Selasa, 19 Juli 2011

Studi Komparasi MATIUS - LUKAS tentang Silsilah Yesus oleh Arie Ihalauw



STUDI KOMPARASI
INJIL – INJIL SINOPTIS

KESEJAJARAN
MATIUS – LUKAS

STUDI KOMPARASI
INJIL – INJIL SINOPTIS


KELAHIRAN YESUS



MATIUS 1 : 18 – 25


LUKAS 2 : 1 – 7



18.  Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut : Pada waktu Maria, Ibu-Nya bertunangan dengan Yusuf. Ternyata ia mengandung dari Rohkudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.  (bd. Luk. 1:27)
1.  Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.



19.  Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di depan umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
2.  Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kireneus menjadi wali negeri di Siria.



20.  Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan Nampak kepadanya di dalam mimpi dan berkata : “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Rohkudus.
3.  Maka pergilah semua orang mendftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.



21.  Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia  Yesus, karena Dia-lah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. (bd. Luk. 1:31)
4.  Demikian juga Yusuf pergi ke kota Nazareth di Galileake Yudea, ke kota Daud yang bernama Beth-lechem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud



22.  Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi.
5.  supaya didaftarkan bersama sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.



23.  “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel” – yang berarti : Allah menyertai kita. (bd. Yes. 7:14)
6.  Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,



24.  Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya, ia mengambil Maria sebagai isterinya.
7.  dan ia melahirkan seorang anak laki-laki yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin, dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.



25.  tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. (bd. Luk. 1 : 31; 2:21)




Memasuki SILSILAH YESUS, saya mempertanyakan 2 (dua) persoalan :

1.      Apakah tujuan penempatan SILSILAH YESUS dalam Injil Matius sehubungan status kanonik Injil ini sebagai Kitab Pembuka Perjanjian Baru ?

a.       Menurut catatan sejarah penulisan Injil – Injil Sinoptis, maka INJIL MARKUS adalah Kitab Injil yang dituliskan sebelum Injil Matius dan Injil Lukas.

b.      Penempatan INJIL MATIUS sebagai pembuka kumpulan Alkitab Perjanjian Baru, sesungguhnya, dikarenakan penulisan SILSILAH YESUS. Dalam tradisi sosio-budaya maupun sosio-religiusnya, umat Israel selalu mengutamakan hubungan genetis seorang anak, palagi jika kita menghubungkannya dengan status Yesus sebagai keturunan Abraham, Ishak, Yakub (1:1). Baik orang Israel-Yudais maupun Israel Kristen akan dapat menerima Yesus, jika statusnya jelas sebagai keturunan leluhur Israel.  

c.       Dalam Matius 1 : 1 dimasukkan juga nama Raja Daud sebagai leluhur Yesus. Hal itu dimaksudkan, agar seluruh umat Kristen Israel maupun Israel-Yudais menjadi yakin sepenuhnya, bahwa nubuat para nabi tentang Mesiah yang dijanjikan Allah digenapi oleh Yesus.

Dengan demikian tujuan penggunaan SILSILAH YESUS tersebut untuk menghubungkan kesaksian Perjanjian Baru pada kesaksian Perjanjian Lama, sehingga kesaksian Perjanji-an Baru mendapat tempat di dalamnya.

2.      Mengapa SILSILAH YESUS menurut Injil Matius dan Injil Lukas berbeda ?

a.       Silsilah Yesus(1:1-17). Matius menyoroti silsilah tersebut dari sudut pandang ke-Israel-an. Matius ingin meyakinkan orang Israel, bahwa Yesus, orang Nazaret, adalah keturunan Abraham, Ishak, Yakub dan Daud.

b.      Sebaliknya, Lukas (3 : 23 – 38) mengalamatkan Injilnya kepada orang-orang non-Israel. Ia bermaksud meyakinkan bangsa-bangsa, bahwa Yesus adalah Juruselamat yang diutus Allah untuk menyelamatkan semua orang, termasuk orang Israel.  

3.      Apakah penting bagi kita memberitakan SILSILAH YESUS ?

Penting sekali !, agar orang Israel maupun bangsa-bangsa percaya, bahwa Allah telah menjadi manusia, nama-Nya : YESUS, artinya Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya (bd. Mat. 1 : 21). Istilah UMAT tidak saja ditafsirkan secara sempit : UMAT ISRAEL; akan tetapi juga secara luas, yakni : umat manusia. Hal ini patut dikaitkan perjanjian Allah dengan Abraham (12:3b -> “… olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat”). Dengan demikian pemakaian kata UMAT-NYA (Mat. 1:21) bersifat terbuka / universal (bd. Yoh. 3:16).  

Artikel ini ditulis oleh
Arie A R Ihalauw


Tidak ada komentar:

Posting Komentar