MENGUAK KHOTBAH EKSPOSITORI => Mazmur 1 : 1 - 2
Banyak teknis penyusunak khotbah baik yang diajarkan pada Sekolah Tinggi Teologi maupun menurut pengalaman masing-masing (oleh pengilhaman Rohkristus). Salah satu yang akan kita perhatikan hari ini adalah KHOTBAH EKSPOSITORI.
Memang cara ini cukup sulit untuk dipakai oleh beberapa pelayan firman, jika ia kurang menguasai BAHASA ASLI ALKITAB serta PAKEM EKXEGESE HERMENEUTIK (telaahlah . II Pet. 1 : 20 "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,...). Jikalau para pelayan firman yang memiliki pengalaman akademis saja mengalami kesulitan, apalagi yang dapat dikatakan pada warga jemaat non-teologis (kecuali belajar secara autodidak).
Marilah kita menganalisa bacaan MAZMUR 1 : 1 - 2
1:1 Berbahagialah orang yang tidak BERJALAN menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri DI JALAN orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
ANALISA (Exegese dan Exposisi / merekonstruksi ayat)....
1. Lihatlah kata benda (noun) JALAN dan kata kerja (verb) BERJALAN. Kedua kata itu dituliskan dalam satu kalimat, tetapi berbeda tempatnya. Inilah masalahnya !
2. Secara umum Bahasa Ibrani sering membuat NOUN (kt benda) menjadi VERB (kt kerja). Kt. benda JALAN menjadi MENJALANKAN, BERJALAN (kt kerja aktif), DIJALANKAN (kt. kerja pasif).
3. Kata-kata itu selalu berpasangan, misalnya : MEMIMPIKAN MIMPI atau BERMIMPI MIMPI (Ibr. "halom mehalom" -> kasus ini ada dalam cerita Mimpi Firaun Mesir)....
4. Jadi, selayaknya, kalimat "Berbahagialah orang yang tidak BERJALAN menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri DI JALAN orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh," direkonstruksikan kembali menjadi :
"Berbahagialah orang yang tidak BERJALAN DI JALAN (Ibr. derek baderek) orang fasik, yang tidak berdiri MENURUT NASIHAT orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,..." Perubahan seperti itu membuat kita mengerti struktur bahasa Ibrani.
APAKAH MAKSUDNYA ?
a). TIDAK BERJALAN DI JALAN orang fasik, maksudnya : Tidak menjalankan kehidupannya sama seperti PERILAKU, KEBIASAAN dan KARAKTER orang-orang yang tidak mengenal Allah maupun yang mengenal Allah tetapi melakukan kejahatan.
b). "yang tidak berdiri MENURUT NASIHAT orang berdosa" maksudya, yang tidak berpola pikir seperti yang dianjurkan 'orang berdosa', yakni mereka yang tidak / belum mengenal Allah maupun anggota persekutuan umat yang masih berpikiran duniawi, pikiran kotor dan hatinya jahat.
APAKAH HUBUNGAN AYAT 1 DENGAN AYAT SESUDAHNYA ?
a). Kata jalan dipadankan (disamakan) oleh penulis Mazmur dengan kata TAURAT TUHAN. Taurat, menurut 'konotasi' arti katanya adalah PETUNJUK, rambu-rambu yang diberikan Allah, agar umat mengenal JALAN YANG BENAR. Umat tidak akan tersesat, meskipun di siang maupun malam, jika setia 'men-JALAN-kan' petunjuk. Mereka akan berbahagia.
b). Memang ada pula orang yang rajin 'men-JALAN-kan' Taurat TUHAN, tetapi motivasinya tidak benar. Orang-orang seperti ini suka memberi NASIHAT, seakan mereka lebih baik dan benar dari pada yang lain. Tetapi NASIHAT mereka akan membawa sesamanya ke dalam jurang kebinasaan. NASIHAT Allah (Taurat) adalah satu-satunya JALAN (cara hidup) YANG BENAR, jika setia mengamalkannya, maka kehidupan akan mencapai KEBAHAGIAAN...
Itu dulu ya... mudah-mudahan penjelasan ini bermanfaat serta membantu kalian menyusun KHTOBAH EKSPOSITORI.... he he he :)
SALAM DAN DOAKU
PENULIS
PENULIS
Halleluyah
BalasHapus