MENGUJI DAN MENCOBAI
ditulis oleh
PUTRA SANG FAJAR
PENDETA ARIE A. R. IHALAUW
1. MENGUJI adalah kata yang tepat untuk dipakai menjelaskan cara Allah. Dia MENGUJI HATI manusia; bukan Dia MENCOBAI HATI manusia. Biasanya UJIAN diberikan kepada seorang siswa sesuai tingkat ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya, sedangkan COBAAN / GODAAN merupakan KECENDERUNGAN HATI MANUSIA YANG MELAHIRKAN PERBUATAN JAHAT, agar ia lolos dari UJIAN. Biasanya menyontek pekerjaan teman, dsbnya.
2. MENCOBAI maupun MENCOBA (kt. benda COBAAN) dapat juga diartikan MENGGODA (kt benda GODAAN) bukanlah pekerjaan Allah. COBAAN / GODAAN itu lahir dari KECENDERUNGAN HATI manusia (Kej. 6 : 5 -> Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa SEGALA KECENDERUNGAN HATINYA selalu membuahkan kejahatan semata-mata). Kecenderungan hati itu didorong oleh KEBUTUHAN, KEINGINAN dan KEPENTINGAN manusia. Acapkali karena dorongan keinginan hatinya manusia melakukan tindakan-tindakan yang membuat dirinya berada di dalam kesulitan (masalah). Itulah sebabnya saya mengatakan : MANUSIA MENCOBAI DIRINYA SENDIRI, dan bukan Allah yang melakukannya.
Jadi jikalau kata kerja MENGUJI dihubungkan kepada Allah dalam kalimat : ALLAH MENGUJI HATI MANUSIA, maka yang dimaksudkan adalah ALLAH MENGETAHUI KEKUATAN MANUSIA UNTUK MENGHADAPI PERSOALAN YANG SEDANG MELANDA KEHIDUPANNYA, oleh karena Dia ingin melihat SEDALAM MANAKAH CINTA-KASIH MANUSIA kepadaNya. Jika manusia merasa tidak mampun menghadapi UJIAN YANG DIBERIKAN oleh Dia, maka manusia dapat memohonkan kekuatan kuasaNya (bd. Flp. 4:19)
Dari
PUTRA SANG FAJAR -> Arie A. R. Ihalauw
PUTRA SANG FAJAR -> Arie A. R. Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar