Kamis, 22 Maret 2012

PENGENALAN AKAN KITAB SUCI KRISTEN - Serial Pengajaran Agama Kristen



ALKITAB DAN FIRMAN ALLAH

MENGENAL DAN MENELAAH BERBAGAI
PENDAPAT ORANG KRISTEN TENTANG ALKITAB.

MEDAN – 23 MARET 2012

OLEH
ARIE A. R. IHALAUW
Put’ra Sang Fajar


-----ooo00ooo-----

MAKSUD DAN TUJUAN ARTIKEL INI. Artikel ini tidak bermaksud membahas kajian teologi tentang ALKITAB dan KANONISASI-nya, karena pekerjaan itu merupakan tugas mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Jurusan BIBLIKA. Artikel singkat ini bertujuan mengantar pembaca (warga gereja), agar ia mampu menjawab pertanyaan : APAKAH ALKITAB ITU ? secara sederhana serta dapat dimengerti oleh “orang lain.”

APAKAH ALKITAB ITU ? Pertanyaan ini perlu dibahas dari beberapa sudut pandang. Saya hanya memilih 2 (dua) saja :

A.   BAHASA

ALKITAB merupakan kata majemuk jadian, yang  berasal dari kosa kata Bahasa Arab, yakni

1.   Kata penunjuk AL artinya ITU (English word – article : THE), bukan AL dalam peng-arti-an ALLAH.

2.   Kata KHITAB. Umumnya kosa kata dalam rumpun bahasa semit (Aram – Ibrani – Arab) dituliskan tanpa vokal (huruf hidup). Terkait cirri khas itu, kata KHITAB ditulis dalam bentuk konsonan (huruf mati) CH­_T_B. Di antara konsonan itu dapat diisikan vokal, supaya huruf itu berbunyi, menjadi :
                                
2.a.  CHaTiB berarti “orang yang menyampaikan berita, pembawa pesan, yang menyampaikan pidato.”

2.b.  CHeTuBah berarti “khotbah, uraian ilmiah, pesan, kabar berita” (salah satu buku dalam Perjanjian Lama diberi judul : al-CHaTiB, yang sekarang disebut KITAB PENGKHOTBAH).
                                          
      Dengan demikian arti kata ALKITAB menurut penjelasan kata berarti : KUMPULAN URAIAN, PIDATO, PESAN, KABAR BERITA YANG DISAMPAIKAN OLEH PEMBERITA (Orator, Pekabar, Pembawa pesan). Selanjutnya, akan muncul kesan bahwa pada mulanya KABAR-BERITA (pidato, pesan, uraian) adalah sejumlah pemikiran yang dikemukakan dalam ucapan-ucapan (secara lisan) di hadapan banyak orang. Di kemudian hari ucapan-ucapan itu disalin dalam bentuk tertulis, yang disebut KITAB. Jadi kata ALKITAB berarti : SALINAN TERTULIS DARI UCAPAN-UCAPAN ITU. Inilah yang disebut TRADISI (sesuatu yang diwariskan dari generasi lama ke generasi baru).

B.   PEMAHAMAN TEOLOGI

Arti kata TEOLOGI secara hurufiah dialibahasakan dari kosa kata Yunani : THEO = ALLAH dan LOGOS = KATA, UCAPAN, FIRMAN, SABDA, KALAM. Jika kata majemuk jadian itu -- AL-KITAB -- dimaknai secara teologis, maka muncul peng-arti-an baru, yakni : SALINAN (catatan-catatan tertulis) tentang UCAPAN-UCAPAN ALLAH YANG DIKABARKAN OLEH PARA PEMBERITA. Dalam hal ini kata AL di depan kata KITAB diartikan sama dengan ALLAH.

Penjelasan butir A – B inilah yang melatarbelakang kalangan fundamentalis dalam AGAMA-AGAMA LANGIT (Yahudi – Kristen – Islam) berpandangan, bahwa ALKITAB maupun AL-QUR’AN ADALAH (sama dengan) FIRMAN ALLAH / UCAPAN-UCAPAN ILAHI. Oleh karena itu, kalangan fundamentalis Islam menyatakan, bahwa SELURUH TULISAN-TULISAN YANG TERMUAT DALAM AL-QUR’AN : huruf, kata, kalimat, tanda baca diturunkan Allah dari sorga secara langsung; dan kalangan fundamentalis kristen berpendapat : ALKITAB UCAPAN-UCAPAN YANG DIWAHYUKAN ALLAH DAN MANUSIA MENULISKAN SAJA SESUAI ASLINYA.
                                                                                                                 
UPAYA PENCERAHAN. Pandangan kalangan fundamentalis ini telah mempengaruhi hampir seluruh pikiran warga (lapisan akar rumput) pada kalangan Agama-Agama Langit untuk tidak boleh mempertanyakan proses penyalinan / penulisan ucapan-ucapan ilahi tersebut. Akibatnya, bertumbuhlah iman yang membabi buta, tanpa pertimbangan akalbudi, sehingga manusia bersifat fanatik-ekstrim serta mendorong lahirnya tindakan anarkhis (brutal) dalam relasi antar umat beragama.

Oleh karena TUJUAN PENCERAHAN PEMIKIRAN (wawasan / cakrawala berpikir), saya mengajak pembaca menelaah beberapa kasus cerita dalam Alkitab :

KASUS I   PERCAKAPAN ULAR (IBLIS) DAN MANUSIA-PEREMPUAN

Jika kita membaca percakapan manusia-perempuan (Eva / Hawa / Siti Hawa) di dalam Kitab Kejadian 3, maka kita akan menemukan ucapan Iblis, yang disimbolkan ULAR : “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan ?”… dan seterusnya (3 : 1 – 5). Muncul pertanyaan : JIKALAU KITA BERPNDANGAN, BAHWA ALKITAB ADALAH KUMPULAN TULISAN TENTANG UCAPAN-UCAPAN ALLAH :

a. Apakah UCAPAN ULAR / IBLIS kepada manusia-perempuan itu dapat disebut FIRMAN ALLAH ?
b.  Apakah Allah mewahyukan pikiranNya ke dalam  benak Iblis, agar makhluk itu menggoda / mencobai manusia ?
c.  Apakah kejatuhan manusia telah direncanakan oleh Allah yang memakai Iblis (Ular) untuk melaksanakannya ? (band. juga percakapan Iblis dan Allah dalam Kitab Ayub psl 1) Silahkan didiskusikan bersama sekelompok teman anda.

KASUS II NAMA   PEMBERITA DAN LELUHURNYA.
                 
                  Hampir dapat dipastikan, bahwa dalam setiap kitab tertulis nama pemberita (nabi) dan asal usulnya. Katakanlah sebuah contoh saja : KITAB AMSAL. Tertulis demikian “Amsal-amsal SALOMO bin (anak laki-laki milik) DAUD, RAJA ISRAEL” (Ams. 1 : 1). Jika dihubungkan dengan peristiwa sejarah dunia, maka kita akan menemukan nama SALOMO (Suleman) sebagai RAJA dari Kerajaan Israel Raya di Timur Tengah Kuno. Dia adalah ANAK LAKI-LAKI (Ibr. ben; Arb. bin; Arm. Bar) dari keturunan DAUD. Muncullah pertanyaan :

1.   Apakah Kerajaan Israel Raya berlokasi di langit (sorga) ? Padahal kita hanya mengetahui, bahwa di sana hanya ada Kerajaan Sorga.

2.   Apakah nama Raja dari Kerajaan Sorga itu adalah SALOMO ? Padahal kita percaya, bahwa nama pemilik kerajaan sorga adalah Allah.

3.   Jika nama raja itu adalah Salomo dan ayahnya, Dud, maka sudah pasti catatan Amsal 1 : 1 berhubungan erat dengan Kerajaan Israel yang terletak di Timur Tengah Kuno. Lantas … apakah hubungannya penulisan Kitab Amsal dan UCAPAN-UCAPAN ALLAH ? Bukankah isinya menguraikan pengalaman dan pemikiran Salomo tentang cara hidup manusia di atas bumi ?

Saya tandaskan ulang ! Artikel ini bertujuan mengantar pembaca untuk memasuki pemahaman tentang ALKITAB dan KANONISASI-nya. Bukan untuk meragukan keyakinan iman pembaca terhadap OTORITAS ALKITAB dalam kehidupan persekutuan umat kristen.

SELAMAT BELAJAR MENCARI PIKIRAN ALLAH

Penulis

ARIE A R IHALAUW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar