Rabu, 15 Februari 2012

FUNGSI AGAMA DALAM PEMBANGUNAN WAWASAN KESATUAN BANGSA


PELAJARAN ALKITAB KE – 3
Hari Kamis – 16 Pebruari 2012
Pukul 12.00 Waktu Medan

MONOTEISME ALLAH
( ALLAH MAHA ESA )

PENGANTAR

Kita, para penganut Agama Langit, akan sedih melihat dan menyaksikan tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang karena KEPENTINGAN POLITIK dengan mengatas namakan KEHENDAK TUHAN ALLAH YANG MAHAESA. Oleh karena itu, Pelajaran Alkitab Ke 3 sengaja dituliskan untukmencerahkan dan meendorong siapapun, agar melakukan RETHINKING terhadap FUNGSI AGAMA DALAM UPAYA PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDONESIA BARU.

Hampir dapat dipastikan, bahwa semua Agama Langit (Yahudi, Kristen, Islam) menyatakan secara sepihak, bahwa ajaran MONOTEISME ALLAH merupakan “harta milik”-nya sendiri. Padahal SYAHADAT ketiga Agama Langit itu sama INTI-nya, walaupun tidak tertulis dalam kalimat yang sama bunyinya, seperti ini :

MONOTEISME DALAM AJARAN AGAMA LANGIT

A.      MONOTEISME dalam Ajaran Yahudi dan Ajaran Kristen

A.1. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN ITU ESA ! (Ulangan 6 : 4)
A.2. AKU-lah TUHAN dan TIDAK ADA YANG LAIN; kecuali AKU TIDAK ADA ALLAH (Yesaya 45 : 5, 6, 14, 18, 21, 22).
A.3. JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPANKU (Keluaran 20:3; bd. Ulangan 5 :7).

B. MONOTEISME dalam Ajaran Islam

Di dalam Al-Qur’an diajarkan SHAHADAT yang sema persis dengan tulisan yang tertera dalam Kitab Nabi Yesaya : AKU-lah TUHAN dan TIDAK ADA YANG LAIN; kecuali AKU TIDAK ADA ALLAH (Yesaya 45 : 5, 6, 14, 18, 21, 22).

Catatan :

Demi menjunjung tinggi kekudusan Al-Qur’an dan menghormati keyakinan umat Islam, saya tidak menuliskan secara harfiah SHAHADAT tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa HANYA ADA SATU SUMBER KEYAKINAN IMAN dan SATU SUMBER TRADISI KEAGAMAAN yang melandasi SHAHADAT tentang MONOTEISME ALLAH, seperti yang diajarkan oleh semua Agama Langit.  

REFLEKSI IMAN

Nama ALLAH, yang juga disebut TUHAN, adalah Pencipta alam semesta serta manusia. Keyakinan ini diajarkan oleh semua Agama Langit. Dan juga diajarkan, bahwa ALLAH ITU ESA HAKEKAT-Nya. Dengan demikian TUHAN, Allah Yang Esa, menjadi PUSAT (QIBLAT) IBADAH. Oleh karena itu, semua pemeluk Agama Langit wajib BERIBADAH kepada Allah yang sama (meskipun masing-masing Agama Langit memiliki keunikan ajarannya sendiri).

NAMA dan KARAKTER ALLAH.

a. KEKUATAN SUPRANATURAL / ADIKODRATI yang diyakini dan diajarkan semua Agama Langit disebut : ALLAH atau TUHAN (Ibr. YHWH). Dia bersifat dab berhakekat ESA (TUNGGAL, SATU, SINGULAR). Dia adalah SESEMBAHAN Agama-Agama Langit.

b.  Ke-ESA-anNya juga menunjuk pada KARAKTER (Hakekat dan Kehadiran) – Nya.

ISUE YANG PERLU DIBAHAS

ASPEK SOSIO-RELIGIUS AGAMA merupakan ajaran spiritual yang dahulu, dalam masyarakat Asia Timur Tengah Kuno, dipakai untuk MEMPERSATUKAN dan MEPERSEKUTUKAN suku-suku dalam sebuah bangsa / kerajaan. AGAMA merupakan salah satu TIANG PENYANGGA kehidupan masyarakat. Dengan demikian Agama memiliki FUNGSI PEMBANGUNAN masyarakat.

Dengan tetap menghormati KEUNIKAN tiap ajaran Agama Langit, saya mengajak semua pemuka --- pemikir (teolog Agama-Agama Langit --- dan penyembah ALLAH atau TUHAN YANG MAHAESA untuk menjawab persoalan ini.

1.   Jika kita mengakui dan menyembah TUHAN adalah ALLAH YANG ESA, mengapa kita saling menyalahkan, saling memusuhi dan saling memerangi (menteror) sesama yang memiliki KEUNIKAN praktik penyembahan yang berbeda ?

2.   Jika kita mempertahankan SHAHADAT kita dengan menyerang KEUNIKAN AJARAN IMAN yang lain, apakah itu tidak menyalahi atau bertentangan dengan keyakinan, bahwa TUHAN ALLAH YANG MAHAESA, telah menciptakan kita untuk satu tujuan-Nya, yakni SALING MENGASIHI dan UNTUK MEMULIAKAN NAMANYA ?

3.   Jadi jika karena alasan dan tujuan agamawi, kita membenarkan sebuah tindakan kekerasan terhadap orang-orang yang menyembah TUHAN ALLAH YANG MAHAESA; maka kita perlu menjawab pertanyaan ini : APAKAH TUHAN ALLAH YANG MAHAESA MENGHENDAKI setiap penganut Agama Langit saling membunuh ?

4.   Apakah tugas fungsional serta peran Agama – Agama Langit dalam proses membangun KESATUAN UTUH dari sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial budaya dan keagamaan ?

5.   Apakah TUHAN ALLAH YANG MAHAESA menyuruh para penganut Agama Langit untuk MEMBELA-Nya ? Ataukah tindakan kekerasan itu lahir dari motivasi pribadi dan kepentingan kelompok ?

Agaknya kita perlu merenungkan syair lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G Ade : “KITA MESTI TELANJANG DAN BENAR BENAR BERSIH, SUCI LAHIR DAN DI DALAM HATI… ?

Selamat menyimak dan membahasakan gagasan dalam PRAKTIK KEHIDUPAN BERSAMA di tengah upaya membangun kesatuan bangsa Indonesia Baru !

ARIE. A. R. IHALAUW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar