Jumat, 05 Juli 2013

Renungan Pagi - Sabtu 06 Juli 2013


JANGAN TAKUT,
TUHAN BERJALAN DI DEPAN KITA

ULANGAN I : 28a, 29 – 30

RENUNGAN PAGI
Hari Sabtu, 06 JULI 2013

ditulis oleh

PDT. ARIE A. R. IHALAUW

NYANYIAN      :     KJ. 370 : 1 – ‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUS’LAMATKU

DOA              :   Ya Allah, Dikau telah menciptakan segala sesuatu bagi kebaikan manusia. Di-kau menerbitkan fajar untuk menghangatkan ciptaan, agar semua mengingat akan cintaMu. Kami bersyukur kepadaMu, ya Bapa, oleh karena rachmatMu yang besar. Dan sekarang kami mendekat untuk mendengarkan suaraMu yang menunjukkan arah jalan yang akan kami lalui. Berfirmanlah, ya Allah ! Amin

BACAAN        :     Ke manakah pula kita maju ? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita ta - war... Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukanNya bagimu di Mesir, di depan matamu UL. 1 : 28a, 29 – 30.

PERENUNGAN

Ketika kita akan memulai perjalanan baru, muncul pertanyaan: “Kemanakah kita akan maju ?” Pertanyaan itu sederhana namun sulit dijawab. Kita dipaksa memikirkan tujuan dan merencanakan strategi, agar tidak mengalami berbagai tantangan dan ancaman. “Kemanakah kita akan maju ?” Pertanyaan itu akan muncul, ketika kita sedang berdiri di persimpangan jalan. Kita harus memilih salah satu di antara dua pilihan, so pasti, jika benar... akan menguntungkan; sebaliknya, jika keliru ... akan merugikan. Siapapun pengembara selalu berhadapan dengan hal seperti ini.

Sewaktu Israel keluar dari Mesir, kemudian berjalan menuju tanah Kanaan, mereka menghadapi banyak rintangan. Kanaan bukanlah negeri tidak bertuan. Di sana berdiam berbagai suku yang kuat dan kokoh, sedangkan Israel hanyalah sekelompok kecil saja. So pasti, umat yang dipimpin Musa – Harun itu menggerutu. Mereka berpikir, perjalanan itu mudah dan akan segera berakhir, sehingga mereka dapat menikmati kenyamanan dan kelimpahan ekonomi. Ternyata, jalan ke sana tidaklah mudah. Untuk meraih mimpi tentang tanah yang berkelimpahan air susu dan madu, Israel harus berjuang mengatasi berbagai kesulitan. Israel harus menaklukkan lawannya. Pokoknya, Israel patut memiliki konsep pembangunan masa depan yang jelas dan tepat. Mungkin saja bangsa itu memilikinya; akan tetapi tidak satupun di antara mereka yang mengetahui perubahan yang akan terjadi di hari esok. Oleh karena itu, mereka bertanya kepada Musa – Harun : “Kemanakah kita akan maju ?

Saudaraku, ... Kita mengalami keadaan yang sama. Kita telah melangkah maju, malahan lebih dari separuh usia telah dihabiskan dalam perjalanan meraih mimpi. Dan sekarang kita menjadi bingung untuk menjawab : “Tahukah anda jalan menuju masa depan ? Kemanakah anda akan maju ?“

Saat ini, mungkin kita sedang menikmati akhir pekan bersama keluarga. Mungkin pula kita sedang melaksanakan tugas rutin, ataupun bepergian keluar kota. Namun otak kita akan berpikir keras : “Kemanakah kita akan maju ? Manakah jalan terbaik dan termudah yang dapat dilalui pada minggu depan, sehingga kita mengalami kemajuan ?” Ucapan Musa menyejukkan hati. Ia berkata : TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, ... yang akan berperang untukmu ... dilakukanNya bagimu ..., di depan matamu (UL. 1:30). Inilah rahasia strategi Israel untuk memenangkan peperangan, TUHAN berperang untuk membawa kemenangan bagi umatNya. Musa mengajak bangsa Israel, agar mereka menaruh pengharapan iman kepada Allah. Dia pasti bekerja menyelamatkan mereka, seperti yang dilakukanNya di Mesir. Ada banyak peristiwa di mana umat terjepit, tetapi mereka terbebas oleh perbuatan ajaib yang diadakan Allah. Itulah kesaksian iman bisa menguatkan iman orang percaya pada saat ini.

Kita boleh menikmati istirahat, setelah bekerja keras selama lima hari. Sambil bersantai kita tidak boleh melupakan waktu ibadah bersama, di mana kita wajib mengucapsyukur atas berkat Allah. Dalam kesempatan itu juga kita memohonkan penyertaan Allah, agar Dia berjalan di depan dan kita mengikuti tapakNya. Kita menyerahkan perjuangan di usbu baru, supaya Dia sendiri yang membimbing kita untuk maju ke depan.

Selamat menikmati akhir pekan bersama keluarga. Tuhan Allah memberkati kalian

DOA                 :     Allah Bapa di dalam sorga....
Kami mengaturkan terima kasih, sebab melalui perikop bacaan Alkitab ini, kami diyakinkan, jika kami memberi diri dipimpin olehMu, maka Engkau akan berjalan dan menuntun kami maju ke masa depan. Oleh firmanMu sendiri, pengharapan iman dan kasih setia kami bertumbuh kuat kepadaMu, ya Bapa. Marilah ya Tuhan, sertailah dan antarlah kami menurut rancanganMu yang telah Kaubuat atas masa depan kami. Kami berdoa di dalam nama Tuhan Yesus. Amin


NYANYIAN      :     KJ. 408 : 1, 3 – DI JALANKU ‘KU DIIRING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar