MESKIPUN
KELIHATAN SAMA, NAMUN TUGAS PENGGEMBALAAN PATUT DIBEDAKAN DARI TUGAS
PEMBIMBINGAN. TUGAS PENGGEMBALAAN DAN PEMBIMBINGAN AGAK MIRIP, TETAPI TIDAK
SAMA. METODOLOGI PEMBIMBINGAN DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGGEMBALAKAN UMAT, TETAPI
TUJUAN KEDUANYA BERBEDA.
SEORANG
GEMBALA BERTUGAS MEMELIHARA JIWA UMAT. IA MENGGEMBALAKAN UMAT UNTUK MENGENAL
KEHENDAK ALLAH. SO PASTI, ACAPKALI UMAT MELANGGAR FIRMAN, IA BERBUAT DOSA. DI
SINILAH SEORANG GEMBALA BERFUNGSI MENUNTUN UMAT MENYADARI DOSA --- menyesali dan mengakui ---
KEMUDIAN BERTOBAT UNTUK MENERIMA RACHMAT KEBAIKAN ALLAHNYA.
DALAM
PROSES BERTOBAT --- MENYESALI DAN MENGAKUI --- DOSA DAN KESALAHAN, SEORANG
PENDOSA AKAN MENANGGUNG RASA MALU (KELUMPUHAN JIWA). KONDISI KEJIAWAAN BISA
MENGKIBATKAN IA MEMILIH JALAN KELIRU ATAUPUN JALAN BENAR. HAL ITU DAPAT
MEMBAWANYA KE ARAH DUA PILIHAN : MENOLAK UNTUK BERTOBAT ATAU MEMILIH JALAN
KEMBALI MESKIPUN MENGHADAPI BANYAK HUJATAN.
DALAM
KONDISI INI GEMBALA MENJALANKAN FUNGSI PEMBIMBING (Konselor dalam pemahaman Ilmu Psikologi).
IA BUKAN HANYA MENCIPTAKAN KONDISI, AGAR PENDOSA MENGAKUI KESALAHAN; AKAN TETAPI
JUGA MELAKUKAN PENDAMPINGAN SEPANJANG PROSES MEMBAHARUI VISI BARU DARI PETOBAT
UNTUK MEMASUKI MASA DEPAN.
Benniy Amor Salutavi Ecclesia,
anakku !
INGATLAH
…, SIKAP / PENDIRIAN
AKAN TERBENTUK DALAM PROSES MENGAMBIL KEPUTUSAN MELALUI SEBUAH
EVALUASI PRIBADI, OLEH KARENA PRJUMPAAN INTERAKTIF DENGAN ORANG LAIN DALAM
SITUASI – KONDISI MASYARAKAT SERTA SASARAN DI SEKELILING KITA.
SIKAP / PENDIRIAN ITU
DIDASARKAN ATAS NILAI-NILAI DAN KEPERCAYAAN YANG
DIPEGANG OLEH SESEORANG MAUPUN SEKELOMPOK ORANG.
Marilah, duduklah di depanku dan
dengarkanlah ceritaku, agar engkau menimba hikmat, dan engkau cakap menjalankan
tugas penggembalaan atas umat Tuhan di kemudian hari. Marilah kita belajar
menganalisa sikap Raja Daud dan tugas Nabi Nathan menurut cerita
Penulis Kitab Samuel :
1). SITUASI –
KONDISI –> I Sam. 11 : 2 – 5
Tanpa disengaja Raja Daud, yang sedang
beristirahat di teras lantai dua istana, melihat seorang perempuan --- sangat
elok rupa --- sedang mandi. Gairah seksual (libido sexual)–nya bergolak. Raja menyuruh
asisten mengundang perempuan itu, namanya : Bath-Sheba,
menemuinya, kemudian tidur bersama layaknya suami-isteri, padahal Bath-Sheba
adalah isteri Uria, orang Het. Beberapa
waktu kemudian Bath-Sheba mengandung.
2). AKALBUDI
YANG TIDAK BERFUNGSI.
Kecenderungan hati --- hawanafsu
seksual atau libido seksual
--- yang membuahkan kejahatan (bd. Kej. 6:5) telah menutupi penalaran akalbudi
dan kepekaan hati nurani. Keinginan memiliki tubuh isteri sesama (Kel. 20:17;
bd. Ul. 5:21 – “Jangan mengingini isteri sesamamu”)
berujung perzinahan yang terlarang menurut Hukum Allah (bd. Kel. 20: 14; bd. Ul.
5:18; Mat. 5:27). Dalam hal ini DOSA
adalah PELANGGARAN ATAS HUKUM TERTULIS yang ditulis oleh Musa sesuai
firman Allah. Kecenderungan hati menunjuk pada
keinginan dan kemauan
manusia yang negatif (bd. Kej. 6:5)
3). USAHA
MENUTUPI DOSA (SIKAP RESISTANSI) –> I Samuel XI : 6 – 25.
Muslihat Daud untuk mengalihkan
perhatian umum atas kejahatannya. Daud mengetahui dosanya
--- pelanggaran atas Hukum Musa ---, kemudian ia
merancangkan pembunuhan Uria secara wajar, agar tak dicela rakyatnya (ay. 22-24).
Ia mengutus Uria berperang di barisan terdepan. Suami Bath-Sheba terpanah mati.
Kematiannya dianggap wajar oleh Daud (ay. 25). Hal ini bertujuan mengalihkan
masyarakat terhadap kasus perzinahan
Daud vrs. Bath-Sheba.
Ben-Amor, anakku !
Pertama, perhatikanlah sikap Daud, engkau akan mengetahui
dan mengerti bagaimana sikap seorang pendosa yang selalu mencari-cari alasan
untuk menutupi atau mengalihkan perhatian orang terhadap dosa dan kesalahan
yang dilakukannya.
Kedua, jangan engkau
melayani alasan-alasan itu, tetapi kejarlah pengakuan si pendosa, agar ia tidak
mengelak dari tanggungjawabnya.
Ketiga, tunjukkanlah
kebijakan (hikmat)–mu dalam menyelesaikan kasus si pendosa, supaya
ia mengerti dan mengenal kehendak Allah yang baik dan yang mengasihi hidupnya.
Keempat,
rahasiakanlah percakapan penggembalaan itu dari semua orang, supaya nama si
pendosa tidak semakin tercemar, dan ia merasa nyaman untuk mengakui
kesalahannya.
4). NATHAN,
Sang Gembala dan Nabi –> I Samuel 12 : 1 – 25.
Nathan, Gembala dan Nabi, yang
diutus TUHAN Allah menemui Daud (ay. 1). Meskipun Daud adalah rajanya,
Nathan tidak takut, sebab TUHAN menolongnya.
Metode Pendekatan
Nathan. Menghadapi seorang pendosa --- siapapun orang itu --- gembala
perlu memikirkan strategi-taktis yang tepat, agar
pekerjaan penggembalaan yang dilakukan mencapai hasil efektif
dan berkualitas bagi kemuliaan Allah dan keselamatan si pendosa.
Nabi Nathan sengaja memakai perumpamaan
(ay1-4), agar Daud tak tersinggung. Sebaliknya, cerita itu membangkitkan
kepekaan hati Daud untuk membela si miskin, berdasarkan Hukum Allah.
Ternyata metode ---
strategi-taktis penggembalaan --- yang dipakai
Nathan, berhasi. Daud bereaksi keras (ay. 5-6) menentang sikap sewenang-wenang
yang dibuat orang kaya. Bertolak dari jawaban Daud, Nabi Nathan membuka
kejahatannya (ay. 7-12).
Pengakuan Dosa itu
mengungkapkan kerendahan hati di hadapan Allah dan sesama. Seketika
itu Daud menginsyafi dosanya. Ia mengakui kejahatannya (ay. 13-> Pengakuaan
Dosa Raja Daud diungkapkannya secara pribadi dalam Mazmur 51). Melalui percakapan penggembalaan khusus Nabi Nathan menyatakan
kehendak Allah, dan ia menyelamatkan Raja Daud, junjungannya, dari hukuman
TUHAN.
Ben-Amor, anakku !
Janganlah engkau takut kepada siapapun, meskipun ia adalah
pemimpin / atasanmu, seorang berpengetahuan, seorang yang banyak hartanya, seorang
terhormat dan terpandang dalam Gereja / Jemaat dan Masyarakat. Takutlah akan Allah dan
hormatilah semua orang. Oleh karena cintamu kepada Allah dan si pendosa,
maka engkau harus berjuang menyelamatkan dia. Dalam situasi seperti ini, siapkan hati dan
pikiranmu agar tenang. Mintalah Rohkristus menolongmu, sebab si pendosa akan memakai cara licik untuk menjatuhkan engkau. Engkau wajib menyatakanlah dosa dan
kesalahan siapapun dengan tutur yang manis dan penuh kasih. Jagalah hidupmu suci tak bercela, supaya jangan
orang memakai kelemahanmu menjadi peluru untuk menembakmu.
DOA MOHON HIKMAT ALLAH BAGI ANAKKU
Ya Allah, Engkaulah Hikmat Sejati
!
Hamba memuliakan namaMu, karena
oleh hikmat Engkau telah menciptakan alam semesta serta isinya. Hamba datang untuk
memohonkan belas-kasihMu atas anakku, Ben-Amor. Berikanlah hikmatMu ke dalam
akalbudinya, agar ia menjadi cerdik-cendekia ketika mengemban tugas pelayanan-penggembalaan
atas umatMu di kemudian hari. Letakkanlah kasihMu, agar ia selalu setia
mengasihi Dikau serta mengasihi semua orang, termasuk orangtua. Lengkapilah
anakku dengan karunia-karunia, ya Allah, agar ia membawa sukacita sepanjang
pengabdian kepada Gereja / Jemaat dan Masyarakat. Kokohkanlah sikap /
pendiriannya, agar ia jujur dan lurus mengerjakan rencana penyelamatanMu.
Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang dilayani leluhurku …,
Ke dalam tanganMu, hamba
menyerahkan seluruh kehidupan anakku. Demi nama Tuhan dan Mukhlisku : Isa
Al-Masih. Amin !
MEDAN – SUMATERA UTARA,
HARI JUMAT, 11 MEI 2012
PUTERA SANG FAJAR,
Arie A. R. Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar