Senin, 22 November 2010

Contoh - TATA IBADAH PERAYAAN NATAL JEMAAT


GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT
( G P I B )
Majelis Jemaat IMMANUEL di Medan – SUMUT


TATA IBADAH
PENGUCAPAN SYUKUR UMAT ATAS
NATAL KRISTUS – YESUS

THEMA

YESUS KRISTUS SUMBER DAMAI SEJAHTERA

Yohanes 14 : 27

SUB - THEMA

Iman kepada Allah dalam Kristus Yesus akan menguatkan persekutuan Jemaat SEK – PEL II GPIB IMMANUEL – Medan untuk hidup dalam perdamaian dan melayani dalam kasih – sayang

MEDAN, Jumat, 28 Desember 2010

Majelis Jemaat GPIB IMMANUEL
SEKTOR PELAYANAN II

-----oooo000oooo-----


TATA IBADAH


Sebelum  LITURGOS 1 mulai membaca teks di bawah ini, pemain kibord mengalunkan kidung-kidung natal.. Alunan Kidung HAI MARI BERHIMPUN dimainkan LITURGOS 1,  sambil  membacakan teks di bawah.



JEMAAT DUDUK

LITURGOS 1   :  Saudaraku….
                                Banyak peristiwa telah dilewati sepanjang tahun 2010….
                                Banyak pengalaman dirasakan.
                                bahagia derita silih berganti…
                                sukses dan gagal dating berulang…
                                kadang tersenyum…
                                sedetik kemudian meratap pilu…

                                malam ini…
                                sejenak kita berkumpul di tempat ini
                                melepas beban berat yang menekan
                                ‘tuk mendengar cerita cinta…
                                saat Allah datamg menjumpai manusia dalam Natal Kristus  - Yesus

                        Marilah berdiri dan memuliakan Allah KJ – HAI MARI BERHIMPUN


Sesudah Jemaat selesai menyanyikan kidung tersebut, LITURGOS 1 mempersilahkan petugas yang telah ditunjuk untuk menyampaikan Sambutannya




v  SAMBUTAN – SAMBUTAN

1.       Laporan Ketua Panitia
2.       Majelis Jemaat SEK-PEL II
3.       Pemuka Masyarakat
4.       PHMJ GPIB Jemaat IMMANUEL di Medan
Sebelum LITURGOS 1 membaca teks di bawah ini, pemain kibor mengalunkan lagu : KAU TUHANKU PENEBUSKU, sambil GONG dibunyikan sebanyak 3 kali.
LITURGOS 1   :  Dengarlah… !
                        dengar  sahabatku
                        alunan kidung indah…
                        mengingatkan kita akan masa lalu,
                        saat Natal di Beth-lechem…

                        marilah kita berdiri….
                        mari kita menyambut Firman Allah yang dibawa masuk oleh para pelayan-Nya !

LITURGOS 2   :  Adakah berita yang patut didengar ?
                        Ada kabar indah di tengah derita manusia ?

                                                  JEMAAT BERDIRI

NARATOR 1   :  Pada mula pertama adalah FIRMAN, dan FIRMAN itu bersama sama dengan ALLAH, dan FIRMAN itu juga adalah ALLAH. Dia berfirman : JADILAH TERANG, MAKA TERANGPUN JADILAH !
                       
PROSESI MASUK

Prosesi di dahului barisan berpakaian daerah. Dari arah pintu, masuklah PEMBAWA LILIN UTAMA. Ia melangkah perlahan menuju podium.  Beberapa meter di belakang PEL. FIRMAN di antar oleh PENATUA yang membawa ALKITAB. LILIN UTAMA diletakkan pada wadah yang telah disediakan, dan ALKITAB  diserahkan kepada PEL. FIRMAN


NYANYIAN JEMAAT

KAU TUHANKU PENEBUSKU

Kau TUHANku, Penebusku ! Kau lahir ke dunia. Engkau rela disalibkan untuk umat manusia. Hari bahagia Kaudatanglah, Kaulahir di dunia… (mohon naskah lagu ini dicari dan diketik di sini)

– II –

MENGHADAP TUHAN

JEMAAT         :  Wahai Pelayan !
                        Ucapkalah doamu…
                        Katakanlah kepada kami, Firman TUHAN...

PEL. FIRMAN :     Ya Allah Mahakudus…        
                                      Datanglah di tengah pertemuan ini, kuduskanlah umat dengan Roh-Mu, agar mereka bersukacita di dalam Dikau serta melayani Kristus, Sang Put’ra natal.

                                      Bagi kemuliaan nama-Mu saja,
                                      ya Bapa, Putera dan Rohkudus… terpujilah Trtunggal Mahakudus… kini dan sepanjang segala zaman.

SEMUA          :  AMIN …, AMIN …, AMIN …  Amin…, Amin !

JEMAAT DUDUK
Alunan kibor berhenti !

LITURGOS 2   :  Dunia penuh kejahatan manusia….
                        tak seorangpun berbuat baik…
                        tak seorangpun memuliakan Allah...

SEMUA          :  DI DEPAN MATA YESUS, KUBUKA KESALAHANKU DAN ISI HATI YANG KERUH. DI DEPAN MATA YESUS (dinyanyikan).


Sementara  membacakan teks di bawah ini, sejumlah muda-mudi masuk, sambil membawa minuman keras. Mereka memasuki ruangan dengan berbicara keras dan tertawa terbahak-bahak


PELAKON 1   :  hahahahahaha….a….a….a…..
                        Apa yang kalian ucapkan …. ?
                        Apa yang kalian doakan !
                        Masihkah kalian menipu Allah ?
                        Bukankah sebelum datang ke tempat ini kalian masih berbuat dosa…..

JEMAAT -       :      Bapa mahakudus, …
WANITA               dari kandungan kami telah lahir keturunan berdosa…
                                      anak anak telah berbuat salah melanggar kesucian firman-Mu ya Allah…
                                      tak ada yang dapat menyelamatkan kami…
                                      hanya Engkau sajalah yang dapat menghapus dosa anak-anak kami !

SEMUA          :  TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA, TUHAN, AMPUNILAH DOSA KAMI (dinyanyikan)


Pada saat teks ini dibacakan, beberapa wanita masuk sambil berkasak kusuk dengan tertawa mengejek. PEMAIN KIBOR mengalunkan KJ. 467 : 1

PELAKON 2  :  Sialan kalian semua ! hahahaha…..
                        bicaramu arogan…
                   pura – pura bertobat….
                        padahal kelakuan tak berubah…
                        hei… laki-laki…
                        tunjukkan nyalimu !
                        jujurlah kalian di hadapan Tuhan…
                        bukankah rumahmu berantakan karena lakumu penuh dosa ?
                        bukankah pekerjaanmu surut,
                        karena pikiranmu kotor dan hatimu jahat kepada-Nya…. ahahahaa……

JEMAAT -         :       Sejak di Taman Eden sampai hari ini,
LAKI-LAKI              kami berbuat dosa, ya Allah !
                                    Kami kurang memperhatikan firman-Mu…
                                    Kami melalaikan tugas mendidik anak dan membimbing isteri ‘tuk mengenal Engkau, ya Allah…….. ampunilah dosa kami

SEMUA          :  TUHAN, HIDUP BERLUMURAN DOSA, TUHAN HAPUSKANLAH SALAH KAMI (dinyanyikan)

PEMUDA 3 :     pandanglah orang-orang ini ....!
                        hai manusia, tengoklah ke dalam hatimu, jangan picik !
                        selidikilah hatimu sendiri….
                        lihat ke dalam dirimu….
                        betapa licik hati dan pikiranmu…
                        dengan mulutmu kalian memuji Allah, padahal tingkahmu bernoda dosa…. hahahahaha……
                        dasar…  pembohong …. pembual besar !

ANAK KECIL       :        Dari hari ke hari, kami sering menyakiti hati papa dan mama…, mereka menangis …

                           Banyak kali kami lalai beribadah… kami tersesat dalam pergaulan…     tak seorangpun menolong , ya Bapa ! ampunilah dosa kami ….

SEMUA          :  TUHANKU BILA HATI KAWANKU TERLUKA OLEH TINGKAH UJARKU DAN KEHENDAKKU JADI PANDUKU. AMPUNILAH ! (dinanyikan)



Ketika PEL. FIRMAN membacakan teks, PEMAIN KIBOR mengalunkan KJ. 40 : 1


PEL. FIRMAN      :           Saudaraku,
                           Jika kita saling mengakui kesalahan, dan memohonkan pertolongan Allah, Dia pasti mengampuni kita. Itulah maknanya Yesus datang ke dunia ini, supaya semua orang yang bertobat, dan yang mengakui dosanya kepada Allah memperoleh keselamatan.

SANGAT BESAR ANUG’RAHMU
KJ. 40

Sangat besar anugerah yang t’lah Kauberikan ! Sesat aku dulu kala kini dis’lamatkan.


– II –
 
PELAYANAN SABDA ALLAH

SEMUA          :  Wahai penyanyi !
                        Dendangkan lagu, naikkan pujian bagi Dia, agar semarak kemuliaan-Nya mendatangi kami….


PEMAIN KIBOR mengalunkan lagu yang akan dinyanyikan PADUAN SUARA SEK-PEL II, sambil para penyanyi bergerak dari tempatnya menuju podium. Kemudian menyanyikan pujiannya. Selesai menyanyi kembali ke tempatnya


·         DOA EPIKLESE (Pelayan Firman)
·         PEMBACAAN FIRMAN (oleh anak tanggung)

REFLEKSI KONTEKS MASYARAKAT

BENCANA DI TANAH KARO


Segera setelah pembacaan firman Allah, sekelompok pengungsi berlarian ke arah panggung…. sambil berteriak histeris…. Sementara PEMAIN KIBOR mengalunkan SAE MULAK, SAE MULAK

NARATOR       :   26 September 2010
                        Tanah Karo berguncang keras….
                        bumi bergoyang kencang….
                        langit pun menjadi gelap…
                        jeritan anak-anak manusia semakin riuh…
                        petani lari meninggalkan lading dan rumah…
                        Sinabung…
                        gunung yang member kemakmuran
                        memuntahkan lahar panas….
                        hujan air berubah menjadi debu…
                        dahsyat…!
                       
                        Manusia terdiam sejenak…
                        tak ada kata …
                        tak ada cakap…
                        ketakutan melanda Karo nan indah…

                        tiba – tiba….
                       
PEMUDA 4 :     Wahai TUHAN, Pencipta semesta !
                  :     Mengapa derita ini harus kami pikul !
                        Tak cukupkah sengsara bertubi menyerang ? mengapa Engkau tidak mendengar kami ?
                        sepanjang hari kami berdoa, …

JANDA           :  Ada apa …. ?
                        Ya TUHAN,… … o Debata Yahowah !
                   Mengapa bencana terjadi di kaki Sinabung …
                                bencana mengusik kedamaian…
                                ooooo …. Yahowah Debata nami… (sambil terisak sesegukan )………

YATIM 1        :     Ada apa …. ?
                             Mamaaaaaa…….  Papa……
                           Tolong aku…. Ma !


PEMAIN KIBOR mengalunkan suara gemurun yang menakutkan. Janda memeluk anak-anaknya, sambil berlari menuju panggung. Mereka terisak dan masih berteriak memohonkan pertolongan TUHAN


YATIM 2       :  Mama, haus …. !

JANDA           :     Tuhan Debata,…. !
                           Lindungilah suamiku di lading … !!!!
                                    Siapakah akan menolong kami, jika suamiku tertimpa bahaya…..

PEMUDA   1  : Tuhan Debata,…. !
                                O…. ina….
                        celaka menimpa kita !
                        lahar menelan abangku … !


Serempak ibu dan anak-anaknya menangis tersedu,
sambil berpelukan. PEMAIN KIBOR mengalunkan Lagu AKU TAK SANGGUP LAGI MENERIMA SEMUA INI. Lagu ini dialunkan lembut oleh PENYANYI LATAR.


ANAK -ANAK :  Tuhan Debata,…. !
                                Papa…. papa….
                        pulang pa !    
                  
JANDA              :     Tuhan Debata,…. !
                                    mengapa …. mengapa semua ini terjadi atas kami….
                           Apakah Kau murka atas kami ?
                             Ooo Debata….


Sambil terisak janda REFREIN menyanyikan lagu tersebut… gagap. Sementara anak-anaknya masih sedu – sedan


AKU TAK SANGGUP LAGI MENERIMA SEMUA INI, AKU TAK SANGGUP LAGI MENERIMA SEMUANYA.


Suasana kembali reda. Janda dan anak-anaknya masih terisak. PEMAIN KIBOR masih mengalunkan lagu tersebut. Sementara beberapa wanita mendatangi kerumunan janda itu


WANITA  2   :     Lihatlah isteri si Polan itu…
                           Begitulah lagaknya….
                           Sewaktu masih kaya… dilupakannya semua orang….
                           tak dipandangnya aku ini !
                           biarkan saja,….
                           Itulah hukuman Tuhan baginya….
                           hahahahaha…….

ANAK  2        :  Mama….
                        mengapa  mereka menghina kita ?

JANDA           :     Tenanglah, nak !
                                    tak usah menjawab biarlah Tuhan menjadi saksi bagi kita…
                             Biarkan saja, Tuhan pasti menolong kita, anakku !

WANITA 3    :  Jangan begitu tuturmu !
                                tak baik berkata seperti itu….
                        Ina…
                        Biarkan saja…
                        Berdoalah, semoga TUHAN DEBATA menolong  kalian….

JANDA           :     Apakah salah kami, ….
                                    Kami tidak pernah menyakitimu…
                                    Mengapa kau menertawai kami !
                                    Wahai Debata Tuhan nami !
                                    Lihatlah derita yang kami rasakan…

WANITA 2    :  hah… apa kau bilang …
                        Tak kaurasakan penghinaanmu padaku !?

                        dahulu…
                        ketika kalian masih kaya…
                        tak sebelah mata pun kau anggap kami ini..
                        masih juga kaubicara…. !

WANITA 1    :     Sudahlah…
                                    Tak usah heboh !
                                    sia-sia saja cakapmu, ina !
                                    malahan kau membuat TUHAN marah padamu..
                                    sadarlah kau ….

BAPAK 1       :  Kenapa kalian rebut di tempat ini… !
                        banyak  pengungsi di sini…
                        mestinya kalian menolong dan menghibur
                        bukan membuat keributan di sini….
                          
                        Ina…, tak usahlah mendengar mereka…
                        biarkan saja mereka mengoceh….

PEMUDI 2     :     pandanglah ulah perempuan itu…
                           mengoceh ngga karuan…
                           kerjanya mengosip ngga karuan….
                           lancang bener mulutnya…
                           bagai racun dalam persekutuan !

ORANG MUDA: hahahahaaaa…..
                        sebentar lagi TUHAN menghukum mereka
                        hahahahahahaaaa.a.a.a.a.a.a……

BAPAK  2      :     Janganlah kalian kutuki orangtua…
                           kualat kalian nantinya…

                           Pak Pendeta….
                           katakanlah kata-kata penghiburan…
                           ucapkanlah sabda ilahi…
                           agar umat menikmati damai sejahtera !
                          




PROSESI PERAYAAN NATAL

Setelah Pendeta menyampaikan pesan TUHAN, suasana hening meliputi seluruh ruangan. PADUAN SUARA / PENYANYI LATAR mengumandangkan  kidung MALAM KUDUS …..


LITURGOS 3  :  Malam ini tak seindah malam kemaren…
                        saat kelahiran-Nya dirayakan manusia….
                        bencana sambung menyambung
                        melanda pertiwi tercinta…
                        Warsior, Merapi, Mentawai
                        juga di atas bumi Karo nan permai…
                        suasana damai berubah menakutkan…
                        kebahagiaan berganti derita…

Pada saat LITURGOS 3 membacakan naskah ini, petugas yang telah ditentukan untuk menyalakan lilin maju ke depan lilin yang disediakan….

LITURGOS 4  :     Tapi…
                           meski ketakutan mencekam berat
                           derita pun mengancam kehidupan….
                           umat TUHAN tak kenal menyerah kalah…

                           berkumpul di sekitar natal sang Raja…
                           menyanyi menyambah…
                           menghatur persembahan syukur…
                           karena pemeliharaan-Nya tetap…

Selesai  membacakan naskah tersebut, terdengar  suara membacakan firman TUHAN….

LITURGOS 3  :  Bangsa yang diam di dalam kegelapan akan melihat TERANG TUHAN !
                        YESUS KRISTUS-lah Terang Dunia !
                        Terpujilah Allah yang datang melawat umat-Nya…

Pelayan Firman menyalakan sebatang lilin yang dibawa oleh ANAK KECIL, kemudian si anak memberikannya kepada petugas yang akan menyalakan lilin-lilin,. Sesudah itu petugas menyalakan lilin di tangan jemaat. JEMAAT BERDIRI dan menyanyikan MALAM KUDUS dalam berbagai BAHASA DAERAH – Karo, Batak, Simalungun dan Bahasa Indonesia

MALAM KUDUS, SUNYI SENYAP SIAPA YANG B’LUM LELAP, HANYA DUA BERJAGA TERUS DI PALUNGAN SANG MAHAKUDUS. ANAK TIDUR TENANG, ANAK TIDUR TENANG

Sesudah lagu MALAM KUDUS selesai dinyanyikan, umat duduk kembali. BAND MUDA-MUDI menyanyikan pujiannya.

DOA SYUKUR NATAL

Pel. Firm    :     Marilah kita menaikkan doa syukur kepada Allah. Mari berdoa…..

LITURGOS 3  :  Saudaraku…
                        apakah makna Natal Kristus bagi kalian ?

SEMUA          :     NATAL berarti Yesus lahir untuk kita !
                           Allah telah datang menyelamatkan kita !

LITURGOS 5  :  Bukan….
                        Bukan hanya itu maknanya…
                        Natal perpusat pada pengutusan Yesus…

                        Sekarang…
                        TUHAN Allah mengutus kita, sama seperti Dia mengutus Yesus, Tuhan kita !

                        Pertanyaannya : apakah yang dapat kita lakukan tuk mengingatk Dia yang lahir bagi kita ?

                        Apakah yang kita berikan bagi Dia yang telah memberi hidup-Nya demi keselamatan kita ?

SEMUA          :     Kami akan memberikan yang terbaik bagi-Nya….
                           Kami akan mempersembahkan persembahan syukur kepada Dia…

LITURGOS 5  :  Persembahkanlah syukurmu kepada Allah, karena kemurahan yang dikaruniakan-Nya bagi kita. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan muliakanlah nama Yang Mahakudus !

BAWA PERSEMBAHANMU
Kidung Jemaat No….
1.      Bawal Persembahanmu dengan sukacita, agar Allah berkenan memberkatinya. Bawa persembahanmu bawa dengan suka, bawa persembahanmu ucaplah syukur (CARILAH KIDUNG JEMAATNYA DAN MASUKKAN AYAT-AYAT BERIKUT )

PEL. FIRMAN   :           Jemaat TUHAN !
                        Sekarang….,
                        Mengertikah kalian makna NATAL KRISTUS ?
                        Apakah yang TUHAN inginkan ?

LAKI-LAKI     :     TUHAN menginginkan kita menjadi terang bagi orang yang tinggal dalam gelap !

WANITA       :  TUHAN inginkan kita menolong orang menderita, meskipun kita harus berkorban rasa…

MAJELIS        :     TUHAN inginkan kita melayani dengan tulus, setia dan dengan kasih saayng.

Janda dan kedua anaknya berjalan menuju POHON TERANG diikuti oleh seluruh pemain. Janda dan anak-anaknya bertelut di sisi pohon terang.

JANDA &       :  Sekalipun kami sendiri,
ANAK YATIM               kami selalu percaya akan pemeliharaan-Nya
                        Walaupun derita mengancam hidup keluarga
                        Kami berjanji mengasihi Yesus, Tuhan kami !
                        Sebab janji-Nya selalu menguatkan harapan, dan kesetiaan-Nya selalu membuat kami percaya : KRISTUS BESERTA KAMI

WANITA 2    :     Ina…
                           Maafkan kesalahanku…    
                           Sikapku pun salah…
                          
                           Sekarang aku mengerti…
                           Aku harus melakukan kehendak TUHAN
                           harus selalu rajin melayani,
                           tak perlu menggosipkan apapun…
                           supaya pelayananku membawa damai sejahtera kepada semua orang

MUDA-MUDI   :           Tuhan Yesus yang baik…,
                        Sekarang kami mengenal Dikau sebagai satu-satunya Allah yang mencintai kami…
                        Allah yang mencintai kami, meski kami telah berbuat banyak kesalahan….

                        Di malam Natal yang indah ini….
                        Kami berjanji akan selalu menyenangkan hati-Mu, Bapa. Kami akan melakukan kehendak-Mu. Tolonglah kami, ya Yesus !
                       
PEL. FIRMAN :     Yesus sudah datang untu membebaskan saudara !.
                           Dia telah meninggalkan kemuliaan-Nya untuk menebus saudara !
                                   
                                    Marilah kita saling berjabat tangan sebagai tanda pengampunan !

                                    Marilah kita saling memaafkan dengan melupakan segala perbuatan yang saling menyakitkan hati !

                                    Marilah kita bangun kembali persekutuan Jemaat dengan DAMAI SEJAHTERA NATAL KRISTUS
Seluruh Pendeta dan Penatua – Diaken yang hadir naik ke atas panggung untuk menyampaikan berkat TUHAN. Rumusan berkat dibaca presbiter bersama-sama

JEMAAT BERDIRI
NYANYIAN JEMAAT

TIAP LANGKAHKU DIATUR OLEH TUHAN

BERKAT TUHAN

 disusun oleh

PDT. ARIE A R IHALAUW






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar