MATERI
PEMAHAMAN
ALKITAB
PANGGILAN UNTUK
MELAYANI ORANG MENDERITA
"Biarkanlah
dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. Karena orang-orang miskin selalu ada pada
kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Yohanes
12 : 1 – 18
Bogor
–Jawa Barat
Senin, 21 Oktober 2013
ditulis
oleh
Arie
A. R. Ihalauw
-----ooo00ooo-----
PEMBIMBING
Kemiskinan adalah
salah satu penyakit sosial yang bersifat
kambuhan dan menahun. Kapan dan dimanapun di belahan bumi ini kemiskinan bisa menjadi malapetaka bagi
manusia. Kemiskinan merupakan keadaan tak berdaya, di mana manusia tidak
mampu memberdayakan potensi diri. Oleh karena itu, kita perlu mencermati dan
menganalisa alasan-alasan yang melatar belakangi kondisi manusia-miskin.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam keadaan miskin :
1.
Faktor Mentalitas
Acapkali manusia membela diri dan berkata : “Aku miskin, karena aku dilahirkan dalam keluarga yang miskin. Keadaan
seperti ini sudah garis hidupku (nasib).” Ujung-ujungnya, orang seperti ini
mengekplotir keadaannya untuk menjadi pengemis yang memohonkan belas kasihan
sesamanya (lihatlah di lampu merah,
perempuan yang bertubuh kekar menggendong bayi sambil meminta sedekah).
Orang-orang seperti ini dapat dikatakan menderita “penyakit kemiskinan mentalitas.”
Acapkali kita menyaksikan seorang pemalas yang hanya menggantungkan hidupnya dari pekerjaan mengemis, lantas berkata : “Sudah begini nasibku !”
Acapkali kita menyaksikan seorang pemalas yang hanya menggantungkan hidupnya dari pekerjaan mengemis, lantas berkata : “Sudah begini nasibku !”
2.
Faktor Kelahiran.
Kemiskinan
terjadi karena kelahiran. Anak-anak
yang dilahirkan cacat mental maupun cacat tubuh.
3.
Faktor Pendidikan
Pendidikan
menjadi salah satu faktor penentu meningkatnya angka kemiskinan.
4.
Faktor Modernisasi
Modernisasi bidang industri turut mempe-ngaruhi keadaan ini.
Artinya, ketika industri semakin memkai mesin-mesin pengolah, maka sumber daya
manusia kurang diperlu-kan. Akhirnya muncul pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
mengakibatkan melonjaknya angka pengangguran.
5.
Dan lain – lain sebagainya....
Beberapa
di antara faktor-faktor yang disebutkan di ataspun, so pasti, ada pada masa
pelayanan dan hidup Tuhan Yesus. Tidak heran, mengapa Dia menegur alim ulama
Yahudi seperti itu (ay. 7-8).
PESAN
YESUS
Dalam
ayat 7–8 tersirat pesan Yesus : "Biarkanlah dia
melakukan hal ini mengingat hari pengubu-ranKu. Karena orang-orang miskin selalu ada pada
kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada
pada kamu."
Dari
ucapan Yesus itu terkandung beberapa makna yang dapat diangkat menjadi tugas
panggilan GPIB Jemaat PETRA Bogor di bidang PELayanan KASih (Pel-Kas),
sehubungan dengan penderitaan manusia.
a)
Mengingat akan Kematian
(penderitaan) Yesus.
Dengan sengaja Yesus mengungkapkan pera-saan Yesus layaknya
seorang manusia biasa. Perminyakan
(pengurapan) itu dipahami sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama tentang
Raja Mesiah. Jadi jika perempuan itu mengurapi Yesus, maka hal itu
dilakukannya, supaya segala sesuatu yang dinubuatkan PL dipenuhi, dan orang
Israel percaya, bahwa Yesus itu adalah Kristus (Mesiah) yang dinantikan.
b)
Yesus dan penderitaan manusia
Penderitaan (kematian) itu dihubungkan Yesus dengan firman Allah
yang diucapkan Musa (Ul. 15 : 6 – 11), demikian bunyinya :
Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati eng-kau, seperti
yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak
bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan
menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau. Jika sekiranya ada di antaramu seorang
miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri
yang diberikan kepada-mu oleh TUHAN, Allahmu, maka
janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu
yang miskin itu, tetapi engkau ha-rus membuka tangan lebar-lebar baginya dan
memberi pinjaman kepadanya dengan limpah-nya, cukup untuk keperluannya,
seberapa ia perlukan. Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu
pikiran dursila, demikian: Su-dah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan
hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau
tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang
engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. Engkau
harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita,
apabila engkau memberi kepadanya, sebab
oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala
pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. SEBAB ORANG-ORANG MISKIN TIDAK HENTI-HENTINYA AKAN ADA
DI DALAM NEGERI ITU (dikutip oleh Yesus); itulah sebabnya
aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah
engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang
miskin di negerimu."
Ucapan Yesus itu mengingatkan Gereja dan orang Kristen, agar peka
menanggapi dan menjawab seruan orang miskin (menderita). Itulah alasannya
mengapa Gereja mengadakan pelayanan kasih (PELKAS).
PERTANYAAN
UNTUK DIDISKUSIKAN
1.
Bagaimanakah sikap iman saudara,
ketika melihat saudara seimanmu menderita kelaparan, padahal ia adalah orang
yang pernah menyakiti hatimu ? (untuk membahas soal ini, silahkan menyimak Mat.
5:43-46)
2.
Bagaimanakah sikap iman anda
terhadap anjuran, bahwa kita harus mengasihi sesama seiman lebih daripada yang
lain ? => band. Gal. 6 : 10.
3.
Natal semakin mendekat, sementara
warga jemaat GPIB PETRA Bogor yang sedang bergumul dalam keadaan miskin masih
terbilang banyak. Bagaimanakah sikap iman sebagai sesama warga jemaat menjawab pergumulan
saudara-saudara kita ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar