GUNAKANLAH
MULUT
UNTUK
MENGHIDUPKAN SESAMA
Sabtu, 22 Juni
2013
"Not
rendering evil for evil, or railing for railing: but contrariwise blessing;
knowing that ye are thereunto called, that ye should inherit a
blessing. For he that will love life, and see good days, let him refrain
his tongue from evil, and his lips that they speak no guile : Let him
turn away from evil, and do good; let him seek peace, and pursue it."
I Peter 3 : 9 - 11
Translation
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya."
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya."
Perenungan....
Ada orang yang
memiliki kebiasaan (penyakit) mencuri, namanya cleptomani; tetapi ada juga
orang yang punya penyakit di mulutnya, namanya penggosip. Jika sehari saja ia
tidak menggunakan mulutnya memfitnah dan menggosipkan teman atau lawan, mungkin
ia merasa kehidupannya. Orang seperti ini akan merasa senang jika melihat
kawannya susah; sebaliknya ia akan susah kalau melihat temannya senang.
Acapkali kita
kesal menghadapi masalah ini. Mungkin pula kita berusaha melawan menurut cara
kita. Malahan ada pula yang stress dan merasa depresi berat, karena tidak
mengerti jalan keluar dari kemelut seperti ini.
1. Apakah Tujuan Allah menciptakan organ mulut manusia ?
Mulut manusia tidak diciptakan Allah untuk melakukan pekerjaan yang mematikan, mematikan diri sendiri maupun orang lain. Dia, TUHAN Allah, menempelkan mulut pada tubuh dengan tugas khusus :
1. Apakah Tujuan Allah menciptakan organ mulut manusia ?
Mulut manusia tidak diciptakan Allah untuk melakukan pekerjaan yang mematikan, mematikan diri sendiri maupun orang lain. Dia, TUHAN Allah, menempelkan mulut pada tubuh dengan tugas khusus :
§
Berbicara
tentang kemuliaan dan memberitakan kebaikan TUHAN kepada semua orang.TUHAN
menjadikan mulut sebagai perantara kehidupan. Mulut ditugaskan untuk memasukkan hal-hal yang bergizi / bermanfaat / berdaya bagi pembangunan tubuh manusia. TUHAN menciptakan
mulut untuk menghidupkan kehidupan sesama oleh anugerahNya. Tiga uraian
yang dikemukakan di atas merupakan tugas mulia yang harus dilakukan mulut
setiap hari.
2. Manfaatnya :
a.
CERITAKANLAH PERBUATAN TUHAN YANG BESAR
Siapapun yang
memakai mulutnya untuk bercerita tentang kemuliaan TUHAN, so pasti, kehidupan
pribadi, keluarga dan pekerjaan sehari-hari akan dirachmatiNya dengan
kebajikan. Sebaliknya, siapapun yang memanfaatkan mulutnya untuk menggosip,
memfitnah, mengacaukan, mematikan kehidupan sesamanya; so pasti, ia akan
mengalami kesusahan.
Saya punya seorang teman, sebut saja namanya Bi Mo Li (Bibir Monyong Lima senti), supaya kita tertawa sejenak. Setiap hari ia mengumbar nafsunya untuk menggosipkan sesamanya. Hal itu dilakukan dengan tujuan pribadinya; malahan ia bersedia ditunggangi oleh orang dengan imbalan Rp. 10.000. Tiap hari ia berjalan bagaikan iblis di dalam Gereja/Jemaat dan masyarakat, Dia berpikir degan melakukan kejahatan bergosip, maka TUHAN akan memberkatinya. Ternyata buah yang dipetiknya adalah kesengsaraan. Ia sangat dibenci keluarganya, karena memperlakukan ibundanya tidak sepadan dengan perintah TUHAN. hampir setiap hari ia mencaci maki, memerintah ibunda bagaikan pembantu harian. Saya menyaksikannya sendiri. Malahan tidak jarang orang mengundang saya datang untuk melihat perilakunya yang jahat itu. Akhirnya ia tidak berbahagia. Keluarganya tenggelam dalam kesulitan-kesulitan, kontrak rumah berpindah-pindah, malahan diusir orang sebelum kontrak berakhir. Sungguh kasihan ! Mudah-mudahan ia bertobat, sebelum tertimpa kemalangan yang datangnya dari Allah, Pencipta mulut manusia. Janganlah kita, orang kristen, warga Jemaat Allah yang kudus, meniru sikap demikian, supaya kita tidak bercacat seperti orang-orang dari dunia ini.
Saya punya seorang teman, sebut saja namanya Bi Mo Li (Bibir Monyong Lima senti), supaya kita tertawa sejenak. Setiap hari ia mengumbar nafsunya untuk menggosipkan sesamanya. Hal itu dilakukan dengan tujuan pribadinya; malahan ia bersedia ditunggangi oleh orang dengan imbalan Rp. 10.000. Tiap hari ia berjalan bagaikan iblis di dalam Gereja/Jemaat dan masyarakat, Dia berpikir degan melakukan kejahatan bergosip, maka TUHAN akan memberkatinya. Ternyata buah yang dipetiknya adalah kesengsaraan. Ia sangat dibenci keluarganya, karena memperlakukan ibundanya tidak sepadan dengan perintah TUHAN. hampir setiap hari ia mencaci maki, memerintah ibunda bagaikan pembantu harian. Saya menyaksikannya sendiri. Malahan tidak jarang orang mengundang saya datang untuk melihat perilakunya yang jahat itu. Akhirnya ia tidak berbahagia. Keluarganya tenggelam dalam kesulitan-kesulitan, kontrak rumah berpindah-pindah, malahan diusir orang sebelum kontrak berakhir. Sungguh kasihan ! Mudah-mudahan ia bertobat, sebelum tertimpa kemalangan yang datangnya dari Allah, Pencipta mulut manusia. Janganlah kita, orang kristen, warga Jemaat Allah yang kudus, meniru sikap demikian, supaya kita tidak bercacat seperti orang-orang dari dunia ini.
b. MULUT
BERFUNGSI UNTUK MENGHIDUPKAN
Tanpa mulut,
manusia tidak akan mungkin membangun kesehatan tubuhnya. TUHAN memberikan
seluruh alat dirongga mulut dengan fungsinya yang menghidupkan : merasa,
mengecap, menikmati yang baik, mengunyah makanan dan memasukkannya ke dalam
perut, berkomunikasi dengan dunia di luar diriya.
Ada pepatah :
KARENA MULUT BADAN BINASA. Pepatah itu bermakna ganda, artinya : jika mulut
mengeluarkan hal-hal (perkataan) yang baik, maka si pemiliknya akan dihormati
banyak orang; sebaliknya, jika ia mengucapkan sesuatu yang kotor, maka
kehidupan si pemilik terancam bahaya sepanjang hari. Tuhan Yesus pernah katakan
: BUKAN APA YANG MASUK MENAJISKAN, TETAPI YANG KELUAR DARI MULUT ITULAH YANG
MENAJISKAN ORANG. Bukan saja menajiskan diri sendiri, tetapi juga membuat
lingkungan menjadi tidak sehat. Katakanlah, jika makanan yang masuk seteah
dicerna perut, dan keluar lagi melalui mulut, bagaimanakah keadaan lingkungan
keluarga, jemaat dan masyarakat. Kotoran hanya dibuang di tempat sampah, tetapi
jika hal-hal najis itu dikeluarga melalui mulut, alangkah cemar seluruh
lingkungan.
MULUT BERFUNGSI MENGHIDUPKAN KEHIDUPAN SESAMA, bukan dipakai untuk menggosip untuk tujuan membuat kehidupan orang lain menderita. Jika kita terlampau sering memakai mulut untk bergosip ria, akibatnya ketika kemalangan menimpa kita, orang lainpun bertepuk dan beria-ria.
3. MAKNA NASIHAT PETRUS BAGI PEMBANGUNAN JEMAAT DAN MASYARAKAT.
MULUT BERFUNGSI MENGHIDUPKAN KEHIDUPAN SESAMA, bukan dipakai untuk menggosip untuk tujuan membuat kehidupan orang lain menderita. Jika kita terlampau sering memakai mulut untk bergosip ria, akibatnya ketika kemalangan menimpa kita, orang lainpun bertepuk dan beria-ria.
3. MAKNA NASIHAT PETRUS BAGI PEMBANGUNAN JEMAAT DAN MASYARAKAT.
Sering kita
digosipkan dan difitnah, baik oleh sesama seiman maupun tidak. Gosip da fitahan
itu bisa kita rasakan pada lingkungan perkantoran, keluarga (kumpulan
keluarga), dalam persekutuan jemaat maupun di tengah masyarakat. Petrus
mengingatkan, jika keadaan itu kita alami, maka kita tidak perlu menyerang
balik orang yang berbuat jahat atas kita. Sebaliknya, kita berdiam diri dan
berdoa bagi saudara kita, supaya TUHAN memperbaiki kelakuannya yang jahat.
Petrus katakan : "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu"
Petrus katakan : "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu"
Pdt. Arie Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar