Kamis, 24 Januari 2013

Seri III - ESKATOLOGI DALAM PERJANJIAN LAMA - Kitab Nabi Yesaya


ESKATOLOGI DALAM PERJANJIAN LAMA

III
KITAB NABI YESAYA

Pada paruhan Abad VII sb.M, dua nabi : YESAYA dan MIKHA aktif bekerja di Kerajaan Yehuda. Beberapa nubuatannya menunjuk pada peristiwa eskatologi. Kesejajaran makna eskatologi yang sama ditemukan juga dalam Kitab Zefanya, Nahum dan Yeremia. Ketiga nabi ini bekerja seabad kemudian.

A.  MERINGKAS KITAB NABI.

Yesaya mulai aktif bekerja sebagai nabi kira-kira tahun 740 – 701 sb.M. Dari 66 pasal yang tertera dalam Kitab Yesaya, diperkirakan hanya 39 pasal yang berhubungan langsung dengan nabi (Bahagian ini disebut “Proto-Yesaya”). Ada bahagian yang menubuatkan peristiwa eskatologi yang  jauh lebih tua dari pada masa kerja nabi ( seperti “Nubuat Yesaya tentang Akhir Zaman” 24:1–27:13). Bahagian ini ditambahkan kemudian hari oleh redaktor kitab Yesaya. Pasal 40 : 1 – 55 : 13 dikelompokkan ke dalam Kitab Yesaya II, disebut juga “Deutero-Yesaya”; dan Pasal 56 : 1 – 66 : 24 disebut Kitab Yesaya III atau “Trito-Yesaya.”  Para pakar biblika menyimpulkan, bahwa nubuatan yang terdapat dalam “Trito-Yesaya” diperkirakan berasal dari Nabi Yesaya atau murid-nuridnya.

B.  MERINGKAS BIOGRAPI

Yesaya hidup pada masa Kerajaan Yehuda sedang mengalami krisis nasonal.  Tiglath Pilezer III (thn 745 – 727 sb.M) menyerang Siria dan banyak kota di Kerajaan Israel Utara. Di bawah pemerintahan Salmanezer V (thn 727 – 722 sb.M) dan Sargon (th. 735 – 715 sb.M) menjadikan Israel sebagai wilayah taklukan, juga sebagian wilayah Palestina. Raja Ahaz (th. 735 – 715 sb.M), bahkan Raja Yehuda : Hizkia (th. 715-687 sb.M) menjadi bulan-bulan penguasa itu.

1).   Nubuat Eskatologis berhubungan dengan “Sisa-sisa Israel”.

Yesaya menceritakan panggilan dan pengudusannya menjadi nabi (6:1-13) untuk ditugaskan membasmi penyembahan berhala dan kejahatan sosial Israel dan Yehuda. Banyak kecaman nya terkait penghakiman dan penghukuman yang muncul dari gagasan tentang “Hari TUHAN.” Nubuatannya itu bukan saja ditujukan kepada Israel dan Yehuda melainkan juga ke bangsa-bangsa non-israeli. Hanya TUHAN saja yang ditinggikan pada hari itu (2:12,17). Katanya kepada Israel : “Engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis. Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam...” (29:6-7).

Berulang ulang tema eskatologis dinubuatkan Yesaya dalam kaitan dengan “sisa-sisa Israel” (10:21–22; 11:11,16; 14:30; 28:5; 37:32). Beberapa kecamannya sama seperti Amos 5 : 15 (bd. “hanya suatu sisa” dalam Yes. 10:12), tetapi sekaligus ada penghiburan diberikan kepada sisa-sisa umat Allah (bd. “Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya=> Yes. 11:11 sejajar 4:3; 11:16; 28:5). Tidak ada alasan kuat untuk menolak ayat-ayat yang ditunjuk tersebut, dengan mengatakan bahwa ayat-ayat itu berasal dari nubuatan nabi-nabi periode eksilis maupun pos-eksilis, sebab disebutkan nama anak nabi sebagai simbol : Syear-Yashub (7:3) yang berarti : “suatu sisa akan kembali”.

2).   Nubuat Eskatologi terhubung pada Dinasti Raja Yehuda yang akan datang.

Nubuat ini biasanya disebut ‘pasal-pasal tentang Imanuel’ (termasuk 8:8). Immanuel artinya “Allah berserta kita” (hanya ditemukan dalam 7:14). Ketika Raja Ahaz dari Yerusalem diancam oleh koalisi Raja Israel bersama Raja Damaskus untuk melawan Asiria, Nabi Yesaya mendesaknya  untuk berpegang teguh kepada Allah. Ia berkata : “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong” (7:14,16). Pada saat nubuat ini disampaikan, Yesaya bertujuan menyebutkan kelahiran anak Ahaz, namanya ; Hizkia. Dialah yang dinamai “Immanuel, Allah berserta kita.

Mungkin saja nubuat tentang Immanuel itu  dihubungkan dengan pasal Yesaya 9 : 5 –6 : “Pele-Joez-El-Gibbor-Abi-Ad-Sar-Shalom” (Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa Kekal, Raja Damai). Bisa jadi, setelah menyanyikan pujian ini : “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel..., Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa Kekal, Raja Damai.” Dialah yang dinubuatkan dan dinantikan umat Israel.

Salam hormat dan doaku








1 komentar:

  1. Kedatangan hamba Allah
    "" "" "" "" "" "" "" "" "" "
    'Atmak' belum tentu berarti 'yang ku junjung' tapi itu sebenarnya nama

    penulisan Atmak adalah אתמך
    penulisan Ahmad adalah אחמד

    Dalam Yesaya 42:1, Allah berkata
    "Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang Ku junjung' (diucapkan sebagai Atmak);

    Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
    Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?

    Dia tidak lain adalah
    Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw

    BalasHapus