TUHAN ! Masih
adakah harapan untuk kami ?
Hari ini, Sabtu -
22 Juni 2013, merupakan akhir pekan yang diciptakan TUHAN untuk manusia
menikmati istirahat dari pekerjaan yang melelahkan. Siapapun orang beragama, so
pasti, menaikkan doa syukur atas kesuksesan yang dicapai dan hasil yang diperoleh selama sepekan
ini. Mereka bersukacita, malahan berpesta pora di vila pegunungan sambil
menikmati keberhasilan usahanya.
Sementara itu masih banyak
orang sedang berusaha keras mencari jalan keluar atas kesulitan yang sedang
dihadapi. Mereka itu pengemis, pemulung barang bekas, kaum dhuafa dan fakir
miskin, janda dan yatim piatu.... mereka masih menggeluti berbagai kemelut.
Bayangkanlah ! Jika keadaan ini anda alami, bagaimanakah perasaan hati anda
saat ini ? Di manakah kesetiakawanan dan rasa solidaritas ?
Melakukan demonstrasi
kenaikan BBM merupakan pemandangan keseharian biasa yang sudah dapat
diantisipasi sebelumnya. Sikap itu wajar-wajar saja ! Namun terlampau tragis
dan dramatis. Demonstrasi bukanlah jawaban konkrit untuk menuntaskan masalah
kemiskinan. Malahan membuat keadaan semakin parah.
Sampai sekarang ini kaum
dhuafa dan fakir miskin membutuhkan DEMONSTRASI YANG NYATA DARI MAHASISWA YANG
BERMULUT BESAR, KAUM BISNISMEN serta PEMUKA AGAMA dan PELAKSANA NEGARA :
"DEMONSTRASIKANLAH
KASIH TANPA KATA, TAPI DALAM TINDAKAN NYATA, SUPAYA KAMI RAKYAT JELATA TIDAK MENJADI KORBAN POLITIK DARI KAUM ELITE BANGSA"
Tunjukkan solidaritas
dalam PERBUATAN KONKRIT, tak usah banyak berdemo, sebab dibalik itu ada juga
adu politik. Dan kamilah korbannya.
Kawan...,
Legakah hatimu, jika kaum
dhuafa dan fakir miskin semakin bertambah di negeri ini ? Masihkah matami
tertutup rapat, tanpa gelisah ?
Hanya TUHAN yang tahu
perjalanan bangsa ini. Hanya TUHAN saja yang diharapkan anak-anak bangsa.
Itulah sebabnya aku bertanya :
YA TUHAN, MASIH ADAKAH
MASA DEPAN BAGI KAMI, KAUM DUAFA DAN FAKIR MISKIN DI TANAH INI ?
Selamat menikmati minum
teh sore !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar