Kamis, 17 Mei 2012

SEJARAH DAN NOTULEN SIDANG-SIDANG SINODE EKUMENIS

Saya sengaja mengumpulkan berbagai informasi tertulis (akan ditulis pada akhir catatan bersambung ini) dengan tujuan membantu rekan-rekan mengetahui dan mengerti pertumbuhan sert perkembangan SIDAN-SIDAN SINODE EKUMENIS sejak dari Yerusalem (Kis. 15). Mudah-mudahan membantu PUTERA SANG FAJAR



bahagian 1
 
SIDANG  SIDANG EKUMENIS

PENDAHULUAN

SIDANG SINODE, yang diikuti oleh Jemaat-Jemaat, merupakan pertemuan yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin Jemaat dengan tujuan untuk memutuskan petunjuk-petunjuk pelaksanaan dan penyelenggaraan organisasi serta ajaran Gereja.SIDANG SINODE pertama diadakan di Yeruslem (tahun 50 AD) untuk membahas masalah Ajaran Kristen yang dipengaruhi oleh aturan-aturan Yudaisme dan Pekabaran Injil (Kis. 15). Hasil-hasil SIDANG SINODE I ini menjadi AKTA dan NORMA dalam penyelenggaraan kehidupan Jemaat-Jemaat Kristen Abad I. Akan tetapi SIDANG SINODE I ini perlu dibedakan dari SIDANG-SIDANG SINODE berikutnya, sebab pada waktu itu rasul-rasul masih memimpin Gereja. SIDANG – SIDANG yang dilaksanakan kemudian hari merupakan sidang Jemaat-Jemaat yang bersifat lokal, regional, dan ekumeni; katakanlah cntohnya, Sidang 12 Jemaat untuk mendiskusikan Ajaran ARIANISME yang menyesatkan. Sidang ini diadakan di antara 2 (dua) masa siding, ykni : SIDANG SINODE EKUMENIS di NICEA thn 325 dan di KONSTANTINOPEL thn. 382.

Secara historis, SIDANG DIPANGGIL / DIUNDANG oleh kaisar, Bhisop dan Paus. Ketujuh SIDANG SINODE EKUMENIS diadakan di Gereja-Gerea Timur, diundang oleh Kaisar Roma dan merupakan tipikal dari ampur tangan Negara atas Gereja (EASTERN CAESAROPAPISM). Di Gereja – Gereja Barat, SIDANG SINODE diundang oleh Paus, kecuali pada masa skisma besar tahun 1378 – 1417, di mana para uskup dipanggil bersidang dan menolak Paus (CONCILIARISME).

Sidang di Constance tahun 1415 menyatakan superioritan sidang atas kekuasaan Paus. Tetapi supremasinya tidak berlangsung lama. Tahun 1500 gerakan pembelaan Paus menang dan akhirnya Paus kembali diberikan wewenang untuk mengadakan sidang. Mereka mengakui kekuasaan absulut dari Paus, sebagai representasi Kristus di bumi. Beberapa Jemaat-Jemaat yang tidak mengakui otoritas Paus atas Gereja menolak mengakui pertemuan yang diadakan Paus sebagai SIDANG EKUMENIS. Perlawanan atas otoritas Paus yang absulut (hak prerogatif Paus) dilakukan oleh Marthin Luther dalam tulisannya : ADDRES TO THE CHRISTIAN NOBILITY, di

Baik Gereja – Gereja Barat (Katolik Roma) maupun Gereja – Gereja di Timur (Ortodox Timur) mengakui SIDANG SINODE I sampai perpisahan (skisma) sebagai Gereja Ekumenis. Sesudah skisma Gereja – Gereja Barat (Katolik Roma) dan Gereja – Gereja di Timur (Ortodox Timur), maka masing-masing mulai memegang teguh otoritas sendiri untuk mengadakan sidang. Pada awal sidang-sidang ekumenis dibahas TRINITAS dan KEILAHIAN, PRIBADI, DAN SIFAT (NATURE) KRISTUS. Ada 8 (delapan) Sidang Sinode yang dinyatakan sebagai Sidang Ekumenis, yakni :

a)      SIDANG EKUMENIS I di Kota Niceae tahun 325
b)      SIDANG EKUMENIS I di Konstantinopel tahun 381
c)      SIDANG DI EPHEUS tahun 341
d)      SIDANG DI KALSEDON tahun 451.
e)      SIDANG EKUMENIS II di Konstantinopel 553
f)       SIDANG EKUMENIS III di Konstantinopel tahun 680.
g)      SIDANG EKUMENIS II di Niceae tahun 787.
h)      SIDANG EKUMENIS IV di Konstantinople tahun 869 – 870, atau
i)        SIDANG EKUMENIS IV di Konstantinople tahun 879.

SIDANG EKUMENIS I
NICAEA, TAHUN 325

I. TEMPAT – WAKTU – PESERTA SIDANG

A. Tempat      :  Niceae di Bithinia (sekarang IZNIK di Turki)
B. Waktu        :  Awal – 20 Mei 325
C. Peserta      :  300 Bishop

1.  EUSEBIUS dari Nikomedia – Pemimpin kelompok Arian
2.  EUSEBIUS dari Kaesarea – Pemimpin Kelompok Moderat
3.  ATHANASIUS – Pemimpin kelompok Ortodox

II. TUJUAN – MASALAH – KEPUTUSAN SIDANG

A. Tujuan       :  Membahas Ajaran Arianisme
B. Masalah    :  HUBUNGAN ANTARA YESUS dan ALLAH.
C. Putusan  :  Naskah Pengakuan Iman menjelaskan Ajaran Gereja melawan Arianisme

1.  Ke-Anak-an Kristus (Sonship of Christ) dicocokan dengan konsep LOGOS
2. Kata HOMOOUSIA dipakai menunjuk pada kese- sederajadan-an (sama status) Kristus dan Bapa.
3.  Anak dan Bapa SATU SUBTANSI
4.  Kata MENJADI DAGIN ditambahkan MENJADI MANUSIA
5.  Kata ANTHEMAS yang diusulkan kelompok anti Arianisme ditambahkan ke dalam Pengakuan Iman.

III. HASIL – HASIL SIDANG
       
        III.1. Gereja terpecah
      III.2. Kontroversi terkait Arianisme berjalan terus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar