Jumat, 22 Oktober 2010

AKU MENCARI PIKIRAN ALLAH


AKU MENCARI PIKIRAN ALLAH

KITA HARUS MENGERJAKAN
PEKERJAAN DIA YANG MENGUTUS AKU
YOHANES 9 : 4

Yesus, Tuhan dan Pimpinan Gereja, berkata :

“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang telah mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja”

I.    PENDAHULUAN
       
        Jam dinding menunjukkan angka 21.45, ketika beta duduk di Kantor Majelis Jemaat GPIB KASIH KARUNIA – Medan. Sampurna Mild Merah selalu menenemani.

Baru saja beta selesai membina Warga dan Pejabat GPIB yang duduk dalam Komisi – Komisi Kerja. Beta bertanya : “Mengapa dalam Jemaat-Jemaat GPIB selalu muncul persoalan ? Mengapa dalam Sidang Majelis Jemaat selalu saja ada perselisihan ?” Tak seorangpun menjawab. Mereka saling menatap heran. Cukum lama. Lalu seorang di antara anggota komisi berkata : “Karena banyak setan di dalam pikiran dan hati kita”. Semua orang terkekeh. Beta juga. Kemudian beta menyuruh mereka membuka Injil Lukas 13 : 29 : “Bacalah motto GPIB” tutur beta. Mereka tangkas membukanya lalu membaca bersama-sama : “Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah”. Beta melanjutkan pertanyaan : “Apakah kalian tahu alasannya ?” Semua peserta bina terdiam.

Beta mulai mengarahkan pertemuan itu. “GPIB selalu bermasalah, karena di setiap kesempatan, entahkah dalam Kebaktian-Kebaktian, sidang dan rapat, yang selalu dipikirkan adalah makanan. Firman yang dipilih sebagai motto GPIB ini menunjukkan sifat Warga dan Pejabat GPIB yang suka berhura-hura, suka menggunakan kekayaan pemberian Tuhan hanya untuk makan. Malahan sering terjadi, perdebatan yang berakhir dalam pertengkaran, dikarenakan besarnya julmlah uang komsumsi. Cobalah lihat Perayaan Natal Jemaat, atau Perayaan Hari Ulang Tahun Jemaat ! Pasti yang diutamakan adalah makanan kotak atau prasmanan. Di sanalah orang mulai berebutan menjadi seksi komsumsi. Muncullah hitung-hitungan anggaran, yang berakhir pada pertengkaran”. Semua terdiam. Tak terdengar selentingan sedikitpun. Beta melanjutkan lagi : “Apakah Yesus salah mengatakan hal ini ? Tidak Yesus tidak pernah salah. Yang salah adalah kita. Kita salah menafsirkan dan salah merumuskan maksud dan tujuan Yesus. Lalu apakah maksud dan tujuan Dia ? Yesus tidak suruh kita makan, tetapi Dia berkata : “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang telah mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja”(Yoh. 9:4).

Pendeta Piet Uktolseya, sahabat sepelayananku !

Beta baru saja membaca surat yang ale posting di dalam milis GPIB, bunyinya:

Pergumulan tentang Randas di GPIB yang telah diteruskan kepada seluruh jemaat semakin nyaring terdengar seiring dengan semakin dekatnya Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2010.  Kita semua setuju bahwa pergumulan tentang masalah tersebut penting untuk GPIB dalam menyongsong masa depan dalam menyatakan panggilan dan pengutusan Allah dalam dunia ini, namun sejalan dengan itu muncul pertanyaan apakah masih ada hal yang juga penting bagi GPIB ke depan yang selama ini masih terabaikan …. yang mengakibatkan GPIB hanya memiliki kekuatan yang bersifat management dan administratif saja, walaupun hal itu sangat penting sama pentingnya dengan….  

Siantar Kota Praja 
       
        Pendeta Piet yang beta hormati,

        Ale pung surat itu menggelisahkan hati nurani dan meresahkan akalbudiku.  Sebab ada pertanyaan yang paling krusial di dalamnya :

1.     Apakah masih ada hal yang juga penting bagi GPIB ke depan yang selama ini masih terabaikan….
2.    ….  yang mengakibatkan GPIB hanya memiliki kekuatan yang bersifat management dan administratif saja, walaupun hal itu sangat penting sama pentingnya dengan ….
       
        Ale masih muda, Piet ! Muda dalam usia dan muda dalam masa dinas di GPIB. Tapi beta sangat menghormati posisi (pandangan) ale terhadap persoalan-persoalan GPIB yang selalu menimbulkan stagnasi dalam pelaksanaan panggilan – pengutusan Gereja, atau katakanlah, sekurang-kurangnya hal itu melemahkan semangat Jemaat-Jemaat dan Pejabatnya, khususnya Pendeta untuk meningkatkan karya pelayanan dan kesaksian. Sekarang beta berusaha menjawab pokok pikiran yang ale tanyakan, termasuk ….  yang ale tuliskan (dan yang harus diisi setiap pembaca surat itu) :

Ad.1.   Apakah masih ada hal yang juga penting bagi GPIB ke depan yang selama ini masih terabaikan
            
             Tuhan Yesus berkata : “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang telah mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja”(Yoh. 9:4).

a.   Kita harus mengerjakan …
           Penggunaan kata harus menunjukkan pada kewajiban yang patut dilakukan oleh Gereja / Jemaat.

b.   Pekerjaan Dia yang mengutus Aku…
        Kalimat ini mengandukng dua hal yang perlu dipikirkan dalam mempersiapkan Aktivitas Prorgam Kerja 2010 – 2011 :

b.1.    Apakah yang dimaksudkan Tuhan Yesus dalam kata : pekerjaan Dia ?

           Pertama, pasti ale dan teman-teman semua sudah bisa mendaftarkan seluruh karya Allah sesuai kesaksian Alkitab. Akan tetapi ale harus ingat, bahwa Tuhan menghimpun kita dalam Gereja ini. GPIB merupakan institusi yang memiliki pandangan yang lahir dari ajaran dan keputusan-keputusan persidangannya. Salah satunya adalah Kebijakan Panggilan dan Pengutusan Gereja (KPPG).

           Kedua, meskipun GPIB secara sinodal maupun regional (MUPEL) telah memutuskan rencana aktivitas program kerja 2010 – 2011 secara sinodal; akan tetapi ale perlu menyesuaikan pada konteks jemaat lokal. Memang benar, semua keputusan itu wajib dilaksanakan. Namun pertimbangkan kondisi Jemaat setempat. Jangan besar pasak dari pada lobangnya. Bisa-bisa aktivitas tidak mampu direalisasikan, karena kondisi ekonomi jemaat tidak mendukung.

           Nach, apakah yang dimaksudkan dengan pekerjaan Allah ?

i).    Membebaskan dan menyelamatkan kehidupan semua makhluk ciptaan-Nya dari kondisi yang membuat hidupnya tidak berkembang.

        Oleh karena itu, ale perlu melakukan penelitian dan pengkajian atas kondisi, seperti : potensi warga jemaat, ekonomi jemaat, keadaan sosial yang sedang berkembang di sekitar jemaat, dan sebagainya.

ii).  Ketetapan Sinodal menjadi Roh yang mengilhami dan menghidupkan pekerjaan misi GPIB di tingkat Jemaat Lokal.

        Beta menganjurkan ale bersikap arif dalam menusun perencanaan aktivitas program. Muatan aktifitas program sinodal harus berimbang dengan program Jemaat Lokal. Artinya, perimbangan perlu dipikirkan, supaya dapat menghindari pemikiran seakan-akan ale memikirkan GPIB secara sinodal saja. Jika tidak demikian, maka Jemaat akan bersikap antipati terhadap keputusan sinodal yang kurang mempertimbangkan kebutuhan lokal.

Mengapa beta mengusulkan demikian ? Sebab selama ini kita (GPIB) sedang terjerumus ke dalam upaya menyeragamkan serta melakukan sentralisasi. Seakan-akan Misi itu hanya dijalankan oleh Pimpinan Sinodal. Kita kurang memberikan perhatian pada masalah-masalah pelaksanaan dan penyelenggaraan misi GPIB dalam Jemaat Lokal.

Pada satu sisi, upaya penyeragaman itu baik, tetapi tidak semuanya benar. Kita juga perlu menghormati dan menghargai keragaman (kepelbagaian) fungsi kehidupan dari GPIB selaku tubuh Kristus. Seharusnya, kita memanfaatkan strategi (perencanaan) sinodal untuk mendorong gerakan misi GPIB di tingkat Jemaat Lokal. Bukan sebaliknya.

Bukan berarti beta mendorong ale untuk memikirkan kepentingan dan kebutuhan Jemaat Lokal saja; akan tetapi bagaimana ale bersikap arif dengan menggagaskan aktivitas program Jemaat Lokal yang memiliki semangat sinodal. Dengan kata lain, seluruh keputusan sinodal tentang strategi pelaksanaan dan penyelenggaraan Misi Gereja, seharusnya, menjadi roh yang menghidupkan seluruh aktifitas program yang direncanakan dan dijalankan oleh Jemaat Lokal. Inilah yang beta maksudkan dengan titik keseimbangan strategi (perencanaan program) dalam pemberdayaan Misi GPIB di tingkat Jemaat Lokal.

Iii).  Berpikir ke arah Yesus dan bertindak meneladani-Nya.
       
        Jika beta mengemukakan pendapat ini, beta berharap ale tidak tersinggu, lalu cenderung menyerang. Tetapi jikalau ale berkeberatan, katakanlah semuanya secara jujur, supaya kita bisa bertukar pikiran untuk saling mengisi.

        Terkadang kita menggunakan frasa “kepentingan sinodal” untuk mengemasi apa yang kita pikirkan tentang kepentingan pribadi. Katakanlah contohnya : Keputusan Sinodal (strategi perencanaan) di bidang Pembinaan. Terlalu banyak muatan sinodal yang memboroskan keuangan Jemaat untuk pemusatan kegiatan di luar wilayah MUPEL.

        Memang perencanaan tentang pemberdayaan SDI sangat bersar keuntungannya. Hal itu patut didukung Jemaat Lokal. Akan tetapi besarnya jumlah dana yang dikeluarkan melebihi kekuatan ekonomi jemaat. Pikirkanlah ! Dalam satu bulan saja, kita bisa mengeluarkan dana yang cukup besar untuk perjalanan dinas Pejabat Gereja mengikuti kegiatan pembinaan di luar jemaat. Mengapa kita tidak memikirkan pusat-pusat kegiatan pembinaan di tingkat MUPEL, di mana kita menghadirkan 1 atau 2 nara sumber Majelis Sinode ? Bukankah cara seperti ini jauh lebih menguntungkan ? Semua ini tergantung dari kondisi Jemaat Lokal dan kebijakan Pimpinan Jemaat, termasuk Pimpinan MUPEL. Tokh, kalau kita mengeluarkan sejumlah dana untuk mengikuti kegiatan di luar wilayah, bukankah akhirnya kita juga yang akan mengalami kesulitan di dalam Jemaat ? Menurut beta, pikirkanlah keseimbangan di dalam hal menyusun rencana kerja. Oleh karena itu, beta mengingatkan (menghimbau), agar ale bisa membimbing Warga dan Pejabat GPIB di sana untuk berpikir kea rah Yesus dan mengikuti teladan-Nya.

iv). Pekerjaan Dia…

        Sesuai dengan Ketetapan PS-GPIB tahun 2005 tentang temanya adalah YESUS KRISTUS SUMBER DAMAI SEJAHTERA (Yoh. 14:27). Tema tersebut menerangi perjalanan Gereja/Jemaat sepanjang thn 2002 – 2010. Tema itu itulah yang mengilhami VISI GPIB (GPIB menjadi gereja yang mewujudkan damai sejahtera Allah bagi seluruh ciptaan-Nya) dan MISInya (Mewujudkan kehadiran GPIB yang membawa damai sejahtera Allah agar menjadi berkat di tengah-tengah masyarakat dan dunia) sepanjang Pembangunan Tahap II GPIB selaku Gereja/Jemaat Misioner dari tahun 2005 – 2026 mendatang.

        Thema utama tersebut mengilhami seluruh tema-tema tahunan yang akan dibahas menjadi KUPPG tiap tahun berjalan. Pada masa kerja 2010–2011 , GPIB mencanangkan thema tahunan : MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA ROHKUDUS (1 Korintus 14:12).

        Jadi pelaksanaan Pembangunan GPIB selaku Gereja/Jemaat Misioner tahun 2010 – 2011 diarahkan berdasarkan tema tahunan MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA ROH KUDUS, namun dalam alur VISI : GPIB MENJADI GEREJA YANG MEWUJUDKAN DAMAI SEJAHTERA ALLAH BAGI SELURUH CIPTAANNYA (2005 – 2010) untuk merealisasikan tugas Gereja / Jemaat sesuai perupaan misinya yang berbunyi : MEWUJUDKAN KEHADIRAN GPIB YANG MEMBAWA DAMAI SEJAHTERA ALLAH, AGAR MENJADI BERKAT DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT DAN DUNIA (Misi 2010 – 2011).
       
        Teologi yang melatar belakangi gagasa visional, misional dan tematikal :

*   GPIB adalah Gereja / Jemaat yang hadir membawa perdamaian.
*   GPIB adalah Gereja / Jemaat yang berpartisipasi ke dalam pembangunan masyarakat sejahtera (sakinah).
       
        Mengalis dari gagasan teologis tersebut kita perlu menyusun perencanaan yang terkait dengan Pembangunan Gereja secara sinodal dan Jemaat di tingkat Lokal.

        Beta mendorong Majelis Jemaat dan Jemaat GPIB, yang duduk dalam komisi kerja, untuk memikirkan dan menyusun perencanaan PROGRAM KERJA 2010 – 2011 terkait :

        1.  Pembangunan Manusia / Warga dan Presbiter Jemaat
2. Pembangunan sistem dan fungsi (revitalisasi dan refungsionalisasi).
        3. Pembangunan sarana pisik

Ad.1.   Pembangunan Manusia (Warga dan Presbiter Jemaat)

             Tujuan yang ingin dicapai :

a).   Membangun persepsi yang sama tentang pelayanan dan kesaksian.
b).  Membina warga dan presbiter untuk memahami tugas panggilan dan pengutusannya di dalam keluarga, gereja/jemaat dan masyarakat.
c).   Menularkan ajaran Kristus sesuai dengan ajaran (Pemahaman Iman) GPIB, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang benar tentang Yesus-Kristus dan tidak tersesat mengikuti ajaran yang bertentangan dengan Firman Allah.
d).  Memberdayakan potensi warga dan presbiter dalam sistem dan fungsi Gereja sesuai potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya.
            
Butir a - c tujuan tersebut dikembangkan dalam aktifitas bidang program : Iman – Ajaran – Ibadah (I.A.I), Pembinaan SDI, Pendidikan.

Butir d dikembangkan dalam aktifitas bidang program : Penelitian dan Pengembangan SDI (Lit-Bang), Organisasi dan Komunikasi (Or – Kom), Daya dan Dana (Ekubang).

Pelaksana aktifitas program tersebut dilakukan oleh Badan Pembantu dan Badan Pelaksana, seperti : BPK, Panitia dan sebagainya.

b.2.   Apakah hubungan antara pekerjaan Dia dan pengutusan Yesus atas Gereja-Nya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar