Minggu, 27 Januari 2013

ANTARA TRADISI MARKUS DAN TRADISI MATIUS


MENAFSIR PESAN YESUS DALAM TRADISI MRKUS DAN MATIUS

PEMBELAJARAN KE - 4

PENYELAMATAN SELURUH MAKHLUK !

Tujuan Umum : Mengenal tradisi Kristen Abad I sekitar ucapan-ucapan Yesus dalam Injil - Injil Sinoptis (MARKUS, Matius dan Lukas).

Tujuan Khusus : 1. Mengetahui keunikan gagasan teologi yang dimiliki masing-masing penulis Injil Sinoptis; 2. Menghayati makna PESANYesus dalam pelaksanaan tugas kristen. 3. Mengamalkan PESAN-Nya dalalam konteks Masyarakat Indonesia yang sedang membangun.

A. APAKAH PESAN (amanat) YESUS TERDAPAT DI DALAM INJIL MATIUS SAJA ? 

Secara tradisional Orang Kristen berpendapat, bahwa amanat (pesan) Yesus dicatatan dalam Matius 28 : 19 - 20 : 

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Pendapat ini wajar saja. Tidak ada salahnya. Akan tetapi masih ada catatan-catatan terkait penulisannya. 
Dalam Injil Markus tertulis : “"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (16:15-16). 

Menurut hasil penelitian dan pengkajian beberapa pakar teologi APB (Alkitab Perjanjian Baru). Injil Matius adalah KITAB KEDUA dari Injil-Injil Sinoptis (MARKUS, Matius dan Lukas). INJIL MARKUS adalah KITAB PERTAMA, dan ada kemungkinan ia (Markus dan atau Ur-Markus) menjadi salah satu sumber bagi Matius untuk menuliskan Injilnya.

Tidak demikian halnya. Injil Markus sebagai tradisi pertama dari Injil - Injil Sinoptispun menuliskan pesan Yesus : 

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (16:15-16). 

B. KOMPARASI GAGASAN MATIUS vs MARKUS

=>1. MATIUS DAN PEKABARAN INJIL

a. Secara literer Matius mencatat pesan Yesus kepada semua orang yang menyebut dirinya : KRISTEN. Perhatian utama penulis Matius ditujukan kepada "proses pembaharuan manusia ciptaan Allah." Manusialah tokoh utama. 

b. Proses itu terletak dalam kata : "menjadikan murid." Strateginya "mengajarkan." Sementara "membaptiskan" menjadi kata yang sarat maknanya sesuai doktrin tiap denominasi gerejawi (pantekostalism, katolicism, protestanism). Yang satu mentafsirkannya : "Baptis duluan baru masuk ke dalam pembelajaran." Yang lain : "Ajarkan duluan kemudian membaptis." Terserah doktrin masing-masing. 

Pokok utama dari PESAN itu : MENGAJARKAN untuk MENJADI MURID.

c. Di dalam kosa kata "kamu" (kt ganti orang II jamak) terkandung makna individual maupun kolektif. Artinya, PESAN itu ditujukan Yesus kepada orang-orang beriman secara individual maupun kolektif, persekutuan umat Allah (Gereja, Persekutuan Doa, dll).

d. Tujuan aktifitas pekabaran Injil adalah BANGSA-BANGSA di mana manusia berhimpun di dalamnya. Bisa juga suku-suku, kaum-kaum, keluarga-keluarga. 

=> 2. MARKUS DAN PEKABARAN INJIL

a). Menurut saya, Markus memiliki konsep mendasar tentang PEKABARAN INJIL yang dipesankan Yesus. Simaklah catatan Markus ini : "Pergilah ke SELURUH DUNIA, beritakanlah IINJIL kepada SEGALA MAKHLUK" (16:15). 

b). Makna yang terkandung dalam kosa kata berhuruf besar :

Pertama, DUNIA (Yun. kosmos)... Dunia menjadi "tempat" aktifitas pekabaran Injil. Dunia itu bisa sebuah konsep terkait (i) "bangsa-bangsa" di mana manusia berhimpun secara khusus, sebagaimana dituliskan Matius secara hurufiah, tetapi juga (ii) "alam semesta" di mana seluruh MAKHLUK ciptaan Allah tinggal di dalamnya. 

c). Kajilah kosa kata SELURUH MAKHLUK (Yun. pase te ktisei; Ing. all creatures) menjadi "objek" pembebasan / penyelmatan. Konsep Markus cukup luar artinya. SELURUH MAKHLUK itu adalah : lingkungan alam (ekologi / ekosistem) di mana seluruh ciptaan (Kej. 1:4-24) juga manusia (Kej. 1:26-28) menjalankan kehidupannya; makhluk bernyawa maupun tidak bernyawa, bergerak maupun tidak bergerak (mineral yang terkandung dalam tanah dan laut, serta makhluk dalam sistem tata surya). 

Jadi perpektif yang terkandung dalam PESAN menurut penulis Markus tidak dapat dibatasi pada MANUSIA semata, tetapi juga meluas sampai pada ekosistem (lingkungan hidupnya). 

C. KESINAMBUNGAN KONSEP. 

i). Kedua Injil ini menafsirkan ucapan Yesus menurut tujuan penulisnya. Dan keduanya menampikan kepada pembaca KEUNIKAN masing-masing gagasan teologi. Tidak terpisah, melainkan saling melengkapi. 

ii). Kedua konsep Pekabaran Injil ini saling mengait.... Markus sebagai Injil Pertama merumuskan "kerugma" (inti berita, pesan utama) PENUGASAN ALLAH KEPADA ORANG-ORANG BERIMAN UNTUK MEMULIHKAN KONDISI LINGKUNGAN ALAM (ekosistem), di mana SELURUH MAKHLUK berdiam. 

Sementara penulis Matius merumuskan TUGAS PEMBERDAYAAN (pendidikan, pengajaran pembinaan dan pelatihan) ATAS MANUSIA. Gereja sebagai persekutuan orang beriman ditugaskan untuk MENGISI KONSEP MANUSIA BARU yang telah diciptakan Allah SERUPA DAN SEGAMBAR DENGAN KRISTUS. Jika manusia-berdosa yang tercengkeram pemiskinan intelektual TERBEBASKAN dari kebodohan, maka ia akan mampu menjalankan fungsi dan perannya secara bertanggungjawab. 

iii). Kedua butir di atas hanya dapat dimengerti dalam kesatuan utuh dari PERENCANAAN KESELAMATAN (Rencana Induk Pekerjaan) ALLAH yang tampak di dalam KARYA-IBADAH-HIDUP Yesus, Orang Nazaret, yang disebut KRISTUS (Mesiah). Dan semuanya itu dikerjakan HANYA OLEH IMAN.

D. PANDANGAN PRIBADI...

1. Konsep Matius dan Markus tidak dapat dilepaskan dari tradisi APL (Alkitab Perjanjian Lama) tentang TUGAS MANUSIA DALAM ALAM SEMESTA CIPTAAN ALLAH, yakni : "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden UNTUK MENGUSAHAKAN (to cultivate) dan MEMELIHARA (to conserve) taman itu." (Kej. 2:15). 

2. Tugas luhur itu telah dinodai manusia, dikarenakan kepentingan pribadi, kelompok, suku dan bangsa (Inilah sumber dosa karena eksplorasi alam yang tak terkendalikan sampai sampai merusak ekosistem yang menyebabkan kehancuran umat manusia). 

3. Konsep pembebasan / penyelamatan itu bukan semata-mata ditujukan HANYA kepada MANUSIA tetapi SELURUH CIPTAAN ALLAH DALAM ALAM SEMESTA. Ke sanalah MANUSIA WAJIB MELAKSANAKAN TUGAS FUNGSIONAL sebagai PENGUSAHA YANG BEKERJA MEMENUHI KEBUTUHAN SAMBIL MELAKUKAN KONSEVASI ALAM. 

4. Pembebasan / penyelamatan tak boleh dimengerti secara partial, spesial saja, tetapi juga universal (holistik). Semuanya integral, utuh dan terpadu. KELIRU BESAR ! JIKALAU KITA MENGATAKAN, ALLAH BERMAKSUD MEMBEBASKAN MANUSIA SEMATA-MATA ! Itu salah satu sifat egoistik yang menyimpangkan rencana Allah yang benar. BERTOBATLAH dari pikiran yang berdosa !

5. Manusia yang diselamatkan / dibebaskan melalui pencerahan Allah yang dikerjakan Yesus Kristus, seharusnya, mengabdikan diri (berpartisipasi, berfungsi, berperan) dalam karya yang universal dimulai dari tingkat lokal. Jika orang kristen memahami akan prinsip kerja ini, maka ia dapat melakukan KONSERVASI ALAM (Green Toba) sebagai
KEBIJAKAN LOKAL yang menyatakan KABAR SUKACITA (Injil Kristus). Di dalam hal inilah, melalui pelaksanaan PESAN Yesus, seluruh makhluk dapat menikmati kembali SUASANA EDEN YANG HILANG serta berkata : SUNGGUH DAMAI SEJAHTERA ALLAH TELAH DIANUGERAHKAN DALAM KRISTUS YANG DIBERITAKAN MELALUI PEKERJAAN KRISTEN"


Medan - Senin, 28 Juli 2013

Salam dan Doaku,

Putra Sang Fajar.
  Doaku,

Putra Sang Fajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar