RENUNGAN PENGANTAR KERJA – PART 5
KERJAKANLAH PEKERJAAN ALLAH
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang
mengutus Aku, selama masih siang; akan datang
malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
YOHANES 9 : 4
DITULIS DI
MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI KAMIS, 21 DESEMBER 2011
OLEH
ARIE A. R. IHALAUW
MANUSIA : hidup dan kerja. A). Kata HIDUP tergolong ke dalam kata : KERJA, BENDA ABSTRAK, SIFAT / KEADAAN, walaupun demikian, pada galibnya, kata itu belum bertindih tepat pada rumusan umum (termasuk FILSAFAT) yang dipakai selama ini. Sebab rumusan umum itu berangkat pada fenomena dari aktifitas pisik dan psikis (terkait dengan metabolisme organ manusia). So pasti, HIDUP adalah ‘sesuatu’ yang tidak terlihat / tampak. Ia menjadi tampak dalam sebuah dan atau serentetan gerakan; katakanlah contoh sehari-hari, seseorang dikatakan ‘hidup, jika ia masih bernafas dan bergerak. Yang dimaksudkan ialah ‘napas’ dan ‘gerakan’ itu sebagai ‘tanda-tanda’ (isyarat) tentang ‘ada’-nya kehidupan yang dimiliki seseorang. B). Di samping itu, menunjuk pada HARTA-MILIK maupun KUALITAS yang membedakan ‘sesuatu’ yang bergerak (hidup) dari pada yang tidak bergerak (mati), yang terwujud dalam fungsi-fungsi metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, respons yang diberikan atas stimulus, penyesuaian terhadap lingkungan, karakter atau kondisi dari suatu makhluk hidup.
C). Ketika menyebut ALLAH, maka kita membayangkan Dia sebagai ‘sesuatu’ ataupun ‘pribadi’ yang tidak mati, bergerak dan memiliki ‘kekuatan’ . Nah kata ‘kekuatan’ itupun dapat dihubungkan dengan sifat ekonomis. Jadi, sesungguhnya, di dalam kata ALLAH terkandung makna ‘kekuatan ekonomis yang berkualitas tinggi’. Ketika beraktifitas, maka ALLAH memperlihatkan hasil-karya yang bermutu tinggi. Kita mengetahui hal itu dari hasil pekerjaan tangan-Nya; katakanlah contoh yang dapat diinderai : langit–bumi serta segala isinya (KEJ. 1: 1 – 2 : 7). Orang kristen selalu menyebut Ia memiliki HARTA-MILIK (BERKAT, red) yang tidak terbatas yang tidak kelihatan maupun yang kelihatan. HARTA-MILIK itu diberikan-Nya kepada manusia untuk dikelola menjadi pendukung kehidupan.
D). KERJA adalah serentetan aktifitas psikis atau mental yang menunjukkan hasil (produk) atau prestasi pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuannya. Orang pribadi maupun kelompok mengaktualisasikan pikiran dalam bentuk aktifitas konkrit, supaya dapat dikenal, diterima dan diakui oleh pihak lain.
PEKERJAAN YESUS. Menurut kesaksian Alkitab Tuhan Yesus menjelaskan motivasi kerja-Nya kepada banyak pendengar, bahwa “apa yang dikerjakan adalah kehendak Allah yang didengar dari Bapa-Nya”. Sama seperi itu orang kristen disuruh oleh Tuhan Yesus untuk melakukan pekerjaan-Nya, Ia mengatakan “… melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu” (MAT. 28 : 20).
PEKERJAAN KITA. Pekerjaan yang kita lakukan sekarang ini tak dapat dilepaskan dari gagasan teologi yang dikemukakan oleh Tuhan Yesus, kata-Nya : “KITA HARUS MENGERJAKAN PEKERJAAN DIA YANG MENGUTUS AKU SELAMA MASIH SIANG. SELAMA AKU DI DALAM DUNIA, AKULAH TERANG DUNIA.” (YOH. 9 : 4). Pernyataan Tuhan Yesus itu beberapa gagasan :
a). APAKAH PEKERJAAN ALLAH ? Menciptakan dan menjadikan sesuatu yang tidak ada (kelihatan) menjadi ada (keihatan). Segala sesuatu yang ada dan yang terlihat sekarang merupakan hasil karya Allah. Ciptaan-Nya itu lahir dari gagasan (pikiran)-Nya yang tidak kelihatan serta yang tidak diketahui oleh siapapun. Melalui karya-Nya itu kita mengetahui, mengenal dan mengakui Dia selaku satu-satu-Nya Allah Pencipta langit-bumi serta seluruh isinya.
b). APAKAH TUJUAN ALLAH DALAM DAN MELALUI PEKERJAANNYA ? Allah bekerja untuk mewujudkan tujuan-Nya untuk MENYELAMATKAN / MEMBEBASKAN manusia, juga alam semesta dari kehancuran (kesengsaraan). Hal itu tampak jelas dalam pekerjaan Tuhan Yesus. Di sinilah kita, sebagai PEKERJA KRISTEN, membangun motivasi dan idealism terkait pekerjaannya. Sudah selayaknya kita yang menyebut diri pengikut Tuhan Yesus meneladani perbuatan Dia.
APAKAH TUJUAN KITA BEKERJA, MENCARI UANGKAH ? Tujuan kerja kristen selayaknya sama dengan tujuan kerja Allah : MENYELAMATKAN / MEMBEBASKAN kehidupan dari kesengsaraan. Dalam konsep seperti itu, kita dapat memahami bahwa pekerjaan apapun yang kita kerjakan bertujuan menyelamatkan kehidupan pribadi, keluarga, Gereja dan Masayarakat dari ancaman kondisi yang membahayakan / mematikan.
BEKERJA SAMA ARTINYA DENGAN BERIBADAH. Aspek ini kurang mendapat perhatian PEKERJA KRISTEN. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak di antara mereka yang mengalami stress (depresi) dalam pekerjaannya. Kita perlu mengubah pola pikir tentang pekerjaan, seperti begini : TUHAN Allah memanggil kita untuk menjadi MITRA KERJA bersama Dia. Dialah Pemimpin serta Pemilik pekerjaan yang kita sedang dan akan lakukan. Secara prinsipal Dialah yang menentukan kebijakan dan tujuan yang akan dikerjakan. Kita dipanggil dan dipilih-Nya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan sebelum langit-bumi diciptakan. Dengan demikian kita memahami diri sebagai pelaksana pekerjaan Allah, pelayan-pelayan Allah; sedangkan pekerjaan yang dilakukan adalah pelayanan ibadah kita kepada Allah dan kepada sesama manusia / ciptaan.
Jika kita melaksanakan pekerjaan (IBADAH, red) secara baik menurut profesi masing-masing, maka kita menerima penghargaan dari Allah atas jasa, yang disebut BERKAT; dan secara ekonomis disebut PENGHASILAN, yakni : HONOR atau GAJI. Hal itu diterima, karena Allah melihat hasil pekerjaan kita mendorong orang lain MEMULIAKAN NAMA-NYA, karena mereka menikmati hasil karya kita. Rasul Paulus mengatakan : “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (KOL. 3 : 17). Siapapun yang bekerja berdasarkan pemahaman ini tidak akan pernah kuatir dan takut, sebab sekalipun ia tidak mendapat penghargaan manusia, dan ataupun pekerjaannya kurang memperoleh hasil yang layak, namun Allah selaku PEMILIK dan PEMIMPIN pekerjaan-Nya akan selalu memberkati menurut cara dan kehendak-Nya. Kiranya TUHAN memberkati setiap pekerjaan yang kita lakukan sesuai perintah-Nya.
Salam dan doaku.
PENULIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar