ESKATOLOGI DALAM PERJANJIAN LAMA
III
KITAB NABI YESAYA
Pada paruhan Abad VII sb.M, dua nabi : YESAYA
dan MIKHA aktif bekerja di Kerajaan Yehuda. Beberapa nubuatannya menunjuk pada
peristiwa eskatologi. Kesejajaran makna eskatologi yang sama ditemukan juga
dalam Kitab Zefanya, Nahum dan Yeremia. Ketiga nabi ini bekerja seabad
kemudian.
A. MERINGKAS KITAB NABI.
Yesaya mulai aktif bekerja
sebagai nabi kira-kira tahun 740 – 701 sb.M. Dari 66 pasal yang tertera dalam
Kitab Yesaya, diperkirakan hanya 39 pasal yang berhubungan langsung dengan nabi
(Bahagian ini disebut “Proto-Yesaya”).
Ada bahagian yang menubuatkan peristiwa eskatologi yang jauh lebih tua dari pada masa kerja nabi (
seperti “Nubuat Yesaya tentang Akhir Zaman” 24:1–27:13). Bahagian ini ditambahkan kemudian hari
oleh redaktor kitab Yesaya. Pasal 40 : 1 – 55 : 13 dikelompokkan ke dalam Kitab
Yesaya II, disebut juga “Deutero-Yesaya”;
dan Pasal 56 : 1 – 66 : 24 disebut Kitab Yesaya III atau “Trito-Yesaya.” Para pakar
biblika menyimpulkan, bahwa nubuatan yang terdapat dalam “Trito-Yesaya” diperkirakan berasal dari Nabi Yesaya atau
murid-nuridnya.
B. MERINGKAS BIOGRAPI
Yesaya hidup pada masa Kerajaan Yehuda sedang mengalami krisis
nasonal. Tiglath Pilezer III (thn 745 –
727 sb.M) menyerang Siria dan banyak kota di Kerajaan Israel Utara. Di bawah
pemerintahan Salmanezer V (thn 727 – 722 sb.M) dan Sargon (th. 735 – 715 sb.M)
menjadikan Israel sebagai wilayah taklukan, juga sebagian wilayah Palestina.
Raja Ahaz (th. 735 – 715 sb.M), bahkan Raja Yehuda : Hizkia (th. 715-687 sb.M)
menjadi bulan-bulan penguasa itu.
1). Nubuat Eskatologis berhubungan dengan “Sisa-sisa Israel”.
Yesaya menceritakan
panggilan dan pengudusannya menjadi nabi (6:1-13) untuk ditugaskan membasmi
penyembahan berhala dan kejahatan sosial Israel dan Yehuda. Banyak kecaman nya
terkait penghakiman dan penghukuman yang muncul dari gagasan tentang “Hari TUHAN.” Nubuatannya itu bukan saja
ditujukan kepada Israel dan Yehuda melainkan juga ke bangsa-bangsa non-israeli.
Hanya TUHAN saja yang ditinggikan pada
hari itu (2:12,17). Katanya kepada Israel : “Engkau akan melihat
kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting
beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis. Maka segala pasukan
bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia
dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam...” (29:6-7).
Berulang ulang tema eskatologis dinubuatkan Yesaya dalam kaitan dengan “sisa-sisa Israel” (10:21–22; 11:11,16; 14:30;
28:5; 37:32). Beberapa kecamannya sama seperti Amos 5 : 15 (bd. “hanya suatu sisa” dalam Yes. 10:12),
tetapi sekaligus ada penghiburan diberikan kepada sisa-sisa umat Allah (bd. “Pada
waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya” => Yes. 11:11 sejajar 4:3; 11:16; 28:5). Tidak ada alasan kuat untuk menolak ayat-ayat yang ditunjuk tersebut,
dengan mengatakan bahwa ayat-ayat itu berasal dari nubuatan nabi-nabi periode
eksilis maupun pos-eksilis, sebab disebutkan nama anak nabi sebagai simbol : Syear-Yashub (7:3) yang berarti : “suatu sisa akan kembali”.
2). Nubuat
Eskatologi terhubung pada Dinasti Raja Yehuda yang akan datang.
Nubuat ini biasanya disebut ‘pasal-pasal
tentang Imanuel’ (termasuk 8:8). Immanuel artinya “Allah berserta kita” (hanya ditemukan dalam 7:14). Ketika Raja Ahaz
dari Yerusalem diancam oleh koalisi Raja Israel bersama Raja Damaskus untuk
melawan Asiria, Nabi Yesaya mendesaknya
untuk berpegang teguh kepada Allah. Ia berkata : “Sebab itu Tuhan sendirilah
yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan
ia akan menamakan Dia Imanuel. sebab sebelum anak itu tahu menolak yang
jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan
ditinggalkan kosong” (7:14,16). Pada saat nubuat ini disampaikan, Yesaya
bertujuan menyebutkan kelahiran anak Ahaz, namanya ; Hizkia. Dialah yang
dinamai “Immanuel, Allah berserta kita.”
Mungkin saja nubuat tentang
Immanuel itu dihubungkan dengan pasal
Yesaya 9 : 5 –6 : “Pele-Joez-El-Gibbor-Abi-Ad-Sar-Shalom” (Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa
Kekal, Raja Damai). Bisa jadi, setelah menyanyikan pujian ini : “Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia
akan menamakan Dia Imanuel..., Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa Kekal, Raja Damai.” Dialah yang
dinubuatkan dan dinantikan umat Israel.
Salam hormat dan doaku
Kedatangan hamba Allah
BalasHapus"" "" "" "" "" "" "" "" "" "
'Atmak' belum tentu berarti 'yang ku junjung' tapi itu sebenarnya nama
penulisan Atmak adalah אתמך
penulisan Ahmad adalah אחמד
Dalam Yesaya 42:1, Allah berkata
"Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang Ku junjung' (diucapkan sebagai Atmak);
Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?
Dia tidak lain adalah
Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw