MATERI PERSIAPAN UNTUK
PEMBERITAAN FIRMAN DALAM IBADAH
MINGGU – 17 PEBRUARI 2013
THEMA
NYANYIKANLAH
KARYA PENYELAMATAN ALLAH
MAZMUR 96 : 1 – 9
OLEH
PUTERA SANG FAJAR
A.
PENDAHULUAN
Ada berbagai cara penulisan yang dipakai untuk
mengekspresikan pengalaman hidup pribadi maupun sekelompok orang. Para penulis
dapat memakai bentuk
kesusasteraan, seperti : puisi – prosa – prosa lirik. Para penulis
kitab-kitab dalam Alkitabpun memakai cara penulisan dalam menyampaikan Firman Allah
(Ibr. amar /
dabar elohim) maupun pengalaman iman
sepanjang perjalanan bersama TUHANnya. Salah satu penulis itu
disebut Pemazmur, karena ia menyalin pengalaman imannya dengan memakai bentuk
sastera lama (puisi) yang disebut Syi’ir (Indo. Sya’ir). Kitab ini dalam tradisi
Agama Islam disebut KITAB ZABUR, sedangkan dalam
tradisi Agama Kristen : KITAB MAZMUR.
Namun sama seperti huruf dan katanya, demikianlah isi kedua kitab (Zabur dan
Mazmur) juga berbeda sesuai persepsi penulisnya.
B.
TEKS MARKUS 7 : 14 – 16
DAN PENJELASANNYA
B.1. KITAB MAZMUR ADALAH
KARYA SASTERA ISRAEL.
a. Hati-hatilah
membaca Kitab Mazmur, sebab di dalamnya kita amat jarang mene-mukan kalimat :
“Allah berfirman,” “... demikianlah firman Allah,” dan sebagainya, sebagaimana
yang terdapat dalam Mazmur 2:7 => Ia berkata kepadaku :
"AnakKu engkau ! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (kalimat ini juga : “Ia berkata kepadaku” (dan mungkin ada beberapa ayat lain yang tersebar
dalam Mazmur) perlu diexegese / ditafsirkan secara benar dan baik dengan
mengunakan pakemnya).
b.
KITAB MAZMUR ADALAH TRADISI.
1) Kitab Mazmur
merupakan kumpulan Mazmur yang dituliskan secara pribadi (Maz. 72 dari Salomo; Maz. 50, 67, 71, 73
– 83, dari Asaf; Maz. 88, 89 dari Heman, orang Ezrahi; Maz. 90 Doa Musa, abdi
Allah, dll ) dan atau kelompok (Maz. 42– 49, 84 – 87, dll ), bahkan ada pula
yang tidak disebutkan nama pengarangnya (Maz. 91 – 100, dll).
2) Raja Daud
termasuk salah satu di antara para penulis Mazmur.
3) Mazmur
dikaitkan dengan karya Daud, dikarenakan sang raja sering bermain kecapi dan
menyanyikan mazmur karangannya (bd. II Sam. 23:1 => Inilah perkataan Daud yang terakhir : "Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang
yang diurapi Allah Yakub, pemazmur
yang disenangi di Israel”).
Dikarenakan sejak masa
muda Daud sudah terkenal sebagai pemazmur yang disenangi di Israel, maka
beberapa redaksi / editor mengumpulkan karyanya dan dikitabkan. Bisa saja
peng-kitab-an mazmur-mazmurnya dilakukan pada masa pemerintahannya, tetapi bisa
juga jauh setelah Daud wafat.
Dalam proses peng-kitab-an itulah editor / redaksi
memasukkan karya pemazmur secara pribadi maupun kelompok. So pasti, karya-karya
itu dikenal dan pernah dipakai di Israel.
c.
PENGKANONAN KITAB MAZMUR dalam TANACH (Kitab Suci
Agama Israel / Yahudi).
Kitab Mazmur berbeda dengan
Kitab Kitab Nubuat Nabi dari bentuk penulisan dan sasteranya. Namun
Para Rabbi Yahudi telah mengkanonkan Kitab Mazmur menjadi salah satu bacaan suci
yang diwajibkan. Penetapan kanon diputuskan pada Sidang Para Rabdi Yahudi di Kota Yamnia dalam
Abad I sb. Masehi. Hal itu pertanda, bahwa status Kitab Mazmur
sama dengan kitab-kitab lainnya dalam TANACH (Alkitab Perjanjian Lama).
d.
APAKAH MANFAAT KITAB MAZMUR BAGI KEKRISTENAN ?
1) Agar Jemaat Kristen belajar dari
pengalaman iman orang percaya, seba-gaimana yang tertulis dalam Kitab Mazmur
2) Dengan demikian, orang kristen
mengerti bahwa Allah turut bekerja menyela - matkan manusia sepanjang perjalanan
sejarah.
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi !
Catatan :
1. FUNGSI
NYANYIAN ataupun MAZMUR
Nyanyian (atau Mazmur) adalah sarana / wacana pemberitaan, sekaligus
pengajaran tentang karya penyelamatan yang dikerjakan Allah. Ia
wajib didengar dan dilagukan setiap orang percaya dari hari ke hari (96:2).
2. NYANYIAN
BARU, BUKAN YANG LAMA !
Jika
pemazmur menulis : Nyanyikanlah nyanyian baru, maka seruan
tersebut wajib ditafsirkan secara harfiah, artinya : sungguh-sungguh kreasi baru, bukan lama
! Mengapa demikian ? Karena setiap hari umat telah menikmati
perbuatan-perbuatan ajaib yang dikerjakan TUHAN Allah; katakanlah dalam
ungkapan sederhana : tiap hari umat menerima berkat baru dari tanganNya
(sim. 96:2). Pengalaman iman
itu menjadi landasan motivasi yang kuat untuk menciptakan mazmur dan nanyian
baru untuk memuji Allah (bd. 40:4 => “Ia
memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN;” juga 40:6 => Banyaklah
yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu
yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada
yang dapat disejajarkan dengan Engkau ! Aku mau
memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya
untuk dihitung”). Jadi,
nyanyian baru itu bukanlah murnis ciptaan seseorang ataupun sekumpulan orang
percaya, melainkan diilhami perjumpaan pribadi dengan Allah Penyelamat.
3. Nyanyian baru itu tidak tergantung dari indahnya rangkaian kata
dalam baris lagu, tetapi berisikan ucapan syukur atas limpahan rachmatNya yang
tak terhitung jumlahnya (bd. 40:6). Ingat ! pengalaman hari ini berbeda dengan
hari esok. Itulah yang dimaksudkan “sesuatu yang baru”. Hal itu pula patut
menjadi motivasi bagi pencipta lagu. Lihatlah ke dalam lembaran hidupmu. Renungkanlah,
bagaimana tangan TUHAN bekerja menyelamatkan dirimu, kemudian ciptakanlah
lirik yang indah untuk memuji namaNya. Ciptakanlah kidungmu bagi
Allah. Beritakan dan kabarkanlah melalui nyanyian karyamu dari hari ke hari,
bahwa Dia telah dan sedang melakukan penyelamatan atas langit-bumi dan
seluruh makhluk ciptaanNya !
|
|
Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari
ke hari.
Catatan :
1. APAKAH TUJUAN PENULISAN KITAB MAZMUR ?
MAZMUR merupakan kumpulan
tulisan yang memuat pengalaman iman umat sepanjang perjalanan bersama
TUHANnya. Kitab ini dituliskan dalam bentuk sastera lama : puisi,
yang disebut sya’ir.
Ia selalu dipakai dalam ritual di Baith Allah, dan dikidungkan / dinyanyikan.
2. APAKAH TUJUAN PENULISAN MAZMUR 96 INI ?
Kabarkanlah keselamatan. Mengabarkan keselamatan yang dikerjakan oleh Allah setiap hari. Pemazmur
mengajak seluruh umat Israel untuk menyanyikan pujian kepada Allah, karena
Dia membebaskan dan membentuk Israel menjadi bangsa merdeka di tengah
bangsa-bangsa. Malahan tiap hari Ia masih melakukan hal itu terus-menerus.
3. TEMPAT MAZMUR DAN NYANYIAN DALAM GEREJA
Sejak
penghancuran Baith Allah oleh Penguasa babel, kemudian pemuka dan rakyat
Israel-Yehuda dideportasi ke negeri itu, tradisi ritual Baith Allah
disesuaikan menurut kondisi sosial setempat. Israel-Yehuda membangun sistem
penyembahan dalam Sinagoge (rumah Ibadah), di mana mazmur-mazmur dipraktikkan
dan kitab-kitab Musa serta nubuat para nabi dibacakan.
Dalam Gereja
sekarang ini tradisi ritual dipertahankan, namun telah mengalami
perkembangan. Mazmur dan Nyanyian menjadi salah satu alat pelayanan dan
pekabaran Injil baik dalam ruang ibadah maupun di tengah dunia.
|
|
Ceritakanlah
kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara
segala suku bangsa.
Catatan :
1. APAKAH TINDAKAN ALLAH DALAM SEJARAH ?
Pemazmkur
menganjurkan umat Israel bersaksi tentang “perbuatan-perbuatan yang ajaib.”
Frasa ini, sesung-guhnya, sering dipakai oleh para penulis dan nabi
Perjanjian Lama untuk menunjuk pada ‘peristiwa di mana Allah bekerja untuk
membebas Israel dari penindasan / perhambaan di Mesir.’ Di sanalah
Israel memahami pembentukannya sebagai sebuah bangsa merdeka, bangsa yang
dibebaskan dari penjajahan.
2. APAKAH TUJUAN ALLAH MEMBEBASKAN ISRAEL
DARI MESIR ?
Oleh karena
itu, pemazmur menghimbau segenap umat pilihan : ‘Ceritakanlah !,’ artinya :
Israel dibebaskan dari penjajahan untuk memberitakan / menceritakan pekerjaan
Allah yang ajaib, agar semua orang menjadi percaya dan menyembah kepadaNya.
|
|
Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat
dari pada segala
allah.
Catatan :
1. TUHAN MAHABESAR dan SEGALA ALLAH
Istilah “segala allah”
yang menggunakan huruf kecil menunjuk pada sesembahan budaya-agama-suku sekitar
maupun yang berdiam di dalam wilayah
Israel.
2. MONOTEISME ALLAH
Kepercayaan
itu bertentangan dengan ajaran Agama Israel tentang monoteisme YHWH (Ulangan 6:4
=> “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu
Allah kita, TUHAN itu
esa !” => bd. Yes. 45 : 6 => “supaya orang tahu dari
terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak
ada yang lain...” bd. 45 : 18b, 22b, dll).
3. Kemungkinan,
pada waktu penulis menuliskan Mazmur ini terjadi perkembangan gagasan teologi
dalam budaya-agama-suka
dari politeisme
(penyembahan
/ kepercayaan kepada banyak ‘allah’) menjadi panteon (ada ‘allah’ yang
menjadi Penguasa Tertinggi antara banyak ‘allah’).
|
|
Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa,
tetapi Tuhanlah
yang menjadikan langit.
Catatan :
1. KEKUASAAN ILAH – ILAH
Menurut
pemahaman iman dan dogma Agama Israel, ilah / dewa – dewi yang disembah
suku-suku sekitanya tidak memiliki kekuasaan, jika dibandingkan dengan TUHAN,
Allah Israel.
2. TUHAN : PENCIPTA LANGIT BUMI
Pemazmur menghubungkan
pemeliharaan TUHAN kepada awal penciptaan langit dan bumi. Pada waktu itu,
Dia melakukan penyelamatan oleh kehadiran RohNya ( Kejadian 1:2 ) dan
FirmanNya (Kejadian 1:3 ). “Kuasa Roh dan FirmanNya” tak
dapat ditandingi dan dikalahkan oleh ilah-ilah segala bangsa. Itulah sebabnya
pemazmur menyatakan : TUHAN maha besar ! (Maz. 96:4).
|
|
Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan
dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
CATATAN DALAM BENTUK PERTANYAAN
1.
Mengapa Pemazmur menuliskan nyanyian atau mazmurnya
?
2. Apakah dasar penulisan yang memotivasi pemazmur
menyusun pujiann kepada TUHAN, Allah Israel ?
3.
Apakah tujuan penyusunan atau penulisan
nyanyian/mazmur ?
|
C. ACHIRUL’KALAM
Simaklah
catatan-catatan yang diletakkan di bawah ayat-ayat, serta jawablah pertanyaan pertanyaan
yang dikemukakan di atas, kemudin susunlah pemberitaan / pengajaran akan Firman
Allah pada Hari Minggu – 17 Pebruari 2013.
SELAMAT
MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN
MEDAN –
SUMATERA UTARA
Hari Senin –
11 Pebruari 2013
Salam dan
Doa
PENULIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar