Rabu, 25 Juli 2012

Penjelasan terkait Pemahaman Iman tentang WAKTU Penciptaan taman Eden


WAKTU PEMBANGUNAN TAMAN EDEN

SEBUAH RENCANA ALLAH YANG DIKERJAKAN
SEJAK LANGIT DAN BUMI DIBEBASKAN DARI KEKACAUAN
SAMPAI KEDATANGAN LANGIT DAN BUMI YANG BARU

MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI KAMIS, 26 JULI 2012

oleh

ARIE A. R. IHALAUW
Putera Sang Fajar
I. PENJELASAN UMUM

A. Siapakah Pencipta Taman Eden  PERTAMA ?

Taman Eden Allah Israel, yang disebut TUHAN (YHWH).

b. Dimanakah Lokasi Taman Eden PERTAMA ?

Dalam wilayah di mana 4 sungai melintasinya. Keempat sungai itu adalah Pision, Gihon, Tigris dan Efrat (Kej. 2:10-14). Keempat sungai itu mengalir di sepanjang wilayah Hawila, Kush, dan Asyur. Jika kita melihat Atlas Alkitab, maka wilayah ini meliputi Kerajaan-Kerajaan Tua yang ada di wilayah Mesopotamia, seperti : Babilonia, Assur, Media - Persia, dll.

c. KAPANKAH TAMAN EDEN DICIPTAKAN OLEH ALLAH ? (inilah pertanyaan yang dikemukakan).

Berhubungan dengan “pentafsiran” atas Tradisi Keagamaan, maka “waktu” penciptaan Taman Eden itu disoroti dari 3 (tiga) sudut pandang :

1. Pandangan Sejarah Arkeologi sesuai data otentik dari hasil eksavasi pakarnya.

2.  Pandangan kebudayaan, yang dimaksudkan narasi yang terdapat dalam Epik Gilgamesh – Antrahasis.

II. PENJELASAN KHUSUS

Kita tidak akan membahas butir a dan b. Akan tetapi kita akan menyoroti kesaksian Alkitab mengenal “kapan waktu”-nya Allah menciptakan Taman Eden. Sesuai dengan pembahagian kanon, maka Alkitab dikelompokkan ke dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di dalamnya hanya ada satu cerita utama yang diuraikan mulai dari Kitab Kejadian -> Kitab Wahyu Yesus Kristus mengenai  KARYA PENYELAMATAN ALLAH. Karya Allah itu masih dikerjakanNya sampai hari ini (Yoh. 5:17 -> “BapaKu masih bekerja sampai hari ini”)

1. TRADISI PERJANJIAN LAMA

1.a. Kita menemukan 2 (dua) pandangan yang saling berhubungan. Pertama, secara definitif ‘waktu’ penciptaan Taman Eden telah diselesaikan selama 6 (enam) hari. Kedua, akan tetapi pekerjaan Allah itu dipercayakan kepada manusia (Kej. 1:28 -> “… berkuasalah…, dan taklukanlah…), agar ia “mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 2:15).

1.b. Dalam pelaksanaan tugas yang disuruh Allah, manusia melanggar perintahNya; oleh karena itu, manusia bersama-sama makluk ciptaan lainnya dikuasai dosa (Kej. 3). Allah menyegel Taman Eden. Dia mengusir manusia (Kej. 3:22-24). EDEN PERTAMA TELAH DIAMBIL KEMBALI OLEH ALLAH (Pemahaman ini luas maknanya dan memerlukan penjelasan tersendiri).

1.c. Kejatuhan manusia ke dalam dosa menyebabkan ia kehilangan arah untuk membangun kehidupannya bersama seluruh ciptaan lain di dalam alam semesta. Manusia mencari gambaran (baca : master-plan) pembangunan sesuai kehendak Allah, tetapi tidak ditemukan. Kejahatan manusia semakin parah, pengrusakan lingkungan dan kekerasan atas kemanusiaan berkembang pesat. Akhirnya bumi  dihukum Allah pada masa Nuh (Kej. 6 – 9). Sekali lagi, Taman Eden dimusnahkan Allah.

1.d. Tugas Panggilan Abraham dan keturunannya. Setelah peristiwa itu, Allah memanggil Abraham menjadi “co-worker” (teman sekerja) untuk membangun kehidupan ciptaan. Dengan kata lain, Allah memanggil Abraham dan keturunannya : Israel-Yehuda, untuk menjalankan rencanaNya untuk membangun kembali Taman Eden di dalam alam semesta.

Ia menugaskan Abraham : “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3b). Misi ini dilakukan Abraham, tetapi keturunannya : Israel – Yehuda tidak setia mengerjakan suruhan itu. Israel-Yehuda selalu gagal dalam tugas penyelamatan (Yes. 42:6-7 -> "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara) yang diberikan Allah.

Sama seperti Adam – Eva melanggar perintah Allah, lalu mereka dihukumNya; demikianpun Israel-Yehuda dihukum Allah, karena mereka melanggar Hukum Allah yang diberikan melalui Musa. Sekali lagi, kita melihat benang merah teologi tentang sikap manusia kepada Allah. TUHAN membangun -> memanggil manusia bekerja bersama melakukan rencanaNya -> manusia memberontak  dan melanggar rencana yang ditetapkan sejak semula -> dihukum -> diampuni -> ditugaskan kembali untuk melaksanakan misi pembangunan Taman Eden. Allah berusaha MEMBANGUN KEMBALI EDEN DI DALAM ALAM SEMESTA.

1.e. Pengharapan akan datangnya RAJA TUHAN (Ibr. Mosiach, Mesiach). Kejatuan manusia (yang digambarkan dalam citra Israel-Yeduda) tidak menggagalkan rencana Allah (bd. Yes. 55:11). Dia selalu bekerja mewujudkan rencanaNya (bd. Yoh. 5:17). Hukuman Allah dipikul Israel-Yehuda. Dalam penderitaan itu Israel-Yehuda mengharapkan kedatangan Allah sebagai Raja TUHAN, agar Ia sendiri menyelamatkan (membebaskan, memulihkan, membaharui) umatNya. Nubuat nabi-nabi memperlihatkan pengharapan akan zaman mesianik, di mana Raja TUHAN menjalankan pemerintahanNya atas bangsa-bangsa (bd. Yes. 7:10-17; 9:1-6; 11:1-10; Yer. 31; Hos. 2:15-22; Mik. 5, dll) dan alam semesta (bd. Yes. 55:10, 12-13; 66:18-24, dll).

        Jadi Taman Eden Pertama, yakni : bumi tempat tinggal anak-anak manusia dari berbagai suku-bangsa, yang telah diambil TUHAN ketika Adam-Eva jatuh ke dalam dosa (Kej. 3:22-24) akan diciptakan ulang oleh Allah sendiri, suatu langit baru dan bumi yang baru (Yes. 65:17; 66:22; bd. Why. 21:5).

II.   TRADISI PERJANJIAN BARU.

Tradisi keagamaan Israel ditafsirkan --- tentang zaman baru, langit baru dan bumi baru serta ciptaan baru. Saya menyebutnya EDEN YANG BARU --- diceritakan ulang oleh para penulis kitab Injil dan surat-surat dalam Perjanjian Baru. Tradisi itu berhubungan erat dengan kedatangan Raja TUHAN, Sang Mosiach atau Mesiach. Tradisi itu dituliskan dalam 2 (dua) model narasi :

II.1. YESUS KRISTUS ADALAH MESIAH.

Kutipan ayat dari Injil Yohanes dan surat surat Paulus dipakai untuk melandasi pemahaman tentang sub-pokok-bahasan ini, berbunyi :

a).   Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Yoh. 1:1-5).

b).  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Kor. 5:17).

Kedua kutipan tersebut di atas (dan ayat-ayat lain di dalam PB) menegaskan, bahwa Allah sendiri mempunyai inisyatif untuk membangun kembali Taman Eden. Menurut kesaksian penulis Perjanjian Baru, Allah tidak lagi berfirman dari kekelaman (kejauhan), melainkan berbicara dan bekerja sebagai manusia (Yoh. 1:14a -> “Firman telah menjadi manusia dan diam di antara kita”). Ia menjadikan DiriNya sendiri sebagai model, patron sempurna untuk dilihat dan dicontohi manusia. Oleh manusia Ia disebut Yesus (Mat. 1:21) dan digelari Mesiach (Mat. 16:16). Dia, Yesus Kristus menjadi model bagi pembangunan manusia-baru serta langit dan bumi yang baru (Paulus mengatakannya : ciptaan baru; Yun. kaine ktisis).

TAMAN EDEN KEDUA diciptakan Allah dalam citra Kristus, Yesus orang Nazaret. Itulah gambaran ideal yang dahulu diambil Allah setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Rasul Paulus melukiskannya tepat sekali : KRISTUS YESUS adalah ADAM YANG TERAKHIR (I Kor. 15:45-49). Tidak ada lagi CITRA MANUSIA SEMPURNA selain dari pada Kristus Yesus.

II.2.  PENGHARAPAN MESIANIK DALAM PERJANJIAN BARU.

Apakah TAMAN EDEN masih terus disempurnakan ? Tidak ! Sebab YANG SEMPURNA itu sudah datang, namun manusia menolak Dia (Yoh. 1:14b). Oleh karena itu, sekarang manusia bekerja bersama Allah untuk membaharui dan memulihkan keadaannya oleh tuntutan RohNya, sambil menantikan PROKLAMASI KERAJAAN ALLAH (Taman Eden dalam konsep spiritual/rohani) pada saat kedatangan Kristus, Sang Raja TUHAN. Rasul Yohanes menubuatkan : “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru” (Why. 21:5)… “Aku akan datang segera”, lalu umatNya menjawab : “Amin ! Datanglah ya, Tuhan Yesus” (Why. 22:20).

KESIMPULAN….

Jadi kapankah TAMAN EDEN diciptakan Allah ? Jawabannya telah diulas di atas.

1.    Taman yang pertama itu diciptakan Allah bersamaan waktunya dengan penciptaan alam semesta dan isinya (Kej. 1 : 1 – 2 : 7). Namun taman itu diambil kembali, karena Allah menghukum manusia berdosa (Kej. 3:22-24).

2.    Allah menciptakannya kembali melalui karya Kristus, Yesusorang Nazaret. Itulah yang menjadi pokok pengharapan iman kristen.

SALAM DAN DOA

PUTERA SANG FAJAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar