Senin, 21 Oktober 2013



MATERI
PEMAHAMAN ALKITAB

PANGGILAN UNTUK
MELAYANI ORANG MENDERITA

"Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu.  Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku      tidak akan selalu ada pada kamu."

Yohanes 12 : 1 – 18

Bogor –Jawa Barat
 Senin, 21 Oktober 2013

ditulis oleh
Arie A. R. Ihalauw

-----ooo00ooo-----


PEMBIMBING

Kemiskinan adalah salah satu penyakit sosial yang bersifat kambuhan dan menahun. Kapan dan dimanapun di belahan bumi ini kemiskinan bisa menjadi malapetaka bagi manusia. Kemiskinan merupakan keadaan tak berdaya, di mana manusia tidak mampu memberdayakan potensi diri. Oleh karena itu, kita perlu mencermati dan menganalisa alasan-alasan yang melatar belakangi kondisi manusia-miskin.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam keadaan miskin :

1.      Faktor Mentalitas

Acapkali manusia membela diri dan berkata : “Aku miskin, karena aku dilahirkan dalam keluarga yang miskin. Keadaan seperti ini sudah garis hidupku (nasib).” Ujung-ujungnya, orang seperti ini mengekplotir keadaannya untuk menjadi pengemis yang memohonkan belas kasihan sesamanya (lihatlah di lampu merah, perempuan yang bertubuh kekar menggendong bayi sambil meminta sedekah). Orang-orang seperti ini dapat dikatakan menderita “penyakit kemiskinan mentalitas.

Acapkali kita menyaksikan seorang pemalas yang hanya menggantungkan hidupnya dari pekerjaan mengemis, lantas berkata : “Sudah begini nasibku !

2.      Faktor Kelahiran.

Kemiskinan terjadi karena kelahiran. Anak-anak yang dilahirkan cacat mental maupun cacat tubuh.

3.      Faktor Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu faktor penentu meningkatnya angka kemiskinan.

4.      Faktor Modernisasi

Modernisasi bidang industri turut mempe-ngaruhi keadaan ini. Artinya, ketika industri semakin memkai mesin-mesin pengolah, maka sumber daya manusia kurang diperlu-kan. Akhirnya muncul pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengakibatkan melonjaknya angka pengangguran.

5.      Dan lain – lain sebagainya....

Beberapa di antara faktor-faktor yang disebutkan di ataspun, so pasti, ada pada masa pelayanan dan hidup Tuhan Yesus. Tidak heran, mengapa Dia menegur alim ulama Yahudi seperti itu (ay. 7-8).

PESAN YESUS

Dalam ayat 7–8 tersirat pesan Yesus : "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari pengubu-ranKu.  Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku  tidak akan selalu ada pada kamu."

Dari ucapan Yesus itu terkandung beberapa makna yang dapat diangkat menjadi tugas panggilan GPIB Jemaat PETRA Bogor di bidang PELayanan KASih (Pel-Kas), sehubungan dengan penderitaan manusia.

a)     Mengingat akan Kematian (penderitaan) Yesus.

Dengan sengaja Yesus mengungkapkan pera-saan Yesus layaknya seorang manusia biasa.  Perminyakan (pengurapan) itu dipahami sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama tentang Raja Mesiah. Jadi jika perempuan itu mengurapi Yesus, maka hal itu dilakukannya, supaya segala sesuatu yang dinubuatkan PL dipenuhi, dan orang Israel percaya, bahwa Yesus itu adalah Kristus (Mesiah) yang dinantikan.

b)     Yesus dan penderitaan manusia

Penderitaan (kematian) itu dihubungkan Yesus dengan firman Allah yang diucapkan Musa (Ul. 15 : 6 – 11), demikian bunyinya :

Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati eng-kau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau. Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepada-mu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau ha-rus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpah-nya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan. Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Su-dah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. SEBAB ORANG-ORANG MISKIN TIDAK HENTI-HENTINYA AKAN ADA DI DALAM NEGERI ITU (dikutip oleh Yesus); itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."

Ucapan Yesus itu mengingatkan Gereja dan orang Kristen, agar peka menanggapi dan menjawab seruan orang miskin (menderita). Itulah alasannya mengapa Gereja mengadakan pelayanan kasih (PELKAS).

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN

1.      Bagaimanakah sikap iman saudara, ketika melihat saudara seimanmu menderita kelaparan, padahal ia adalah orang yang pernah menyakiti hatimu ? (untuk membahas soal ini, silahkan menyimak Mat. 5:43-46)

2.      Bagaimanakah sikap iman anda terhadap anjuran, bahwa kita harus mengasihi sesama seiman lebih daripada yang lain ? => band. Gal. 6 : 10.


3.      Natal semakin mendekat, sementara warga jemaat GPIB PETRA Bogor yang sedang bergumul dalam keadaan miskin masih terbilang banyak. Bagaimanakah sikap iman sebagai sesama warga jemaat menjawab pergumulan saudara-saudara kita ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar