A
PROTESTA DI INDONESIA BAGIAN
BARAT
G P I B
G P I B
Majelis Jemaat PETRA Ciluar di Bogor
Jalan
Raya K S. Tubun – Km. 7 Cibuluh – Bogor
WASPADALAH
I
TESALONIKA 5 : 1 – 6
Cibuluh
– Bogor
Hari
Jumat, 10 Mei 2013
disusun
oleh
ARIE
A. R. IHALAUW
-----ooo00ooo-----
PENDAHULUAN
1. So pasti, Paulus
adalah penulis surat I Tesalonika. Tidak diragukan lagi.
2. Paulus
menuliskan surat I Tesalonika ini dikarenakan di sana sedang muncul masalah,
warga jemaat salah menafsirkan pengajaran Paulus tentang hari TUHAN (Yun. parousia).
3. Kesalahpahaman
itu berbuntut menjadi masalah etis. Bebe-rapa orang di kalangan Jemaat
Tesalonika yang berpandang-an demikian kurang giat melakukan pekerjaan
sehari-hari. Akhirnya jemaat mengalami ancaman ekonom (simak
psl. 4:11-12 =>
“Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus
persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak
bergantung pada mereka”).
PERIKOP
BACAAN DAN PENJELASANNYA
Tetapi tentang zaman dan masa,
saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
|
|
karena kamu sendiri tahu benar-benar,
bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
|
|
Apabila mereka mengatakan : Semuanya
damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti
seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti
tidak akan luput.
|
|
Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu
tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi
kamu seperti pencuri,
|
|
karena kamu semua adalah anak-anak
terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah
orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
|
|
Sebab itu baiklah jangan kita tidur
seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
|
PENJELASAN
Hari TUHAN bukanlah sebuah pokok teologi baru dalam
tulisan-tulisan APB. Gagasan ini sudah ada dalam Teologi APL, khususnya pada
pemberitaan para nabi.
a)
PERKEMBANGAN TEOLOGI HARI TUHAN DALAM APL
· Orang Israel
sangat percaya akan Hari TUHAN, di mana Allah akan datang dan menghukum
orang fasik (bangsa-bangsa non-Israel), karena mereka melakukan kejahatan serta
menyengsarakan umatNya.
· Akan tetapi
beberapa nabi Abad VII, seperti : Nabi Amos, mengecam pandangan Israel
Utara terkait Hari TUHAN. Menurut Amos, Israel adalah umat yang jahat
di mata TUHAN. Oleh
karena itu, Allah akan menghukum orang fasik yang tinggal di tengah persekutuan
umat. Amos menybuatkan kehendak Allaj : “Celakalah
mereka yang menginginkan hari TUHAN ! Apakah gunanya hari TUHAN itu
bagimu ? Hari itu kegelapan, bukan terang ! Seperti
seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika
ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut
dia! Bukankah hari
TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak
bercahaya ?” (5 : 18 – 20).
Nubuat Amos ini juga ditemukan dalam ucapan para nabi lainnya, seperti : Yesaya, Hosea, Yoel dan lain-lain.
· Menurut para
nabi, orang fasik atau orang munafik itu bukan saja pribadi yang tidak mengakui
TUHAN sebagai Allahnya. Mereka dapat
ditemukan dalam perhimpunan jemaat. Mereka sangat tekun dan rajin melaksanakan
ibadah ritual; tetapi seiring dengan itu perbuatan mereka tidak memperlihatkan
kehendak Allah. Oleh karena itu, TUHAN akan menghukum mereka, bila Ia datang pada
waktuNya.
·
Pada akhir
perjalanan APL, penafsir dan penulis meng-hubungkan gagasan Hari
TUHAN dengan
kedatangan Raja TUHAN (Ibr. Mossiach)
yang dijanjikan Allah.
b)
PERKEMBANGAN TEOLOGI HARI TUHAN DALAM APB
·
Reinterpretasi
dan Transformasi Gagasan APL oleh para penulis APB.
Para penulis APB, yang juga adalah Teolog
Gereja Abad I Masehi, menhrmbangkan gagasan tersebut, kemudian mengenakannya
pada Yesus Kristus, selaku Mesiah yang dijanjikan Allah. Menurut
mereka, karya ibadah hidup Yesus, orag Nazareth, memperlihatkan kesamaan penuh
dab utuh seperti yang dinubuatkan para nabi dan penulis APL.
·
Pandangan Yesus tentang DiriNya dan
Hari TUHAN.
1. Adalah sebuah kemustahilan, jika para
penulis APB menulis mengenai ke-Mesiah-an
Yesus, jika Ia tidak bersaksi tentang
DiriNya sendiri. Justru yang mula mula
menjadi sorotan umat Kristen Abad I adalah narasi di sekitar ucapan ucapan
Yesus. Justru ucapan-ucapan yang dilontarkan Yesus semasa pelayananNya yang
dipakai sebagai dasar penulisan Injil – Injil.
2. Salah satu ucapan yang sampai hari ini
dipersoalkan adalah janjiNya, bahwa
Dia akan datang kembali pada akhir zaman. Tradisi kristen inilah yang masih
disoalkan sehubungan pentafsiran tentang parousia,
hari di mana Tuhan Yesus menyatakan
Diri selaku Mesiah.
3. Namun spekulasi tentag Hari Tuhan
(masa parousia) itu diakhiri Yesus dengan mengatakan, bahwa seorangpun tidak,
malahan Dia sendiripun tidak mengetahui waktu itu, sebab Allah Bapa sendiri
yang memutuskannya (bd. Kis. 1:7).
Narasi ucapan seperti inilah yang diformulasikan
Paulus dalam frasa : “hari
Tuhan datang seperti pencuri pada
malam” (ay.2; bd, ay.
4 => hari itu tiba-tiba mendatangi kamu
seperti
pencuri).
Tuhan akan datang dengan sangat tiba-tiba, dan seorangpun tidak mengetahui
waktuNya. Sama seperti pencuri nerangsek masuk ketika penghuni rumah sedang
tertidur lelap, demikian juga hari kedatangan Tuhan akan terjadi sangat
tiba-tiba. Tak seorang manusia dapat meramalkannya.
Pertanyaannya : Bagaimanakah pendapat anda,
ketika mendengar beberapa pendeta / pengkhotbah adventis dan pentakostalis meramalkan
hari kedatangan Tuhan Yesus (parousia) ?
·
Sijap
Kristen menantikan kedatangan Kristus Yesus
1. Menghadapi sikap penantian --- yang keliru --- akan kedatangan Kristus,
maka Paulus menasihati orang Kristen di Tesalonika, agar melakuka pekerjaan
sehari-hari secara wajar. Katanya : “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
dan
sadar” (ay. 6). Ungkapan Jawanya : eling
lan waspodo. Orang Kristen tidak perlu mengurusi pekerjaan yang bukan urusannya
sendiri. Hari kedatangan Tuhan itu menjadi urusan Allah.
2. Masalah yang dikuatirkan orang Kristen
di Tesalonika adalah : banyak di antara saudara seiman telah meninggal dunia, mereka
tidak dapat menyaksikan kedatangan Tuhannya, seperti yang dikatakan : “kamu akan
melihat Aku datang kembali di atas awan-awan.” Dan, bagaimanakah keadaan
mereka ? Apakah mereka juga akan masuk ke dalam Kerajaan Allah ?
Rasul Paulus meyakinkan jemaat
Tesalonika : “Selanjutnya
kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka
yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang
tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus
telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini
kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal
sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah
meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun
dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama
dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (I Tes. 4 : 13 – 17).
3. Apakah yang perlu diurusi orang
Kristen, sambil menanti-kan kedatangan Yesus ?
·
usahakanlah
senantiasa yang baik (ay. 15)
·
hidup dengan
tidak tertib,
·
hiburlah mereka
yang tawar hati,
·
belalah mereka
yang lemah,
·
sabarlah
terhadap semua orang (ay. 14).
· Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang,
untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti
yang telah kami pesankan kepadamu (4:11).
· kamu hidup
sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada
mereka. (4:12)
SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN SABDA
Cibuluh – Bogor
Jari Jumat, 10 Mei 2013
ARIE A. R. IHALAUW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar