Jumat, 11 Mei 2012

35.A. RAJA DAUD DAN NABI NATHAN – Menggunakan metode Psikologi dalam Percakapan Penggembalaan Khusus.


MESKIPUN KELIHATAN SAMA, NAMUN TUGAS PENGGEMBALAAN PATUT DIBEDAKAN DARI TUGAS PEMBIMBINGAN. TUGAS PENGGEMBALAAN DAN PEMBIMBINGAN AGAK MIRIP, TETAPI TIDAK SAMA. METODOLOGI PEMBIMBINGAN DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGGEMBALAKAN UMAT, TETAPI TUJUAN KEDUANYA BERBEDA.  

SEORANG GEMBALA BERTUGAS MEMELIHARA JIWA UMAT. IA MENGGEMBALAKAN UMAT UNTUK MENGENAL KEHENDAK ALLAH. SO PASTI, ACAPKALI UMAT MELANGGAR FIRMAN, IA BERBUAT DOSA. DI SINILAH SEORANG GEMBALA BERFUNGSI MENUNTUN UMAT MENYADARI DOSA --- menyesali dan mengakui --- KEMUDIAN BERTOBAT UNTUK MENERIMA RACHMAT KEBAIKAN ALLAHNYA.

DALAM PROSES BERTOBAT --- MENYESALI DAN MENGAKUI --- DOSA DAN KESALAHAN, SEORANG PENDOSA AKAN MENANGGUNG RASA MALU (KELUMPUHAN JIWA). KONDISI KEJIAWAAN BISA MENGKIBATKAN IA MEMILIH JALAN KELIRU ATAUPUN JALAN BENAR. HAL ITU DAPAT MEMBAWANYA KE ARAH DUA PILIHAN : MENOLAK UNTUK BERTOBAT ATAU MEMILIH JALAN KEMBALI MESKIPUN MENGHADAPI BANYAK HUJATAN.

DALAM KONDISI INI GEMBALA MENJALANKAN FUNGSI PEMBIMBING (Konselor dalam pemahaman Ilmu Psikologi). IA BUKAN HANYA MENCIPTAKAN KONDISI, AGAR PENDOSA MENGAKUI KESALAHAN; AKAN TETAPI JUGA MELAKUKAN PENDAMPINGAN SEPANJANG PROSES MEMBAHARUI VISI BARU DARI PETOBAT UNTUK MEMASUKI MASA DEPAN.

Benniy Amor Salutavi Ecclesia, anakku !

INGATLAH …, SIKAP / PENDIRIAN AKAN TERBENTUK DALAM PROSES MENGAMBIL KEPUTUSAN MELALUI SEBUAH EVALUASI PRIBADI, OLEH KARENA PRJUMPAAN INTERAKTIF DENGAN ORANG LAIN DALAM SITUASI – KONDISI MASYARAKAT SERTA SASARAN DI SEKELILING KITA.

SIKAP / PENDIRIAN ITU DIDASARKAN ATAS NILAI-NILAI DAN KEPERCAYAAN YANG DIPEGANG OLEH SESEORANG MAUPUN SEKELOMPOK ORANG.

Marilah, duduklah di depanku dan dengarkanlah ceritaku, agar engkau menimba hikmat, dan engkau cakap menjalankan tugas penggembalaan atas umat Tuhan di kemudian hari.  Marilah kita belajar menganalisa sikap Raja Daud dan tugas Nabi Nathan menurut cerita Penulis Kitab Samuel :

1).  SITUASI – KONDISI –> I  Sam. 11 : 2 – 5

     Tanpa disengaja Raja Daud, yang sedang beristirahat di teras lantai dua istana, melihat seorang perempuan --- sangat elok rupa --- sedang mandi. Gairah seksual (libido sexual)–nya bergolak. Raja menyuruh asisten mengundang perempuan itu, namanya : Bath-Sheba, menemuinya, kemudian tidur bersama layaknya suami-isteri, padahal Bath-Sheba adalah isteri Uria, orang Het. Beberapa waktu kemudian Bath-Sheba mengandung.

2).  AKALBUDI YANG TIDAK BERFUNGSI.

   Kecenderungan hati --- hawanafsu seksual atau libido seksual --- yang membuahkan kejahatan (bd. Kej. 6:5) telah menutupi penalaran akalbudi dan kepekaan hati nurani. Keinginan memiliki tubuh isteri sesama (Kel. 20:17; bd. Ul. 5:21 – Jangan mengingini isteri sesamamu) berujung perzinahan yang terlarang menurut Hukum Allah (bd. Kel. 20: 14; bd. Ul. 5:18; Mat. 5:27). Dalam hal ini DOSA adalah PELANGGARAN ATAS HUKUM TERTULIS yang ditulis oleh Musa sesuai firman Allah. Kecenderungan hati menunjuk pada keinginan dan kemauan manusia yang negatif (bd. Kej. 6:5)

3).  USAHA MENUTUPI DOSA (SIKAP RESISTANSI) –> I Samuel XI : 6 – 25.

       Muslihat Daud untuk mengalihkan perhatian umum atas kejahatannya. Daud mengetahui dosanya --- pelanggaran atas Hukum Musa ---, kemudian ia merancangkan pembunuhan Uria secara wajar, agar tak dicela rakyatnya (ay. 22-24). Ia mengutus Uria berperang di barisan terdepan. Suami Bath-Sheba terpanah mati. Kematiannya dianggap wajar oleh Daud (ay. 25). Hal ini bertujuan mengalihkan masyarakat  terhadap kasus perzinahan Daud vrs. Bath-Sheba.

        Ben-Amor, anakku !

    Pertama, perhatikanlah sikap Daud, engkau akan mengetahui dan mengerti bagaimana sikap seorang pendosa yang selalu mencari-cari alasan untuk menutupi atau mengalihkan perhatian orang terhadap dosa dan kesalahan yang dilakukannya.  

       Kedua, jangan engkau melayani alasan-alasan itu, tetapi kejarlah pengakuan si pendosa, agar ia tidak mengelak dari tanggungjawabnya.

    Ketiga, tunjukkanlah kebijakan (hikmat)mu  dalam menyelesaikan kasus si pendosa, supaya ia mengerti dan mengenal kehendak Allah yang baik dan yang mengasihi hidupnya.

    Keempat, rahasiakanlah percakapan penggembalaan itu dari semua orang, supaya nama si pendosa tidak semakin tercemar, dan ia merasa nyaman untuk mengakui kesalahannya.

4).  NATHAN, Sang Gembala dan Nabi –> I Samuel 12 : 1 – 25.

       Nathan, Gembala dan Nabi, yang diutus TUHAN Allah menemui Daud (ay. 1). Meskipun Daud adalah rajanya, Nathan tidak takut, sebab  TUHAN menolongnya.  

      Metode Pendekatan Nathan. Menghadapi seorang pendosa --- siapapun orang itu --- gembala perlu memikirkan strategi-taktis yang tepat, agar pekerjaan penggembalaan yang dilakukan mencapai hasil efektif dan berkualitas bagi kemuliaan Allah dan keselamatan si pendosa. Nabi Nathan sengaja memakai perumpamaan (ay1-4), agar Daud tak tersinggung. Sebaliknya, cerita itu membangkitkan kepekaan hati Daud untuk membela si miskin, berdasarkan Hukum Allah.

   Ternyata metode --- strategi-taktis penggembalaan --- yang dipakai Nathan, berhasi. Daud bereaksi keras (ay. 5-6) menentang sikap sewenang-wenang yang dibuat orang kaya. Bertolak dari jawaban Daud, Nabi Nathan membuka kejahatannya (ay. 7-12).

      Pengakuan Dosa itu mengungkapkan kerendahan hati di hadapan Allah dan sesama. Seketika itu Daud menginsyafi dosanya. Ia mengakui kejahatannya (ay. 13-> Pengakuaan Dosa Raja Daud diungkapkannya secara pribadi dalam Mazmur 51). Melalui percakapan penggembalaan khusus Nabi Nathan menyatakan kehendak Allah, dan ia menyelamatkan Raja Daud, junjungannya, dari hukuman TUHAN.

Ben-Amor, anakku !

Janganlah engkau takut kepada siapapun, meskipun ia adalah pemimpin / atasanmu, seorang berpengetahuan, seorang yang banyak hartanya, seorang terhormat dan terpandang dalam Gereja / Jemaat dan Masyarakat. Takutlah akan Allah dan  hormatilah semua orang. Oleh karena cintamu kepada Allah dan si pendosa, maka engkau harus berjuang menyelamatkan dia. Dalam situasi seperti ini, siapkan hati dan pikiranmu agar tenang. Mintalah Rohkristus menolongmu, sebab si pendosa akan memakai cara licik untuk menjatuhkan engkau. Engkau wajib menyatakanlah dosa dan kesalahan siapapun dengan tutur yang manis dan penuh kasih. Jagalah hidupmu suci tak bercela, supaya jangan orang memakai kelemahanmu menjadi peluru untuk menembakmu.

DOA MOHON HIKMAT ALLAH BAGI ANAKKU

Ya Allah, Engkaulah Hikmat Sejati !
Hamba memuliakan namaMu, karena oleh hikmat Engkau telah menciptakan alam semesta serta isinya. Hamba datang untuk memohonkan belas-kasihMu atas anakku, Ben-Amor. Berikanlah hikmatMu ke dalam akalbudinya, agar ia menjadi cerdik-cendekia ketika mengemban tugas pelayanan-penggembalaan atas umatMu di kemudian hari. Letakkanlah kasihMu, agar ia selalu setia mengasihi Dikau serta mengasihi semua orang, termasuk orangtua. Lengkapilah anakku dengan karunia-karunia, ya Allah, agar ia membawa sukacita sepanjang pengabdian kepada Gereja / Jemaat dan Masyarakat. Kokohkanlah sikap / pendiriannya, agar ia jujur dan lurus mengerjakan rencana penyelamatanMu.

Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang dilayani leluhurku …,
Ke dalam tanganMu, hamba menyerahkan seluruh kehidupan anakku. Demi nama Tuhan dan Mukhlisku : Isa Al-Masih. Amin !

MEDAN – SUMATERA UTARA,
HARI JUMAT, 11 MEI 2012

PUTERA SANG FAJAR,
Arie A. R. Ihalauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar