RANCANGAN PEMBERITAAN
DALAM IBADAH HARI MINGGU, 22 JULI 2012
TERUSLAH MEMBERITAKAN INJIL
KARENA TUHAN BEKERJA MENOLONGMU
KISAH RASUL
XVII : 1 - 9
ditulis di
MEDAN –
SUMATERA UTARA
HARI KAMIS –
19 JULI 2012
oleh
Arie A. R.
Ihalauw
PUTERA SANG
FAJAR
-----ooo00ooo-----
I
PENDAHULUAN
Menyusun dan
merancangkan pemberitaan Firman Allah, tidak sulit tetapi juga bukan pekerjaan
yang mudah. Hal itu ditentukan oleh kerajinan membaca Alkitab, ketekunan
belajar menyusun sendiri renungan Ibadah dalam Keluarga (Ibadah bersama
suami-isteri dan anak-anak).
Pemberita Injil atau Pengajar
Firman Allah adalah “penyambung mulut
Allah” kepada warga jemaat. So pasti, ia seorang manusia berdosa yang
memiliki keterbatasan kemampuan. Namun Allah menggunakannya, setelah Ia
memulihkan dan membaharui utusannya.
II
PERIKOP
BACAAN & PENJELASAN
A. NASKAH PERIKOP BACAAN MINGGU – 22 JULI 2012
1. Paulus dan Silas
mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ
ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.
2. Seperti biasa Paulus
masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan
dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
3. Ia menerangkannya
kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari
antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang
kuberitakan kepadamu."
4. Beberapa orang dari
mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga
sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit
perempuan-perempuan terkemuka.
5. Tetapi orang-orang
Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara
petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota
itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan
Silas kepada sidang rakyat.
6. Tetapi ketika mereka
tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan
pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang
mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
7. dan Yason menerima
mereka menumpang di rumahnya. Mereka semua bertindak melawan
ketetapan-ketetapan Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada seorang raja lain,
yaitu Yesus."
9. Tetapi setelah mereka
mendapat jaminan dari Yason dan dari saudara-saudara lain, merekapun
dilepaskan.
B. PENJELASAN UMUM
Untuk memudahkan atau
mempercepat penangkapan mengenai inti pemberitaan perikop bacaan, kita
menyimaknya secara seksama. Kemudian kita melakukan beberapa hal sebagai
berikut :
i. Ingatlah, bahwa
perikop bacaan selalu mengandung satu kesatuan gagasan.
ii. Temukan dan garis
bawahilah kata atau kata-kata kunci yang tertulis di dalam ayat-ayatnya,
misalnya :
1. Paulus dan Silas
mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ
ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.
2. Seperti biasa Paulus
masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan
dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
Kata atau
kalimat kunci dalam ayat 1 – 2 digaris bawahi atau ditulis dalam huruf miring (italic), sehingga menjadi :
1. Paulus dan Silas
mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di
situ ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.
2. Seperti biasa Paulus masuk ke
rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka
bagian-bagian dari Kitab Suci.
iii. Dari kedua ayat yang
telah ditemukan kata atau kalimat kunci (lihat di atas), kita bisa menyusun
draf renungan sebagai berikut :
* Kesimpulan Ayat 1 – 2.
Paulus dan Silas meninggalkan Pilipi (Kis.
16:13-40) menuju Tesalonika untuk memberitakan Injil Kristus. Setibanya di
Tesalonika Paulus mengikuti pertemuan ibadah orang Yahudi di dalam rumah
ibadahnya. Hal itu sudah biasa dilakukannya (bd. Kis. 19:8), jika ia singgah di
sebuah kota. Paulus memakai kesempatan dalam pertemuan itu untuk membicarakan
Kitab Suci Agama Israel.
** Aplikasi dalam Pemberitaan.
a. Sebagaimana Paulus memberitakan Injil Kristus, demikianlah setiap orang
Kristenpun wajib melakukannya.
b. Sebagaimana Paulus rajin mengunjungi rumah ibadah untuk mengikuti
pertemuan ibadah umat, maka selayaknyalah warga jemaatpun mencontohi sikap
rasul. Ketika warga jemaat bepergian
jauh dari tempat tinggalnya, sebaiknya ia mencaritahu tempat dan waktu pertemuan
ibadah, supaya ia ikut menghadiri kebaktian di situ. Sikap itu memperlihatkan
kesetiaannya kepada Allah.
c. Pada setiap kesempatan bilamana Paulus berjumpa dengan siapapun, ia
membicarakan kesaksian Kitab Suci. Sikap rasul, sebaiknya, diteladani oleh
warga jemaat. Jika ia sedang bekerja di kantor, dan kebetulan rekan kerja
non-kristen bertanya tentang Yesus, maka sudah selayaknya ia memakai kesempatan
itu untuk bercerita tentang Yesus kepada orang itu.
Juga jika seorang Kristen menghadiri
pertemuan atau rapat rapat terkait pekerjaannya, ia dapat menyumbangkan gagasan
yang sesuai dengan sikap etis-moral yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Saran
atau usulnya bernuansa keyakinan iman kristen, meskipun ia tidak mengutip
ayat-ayat Alkitab.
Jika contoh
tersebut dilakukan berulang-ulang dan terus menerus, maka perlahan-lahan kita
dapat mencapai hasil yang baik.
iv. Telaah atas Perikop Bacaan
Sekarang
pelajarilah perikop yang berhuruf miri (italic) dan perubahannya dari bentuk asli
ke dalam bentuk yang baru :
a). Bentuk Asli
1. Paulus dan Silas
mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ
ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.
2. Seperti biasa Paulus
masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan
dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
3. Ia menerangkannya kepada
mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara
orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan
kepadamu."
4. Beberapa orang dari
mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga
sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit
perempuan-perempuan terkemuka.
5. Tetapi orang-orang Yahudi
menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara
petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota
itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan
Silas kepada sidang rakyat.
6. Tetapi ketika mereka
tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan
pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang
mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
7. dan Yason menerima mereka
menumpang di rumahnya. Mereka semua bertindak melawan ketetapan-ketetapan
Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada seorang raja lain, yaitu Yesus."
8. Ketika orang banyak dan
pembesar-pembesar kota mendengar semuanya itu, mereka menjadi gelisah.
9. Tetapi setelah mereka
mendapat jaminan dari Yason dan dari saudara-saudara lain, merekapun
dilepaskan.
b). Bentuk Yang Telah Dibarui
1. Paulus
dan Silas mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah
ibadat orang Yahudi.
2. Seperti
biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat
berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian
dari Kitab Suci.
3. Ia
menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati,
lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu
Yesus, yang kuberitakan kepadamu."
4. Beberapa
orang dari mereka menjadi yakin dan
menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah
besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit
perempuan-perempuan terkemuka.
5. Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa
penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka
mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Mereka menyerbu
rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang
rakyat.
6. Tetapi ketika mereka
tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan
pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang
mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
7. dan Yason menerima mereka
menumpang di rumahnya. Mereka semua
bertindak melawan ketetapan-ketetapan Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada
seorang raja lain, yaitu Yesus."
8. Ketika orang banyak dan
pembesar-pembesar kota mendengar semuanya itu, mereka menjadi gelisah.
9. Tetapi setelah mereka mendapat jaminan dari Yason dan dari saudara-saudara lain, merekapun dilepaskan.
c). Hasil Rangkuman
1. Sikap Paulus dan Pemberitaan Injil.
Setelah berjalan dari Kota Pilipi (Kis.
16:13-40), Paulus dan Silas tiba di Tesalonika. Di Tesalonika ada rumah ibadah Yahudi.
Seperti biasanya Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Ia membicarakan dan
menerangkan bagian-bagian Kitab Suci kepada orang-orang itu tentang Mesiah
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati. Beberapa dari orang-orang
itu menjadi percaya, lalu bergabung. Mereka adalah orang-orang Yunani dan perempuan-perempuan
terkemuka.
2. Sikap Orang Yahudi.
Melihat hal itu orang Yahudi menjadi irihati.
Mereka mengadakan keributan dan kekacauan di Tesalinika. Orang-orang Yahudi itu
menghasut dan melaporkan Paulus dan Silas kepad pemuka kota Tesalonika.
3. Cara Allah menolong Utusannya : Sikap Yason.
Karena tidak menemukan Paulus dan Silas, maka
orang-Orang Yahudi Yason menuduh Yason yang menyembunyikan kedua orang itu.
Para pemuka kota menjadi gelisah karena keributan itu; akan tetapi oleh jaminan
Yason dan beberapa saudara seiman, Paulus dan Silas dilepaskan. Lalu mereka
meneruskan perjalanan ke Berea (Kis. 17:10).
C. INTI PEMBERITAAN FIRMAN.
Dari hasil telaah di
atas, kita dapat menyimpulkan beberapa inti pemberitaan sebagai berikut:
1). Tugas Pemberitaan Injil Kristus
Paulus
melaksanakan pemberitaan Injil kepada bangsa-bangansa non-Israeli, karena ia
disuruh oleh Tuhan (Kis. 9:15-16 -> “Pergilah,
sebab orang ini
adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa
lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang
harus ia tanggung oleh karena nama-Ku”). Oleh karena itu, ia melakukan
tugasnya dengan senang hati.
Aplikasi
dalam Pemberitaan.
Tuhan Yesus
menyelamatkan dan menugaskan kita untuk memberitakan Injil. Hal itu dikerjakan dalam
pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal di mana dan kapan saja, bukan hanya
menjadi Penatua – Diaken dan Pendeta.
2. Tantangan Dalam Pemberitaan Injil.
Rasul Paulus selalu
mendapat tantangan, hambatan dan ancaman berat sepanjang perjalanan pekabaran
Injil. Di Tesalonikapun Paulus dan Silas mendapat perlawanan dari
saudara-saudara sebangsanya (orang Yahudi) yang telah memprovokasi masyarakat,
Aplikasi dalam Pemberitaan
a). Orang Kristen selalu
mendapat tantangan dan ancaman pada berbagai bidang kehidupan : lingkungan
tempat tinggal, lingkungan kerja dan lingkungan pergaulan.
b). Gereja / Jemaat pun
demikian. Pekerjaan pelayanan-kesaksian sering mengalami hambatan, tantangan
dan ancaman di Indonesia, karena alasan-alasan yang tidak masuk akal.
c). Para pelayan firmanpun
sering mengalami hambatan, tantangan dan ancaman di dalam pekerjaannya di
tengah-tengah jemaat.
3. Pemeliharaan Allah atas UtusanNya.
a). Allah memiliki cara
sendiri untuk selalu melindungi dan menyalamatkan dari serangan bahaya serta
rencana manusia yang ingin mencelakai utusan-utusanNya.
b). Sama seperti keadaan
yang dialami Paulus, Allah pasti menggerakkan orang-orang tertentu untuk
melindungi utusan-utusannya. Hal itu jelas dari janji Yesus : “Aku
menyertai kamu sampai akhir zaman” (Mat. 28:20b).
Aplikasi dalam Pemberitaan
a). Meskipun orang tak
seiman merenanakan kejahatan ke atas kehidupan kita; akan tetapi Yesus
membuktikan janjiNya untuk selalu memelihara dan menyertai kita.
b). Meskipun warga dan
Majelis Jemaat selalu menghambat serta berbuat jahat ke atas kehidupan para
pelayan firman, namun berdasarkan janjiNya, maka Yesus Kristus : Tuhan dan
Kepala Gereja, senantiasa bertindak menurut kehendakNya untuk melindungi dan
menyelamatkan hamba-hambaNya.
4. Kesimpulan
Belajar dari
pengalaman Yesus Orang Nazaret, juga rasul Paulus, kita tidak boleh takut,
kecewa dan menyerah karena menghadapi hambatan, tantangan dan ancaman.
Sebaliknya, kita semakin giat membuktikan kesetiaan dan kasih kepada Dia, Tuhan
Yesus, meskipun dalam keadaan berbahaya. Kita harus terus berjuang menyatakan
kebenaran Injil Kristus, sambil menyongsong kedatanganNya kembali.
SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN
Salam dan doa
PUTERA SANG FAJAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar