Rabu, 06 Juni 2012

PERTOBATLAH ! LAKUKANLAH KEADILAN DAN KEBENARAN ALLAH

SEBUAH RENUNGAN KRISTIS ATAS PERILAKU GEMBALA-GEMBALA ATAS KAWANAN DOMBA KRISTUS.

Saya sedang duduk di Toledo II, di Samosir. Pulau mungil di tengah Tao Toba (Danau Toba). Kebetulan saya membaca Kitab Nabi Amos 5 : 20 – 24

Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya ? ”Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Saya mulai mencari akar persoalan, sehingga Allah membenci umat yang sedang menjalankan perayaan liturgis, termasuk persembahan atau korban yang diberikan di Baith Allah. Dia juga tidak suka mendengar nyanyian umat yang indah. Dia jijik melihat ibadah umat.

Rupanya ibadah yang mewah meriah itu tidak bertunaskan KEBENARAN dan berbuahkan KEADILAN. Pemimpin Baith Allah telah menyesatkan pemahaman iman umat Allah tentang IBADAH YANG BENAR. Mereka menganjurkan umat Allah rajin dan tekun beribadah, agar membawa persembahan kepada Allah. Padahal korban persembahan itu dilahap habis oleh IMAM-IMAM dan PEKERJA di baith Allah. Mereka mengdengung-dengungkan ayat-ayat yang membenarkan aturan-aturan yang menyembunyikan kepentingan dan kebutuhan pribadi dan kelompok. Sungguh, mereka menipu umat Allah untuk mengenyangkan perutnya, tanpa bekerja keras. Bagaikan gembala rakus menyantap hasil kerja umat dengan memakai alasan ibadah korban.

Coba bayangkan seandainya BAITH ALLAH itu adalah GEREJA ! Dapatkah Allah menghukum warga jemaat, padahal PENDETA – PENATUA – DIAKEN menjadi PARASIT yang memakan habis korban persembahan ? PIMPINAN GEREJA dan PIMPINAN JEMAAT melakukan kejahatan terencana dengan menggunakan perintah TUHAN : “Datanglah persembahkanlah korban, nyanyikanlah pujian pada Allah.” Pernahkah warga jemaat menyaksikan dengan nyata-nyata Allah turun dari langit dan menyantap korban, atau mengambil kolekte untuk membangun kerajaanNya ? Tidak ! Sekali-kali tidak demikian.  Bukankah pengguna uang kolekte itu adalah Pimpinn Gereja dan Pimpinan Jemaat ? Dan bukankah ada pula di antara mereka yang sembunyi-sembunyi, baik secara pribadi maupun berkelompok, memanipulasi uang persembahan untuk memenuhi kepentingan kelompok dan kebutuhan pribadi ? Mereka tidak membagikan maupun membangun KEADILAN (kesejahteraan sosial) bagi warga jemaat berdasarkan KEBENARAN Allah (firman yang mengatur ibadah). Banyak warga jemaat mengetahui, bahwa seringkali Pimpinan Gereja dan Pimpinan Jemaat memanfaatkan jabatan pelayanan untuk menyisihkan keuntungan bagi diri sendiri. TUHAN Allah pun mengetahuinya. Dan, untuk memperoleh sejumlah besar persembahan, mereka memakai ayat-ayat menggugah pendengar dalam Ibadah Minggu. TUHAN mengetahui kejahatan para gembala itu. Ia menganggapnya dosa pengkhianatan, sebab Gembala-Gembala Gereja itu telah menyalah gunakan tugas yang diberikan Allah demi memuaskan hawa nafsunya.

Oleh karena itu, TUHAN Allah berkata : “Biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.” Artinya, jika para gembala Gereja/Jemaat itu membendung atau menghambat KEBENARAN yang difirmankan Allah, maka KEADILAN (keputusan Allah yang berkekuatan tetap) akan dicurahkan bagaikan banjir bandang yang menggulung seluruh penghidupan juga kehidupan para Gembala Gereja/Jemaat. Jika Pimpinan Gereja dan Pimpinan Jemaat melakukan kebenaran yang dipikirkannya sendiri, maka KEBENARAN Allah akan MENGADILI segala perbuatannya menurut waktu dan kehendakNya.

Karena itu, waspadalah hai Pemimpin Gereja dan Pemimpin Jemaat, sebab jikalau kamu mencari keuntungan dalam pekerjaan TUHAN, sehingga kamu melupakan orang miskin; jikalau kamu makan lemak orang-orang sengsara dan tidak memberikan KEADILAN SOSIAL sesuai KEBENARAN HUKUM-Nya; jikalau kamu bersekongkol mengambil lebih dari pada yang telah ditetapkan Allah; dan jikalau kamu membenarkan diri dengan berkata : “Inilah kehendak Allah”, padahal Dia tidak menyuruh kamu melakukannya, melainkan kamu mengatasnamakan TUHAN demi melayani kebutuhan pribadi dan kelompokmu, maka TUHAN pasti akan datang dengan murka yang bernyala-nyala; dan Dia akan menggulung kehidupan keluargamu seperti tsunami menggulung harta kekayaan kembali kepada kesia-siaan. Hati-hatilah ! BERTOBATLAH SEGERA, SEBAB DIA AKAN DATANG MENGADILI KAMU, HAI GEMBALA YANG JAHAT !

Medan – Sumatera Utara
Hari Kamin, 07 Juni 20120

PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar