KONSEP ESKATOLOGI
DALAM PERJANJIAN LAMA
II
KITA NABI HOSEA
B.
ESKATOLOGI DALAM KITAB NABI HOSEA
Hosea bin Beeri adalah Nabi yang berasal dari Wilayah
Kerajaan Israel Utara (1:1). Ia bekerja sejaman dengan Amos dari Tekoa (wilayah
Selatan yang disebut Yehuda). Kemungkinan Hosea masih belia, ketika ia
bernubuat sebelum kehancuran Kerajaan Israel Utara dan ibukotanya, Samaria (722
sb.M). Beberapa di antara nubuatannya dituliskan dalam masa kerja nabi. Sama
seperti Amos, Nabi Hoseapun mengecam moral dan karakter Israel Utara yang jahat
(Hos. 2:3-7, 16-25; 5:14; 10:14-15; 13:7-8, dll) yang
bersifat sinkritis (2:16–23; 6:1–3; 11:8–9; 12:6; 14:2–9; dll)
Umumnya eskatologi dimengerti sebagai
perubahan gagasan dari sebuah realitas sejarah sosial menjadi sesuatu yang
berbeda di masa depan, Hosea tanpa ragu mempertahankan konsep asli eskatologi
dalam sejarah Israel; seperti, konsep Hosea tentang pembaharuan kasih dan janji
Allah. Hal itu direformulasikan kembali berdasarkan pengalaman Israel keluar
dari Mesir (2:14–15; 11: 1).
Hosea menubuatkan pemulihan keadaan Israel,
setelah Allah membaharui kondisi umat Israel, tidak berdasarkan perjanjian yang
lama tetapi dalam sebuah perjanjian yang baru (2 : 21 – 22; bd. Yer. 31).
UmatNya akan hidup dalam jaminan Allah, suatu keadaan penuh damai sejahtera
bagi semua makhluk hidup.
Salam hormat dan doaku
Salam hormat dan doaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar