SIAP KRISTEN
KRISTEN TERHADAP KUASA-KUASA
YANG BERTENTANGAN DENGAN KRISTUS
EFESUS VI : 10 – 18
ARIE
A. R. IHALAUW
PERIKOP BACAAN
Akhirnya,
hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
|
|
Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis;
|
|
karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
|
|
Sebab itu
ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan
perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu
menyelesaikan segala sesuatu.
|
|
Jadi
berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
|
|
kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
|
|
dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat,
|
|
dan terimalah
ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
|
|
dalam segala
doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah
di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala
orang Kudus,
|
PERCIKAN
PERMENUNGAN
Saudara saudara yang dikasihi Kristus
Sejak Paulus memberitakan Injil, banyak orang
non-Israel berpindah keyakinan dan menjadi pengikut Yesus Kristus.
Jemaat-Jemaat mulai bertumbuh di mana-mana, mulai dari Afrika Utara, Asia Timur
Tengah sampai ke daratan Eropah. Pertumbuhan dan perkembangan kekris-tenan
menimbulkan kekuatiran dan ketakutan bagi orang-orang Yahudi serta para
penguasa dunia. Muncullah berbagai upaya untuk menghambat kekristenan.
Orang-orang Kristen diburu, dianiaya, dibantai malahan dimasukkan ke dalam
sirkus untuk diadu melawan binatang buas. Banyak orang Kristen menjadi martir
(mati sahid). Akan tetapi kekristenan berkembang makin pesat. Semakin dihambat
semakin merambat.
Saudara-saudara seiman,
Paulus mengetahui hal itu; dan, oleh karena
itu, rasul menasihati warga kristen di Efesus :
“Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan
darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Paulus mengingatkan dan menasihati warga
kristen, bahwa mereka bukan saja melawan raja-raja dan pemerintah-pemerintah
yang kelihatan. Warga Kristen sedang berjuang melawan si “Iblis, penghulu-penghulu dunia gelap dan roh-roh jahat” yang
memakai raja-raja untuk menjalankan rencananya : membunuh para pengikut Yesus
Kristus.
Untuk memenangkan peperangan iman / rohani
tersebut Paulus menganjurkan warga Kristen memakai :
1.
Ikat
pinggang kebenaran,
2.
Baju
zirah (pakaian pelindung dalam perang) keadilan,
3.
Berkasutkan
kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera,
4.
Perisai
(tameng) iman,
5.
Ketopong
(teropong) keselamatan,
6.
Pedang
Roh, yakni Firman Allah, dan
7.
Doa.
Ketujuh perlengkapan itu adalah senjata yang
wajib digunakan selama menghadapi peperangan iman.
Perang iman itu terjadi, karena orang Kristen
dituntut Allah memberitakan Injil damai sejahtera. Artinya, meskipun sepanjang
dalam pekerjaan pekabaran Injil, orang Kristen dimusuhi dan ditolak,
dipenjarakan dan menghadapi pembunuhan, kita tidak boleh memakai cara-cara kekerasan
untuk mencapai kemenangan. Justru sebalikanya, kita disuruh untuk
memperlihatkan sikap damai sejahtera, meskipun menghadapi ancaman kematian,
sama seperti yang telah ditampakkan oleh Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat
kita.
So pasti, sebagai manusia kita akan merasa
sakit hati, karena kita tidak menyakiti siapapun. Sebagai manusia --- mungkin
saja --- kita mendendam mereka yang menganiaya kita. Namun kita mesti belajar
dari teladan yang ditinggalkan Yesus Kristus. Ia berdoa dan memohonkan pengampunan
kepada Allah Bapa di sorga, agar Allah mengampuni segala kesalahan dan dosa si
pelaku kejahatan. Malahan dalam deritaNya, Yesus menyerahkan seluruh masa depan
ke dalam tangan Bapa Sorgawi, sebab Yesus tahu persis, bahwa Allah Bapa akan
memberikan kemenangan kepadaNya.
Saudara-saudara seiman,
Sekarang ini kita menyaksikan berbagai
perbuatan jahat yang ditimpakan ke atas warga Kristen di Indonesia : ada yang
dibunuh dan kasusnya tidak diusut tuntas, Gedung-Gedung Gereja dibakar ataupun
dirusakkan, sehingga warga jemaat tak dapat mengadakan penyembahan kepada Yesus
Kristus, warga kristen dipersulit untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil di
beberapa propinsi yang mayoritas beragama Islam, dan lain-lain. Jika kita membayangkan semua masalah tersebut
nicara perasaan kita menjadi sakit. Rasanya kita ingin membalas dendam.
Saudara-saudara seiman,
Tuhan Yesus Kristus tidak menghendaki
pembalasan dendam. Dia tidak mengutus kita untuk membunuh orang yang membenci
kita; sebaliknya, kita diutus untuk menjadi JURU SYAFAAT (juru doa) bagi mereka
yang menganiaya kita. Kita diajar untuk menjadi pemenang melalui kuasa doa.
......... silahkan dilanjutkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar