Senin, 09 Mei 2011

Rancangan Pengajaran Hari Rabu 18 Mei 2011 - Yes. 55 : 10 - 13 - Arie Ihalauw


PENGAJARAN
DALAM KEBAKTIAN RUMAHTANGGA

HARI RABU, 18 MEI 2011

TOPIK BAHASAN

PEMBEBASAN KARYA ALLAH

KITAB YESAYA  55 : 10 – 13

TUJUAN PENGAJARAN

1.       Mengetahui dan mengerti Firman Allah yang disampaikan oleh Nabi Yesaya di Yerusalem.
2.       Mengetahui dan mengerti maksud dan tujuan Allah untuk membebaskan Israel dari pembuangan di Babilonia.
3.       Mengetahui keadaan Israel setelah pembuangan berakhir.



PENDAHULUAN

Penghakiman adalah proses pengadilan terhadap kasus seseorang di Lembaga Peradilan. Hukuman adalah vonis / keputusan yang dijatuhkan hakim atas kasus. Penghukuman merupakan waktu di mana hukuman dijalani. 

Sejak proses peradilan (penghakiman) sampai menjalani hukuman (penghukuman) telah mengubah status hukum seseorang di dalam masyarakat. Sejak saat itu ia memasuki keadaan yang menyengsarakan (penderitaan, sengsara). Ia kehilangan hak-hak sebagai warga masyarakat, kehilangan waktu untuk membangun masa depan, mengalami kenestapaan bathin. Israel mengalami keadaan ini, ketika TUHAN Allahnya membiarkan mereka ditaklukan dan dibawa ke pembuangan oleh bangsa asing. Keadaan sengsara dialaminya selama 70 tahun di dalam pembuangan ke Babel (Yer. 29:10 -> Firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini). Keadaan sengsara itu meliputi status sosial serta suasana hati dan pikiran  (aspek psikologis), sempurna penuh.  

Penghukuman bertujuan edukatif. Acapkali masyarakat berpandangan seakan-akan penghukuman merusak keadaan psikologis manusia. Pandangan ini tidak seluruhnya benar. Penjahat yang sering kumat perlu dididik. Jika tidak demikian, maka ia dapat membahayakan kehidupan orang lain. Anak yang nakalpun perlu dihukum. Hukuman itu bertujuan bersifat paksaan, agar ia berpikir untuk mengubah pola perilaku yang tidak menyenangkan hati orangtua dan saudara-saudaranya. Allah menghukum Israel, umat-Nya, agar mereka bertobat membuang semua pikirannya yang jahat serta berbalik memberlakukan kebaikan, sebagaimana yang dituntut-Nya.

Kasih tidak mentolerir dosa dan kejahatan. Pandangan orang Kristen cenderung aneh dan kurang sehat. Sering orang kristen salah kaprah, seakan-akan Allah mentolerir dosa dan  kejahatan.  Allah, yang hadir dalam nama Kristus-Yesus, tidak mentorerir dosa dan kejahatan. Simaklah pandangan dan sikap Kristus-Yesus memarahi dan mencambuk kaum pedagang di pelataran Bait Allah. Katakanlah sebuah contoh dalam kehidupan berjemaat : kadang-kadang, ketika terjadi penyelewengan keuangan dalam KAS GEREJA, presbiter berkata : “Lupakan saja masa lalu. Tutup buku ! Kita buka lembaran baru”. Padahal uang yang dimanipulasikan sesuai program beratus juta rupiah. Celakanya Majelis Jemaat bverkonspirasi dengan Pimpinan untuk memutasikan Pendeta. Pada akhirnya nama sang Pendeta dijelekkan, seakan yang bersangkutan melarikan uang Jemaat.  Sementara akhirnya presbiter yang melakukan kecurangan terbebas dari kejahatan dan dosa yang dilakukan. Pandangan dan sikap demikian TIDAK BENAR, tidak sejalan dengan kehendak Allah ! Belajarlah dari sikap rasul-rasul terhadap kejahatan Ananias dan Saphira, agar Gereja / Jemaat menjadi bersih dari dosa ! TUHAN menghukum dosa untuk menyelamatkan manusia. 

Pembuangan selama 70 tahun menghapuskan satu generasi, yakni : orang-orang yang dibuang pada usia 50 tahun. Seluruh generasi pertama (termasuk nabi Yeheskiel dan Daniel) telah meninggal selama masa pembuangan. Hanya tinggal generasi kedua.  Mereka inilah yang disebut “sisa-sisa Israel” () yang akan kembali membangun Yerusalem. Di antara mereka termasuk Ezra dan Nehemia dan Nabi Hagai. 

NASKAH

KITAB YESAYA  55 : 10 – 13

10.  Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,

11.  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

12.  Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar