Jumat, 22 Juli 2011

MEMAHAMI CERITA PENULIS INJIL SINOPTIS TENTANG PENOLAKAN YESUS DI NAZARET

Anakku Ben-Amor ! Namamu membuktikan pengilhaman Tuhan yang Papi terima sepanjang pelayanan sebelum abang dilahirkan. Anak Cinta-Kasihku, kau perlu belajar tekun tentang apa yang telah dikerjakan Allah dalam Yesus Kristus. Bacalah Alkitab SETIAP HARI dan catatlah semuanya dalam CATATAN HARIANMU : apa yang sulit dan apa yang dijanjikanNya. 

Inilah yang pernah Papi kerjakan. Kalau abang menemukan kekurangannya, silahkan abang menambahkan, dan kalau ada kesalahannya kritiklah Papi dengan argumentasi yang kuat dan ilmiah sesuai syarat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pelajarilah Injil Sinoptis yang akan Papi uraikan satu demi satu, untuk menambah dan mengembangkan kemampuan berteologimu, abang .



MEMAHAMI CERITA PENULIS INJIL SINOPTIS TENTANG
PENOLAKAN YESUS DI NAZARET

Oleh

Arie A. R. Ihalauw


YESUS DITOLAK DI NAZARET


Ayt
MATIUS  13 : 53 – 58
Ayt
MARKUS  6 : 1 – 6a
Ayt
LUKAS 4 : 16 – 30


Catatan :
1.       Nazaret adalah kota orang-orang nazir. Nazaret berasal dari kata : nazir, nazar.
2.       Peristiwa ini terjadi di Kota Nazaret, tempat keluarga Yusuf – Maria tinggal di sana.
3.       Banyak informasi telah terdengar sampai ke Nazaret tentang berbagai mujizat yang dilakukan Yesus.  Oleh karena itu, penduduk Nazaret pun meminta Yesus melakukan hal yang sama di kota-Nya.


53
Setelah Yesus selesai menceritera-kan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
1
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
16
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.


Catatan :

ALKITAB yang dimaksudkan tidak sama seperti kanon yan sekarang dimiliki orang Kristen, tetapi Kitab Suci Agama Israel yang disebut TA-NA-CH, yang terdiri atas kumpulan Taurat (Kelima Kitab Musa,  : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan), Navi’im (Kitab Nabi-Nabi) dan Chetubim (Tulisan-Tulisan Suci lainnya). Kitab Suci ini dikanonkan dalam siding pemuka agama Israel pada Abai I sb. Masehi.


54
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di ru-mah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu ?
2
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan me-reka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu ? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya ?
17
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis :


Tentang Pengetahuan Yesus akan Tradisi Agama Israel.

Injil Matius dan Injil Markus menuliskan kesan dan pertanyaan orang banyak tentang “hikmat” (Matius : “Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya ?” –> Markus : “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu”) dan “kuasa” Yesus (Markus : Dari mana diperoleh-Nya… kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu ?).  Secara manusiawi tidak seorangpun mengetahui dan mengerti pengetahuan tanpa mengikuti proses belajar – mengajar. Yesus mengikuti proses beljar mengajar, terlepas dari pendidikan formal, informal maupun non-formal. Bisa saja Yesus belajar sendiri (otodidak), tetapi juga ia dibimbing oleh Yusup, ayahnya, sesuai tugas dan tanggungjawab seorang ayah dalam keluarga (bd. Ul. 6:6-9). Dengan demikian anggapan, bahwa Yesus tidak terdidik dan kurang menguasai tradisi Agama Israel adalah tidak benar.

Tentang kuasa yang dimiliki Yesus.

Siapapun tidak akan mengakui dirinya memiliki kuasa, jikalau orang lain tidak menyaksikannya. Untuk menjawab pertanyaan itu, Matius neuliskan kesaksiannya : “” (1:18 -> “Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Rohkudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri”; ayat 20 -> “sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Rohkudus.”). Tujuan Matius terkait tugas apologetic (pertanggungan jawab iman) atas pertanyaan orang; juga bersifat edukatif untuk meyakinkan umat kristen tentang keilahian Yesus.


55
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya : Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas ?
3
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon ? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
18
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyam-paikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (Yes. 61 : 1)


Catatan :

1.      Injil Matius tentang “Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas.

a). Memang benar, keempat anak laki-laki yang disebutkan itu adalah anak Yusuf dan Maria secara lahiriah. Artinya, Yesus adalah anak Maria sebelum Yusuf berhubungan sebagai suami isteri (bd. Mat. 1:18, 21 -> “Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia telah mengandung dari Rohkudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri”).

b).  Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas adalah anak-anak yang dilahirkan setelah Yusuf dan Maria hidup sebagai suami-isteri.

c). Yakobus menjadi salah satu pemuka Jemaat Kristen di Yerusalem (Kis. 15:23-21) yang melanjutkan pekerjaan Yesus, kakaknya. Ia juga dapat disebut sebagai rasul, karena ikut menyaksikan kebangkitan Yesus (I Kor. 15:7). Paulus pernah bertemu dengan Yakobus di Yerusalem (Kis. 21 : 18 – 26). Yakobus juga mengakui kerasulan Paulus (Gal. 2:1-10).

d).  Kemungkinan  besar, Yakobus inilah  yang  menuliskan  SURAT YAKOBUS (kira-kira thn 75-an sesudah masehi. Surat ini digolongkan ke dalam SURAT PASTORAL UMUM). Tidak mungkin dituliskan oleh Rasul Yakobus, sebab jauh sebelum kekristenan bertumbuh dan berkembang, sang rasul itu sudah dibunuh oleh Herodes Agripa I kira-kira thn 44 s.M. Ia adalah salah satu pemimpin Jemaat Kristen di Yerusalem.

56
Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama  kita ? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu ?"
4
Maka Yesus berkata kepada mereka : "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
19
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membe-baskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Yes. 61:2)


Catatan :

1.      Yesaya 61 : 1 – 2 adalah nubuat yang dituliskan oleh Nabi Deutero-Yesaya dalam kumpulan kitabnya yang kedua (psl. 40 – 66). Ucapan ini ditujukan kepada seorang hamba TUHAN yang akan diutus TUHAN, Allah Israel, untuk menyelamatkan umat-Nya dari hukuman pembuangan di Babilonia.

2.      Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan, Ia mendengar suara dari langit : “Inilah Anak-Ku, Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Pernyataan tersebut terdiri dari 2 (dua) kalimat yang digabungkan. Kalimat pertama dipetik dari mazmur pelantikan raja di Sion (Maz. 2:7) : “Anak-Ku engkau ! Engkau telah Kuperanakan pada hari ini”. Mazmur ini biasanya dihubungkan dengan pemahaman iman Israel tentang eksistensi Raja Israel, bahwa ia adalah utusan yang disahkan Allah untuk menjalankan pemerintahan-Nya atas umat Israel. Jika pernyataan ini dihubungkan dengan Yesus, maka Jemaat Kristen Abad I hendak memproklamasikan Yesus selaku Penguasa (Raja Mesiah) yang diutus Allah untuk memerintah seluruh ciptaan-Nya melalui jemaat.

3.      Kalimat kedua berbunyi : “Lihat, itu hamba-Ku yang kupegang, orang pilihanku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa” (Yes. 42:1). Dari ayat inilah frasa “yang kepadanya Aku berkenan” diambil. Denga menggnakan frasa tersebut, para penulis Injil Sinoptis hendak memproklamasikan Yesus sebagai orang pilihan yang penuh dengan Roh dan diutus Allah menjadi hamba (pelayan)  yang mengerjakan rencana penyelamatan-Nya di tengah persekutuan umat Israel.

Dengan demikian, jabatan fungsional Yesus adalah Raja (Ibr. Melek) dan Hamba TUHAN (ebed-YHWH).  Disebut jabatan fungsional karena Ia, Yesus, melakukan tugas-Nya dengan menggunakan simbol-simbol pelayanan yang ada di dalam fungsi struktur institusi keagamaan masyarakat di Israel pada masa bakthi-Nya. Dia-lah raja sorgawi yang telah merendahkan diri menjadi hamba dan melayankan kehendak Allah atas umat-Nya (bd. Plp. 2 : 5 – 8).


57
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
5
Ia tidak dapat mengadakan satu mu-jizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
20
Kemudian Ia menutup kitab itu, membe-rikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.


Ketiga penulis Injil Sinoptis tiba pada kesimpulan yang sama, yaitu : Israel menolak Yesus. Penolakan itu, sesungguhnya, berlatarbelakangkan beberapa hal : a). Yesus, sekalipun berasal dari keturunan Yehuda, namun keluarganya tidak terkenal;  b). Sikap dan pandangan Yesus bertentangan pandangan alim-ulama Israel umumnya; c). Israel yang sedang dijajah imperium Romawi membutuhkan sosok Mesiah secara politis yang mampu menggerakkan massa untuk melakukan perlawanan / pemberontakan  mengusir penjajahan dan menegakkan kembali kejayaan Kerajaan Israel. Padahal Yesus menolak pandangan itu.


58
Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
6a
Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.
21
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."


Lukas menuliskan ucapan Yesus yang mengutip nubuat Yesaya : “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”. Nats apakah yang dimaksudkan ? Yesaya 61 : 1 dan seterusnya mengenai Roh yang diberikan oleh TUHAN kepada setiap hamba yang diutus untuk melaksanakan pekerjaan-Nya.






22
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf ?"







23
Maka berkatalah Ia kepada mereka : "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum !"







24
Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepada-mu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.







25
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.


Catatan

1.      Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel…” Yesus menggunakan tradisi Elia yang dituliskan dalam Kitab Raja-Raja  (psl. 17)






26
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon (I Raja. 17 : 2 – 6).


Catatan

1.      “… kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon…” (I Raja. 17 : 2 – 6)






27
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu (II Raja 5)."


Catatan :

1.      Narasi terkait penyembuhan Naaman orang Gehazi di Siria yang menderita penyakit kusta dikutip dari Kitab Raja-Raja (II Raja 5)






28
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.







29
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.







30
Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.