiri kaku di samipingku. Matanya memerah... ! Linangan air semakin memenuhi pelupuknya, ..... tetesan hangat mengalir membasahi dadaku. Aku memeluk tubuhnya erat. Ia tenggelam dalam dekapanku. Perlahan kuangkat wajahnya. Kami berdua saling bertatapan. Kurasakan getaran tubuhnya.... Sementara aku tak menghiraukan mata orang yang menatap tersenyum. Kucium bibirnya..., semakin lama semakin hangat. Rasanya waktu berjalan terlalu cepat, sedangkan kerinduan menekan dalam sedalam lautan cinta yang kami selami dua tahun lamanya.

Peluit kedua berbunyi.... para pengantar mulai meninggalkan dek kelas satu ...., tapi gadis cintaku masih ada di kama, berdiri berdekapan. Kami berduaan saja. Sementara ponakannya bermain bersama Joan, ditemani ibunya : Roos Peea.

Bung,... kapan kita akan berjumpa ? Gimana hubungan ini ke depan ?” bisik gadis-cintaku... lembut..., menusuk relung hatiku. Kutatap bola matanya dalam dalam. Kami saling bertatapan. Kurasakan hangatnya napas gadis cintaku. Ia bersandar di dadaku tepat di bawah leherku. Aku mengecup bibirnya. Ia tak menolak berbagi cinta bersama, tanpa menghiraukan bebeapa penumpang melihat dari jendela kamar. Rasanya tak ingin berpisah.

Peluit tiga berbunyi panjang. Dai ruang nakhoda diumumkan, kapal akan segera beranngkat. Gdis cintaku melepaskan rangkulannya. Aku hanya bisa menarik napas panjang. Berpikir sesaat “Jawaban apa yang harus kuucapkan ?” Bibirku terkatup rapat.  Bukan karena aku tak dapat bicara, tetapi aku takut berjanji. Aku enggan menyakiti hatinya. Aku menyadari diriku yang suka bergonta-ganti pacar. Sambil menggandeng lengannya kuantarkan ia bersamma rombongan samai ke dekat tangga. Sebelum menurunii tangga, kukatakan : “Kita serahkan saja pada Tuhan, biarlah Dia yang mengatur semuanya. Jika Tuhan berkenan, so pasti, Dia akan mempertemukan kita.’Kan jodoh di tangan Tuhan....” Persis di depan tangga, di samping polisi yang sedang berjaga, kucium bibirnya lembut.... setengah berbisik aku katakan : “Nona, ... rindukan aku setiap malam.... Aku akan selalu mengenang momen-momen indah saat kita masi bersama. .... Nona, aku selalu merindukan dirimu.” Itulah ciuman terakhir. Ciuman perpisahan. Gadis cintaku menuruni tangga. Bersama selruh teman, mereka berdiri di dermaga, sambil melambaikan tangan sampai bayangan kapal menghilang di balik tanjung.

Langit kemerah-merahan. Mentari mulai tenggelam. Pemandangan alam nan indah saat terakhir meninggalkan Pulau Tarakan. Aku duduk di cafe pada buritan kapal. Dari buritan kutatap bayangan Pulau Tarakan yang makin mengeci.... tak terasa butiran air yang lama ada di mataku berguguran. Aku masih dibuai kenangan indah bersama orang-orang yang mencintai dan yang kucintai. Mereka selalu mendukung pekerjaanku, bercanda bersamma. Acapkali aku berkunjung ke rumah Pak Tony Pangemanan, au kami bermain poker dan kanasta, sambil menunggu isterinya menyediakan makan siang. Lain waktu aku duduk  di bawah pohon mangga, di halaman Oom Bate sambil mendengar suara anjing ditoki (digebuk kepalanya) Bung Jhoni Assa untuk  dijadikan er-we. Sementara hari minggu berikutnya, aku makan siang di Markoni, di rumah Johanes Sikombong, ayahnya Ivan Dinamika Sikombong. Kuingat perjalanan bersama Kel. Lopulalan menuju Pantai Kamal. Di sana kami menikmati ubi ubian dan ikan bakar. Sungguh, pengalaman yang sulit kulupakan sepanjang pelayanan sejak 1984 – 1987, ketika aku mengantikan Pdt. Naiola yang mutasi ke Bogor.


Tak disadari, malam telah turun. Di kejauhan tampak beberapa lampu perahu nelayan yang sedang melaut. Semilir angin malam terasa dingin,... sedingin hatiku nan sepi. Tiba-tiba terdengar pengumuman mengingatkan penumpang kelas satu dan dua untuk makan malam. Cepat-cepat aku berkemas lalu menuuju ruang makan.

Untuk Gadis Yang Pernah Hadir Mengisi Hatiku

 Bogor, Rabu - Medio Januari 2016

Hormatku untukmu

Arie A. R. Ihalauw

Jumat, 08 Januari 2016

PERSEPULUHAN DAN MISI GPIB ditulis oleh Arie A. R. Ihalauw

GPIB SABAGAI KELUARGA ALLAH
YANG MENJALANKAN MISI KRISTUS YESUS

PERSEPULUHAN DAN MISI GPIB

ditulis oleh

Arie A. R. Ihalauw

PENGANTAR

Pertama-tama tulisan ini tidak bertujuan untuk mengkritisi pelaksanaan TAP PS 2010 terkait Pembangunan Ekonomi Gereja (PEG) mmenyangkut PERSEPULUHAN. Tulisan ini senga-ja diposting menjadi wacana diskusi di kalangan warga GPIIB dalam Jemaat – Jemaat Lokal untuk memahami upaya pembangunan ekonomi Gereja secara sinodal dalam Jemaat di tingkat lokal sehubungan dengan pelaksanaan misi GPIB.

Setelah kurang lebih 5 (lima) tahun keputusan gerejawi terkait prsepuluhan dilaksanakan, kita perlu melakukan evaluasi dan analisa kritis terhadap persoalan-persoalan yang berkkembang seiring dengan praktik persepuluhan warrga jemaat ke Jemaat Lokal, kemudian Jemaat Lokal ke Majelis Sinode. Marilah kita menyoroti dengan bijak catatan-catatan di bawah ini :

A.   PENYIMPANGAN DAN AKIBATNYA

1.   KESEPAKATAN BERSAMA

Dalam PS XIX tahun 2010 telah disepakati, bahwa persembahan persepuluhan tiap bulan disetor Majelis Jemaat kepada Majelis Sinode sejumlah 10% dari penerimaan kotor setiap bulan berjalan; dan, kompensasinya adalah : Majelis Jemaat tidak menye-tor lagi dana, seperti : kolekte khusus Ibadah HUT Pel-Kat, kolekte khusus Ibadah HUT GPIB, dana penunjang gaji sinodal (DPGP2), dll.

Realisasinya, Majelis Sinode telah menyimpang dan tidak konsisten melaksanakan kesepakatan bersama. Akibatnya, Majelis Jemaatpun akan bersikap inkonsistensi terhadap kesepakatan sinodal.

2.   LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN & TAHUNAN

Kericuhan dalam PS / PST GPIB terkait Laporan MS bidang Pembangunan Ekonomi Gereja (PEG) sering terjadi, dikarenakan kurangnya informasi dan bukti-bukti akuntasi yang akurat sehubungan penatalayanan perbendaharaan Gereja (Keadaan yang samma pula dapat disaksikan dalam tiap SMJ).

Biasanya, jika pertanyaan-pertanyaan seputar informasi / laporan PEG dalam PS/PST, maka Ketua IV atau Bendahara akan berkilah, bahwa “TATA GEREJA GPIB TIDAK MENGATUR PELAPORAN KEUANGAN TRI WULAN KEPADA JEMAAT-JEMAAT” Ucapan seperti ini menimbulkan persoalan yang ujun-ujungnya merugikan GPIB, secara khusus Majelis Sinode. So pasti, utusan jemaat yang mengikuti PS/PST akan melaporkan hasilnya, lalu SMJ memutuskan untuk mengurangi atau tidak memenuhi kewajibannya kepada MS GPIB.

Memangg benar, Tata Gereja GPIB tiak merumuskan, MS GPIB wajib mengirimkan Laporan Keuangan Triwulan kepada Jemaat-Jemaat, sebab pertanggungjawaban MS disampaikan ke PS/PST; akan tetapi apa salahnya juga jika MS menyampaikan “informasi” (bukan Laporan Pertanggungjawaban) kepada Jemaat-Jemaat ? Bukankah kebiasaan yang pernah dilakukan sepanjang periode MS-GPIB I => MS-GPIB XIV merupakan sebuah kewajiban etis organisasi yang menguntungkan semua pihak ? Artinya, melalui “informas triwulan” setiap Jemaat Lokal mengingat akan kewajiban organisasi untuk mensuport pekerjaan sinodal, sekaligus Majelis Jemaat mengetahui kekurangan dana sinodal yang dibutuhkan MS-GPIB. Dengan cara demikian kita dapat membangun pengertian bersama untuk mendukung seluruh keputusan yang dibuat dalam PS / PST.

Sikap arogan MS GPIB yang dibangun berdasarkan otoritas Tata Gereja, so pasti, akan berhadapan dengan sikap anarkis jemaat / jemaat-jemaat. Hal seperti ini akan merusak perjalanan misi Gereja secara menyeluruh. Diharapkan tidak terulang dalam kepemimpinan MS GPIB XX, khususnya Bidang PEG.

3.   MANIPULASI DATA KEUANGAN DI TINGKAT JEMAAT LOKAL

Dalam kasus ini, tiap Majelis Jemaat, cq. PHMJ, harus berbicara tuntas dan jujur. Acapkali PHMJ mengadakan  renstra (rencana strategi) yang membengkakkan penge-luaran jemaat, agar kuantum (jumlah) persepuluhan yang diwajibkan dalam sebulan berkurang, dan lain-lain. Malahan ada pula yang berbuat licik, misalnya : seharusnya persepuluhan sebulan Rp. 10.000.000,- lalu dibuat Rp. 7.006.575.- Kita boleh membohong MS-GPIB, tetapi TUHAN, Sang Pemilik Gereja, mengetahi segalanya. Ingatlah, pperbuatan curang seperti itu tidak kita lakukan kepada MS-GPIB melainkan kita telah menipu Allah Pemilik Gereja. Dengan cara demikian Majelis Jemaat telah menghalangi pertumbuhan miisi Gereja.

Ingatlah : Siapapun yang mengumpulkan harta dengan cara berbohong tidak akan pernah berkelimpahan; sebaliknya yang tangannya suka memberipun tidak akan berkekurangan, sebab Allah mengetahui hati, dan Dia memberkati mereka yang mempersembahkan persepuluhan dengan tulus hatinya.

Beberapa catatan-catatan di atas memperlihatkan, bahwa Majelis Sinode dan Majelis Jemaat saling menipu dan saling menjahati, karena mereka masing-masing mempunyai kepentingan. Hanya TUHANlah yang tahu segalanya !

B.   MISI GPIB DAN PERSEPULUHAN

Refleksi Teologis tentang MISI GEREJA

Jika kita membahas misi GPIB, maka pokok bahasan itu tertuju pada “gerakan hidup Jemaat-Jemaat yang berjalan bersama memberitakan Injil Kristus dan mengajarkan ajaran Gereja”. Itu berarti, misi itu dijalankan oleh Jemaat-Jemaat GPIB secara bersama serta dikordinasi MS-GPIB. GPIB itu adalah Keluarga Jemaat-Jemaat yang diadakan oleh perjanjian bersama. Ia (Keluarga Jemaat-Jemaat) itu merupakan satu persekutuan hidup (the living community of God) di dalam dan bersama Allah.Ia diadakan Allah uutuk melaksanakan tujuan :

·   Aku ini TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa.” (Yes. 42:6)

a)  Tujuan Allah memanggil ( = membentuk, mencitakan, menjadiikan) umatNya, agar mereka menyelamatkan ciptaanNya.

b) Penulis-penulis Alkitab selalu menggunakan ssimbol untuk memeteraikan makna khusus terhubung keselamatan, seperti : sunat, pelangi, dll. Dalam ayat ini penulis mengaitkan umat Allah kepada ‘perjanjian’. Perjanjian, menurut makna juriis formal, merupakan pernyataan hukum yang mengikat kedua pihak yang berserikat / bersekutu. Dalam kasus Israel selaku umat Allah (umat perjanjian), mereka bukanlah pihak yang berjanji. Mereka hanyalah “peserta /  partisipan” belaka. Sebab perjanjian tidak dibuat Israel, melainkan Allah berjanji dalam diriNya sendiri untuk menjadikan Israel sebagai umat / anak-anakNya (bandigkan kasus ini dengan pemahaman teologi Hosea tentang perjanjian Allah, di mana Dia bertindak selaku suami => Hos. 2). Dengan kata lain, penulis Alkitab hendak menegaskan, bahwa status hukum yang diterima Israel, bukan karena perbuatan baiknya, melainkan semata-mata karena janji Allah saja.

Umat ciptaanNya adalah ‘umat perjanjian’; artinya, melalui kehadiran umatNya Allah membuat dan mengerjakan perjanjian keselamatan bagi seluruh ciptaan. Umat itu adalah meterai keselamatan yang dikaruniakan Allah ke dalam kehidupan ciptaan.

c)  Menjadi terang” Terminologi ini menunjuk pada pengutusan (tugas) Israel selaku umat perjanjian. Kata kerja “menjadi” menjelaskan, bahwa seluruh aktifitas kehidupan pribadi, keluarga, maupun persekutuan iman wajib menghadirkan terang yang mematikan kegelapan.. Umat perjanjian wajib mengerjakan kebaikan, supaya bangsa bangsa yang hidup dalam sengsara maut melihat jalan dan dapat diselamatkan.

·     Ia (Yesus) berkata kepada mereka : “Pergilah ke seluruh dunia, bertakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Mrk. 16:15)

a)  Injil adalah berita sukacita, bahwa Allah telah bekerja membebaskan seluruh ciptaan dari pemusnahan. Ia memulihkan kondisi yang memungkinkan semua makhluk dapat menikmati kehidupan. Karya itu telah direalisasikan Yesus selama hidup di bumi.

b)  Yesus itulah yang memanggil dan mengutus para pengikutNya baik secara pribadi maupun kolektif untuk melanjutkan penyelamatan, pembebbasan dan pemulihan kehidupan.

c)  Injil yang diberitakan, menurut penulis kitab Markus, adalah anugerah Allah kepada ciptaan, bukan hanya manusia. Oleh karena itu, pesan Yesus mngingatkan kita akan penugasan Allah, ketika Ia menempatkan manusia di dalam Taman Eden. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan (to cultivate) dan memelihara (to conserve) taman itu” (Kej. 2:15).

Manusia yang diselamatkan Allah adalah pelaku keselamatan, sejak Allah menemppatkan dan menugaskannya dalam lingkungan hidup (ekosistem, oikomenos) sampai langit dan bumi ditiadakan. Tugas itu harus dijalankan terus menerus. Ketika Yesus memesankan hal itu kepada pengikutNya, Dia bermaksud agar kita mengembangkan konsep pembangunan bernuansakan “taman Eden”, alias : membangun langit baru dan bumi yang baru sejalan konsep tentang Eden : love, peace for integrity (cinta-kasih, perdamaian demi keutuhan ciptaan) .... sebuah langit baru dan bumi baru yang dibangun di atas landasan cinta-kasih dan perdamaian untuk mencapai keutuhan ciptaan ... ciptaan baru di dalam Kristus.  Di sinilah kita dapat menghayati panggilan kristen untuk tujuan penyelamatan alam.

·   Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan babptiskanlah mereka dalam nama Bapa,, dan Anak dan Rohhkudus, dan ajarlah mereka segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.... Aku menyertai kamu senantiasa...” (Mat. 28:19-20)

a)   “Pergilah”. Kata perintah ini tidak mengandung paksaan, melainka himbauan Yesus kkepada murid-murid dan para pengikutNya. Pemahamannya demikian, jika orang-orang percaya yang telah menerima anugerah keselamatan itu tidak bergerak, tidak merencanakan strategi untuk menggandakan anugerah itu, sudahh barangtentu orang lain tidak memperoleh keselamatan (bd. Rom. 10:11-15; I Tim. 2:2). Pergi tanpa paksan, tetapi terdorog rasa syukur atas keselamatan yang diberikan Allah.

b)  “Jadikanlah semua bangsa muridKu.” Kalimat ini perlu dipahami dari2 (dua) sudut pandang. Pertama, Yesus tidak bertujuan menjadikan orang-orang yang mendengarkan InjilNya menjadi kristen (proses kristeninasi gaya barat). Dia ingin mengubah sikap mental dan pola pikir (melalui pemberitaaan dan pengaaran), agar perilaku sosial si pendengar berubah dan dibebaskkan dari penderitaan. Sekurang—kurangnya pendengaran akan Injil Kristus membentuk ulang sikap mental dan menyusun kembali pola pikir berasaskan cinta-kasih, perdamaian. Dengan demikian tiap orang diperkaya dan dimotivasi untuk berbuuat baik. Kedua, jika pada akhirnya si pendengar dibaptiskan, maka kondisi itu terjadi oleh dorongan hati nuranii yang dipimpiimpin olehh Rohkudus, bukan karena iming-iming dan paksaan.

c)      Ajarkanlah mereka segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu” Mengajar merupakan strategi pendidikan yang bertujuan membukakan wawasan, pemaahaman, mencerdaskan, membangun kepribadian, dll. So pasti,  pengajaran itu dilandasi atas perkataan dan perbbuatan Yesus Kristus.

Penjelasan tentang misi orang percaya secara individual maupun kolektif di atas membantu kita memahami tujuan pelaksanaan persembahan persepuluhan dari warga jemaat kepada organisasi Jemaat Lokal (yang dikelola oleh Majelis Jemaat), kemudian dari Jemaat Lokal (Majelis Jemaat) ke Majelis Sinode.

Refleksi atas Persembahan Persepuluhan

1.  Kesadaran akan persembahan persepuluhan sebagaimana yang diajarkan Alkitab bertumbuh dari rasa syukur orang perorangan maupun keluarga, karena penghidupan mereka diberkati Allah. Oleh karena itu, mereka mengucap syukur melalui pemberian perembahan, termasuk persepuluhan kepada Allah.

2. Pemahaman iman Alkitabiah, seluruh bentuk / jenis persembahan  --- temasuk persepuluhan ---- tidak diberikan kepada imam-imam secara perorangan, kalau dalam keadaan sekarang dapat dikategorikan pelayan/hamba Tuhan : Pendeta, Penatua, Diaken, Pengkhotbah, Penginjil, dan orang-orang yang bekerja dalam gereja.

3.   Semua persembahan, termasuk persepuluhan, yang diiberikan kepada Allah melalui Baith Allah dikelola dan diolah imam-imam (Majelis Jemaat) untuk meningkatkann pelayanan keselamatan dan kesaksian (pemberitaan) Injil Kristus, serta kesejahteraan para pekerja Baith Allah (Gereja/Jemaat) dan umat.

Dengan demiikian setiap warga jemaat, juga Majelis Jemaat, yang menerima berkat Allah, yakni : gaji / penghasilan, wajib memberi persembahan (termasuk persepu-luhan).

Misi Gereja GPIB

Sejak semula kami telah menyatakan, bahwa misi Gereja itu bukan dilakukan oleh Majelis Jemaat terpisah dari Majelis Sinode, dan bukan diputuskan Majelis Sinode dan didukung Majelis Jemaat. Misi Gereja itu adalah PESAN (Amanat) ALLAH yang tertulis dalam Alkitab, dan yang diakui sebagai TUGAS POKOK PANGGILAN DAN PENGUTUSAN GEREJA. Pengakuan itupun dittetapkan bersama, mengandung kekuatan hukum mengikat. Kedua pihak (Majelis Jemaat dan Majjelis Sinode) dalam tiap persidangan berulang-ulang merumuskan dan memutuskan untuk mngerjakannya bersama-sama. Itulah alasannya kami menegaskan, bahwa MISI KRISTUS dikerjakan oleh GPIB secara organisasi : utuh dan menyeluruh.

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan misiNya, Jemaat-Jemaat GPIB telah menetapkan dalam persidangannya pelaksanaan PERSEPULUHAN. Inilah maknanya, secara teologis Jemaat-Jemaa secara bersama-sama tiba pada kesimulan, bahwa untuk mendukung misi Allah, GPIB mengadakan persepuluhan. Oleh karena itu, kita tidak perlu mempersoalkan hakekat teologis dati praktik persepuluhan.

Antara MAJELIS SINODE dan MAJELIS JEMAAAT

1.   Persoalan yang perlu diperhatikan untuk dievaluasi dan dikaji ulang telah dijelaskan dalam butir A di atas (PENYIMPANGAN dan AKIBATNYA).

2.  Pertanyaan yang perlu dibahas lebih lanjut : Jika MISI GPIB itu dilakukan secara bersama-sama oleh Majelis Sinode di tingkat sinodal dan Majelis Jemaat di tingkat parokial / lokal, sesungguhnya, GPIB wajib menetapkan PROSENTASI ANGKA PEMBAGI persepuluhan antara MS dan Jemaat-Jemaat GPIB.

Hal ini perlu dipikirkan secara matang, dikarenakan banyak faktor cukup mempe-ngaruhi pertumbuhan ekonomi Jemaat-Jemaat saat ini dan ke depan. Ada banyak permasalahan terkait pembiayaan misi GPIB yang dilakukan Jemaat – Jemaat Lokal; sementara kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan,, serta pola peribadahan konvensional (kalau tidak mau disebut tradisional) telah mendorong eksodus warga jemaat meninggalkan persekutuan.

Kami mengusulkan kepada Majelis Sinode GPIB XX, agar membentuk tim kerja teologi dan ekonomi untuk mengevaluasi dan menganalisa kembali pemanfaatan persepuluhan bagi pembangunan GPIB secara menyeuruh, baiik sinodal maupun parokial, sehingga semuanya memperoleh damaii sejahtera.

Bogor, Jumat – 08 Januari 2016

Salam dan Doa

Noke Ihalauw