Jumat, 19 Juli 2013

Rancangan PEMAHAMAN ALKITAB (khusus)

MATERI
PEMAHAMAN ALKITAB

PENYERTAAN ALLAH
DALAM PEMBERITAAN INJIL

KISAH RASUL XVIII : 6 – 11

ditulis di
Bogor – Sabtu, 19 Juli 2013

oleh
PDT. ARIE A. R. IHALAUW

NASKAH PERIKOP BACAAN

Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka : “Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.”
Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat.
Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan:  “Jangan takut ! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam !
Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota ini.”
Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

PENJELASAN

Beberapa waktu lalu, setelah Zaini Abdullah dilantik pemerintah menjadi Gubernur di Aceh, ia telah bertindak menutup 17 Gedung Gereja (sumber : http://indonesianchristian.org/). Sikap tersebut memperlihatkan perasaan sentimen akan kemajuan pekerjaan Allah melalui misi pekabaran Injil di serambi Mekah. Keadaan seperti ini telah dituliskan dalam Alkitab serta catatan – catatan sejarah sejak awal pertumbuhan Gereja. Orang-orang Israel beragama Yahudi berkomplot dengan masyarakat Yunani-Romawi  telah berusaha menghambat pekerjaan penginjilan di daratan Eropah. Beberapa kali Rasul Paulus menghadapi rencana pembunuhan serta ditangkap untuk dipenjarakan, seperti di Kota Pilipi (KIS. 16 : 13 – 40), keributan di Kota Tesalonika (KIS. 17 : 1 – 9), kekacauan di kota Athena (KIS. 17 : 16 – 34), termasuk juga perikop bacaan di bawah ini.

Peristiwa sejarah yang diceritakan Lukas dalam Kitab Kedua ini merupakan sambungan dari Kitab Pertama (KIS. 1 : 1 => “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus” yaitu Injil Lukas). Seakan Lukas ingin menegaskan, bahwa sama seperti Yesus Kristus dihambat, dibantai dan disalibkan sampai mati, demikianlah Gereja dan setiap orang Kristen yang melanjutkan pekerjaanNya akan mengalami keadaan demikian. Akan tetapi Gereja dan orang Kristen tidak perlu takut dan kuatir, sebab Tuhan Yesus berjanji :

Yesus mendekati mereka dan berkata : KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (MAT. 28 : 18 – 20).

Dia telah dimuliakan Allah, duduk di sebelah kanan Bapa Sorgawi serta memegang pemerintah-an di sana. Dia berkuasa di sorga maupun di bumi; dan, oleh karena itu, Gereja dan orang Kristen tidak perlu gelisah dan takut menghadapi sikap penolakan dan permusuhan dunia. Tuhan Yesus Kristus menyertai Gereja dan umatNya. Dia pasti berperang, dan kitapun menang (bd. KEL. 14 : 14).

MAKNA BAGI GEREJA MASA KINI

Peristiwa yang diceritakan Lukas ini semakin menguatkan keyakinan iman, bahwa meskipun Gereja dan orang kristen dibenci dan dihambat di Indonesia ataupun di belahan bumi manapun; akan tetapi TUHAN, Allah Juruselamat, selalu menyertai dan memelihara orang-orang yang setia menjalankan pekerjaanNya. Dia juga yang akan menganugerahkan kemenangan bagi umatNya, asalkan kita selalu menjaga hubungan baik dan benar serta hidup dalam persekuruan bersama Dia.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN

1.       Mengapakah orang-orang non-kristen membenci atau tidak menyukai pekabaran Injil ?

2.       Bagaimanakah pandangan dan sikap kita menghadapi kebencian serta sikap bermusuhan yang ditunjukkan oleh mereka ?

SALAM DAMAI SEJAHTERA


Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar