Kamis, 31 Mei 2012

BELAJAR MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN (Renungan)


DIBEBASKAN UNTUK
MEMBERITAKAN KEMASHURANKU
YESAYA 43 : 14 – 21

Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan
memberitakan kemasyhuran-Ku."
YESAYA 43 : 21

DITULIS DI
MEDAN – SUMATERA UTARA

OLEH

PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
A.  PENGANTAR

Perubahan sosial berdampak luas bagi kehidupan pribadi maupun kelompok. Dan, keadaan ini wajar-wajar saja. Memang ada pengaruh positif – negatifnya; akan tetapi hasilnya akan ditentukan oleh sikap kita. Jika memiliki visi masa depan yang jelas, maka kita akan berjuang untuk mencapai keadaan yang diharapkan; sebaliknya, jika pasrah diri, maka kita akan tenggelam dalam arus perubahan.  

Pada sisi lain, kitapun mengakui bahwa ada faktor yang tidak diketahui dan dikuasai, ikut menentukan keberhasilan atau kegagalan. Biasanya kita kurang memperhitungkan hal ini, dikarenakan kecenderungan untuk segera menjalankan rencana yang telah mantap disusun. Jika rencana berhasil, maka kita senang; sebaliknya, jika kita gagal, maka rasa takut akan masa depan yang tidak jelas meresahkan hati dan pikiran. Bagaimanakah mengatur langkah-langkah kita mencapai masa depan ?

B.  BACAAN ALKITAB DAN PENJELASAN

43:14    Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel : "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara (bd. 45:1-2), dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah.
43:15    Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16    Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17    yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah --- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu ---,
43:18    firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !
43:19    Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru (bd. Yes. 65:17), yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (bd. Yes. 40:1-4).
43:20    Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;
43:21    umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberita-kan kemasyhuran-Ku."

B.1. Penjelasan Penggunaan Tradisi Keagamaan

a).   TRADISI EXODUS. Ayat 16–17 merupakan reinter-pretasi dan reformulasi dari narasi exodus (baca : pembebasan -> Kel. 14:1-14), ketika Israel tiba di Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon, di tepi laut, di mana mereka menyaksikan pasukan Paraoh mengejarnya. Israel tak menemukan jalan keluar. Israel bermasalah. Mereka terancam pa-sukan Paraoh dan Laut yang menghadang perjalanan.  Ketika itulah TUHAN mengadakan keselamatan. Israel berjalan melewati laut, sambil menyaksikan bagai-mana tangan TUHAN menghancurkan pasukan Mesir di tengah laut.

b).  PENEBUS – TEBUSAN. Perlukisan mengenal TUHAN Allah selaku Penebus Israel merupakan gagasan yang diambil alih dari dunia perekonomian terkait Hukum Penebusan. Di Israel ada kebiasaan menggadaikan aset bergerak, tidak bergerak, juga manusia kepada hartawan. Hal itu dilakukan apabila seseorang jatuh miskin. Jika tidak mampu membayar uang tebusan (baca. menebus), ia akan menjadi budak pada hartawan. Bila ada salah seorang saudara yang berbelas-kasih, lalu menebusnya dengan membayar kembali sebesar jumlah yang diminta tuannya, maka si budak itu dinyatakan bebas Orang yang membayar uang tebusan itu disebut Penebus (bd. Cnarasi Boas vs Ruth -> Kitab Ruth 4:1-12).

c).   ALLAH RAJA ISRAEL. Pertama, gagasan ini berakar dalam pemahaman iman Israel mengenai penciptaan dan pembentukan Israel selaku bangsa merdeka. Salah satu peristiwa bersejarah yang menjadi penyanggahnya adalah narasi pembebasan (baca : exodus) dari Mesir. Menurut narasi ini, peristiwa tersebut menjadi momentum sejarah, di mana TUHAN Allah diakui selaku Pembebas, Pencipta dan Pemilik Israel. Kedua, berdasarkan pada pemahaman iman tersebut, maka TUHAN Allah diaku sebagai Raja Israel, sehingga system penyelenggaraan kerajaan Israel disebut teokrasi (baca : pemerintahan Allah).

B.2. Penjelasan Ayatiah

Ay. 14     Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka palang-palang pintu penjara.

                  Penulis Deutero-Yesaya (psl 40-66) melukiskan secara tersirat orang suruhan yang mengerjakan penyelamatan atas Israel. Dialah Koresh Agung, Raja dari Kerajaan Madia-Partia. Dia disebut Gembala (“Akulah yang berkata tentang Koresh : Dia gembala-Ku; segala kehendakKu akan dige-napinya…” -> Yes. 44:28) dan orang yang diurapi TUHAN (Yes. 45:1 -> “orang yang Kuurapi, ke-pada Koresh yang tangan kanannya Kupegang”) yang menjalankan penyelamatan Israel dari pengasingan di Babel (Yes. 45:13 -> “Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan”; bd. Ezra 1 : 1 – 4)

        14b. Aplikasi

                  Pikiran Allah tidak selalu sama seperti yang orang percaya bayangkan (bd. Yes. 55:8–9). Kita berpikir Allah pasti akan memakai salah satu dari antara orang percaya untuk melaksanakan tugas yang direncanakannya. Dalam kasus pembebasan dari Babel, Allah memakai Koresh Agung, raja dari kerajaan Madia-Partia, untuk melakukan rencana penyelamatan (Yes. 45:13).

              Dengan demikia kita tidak boleh berpikir picik seakan Allah tak mungkin memakai orang lain untuk melaksanakan kehendakNya. Justru kita bersikap terbuka menerima, bahwa siapapun dapat dipakai Allah menurut pilihan dan panggilanNya.

43:16.a.  Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, …

               Ayat 16-17 merupakan refleksi atas peristiwa sejarah, di mana Israel menghadapi kesulitan sesaat ketika meninggalkan Mesir. Deutero-Yesaya mengajak umat Israel dalam pengasingan untuk merenungkan ulang kasus yang menimpa leluhur mereka di wilayah Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon, di tepi laut (simak Kel. 14:1-14). Israel dikejar pasukan Mesir dan dihadang oleh Laut. Tidak ada jalan keluar untuk menyelamatkan diri. Pada saat kritis seperti itu Allah bekerja membuka jalan, sehingga umat bisa lolos dari ancaman bahaya. Musa berkata : TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja ! (Kel. 14:14). Inilah anugerah yang mengalir dari hati Allah yang mengasihi umatNya. Dia selalu membuat jalan keluar pada saat yang tepat.

            b.  Aplikasi
                 
                  Tiap orang percaya memiliki memori sejarah masa lampau. Ia pernah mengalami kesusahan, karena kegagalan pekerjaan atau kehidupan rumahtangga, namun TUHAN selalu bekerja membebaskannya. Itulah bukti, bahwa Allah amat mengasihi siapapun yang setia mencintai-Nya.

Ay.18-19 firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala ! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru (bd. Yes. 65:17), yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (bd. Yes. 40:1-4).
                   
               PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN DOSA MENG-AWALI MASA BARU.

                      a.   Pertobatan dan Pengampunan Dosa.

                            Allah bersabda : “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !” Narasi eksilis (bc. pembuangan, pengasingan) mengemukakan tentang penyesalan dari anak-anak Israel yang lahir di Babilonia (bd. Yes. 63 : 16-17 - Bukankah Engkau Bapa kami ? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu ? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!”; bd. Juga Maz. 137). Seakan-akan mereka memikul penderitaan yang tidak dilakukannya sendiri. Orangtua berbuat dosa, anak menanggung sengsara (bd. Yeh. 18.2 – “Ayah makan buah mentah, dan gigi anaknya menjadi ngilu”). Ucapan ini disampaikan Allah sebagai penghiburan kepada keturunan Israel yang lahir di Babel, bahwa Dia tidak lagi mengingat akan dosa orangtua mereka (bd. Yes. 65:17).

                    b. Aku hendak membuat sesuatu yang baru.

                            Menurut Deutero-Yesaya, masa depan baru akan diciptakan TUHAN, setelah Ia melupa-kan segala dosa dan kejahatan yang dibuat umatNya. Pertama-tama Allah membaharui manusia. Ia mencurahkan RohNya (Yes. 44: 3b) dan memulihkan keadaan (ay. 20; bd. 44: 3a, 4-5).

                      c. AKU HENDAK MEMBUAT JALAN
                           
                            Di dalam kalimat ini : “Aku hendak membuat jalan baru di padang gurun,” merupakan refleksi masa lalu yang dicocokkan sesuai kondisi alam Babilonia -> Israel. Jika dahulu (Kel. 14:1-14) leluhur Israel melewati laut, maka orang-orang buangan akan melalui padang gurun. Sangat alami. Pengalaman yang sama tentang penyertaan Allah dalam kondisi baru dan beda pula jalan/caranya (bc. jalan baru).

                    d. Aplikasi

                 1.  Pisahkan dan pilahkan persoalan. Sebaiknya kita belajar memisahkan persoalan, supaya bisa melihat jalan menuju masa depan. Tidaklah berguna bagi siapapun untuk duduk menyesali kesalahan orangtua. Sikap menyalahkan orangtua atas keadaan sengsara yang sedang dijalani, tidak sehat.

                            2.  Tinggalkan masa lalu, hadapi masa baru. Perjalanan yang dibuat siapapun ke masa depan tidak tergantung sepenuhnya pada orangtua, tetapi selalu ditentukan oleh hubungan baik dengan Allah. Belajarlah dari sikap Israel yang lahir di Babilonia. Mereka mengeluh akan akibat dosa yang dibuat orangtuanya kepada TUHAN. Mereka ingin mengkambing-hitamkan masa lalu, seakan keadaan itulah yang menjadi sumber malapetaka.

                     Allah ingin mengajar kita membangun masa depan bahagia. Untuk itu, layaklah  kita meninggalkan masa lalu yang pahit. Sebab kenangan akan masa lalu dapat menghambat peluang baru ke masa depan. Nostalgia akan masa lalu merupa-kan halusinasi yang menghancurkan harapan hari esok.
                     
                            3.  Bekerjalah bersama TUHAN. Biarkan Roh Allah menuntun dirimu. TUHANlah yang menciptakan masa depan. Dialah Pemiliknya. Oleh karena itu, barangsiapa ingin mencari yang baik, ia wajib bekerja bersama TUHAN membangun hari esok.

43;20      Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku membuat air me-mancar di padang belantara, untuk member minum umatKu.

Alam semesta dipulihkan oleh Allah, agar untuk mendukung penghidupan umat Allah.

43:21      Umat yang telah Kubentuk bagiKu akan member-takan kemasyhuranku.

TUJUAN ALLAH MEMBEBASKAN UMATNYA

So pasti, setiap pekerja mempunyai tujuan akhir yang akan dicapai, demikian pula TUHAN Allah. Tujuan Allah membebaskan Israel dari Babel, agar mereka memberitakan perbuatanNya yang ajaib di tengah bangsa-bangsa. Dengan kata lain, Deutero-Yesaya mengatakan, bahwa setelah dibebaskan Israel disuruh untuk mengerjakan penyelamatan, menjadi terang bagi bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (Yes. 42: 6-7).

Aplikasi
                 
Sama halnya dengan Israel, Allah menebus kita dari dosa, agar melayani dan menyaksikan kabar sukacita (Injil) dalam bentuk verbal maupun karitas kepada semua orang. Itulah pengucapan syukur orang Kristen.

C.  POKOK TEOLOGI DALAM PERIKOP BACAAN

1).   PENYELAMATAN KARYA ALLAH (43:14-17)
2).   PEMBAHARUAN DAN PEMULIHAN UMAT (43:18-20).
3).   TUGAS UMAT YANG DISELAMATKAN ALLAH (43:21)

D. KONTEKS PEMBERITAAN / PENGAJARAN FIRMAN

1).  Simaklah kecenderungan perubahan nilai-nilai sosio-budaya dan sosio-religi yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

2).  Apakah hal itu mempengaruhi : pola pikir, perilaku, penghidupan orang Kristen ?

3).  Jika perubahan itu mempengaruhi, maka catatkanlah indikatornya, supaya firman yang diberitakan akan mem-beri pencerahan perihal bagaimana orang Kristen menja-lankan kehidupannya sesuai kehendak Allah.

E.   PENYUSUNAN PEMBERITAAN FIRMAN

1).  Bacalah perikop bacaan ini (Yes. 43 : 14 – 21) berulang-ulang sampai anda memperoleh kesan tentang inti beritanya.

2).  Kemudian simaklah dengan cermat dan berulang-ulang penjelasan ayatiah. Ingatlah, penjelasan ini hanyalah alat bantu untuk memudahkan anda mengerti makna tulisan Deutero-Yesaya.

3).  Pemberitaan Firman yang disusun, sebaiknya, merupakan pengembangan pemikiran anda tentang informasi yang diberikan.

4).  Perhatikanlah kondisi  yang sedang dihadapi masyarakat, khususnya pendengar, di mana anda akan menyampaikan firman Allah.

5).  Batasilah penggunaan ilistrasi atau contoh cerita, supaya perhatian pendengar tertuju pada inti berita yang disam-paikan, bukan tertarik mendengar ilustrasinya.

F.   JENIS IBADAH

1).  Deutero-Yesaya (43 : 14 – 21) dapat disampaikan dalam jenis ibadah apapun.

2).  Jika perikop ini akan dipakai dalam Ibadah Pengucapan Syukur, maka diusulkan untuk disampaikan pada HUT Persekutuan, asalkan dikembangkan sesuai konteksnya.

G.     RENUNGAN SINGKAT (tersimpan dalam buku).

SALAM DAN DOA

PENULIS

PUTERA SANG FAJAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar