Kamis, 24 Januari 2013

Seri II - ESKATOLOGI DALAM PERJANJIAN LAMA - Kitab Nabi HOSEA


KONSEP ESKATOLOGI DALAM PERJANJIAN LAMA

II
KITA NABI HOSEA

B. ESKATOLOGI DALAM KITAB NABI HOSEA

Hosea bin Beeri adalah Nabi yang berasal dari Wilayah Kerajaan Israel Utara (1:1). Ia bekerja sejaman dengan Amos dari Tekoa (wilayah Selatan yang disebut Yehuda). Kemungkinan Hosea masih belia, ketika ia bernubuat sebelum kehancuran Kerajaan Israel Utara dan ibukotanya, Samaria (722 sb.M). Beberapa di antara nubuatannya dituliskan dalam masa kerja nabi. Sama seperti Amos, Nabi Hoseapun mengecam moral dan karakter Israel Utara yang jahat (Hos. 2:3-7, 16-25; 5:14; 10:14-15; 13:7-8, dll) yang bersifat sinkritis (2:16–23; 6:1–3; 11:8–9; 12:6; 14:2–9; dll)

Umumnya eskatologi dimengerti sebagai perubahan gagasan dari sebuah realitas sejarah sosial menjadi sesuatu yang berbeda di masa depan, Hosea tanpa ragu mempertahankan konsep asli eskatologi dalam sejarah Israel; seperti, konsep Hosea tentang pembaharuan kasih dan janji Allah. Hal itu direformulasikan kembali berdasarkan pengalaman Israel keluar dari Mesir (2:14–15; 11: 1).

Hosea menubuatkan pemulihan keadaan Israel, setelah Allah membaharui kondisi umat Israel, tidak berdasarkan perjanjian yang lama tetapi dalam sebuah perjanjian yang baru (2 : 21 – 22; bd. Yer. 31). UmatNya akan hidup dalam jaminan Allah, suatu keadaan penuh damai sejahtera bagi semua makhluk hidup.

Salam hormat dan doaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar