Pokok – Pokok
PEBERITAAN FIRMAN ALLAH
Dalam Ibadah Minggu Umum – 17 Juni 2012
THEMA PEMBERITAAN
BERTOBATLAH
KEPADANYA
DAN
LAKUKANLAH FIRMANNYA,
MAKA
IA MEMBEBASKAN ENGKAU
Bila kamu
berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti
perintah-perintah-Ku
serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang
buanganmu
ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan
Kubawa ke
tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.
NEHEMIA 1 : 9
TUJUAN UMUM PEMBERITAAN
Manusia tidak dapat menyelamatkan /
membebaskan diri sendiri dari kesusahan yang sedang melandanya, kecuali ia
bertobat kembali kepada Allah dengan melakukan firmanNya
TUJUAN KHUSUS PEMBERITAAN
1. Agar Warga Jemaat
mengerti, bahwa perbuatan jahat yang dilakukannya telah menimbulkan kesusahan bagi
diri sendiri dan orang lain.
2. Agar Warga
Jemaat mengetahui, bahwa hanya TUHAN Allah saja
yang sanggup menyelamatkan / membebaskan siapapun dari malapetaka, asalkan ia
bertobat kembali kepadaNya.
3. Agar Warga
Jemaat memberlakukan perintah-perintah TUHAN dalam
kehidupan sehari-hari untuk membuktikan kesetiaan kepadaNya.
NEHEMIA
I : 1 – 11
DITULIS DI
MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI KAMIS – 15 JUNI 2012
OLEH
PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
-----ooo00ooo-----
A.
PETUNJUK PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN
1. Si pemberita
perlu mempersiapkan waktu khusus kontemplasi
2. Mempersiapkan
buku – buku bantu di bidang teologi,
seperti : Tafsiran terkait Perikop Bacaan, Teologi Perjanjian Lama dan atau
Teologi Perjanjian Baru (sesuai Perikop Bacaan), dan lain-lain.
3. Siapkan alat
– alat tulis menulis.
4. Sebelum pemberita
menyusun renungan, wajib berdoa memohon pertolongan Roh Allah, agar Ia mengilhami
akalbudi dan hati nurani dalam proses menyusun dan menyampaikan Firman Allah.
5. Ia wajib membaca berulang-ulang perikop bacaan /
ayat-ayat yang dijadwalkan oleh Gereja. Cara ini dilakukan, agar si pembaca
semakin mendalami dan mengerti akan maksud yang tersurat maupun tersirat dalam
perikop bacaan / ayat-ayat.
6. Tuliskanlah
draft (butir-butir) pemikiran yang diperoleh dari pembacaan berulang - ulang atas
perikop bacaan.
7. Butir-butir
atau garis besar tersebut disusun rapi sebagai renungan lengkap untuk disampaikan dalam kebaktian.
B.
PEMBERITAAN FIRMAN -> Contoh
: NEHEMIA 1 : 1 – 11.
Kerangka Pemberitaan Firman itu disusun sebagai berikut :
1.
Pendahuluan
a. Pendahuluan
merupakan pengantar masuk ke dalam inti pemberitaan.
b. Isi dari
pendahuluan mengemukakan konteks masyarakat, di mana warga jemaat melakukan
kegiatan sehari-hari, termasuk tempat pekerjaan.
c. Hati – hati !,
pendahuluan bukanlah firman Allah. Oleh karena itu, sebaiknya pemberita tidak
memperpanjang penjelasan-penjelasan pada pendahuluan ini.
2.
Perikop Bacaan
Contoh Perikop Bacaan : Nehemia 1 : 1 – 11
1. Riwayat
Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di
puri Susan, 2. datanglah Hanani,
salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang
Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang
Yerusalem. 3. Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang
masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan
tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah
terbakar." 4. Ketika kudengar berita
ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku
berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 5. kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya
terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti
perintah-perintah-Nya, 6. berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan
dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang
kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel,
hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa
yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku
dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 7. Kami telah sangat
bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah,
ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada
Musa, hamba-Mu itu. 8. Ingatlah akan firman
yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni : Jika kamu
berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. 9. Tetapi, jika kamu berbalik
kepada-Ku dan tetap mengikuti
perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu
ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang
telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana. 10.
Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah
Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat
? 11.
Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa
hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan
biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan
dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman
raja.
3.
Memilih Ayat / Kata Kunci dalam
Perikop
a.
Semua ayat dalam perikop bacaan itu penting;
akan tetapi si pemberita perlu menentukan ayat-ayat
/ kata-kata kunci untuk membantunya menyusun alur dan pokok-pokok pemberitaan.
b.
Jika pemberita telah menemukan dan menetapkan
ayat-ayat / kata-kata kunci, ia menggaris bawahi atau menuliskannya dalam huruf
miring (italic).
c.
Hal itu akan memudahkan pemberita menemukan mata rantai pokok-pokok berita yang
mendasari penyusunan renungan.
d.
BACALAH PERIKOP BACAAN DI ATAS, DAN
LIHATLAH KATA ATAU KALIMAT BERHURUF MIRING. COBALAH MENYUSUN DRAFT RENUNGAN
DENGAN CARA MENYATUKAN MAKNA DARI TULISAN BERHURUF MIRING ITU.
4.
a. Butir – Butir Pemberitaan
Firman / Renungan
i.
Siapakah Nehemia ?
a. Nehemia adalah seorang warga Israel yang
turut bersama diasingkan ke Babilonia, ketika Babel menaklukkan Yerusalem–Yehuda
(ay. 1).
b. Kaisar Babilonia mengangkat Nehemia sebagai
pekerja dalam istana Kerajaan, Susan (ay. 1b). Ia dijadikan juru minuman raja
(ay.11b.)
ii.
Apakah masalah yang sedang dihadapi Nehemia ?
a. Ia mendengar berita yang disampaikan anggota
keluarganya : Hanani tentang keadaan Yerusalem dan penduduknya yang sengsara (ay.
2a, 3a).
b. Berita itu membuat Nehemia mengalami depresi
(kesusahan hati). Ia menangis dan berkabung (ay. 4).
iii.
Mengapa Yehuda – Yerusalem (Israel Selatan)
dihukum TUHAN Allah ?
Pemimpin dan
rakyat Yehuda – Yerusalem berbuat dosa melanggar perintah Allahnya (ay. 7).
iv.
Bagaimanakah sikap Nehemia menghadapi masalah
tersebut ?
a.
Berpuasa dan
berdoa (ay. 4b)
b.
Mengakui
segala dosa umat Allah (ay. 6a, 7), dan
c.
Mengakui
dosa keluarganya (ay. 6b).
v.
Apakah anjuran Nehemia kepada umat Yehuda –
Yerusalem yang sedang berada di pengasingan dan yang masih tinggal di Yerusalem
?
a.
Bertobat dan
berbalik kepada Allah (ay. 9).
b.
Melakukan
seluruh perintah Allah (ay. 9)
vi.
Apalagi permintaan Nehemia dalam doanya ?
Allah
menolongnya untuk membuat segala usahanya berhasil.
4. b. Kontekstualisasi Pokok – Pokok Pemberitaan (butir 4a)
i.
Konteks masyarakat di mana Gereja dan orang kristen
berada.
Warga Jemaat dan Gereja yang sedang sedang menghadapi berbagai
masalah yang menghambat dan mengancam pribadi / persekutuan, karena melakukan pekerjaan Allah.
ii.
Mengapa Masalah Dihadai Gereja dan Orang
Kristen ?
a. Masalah itu
bisa terjadi karena warga dan pejabat Gereja melanggar perintah-perintah Allah
yang tertulis dalam Kitab Suci Kristen;
b. Menderita karena tindakan diskriminatif
orang-orang non-kristen.
c. Allah
menguji iman orang Kristen.
iii.
Bagaimanakah sikap iman Gereja dan orang Kristen
mengatasi masalah ?
a. Tetaplah
tenang dan berdoa kepada Allah mengakui kesalahan.
b. Bertobat kembali
kepada Allah.
c. Memohonkan pertolongan
Allah untuk ikut menyelesaikan masalah.
d. Melakukan seluruh
perintah Allah yang tertulis dalam Alkitab.
C. ACHIR’ULKALAM
- Mudah-mudahan uraian di atas dapat membantu dalam proses menyusun pemberitaan firman Allah.
- Cobalah melatih diri terus menerus dengan menggunakan cara di atas. Akan tetapi cara ini hanyalah sebuah alternatif pilihan di antara banyak alternatif lainnya. Anda bisa memilih / membuat cara lain juga.
- Silahkan menyusun pemberitaan firman untuk disampaikan dalam Ibadah Minggu Umum – 17 Juni 2012.
SALAM DAN DOA
PENULIS
PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar