WAKTU PEMBANGUNAN
TAMAN EDEN
SEBUAH RENCANA ALLAH YANG
DIKERJAKAN
SEJAK LANGIT DAN BUMI
DIBEBASKAN DARI KEKACAUAN
SAMPAI KEDATANGAN LANGIT
DAN BUMI YANG BARU
MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI KAMIS, 26 JULI 2012
oleh
ARIE A. R. IHALAUW
Putera Sang Fajar
I. PENJELASAN UMUM
A. Siapakah
Pencipta Taman Eden PERTAMA ?
Taman Eden Allah Israel, yang disebut
TUHAN (YHWH).
b. Dimanakah
Lokasi Taman Eden PERTAMA ?
Dalam wilayah di mana 4 sungai
melintasinya. Keempat sungai itu adalah Pision, Gihon, Tigris dan Efrat (Kej.
2:10-14). Keempat sungai itu mengalir di sepanjang wilayah Hawila, Kush, dan
Asyur. Jika kita melihat Atlas Alkitab, maka wilayah ini meliputi
Kerajaan-Kerajaan Tua yang ada di wilayah Mesopotamia, seperti : Babilonia,
Assur, Media - Persia, dll.
c. KAPANKAH TAMAN EDEN DICIPTAKAN OLEH ALLAH ? (inilah pertanyaan yang dikemukakan).
Berhubungan dengan “pentafsiran” atas
Tradisi Keagamaan, maka “waktu” penciptaan Taman Eden itu disoroti dari 3 (tiga)
sudut pandang :
1. Pandangan
Sejarah Arkeologi sesuai data otentik dari hasil eksavasi pakarnya.
2. Pandangan
kebudayaan, yang dimaksudkan narasi yang terdapat dalam Epik Gilgamesh –
Antrahasis.
II. PENJELASAN KHUSUS
Kita
tidak akan membahas butir a dan b. Akan tetapi kita akan menyoroti kesaksian
Alkitab mengenal “kapan waktu”-nya Allah menciptakan Taman Eden. Sesuai dengan
pembahagian kanon, maka Alkitab dikelompokkan ke dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Di dalamnya hanya ada satu cerita utama yang diuraikan mulai
dari Kitab Kejadian -> Kitab Wahyu Yesus Kristus mengenai KARYA
PENYELAMATAN ALLAH. Karya Allah itu masih dikerjakanNya sampai hari ini
(Yoh. 5:17 -> “BapaKu masih bekerja sampai hari ini”)
1. TRADISI PERJANJIAN LAMA
1.a. Kita
menemukan 2 (dua) pandangan yang saling berhubungan. Pertama, secara definitif
‘waktu’
penciptaan Taman Eden telah diselesaikan selama 6 (enam) hari. Kedua,
akan tetapi pekerjaan Allah itu dipercayakan kepada manusia (Kej. 1:28 -> “…
berkuasalah…,
dan taklukanlah…), agar ia “mengusahakan dan memelihara taman itu”
(Kej. 2:15).
1.b. Dalam
pelaksanaan tugas yang disuruh Allah, manusia melanggar perintahNya; oleh
karena itu, manusia bersama-sama makluk ciptaan lainnya dikuasai dosa (Kej. 3).
Allah menyegel Taman Eden. Dia mengusir manusia (Kej. 3:22-24). EDEN PERTAMA
TELAH DIAMBIL KEMBALI OLEH ALLAH (Pemahaman ini luas maknanya dan memerlukan
penjelasan tersendiri).
1.c. Kejatuhan
manusia ke dalam dosa menyebabkan ia kehilangan arah untuk membangun
kehidupannya bersama seluruh ciptaan lain di dalam alam semesta. Manusia
mencari gambaran (baca : master-plan) pembangunan sesuai
kehendak Allah, tetapi tidak ditemukan. Kejahatan manusia semakin parah,
pengrusakan lingkungan dan kekerasan atas kemanusiaan berkembang pesat.
Akhirnya bumi dihukum Allah pada masa
Nuh (Kej. 6 – 9). Sekali lagi, Taman Eden dimusnahkan Allah.
1.d. Tugas
Panggilan Abraham dan keturunannya. Setelah peristiwa itu, Allah
memanggil Abraham menjadi “co-worker” (teman sekerja) untuk
membangun kehidupan ciptaan. Dengan kata lain, Allah memanggil Abraham dan
keturunannya : Israel-Yehuda, untuk menjalankan rencanaNya untuk membangun
kembali Taman Eden di dalam alam semesta.
Ia menugaskan Abraham : “Olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3b). Misi ini
dilakukan Abraham, tetapi keturunannya : Israel – Yehuda tidak setia
mengerjakan suruhan itu. Israel-Yehuda selalu gagal dalam tugas penyelamatan (Yes.
42:6-7 -> "Aku
ini, TUHAN, telah
memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan
memberi engkau menjadi perjanjian
bagi umat manusia, menjadi
terang
untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari
tempat tahanan dan mengeluarkan
orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara) yang diberikan Allah.
Sama seperti Adam – Eva melanggar
perintah Allah, lalu mereka dihukumNya; demikianpun Israel-Yehuda dihukum
Allah, karena mereka melanggar Hukum Allah yang diberikan melalui Musa. Sekali
lagi, kita melihat benang merah teologi tentang sikap manusia kepada Allah. TUHAN membangun ->
memanggil manusia bekerja bersama melakukan rencanaNya -> manusia
memberontak dan melanggar rencana yang
ditetapkan sejak semula -> dihukum -> diampuni -> ditugaskan kembali untuk melaksanakan misi pembangunan Taman
Eden. Allah berusaha MEMBANGUN KEMBALI EDEN DI DALAM ALAM
SEMESTA.
1.e. Pengharapan
akan datangnya RAJA TUHAN (Ibr. Mosiach, Mesiach). Kejatuan manusia
(yang digambarkan dalam citra Israel-Yeduda) tidak menggagalkan rencana Allah
(bd. Yes. 55:11). Dia selalu bekerja mewujudkan rencanaNya (bd. Yoh. 5:17).
Hukuman Allah dipikul Israel-Yehuda. Dalam penderitaan itu Israel-Yehuda
mengharapkan kedatangan Allah sebagai Raja TUHAN, agar Ia sendiri menyelamatkan (membebaskan,
memulihkan, membaharui) umatNya. Nubuat nabi-nabi memperlihatkan
pengharapan akan zaman mesianik, di mana Raja TUHAN menjalankan pemerintahanNya atas
bangsa-bangsa (bd. Yes. 7:10-17; 9:1-6; 11:1-10; Yer. 31; Hos. 2:15-22; Mik. 5,
dll) dan alam semesta (bd. Yes. 55:10, 12-13; 66:18-24, dll).
Jadi
Taman
Eden Pertama, yakni : bumi tempat tinggal anak-anak manusia dari
berbagai suku-bangsa, yang telah diambil TUHAN ketika Adam-Eva jatuh ke dalam
dosa (Kej. 3:22-24) akan diciptakan ulang oleh Allah sendiri, suatu langit
baru dan bumi yang baru (Yes. 65:17; 66:22; bd. Why. 21:5).
II. TRADISI PERJANJIAN BARU.
Tradisi keagamaan Israel ditafsirkan ---
tentang
zaman baru, langit baru dan bumi baru serta ciptaan baru. Saya menyebutnya EDEN
YANG BARU --- diceritakan ulang oleh para penulis kitab Injil dan
surat-surat dalam Perjanjian Baru. Tradisi itu berhubungan erat dengan
kedatangan Raja TUHAN, Sang Mosiach atau Mesiach. Tradisi itu dituliskan dalam
2 (dua) model narasi :
II.1. YESUS
KRISTUS ADALAH MESIAH.
Kutipan ayat dari Injil Yohanes dan surat
surat Paulus dipakai untuk melandasi pemahaman tentang sub-pokok-bahasan ini,
berbunyi :
a). “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan
itu tidak menguasainya”
(Yoh. 1:1-5).
b). “Jadi
siapa yang ada di dalam Kristus,
ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Kor. 5:17).
Kedua kutipan tersebut di atas (dan
ayat-ayat lain di dalam PB) menegaskan, bahwa Allah sendiri mempunyai inisyatif
untuk membangun kembali Taman Eden. Menurut kesaksian penulis Perjanjian Baru,
Allah tidak lagi berfirman dari kekelaman (kejauhan), melainkan berbicara dan
bekerja sebagai manusia (Yoh. 1:14a -> “Firman telah menjadi
manusia dan diam di antara kita”). Ia menjadikan DiriNya sendiri
sebagai model, patron sempurna untuk dilihat dan dicontohi manusia.
Oleh manusia Ia disebut Yesus (Mat. 1:21) dan digelari Mesiach (Mat.
16:16). Dia, Yesus Kristus menjadi model bagi pembangunan manusia-baru serta
langit dan bumi yang baru (Paulus mengatakannya : ciptaan baru; Yun. kaine
ktisis).
TAMAN EDEN KEDUA diciptakan Allah dalam
citra Kristus, Yesus orang Nazaret. Itulah gambaran ideal yang dahulu diambil
Allah setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Rasul Paulus melukiskannya tepat
sekali : KRISTUS YESUS adalah ADAM YANG TERAKHIR (I Kor. 15:45-49). Tidak ada
lagi CITRA MANUSIA SEMPURNA selain dari pada Kristus Yesus.
II.2. PENGHARAPAN
MESIANIK DALAM PERJANJIAN BARU.
Apakah TAMAN EDEN masih terus
disempurnakan ? Tidak ! Sebab YANG SEMPURNA itu sudah datang, namun manusia
menolak Dia (Yoh. 1:14b). Oleh karena itu, sekarang manusia bekerja bersama
Allah untuk membaharui dan memulihkan keadaannya oleh tuntutan RohNya, sambil
menantikan PROKLAMASI KERAJAAN ALLAH (Taman Eden dalam konsep
spiritual/rohani) pada saat kedatangan Kristus, Sang Raja TUHAN. Rasul Yohanes
menubuatkan : “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru” (Why. 21:5)… “Aku
akan datang segera”, lalu umatNya menjawab : “Amin ! Datanglah ya, Tuhan Yesus”
(Why. 22:20).
KESIMPULAN….
Jadi kapankah TAMAN EDEN diciptakan Allah ? Jawabannya telah diulas di atas.
Jadi kapankah TAMAN EDEN diciptakan Allah ? Jawabannya telah diulas di atas.
1. Taman
yang pertama itu diciptakan Allah bersamaan waktunya dengan penciptaan alam
semesta dan isinya (Kej. 1 : 1 – 2 : 7). Namun taman itu diambil kembali,
karena Allah menghukum manusia berdosa (Kej. 3:22-24).
2. Allah
menciptakannya kembali melalui karya Kristus, Yesusorang Nazaret. Itulah yang
menjadi pokok pengharapan iman kristen.
SALAM
DAN DOA
PUTERA
SANG FAJAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar