Senin, 25 Oktober 2010

NYANYI RINDU DI TOBA - sebuah refleksi aktualisasi diri

NYANYI RINDU DI TEPI TOBA
( sebuah refleksi aktualisasi diri di tano batak )


ditulis oleh Arie A. R. Ihalauw

Saat malam menjelang…

Toba nan indah…
kubangga pada airmu…
                    pada alammu nan permai
                    deretan bukit barisan memelukmu
                    keindahan alam menjelang petang…

tergores kenangan sehari bersamamu, toba sayangku !

saat ini,…
ketika kududuk di sisimu, toba…
kau menemaniku, walau jiwa sepi…
nyanyian sunyi kurasakan…
diiringi kicau burung menyambut malam..
music jangkrik di sela tetubuhan
dialunkan angin sore nan sejuk…

toba…
ingin kuceritakan padamu…
betapa jiwaku galau…
entah mengapa
entah bagaimana
entah di mana
entah pada siapa harus kutumpahkan duka jiwaku…

toba…
kaulah saksi bagiku…
saat kau menemani aku bercerita bersama sahabatku…
siang…
ya tadi siang…

tapi saat ini, tobaku sayang !
aku tenggelam dalam pelukanmu…
sepi hati ini…
kau memberi secercah harapan…,
kauyakinkan aku…
tak akan kaukecewakan…
kau berikan sejumlah harapan…
kau sapa aku sayang….

wahai…
tobaku manis, tobaku sayang…
ketika malam datang menyelimutimu…
kau lebih memilih meninggalkanku sendirian
dalam tanya tak berakhir…
kau menghempaskan jiwaku ke dalam galau berkepanjangan
ke jurang di mana aku tak mengetahui jalan keluar…
aku kecewa
            kecewa berat
            tobaku manis, tobaku sayang…

rasaku jiwaku berangkat pergi,
ketika kau memilih tuk tidur dipelukan malam
tapi…
hatiku ikhlas…
aku ingin memahami semua watakmu, toba
aku ingin mengenal kebiasaanmu, sayang
ke dalam pelukanmu kibiarkan jiwa ini teduh

kuulangi lagi, tobaku sayang
jalan yang pernah kaulalui,
belum pernah kujalani…
lorong – lorongnya pun belum pernah kulalui

tapi …
aku selalu siap menjadi yang terbaik bagimu…
walau mungkin menurutmu, aku yang terjelek…

tobaku manis, tobaku sayang…

jika malam semakin larut…
dan gelap mengajakmu ke tempat peraduan…
tidurlah barang sekejap…
tidurlah dengan mata terpejam,
tapi kuminta
janganlah terlelap
meninggalkan jeritan jiwaku di sisimu…
aku selalu menanti pagi tiba…
            selalu mengharapkan mentari bersinar
            selalu menyanyikan lagu ‘apakah makna sebuah persahabatan?’
            selalu menunggu di sini sampai fajar menyongsong…

kan kupetik senar gitar kesayanganku
kan kulagukan rindu yang hampir pudar…
kan kupertahankan sinarnya dengan kesabaran…
kan kutersenyum, sekalipun batinku tertusuk…

aku berjanji bagimu, tobaku sayang !
aku akan selalu berusaha menjadi sahabatmu
meskipun aku lemah dan tak berdaya…
kan kupenuhi janjiku bagimu, tobaku sayang…

selamat malam tobaku sayang…
selamat tidur manisku…
biarlah jiwa terbaring dalam pelukan malam
mimpikan aku tobaku sayang,
walau kita pernah berjanji di siang tadi
aku selalu mengingatmu dalam sepintas kenangan

aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik
dan sahabat yang akan melindungimu,
tanpa pamrih, di setiap saat, tobaku sayang

Tao Toba, 07 Juli2 2010

Untuk seorang sahabatku…
Yang selalu kurindukan dan selalu di hatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar