JANGAN
TAKUT,
TUHAN
BERJALAN DI DEPAN KITA
ULANGAN I : 28a, 29 – 30
RENUNGAN PAGI
Hari Sabtu, 06 JULI
2013
ditulis oleh
PDT. ARIE A. R. IHALAUW
NYANYIAN : KJ. 370 : 1 –
‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUS’LAMATKU
DOA : Ya Allah, Dikau telah
menciptakan segala sesuatu bagi kebaikan manusia. Di-kau menerbitkan fajar untuk
menghangatkan ciptaan, agar semua mengingat akan cintaMu. Kami bersyukur
kepadaMu, ya Bapa, oleh karena rachmatMu yang besar. Dan sekarang kami mendekat
untuk mendengarkan suaraMu yang menunjukkan arah jalan yang akan kami lalui.
Berfirmanlah, ya Allah ! Amin
BACAAN : “Ke manakah
pula kita maju ? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita ta - war... Ketika
itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu,
Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukanNya bagimu di
Mesir, di depan matamu” – UL. 1 : 28a, 29 – 30.
PERENUNGAN
Ketika kita akan memulai perjalanan baru, muncul
pertanyaan: “Kemanakah
kita akan maju ?” Pertanyaan itu sederhana namun sulit dijawab. Kita
dipaksa memikirkan
tujuan dan merencanakan strategi, agar tidak mengalami berbagai
tantangan dan ancaman. “Kemanakah kita akan maju ?” Pertanyaan itu
akan muncul, ketika kita sedang berdiri di persimpangan jalan. Kita harus
memilih salah satu di antara dua pilihan, so pasti, jika benar... akan
menguntungkan; sebaliknya, jika keliru ... akan merugikan. Siapapun pengembara
selalu berhadapan dengan hal seperti ini.
Sewaktu Israel keluar dari Mesir, kemudian
berjalan menuju tanah Kanaan, mereka menghadapi banyak rintangan. Kanaan
bukanlah negeri tidak bertuan. Di sana berdiam berbagai suku yang kuat dan
kokoh, sedangkan Israel hanyalah sekelompok kecil saja. So pasti, umat yang
dipimpin Musa – Harun itu menggerutu. Mereka berpikir, perjalanan itu mudah dan
akan segera berakhir, sehingga mereka dapat menikmati kenyamanan dan kelimpahan
ekonomi. Ternyata, jalan ke sana tidaklah mudah. Untuk meraih mimpi tentang
tanah yang berkelimpahan air susu dan madu, Israel harus berjuang mengatasi
berbagai kesulitan. Israel harus menaklukkan lawannya. Pokoknya, Israel patut
memiliki konsep pembangunan masa depan yang jelas dan tepat. Mungkin saja bangsa
itu memilikinya; akan tetapi tidak satupun di antara mereka yang mengetahui
perubahan yang akan terjadi di hari esok. Oleh karena itu, mereka bertanya
kepada Musa – Harun : “Kemanakah kita akan maju ?”
Saudaraku, ... Kita mengalami keadaan yang
sama. Kita telah melangkah maju, malahan lebih dari separuh usia telah
dihabiskan dalam perjalanan meraih mimpi. Dan sekarang kita menjadi bingung
untuk menjawab : “Tahukah anda jalan menuju masa depan ? Kemanakah anda akan maju
?“
Saat ini, mungkin kita sedang menikmati akhir
pekan bersama keluarga. Mungkin pula kita sedang melaksanakan tugas rutin,
ataupun bepergian keluar kota. Namun otak kita akan berpikir keras : “Kemanakah kita
akan maju ? Manakah jalan terbaik dan termudah yang dapat dilalui pada minggu
depan, sehingga kita mengalami kemajuan ?” Ucapan Musa menyejukkan
hati. Ia berkata : “TUHAN, Allahmu, yang
berjalan di depanmu, ... yang akan berperang untukmu ...
dilakukanNya bagimu ..., di depan matamu” (UL. 1:30). Inilah rahasia strategi Israel untuk memenangkan
peperangan, TUHAN berperang untuk membawa kemenangan bagi
umatNya. Musa mengajak bangsa Israel, agar mereka menaruh
pengharapan iman kepada Allah. Dia pasti bekerja menyelamatkan mereka, seperti
yang dilakukanNya di Mesir. Ada banyak peristiwa di mana umat terjepit, tetapi
mereka terbebas oleh perbuatan ajaib yang diadakan Allah. Itulah kesaksian iman
bisa menguatkan iman orang percaya pada saat ini.
Kita boleh menikmati istirahat, setelah bekerja keras
selama lima hari. Sambil bersantai kita tidak boleh melupakan waktu ibadah
bersama, di mana kita wajib mengucapsyukur atas berkat Allah. Dalam kesempatan
itu juga kita memohonkan penyertaan Allah, agar Dia berjalan di depan dan kita
mengikuti tapakNya. Kita menyerahkan perjuangan di usbu baru, supaya Dia
sendiri yang membimbing kita untuk maju ke depan.
Selamat menikmati akhir pekan bersama keluarga. Tuhan
Allah memberkati kalian
DOA : Allah
Bapa di dalam sorga....
Kami mengaturkan terima kasih, sebab melalui
perikop bacaan Alkitab ini, kami diyakinkan, jika kami memberi diri dipimpin
olehMu, maka Engkau akan berjalan dan menuntun kami maju ke masa depan. Oleh
firmanMu sendiri, pengharapan iman dan kasih setia kami bertumbuh kuat
kepadaMu, ya Bapa. Marilah ya Tuhan, sertailah dan antarlah kami menurut
rancanganMu yang telah Kaubuat atas masa depan kami. Kami berdoa di dalam nama Tuhan
Yesus. Amin
NYANYIAN : KJ. 408 : 1, 3 –
DI JALANKU ‘KU DIIRING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar