Senin, 05 Desember 2011

SELAMAT ULANG TAHUN, BEN-YADA, anak cintaku


SURAT KEPADA
dr. BENNU BEKHORAH JEDIJAH
KETIKA IA MENERIMA RACHMAT ALLAH
KARENA BERTAMBAH USIA
Minggu, 06 Desember 1988 -> Selasa, 06 Desember 2011

RACHMAT ALLAH YANG MENCIPTAKAN DAN
YANG MELETAKKAN ENGKAU DALAM KANDUNGAN IBUMU
KIRANYA MENGHANTAR HIDUPMU MENUJU MASA DEPAN YANG
TELAH DIJANJIKAN OLEH DIA SEJAK SEBELUM ENGKAU DILAHIRKAN

Anakku : Ben-Yada !
Papi dan Mami duduk semalam bercerita tentang masa kecilmu. Saat mami mengandung nona. Bagaimana mami ngidam RW, dan buah-buahan serta fanta dan kopi susu. Kami berdua tertawa ceria.

Hari Jumat, 04 Desember 1988, papi dan mami melayani di Kebondowo. Selesai ibadah Keluarga Pak Tony mengeluarkan durian mas dari dapurnya. Ada 7 buah….. Mami melahap semuanya, Nona. Sesudah itu kami berdua pulang mengendarai Honda Bebek 80 cc. Mami ceria sekali. Ia tak takut dongeng orang-orang tua yang mengatakan, bahwa buah durian yang dimakan akan menaikkan panas badan dan mempercepat kelahiran. Sementara papi sangat kuatir, tetapi tak bisa berbuat apapun.

Esok, Hari Sabtu, 05 Desember 1988, papi berangkat ke Soerabaya untuk mencari sumbangan Natal bagi Jemaat – Jemaat POS PELKES di Ambarawa, Tambakrejo, Kebundowo dan Kalimangli. Tidak ada firasat apapun tentang kelahiranmu, Nona. Sebab Dokter Wahyono Sp.Obs-Gyn meramalkan kelahiran Nona sekitar tanggal 24 – 26 Desember 1988. Mami pun mengijinkan papi pergi ke Soerabaya, sementara tugas pelayanan Sakramen Perjamuan yang akan dilayankan Minggu, 06 Desember 1988 akan dilakukan oleh mami.

Ketika tiba di Soerabaya, papi tinggal di rumah Oom Benny Kainama di Darmo Permai. Esok harinya papi sibuk mencari bantuan pelayananan berupa Pohon Natal dan hiasannya. Banyak anggota Jemaat GPIB EBEN HAEZER Soerabaya menumbangkannya. Sore hari saat papi sedang duduk di Gereja bersama Tante Mimi Kailola dan suaminya Oom Petrus, Oma Yasin dan Tante Lin Kalalu serta Tante Verstegen…. Tiba-tiba telepon bordering…. Pak Bero, koster Jemaat GPIB TAMAN SARI di Salatiga, memberitahukan bahwa mami diantar ke RS Umum Salatiga, karena ketuban telah pecah saat mami sedang di atas mimbar. Mendengar berita itu papi langsung starter Vespa milik Oom Benny Kainama dan berangkat pulang ke Salatiga. Sampai di sana mentari sudah terbit, pukul 06.25. Papi menjumpai mami, mencium dan berdoa serta mengucapkan terima kasih atas kebaikan mami bagi Kel. Ihalauw. Sesudah itu, papi menuju ruang bayi dan memeluk Nona yang sedang dibedong. Mungil dan lucu….

Ben-Yada, gadis cintaku !
Tak terasa Nona telah dewasa… 23 tahun bukanlah waktu yang lama, sayang ! Melewati banyak pergumulan : suka – duka pelayanan, mami dan papi membesarkan Nona. Sekarang Nona telah berdiri di batas masa depan baru. Seorang Dokter wanita pertama dalam deretan anak cucu Keluarga Ihalauw. Kami bangga padamu, sayang ! Dan, meskipun Oma Tuti telah pulang ke sorga, ia pasti bangga melihat TUHAN membuat cucunya berhasil. Gelar kesarjanaan itu merupakan RACHMAT ALLAH, anakku ! Bersyukurlah di hari ini atas kebaikan hati TUHAN.

Ben-Yada, anakku yang kukasihi !
Sekarang TUHAN telah meletakkan RACHMAT-Nya di dalam genggamanmu. Dan selaku ayahmu, papi ingin menasihati Nona :

1.   GELAR HARUS DIPAKAI UNTUK MEMULIAKAN ALLAH.
      Anakku, janganlah Nona menjadi sombong. Meskipun wajahmu tegak, tetapi biarlah hatimu rendah. Kuasailah dirimu dalam segala hal, agar Nona dapat melayani kehendak TUHAN. Rendahkan dirimu di bawah kekuasaan TUHAN, supaya Dia berkenan membuat segala pekerjaanmu berhasil. Carilah TUHAN dengan segenap hatimu, dan muliakanlah Dia yang telah membuat Nona berhasil.

2.   LAYANILAH SEMUA ORANG DENGAN TIDAK BERSUNGUT-SUNGUT.
      Pekerjaan seorang DOKTER, sesungguhnya, adalah pelayanan dan pengabdian diri. Nona akan berjumpa dengan banyak orang. Mungkin saja mereka menyenangkan, tetapi ada juga yang membosankan serta menjengkelkan. Ingatlah akan masa kecilmu, ketika Nona mendampingi papi – mami dalam pelayanan TUHAN. Nona lihat bagaimana mereka memperlakukan para pelayan TUHAN. Bukankah papi selalu sabar menghadapi semuanya ? Kekuatan itu diberikan TUHAN sampai hari ini, sehingga papi kuat memikul salib-Nya dalam pekerjaan Gereja. Mungkin Nona akan mengalami hal yang sama dalam pekerjaan medis; tetapi mintalah kesabaran, ketekunan, ketabahan dari TUHAN, supaya Nona dapat mengabdikan diri demi keselamatan orang lain, meskipun mereka membenci Nona tanpa alasan. Jangan bersungut-, jika ada pasien yang bertingkah aneh-aneh. Layanilah mereka seperti Nona melayani papi dan mami, terlebih lebih melakukannya untuk Yesus Kristus, Tuhan yang membuat Nona berhasil.

3.   BEBASKANLAH ORANG MISKIN DARI TANGGUNGANNYA.
      Jika suatu hari orang miskin datang berobat, dan Nona yang menangani kasus pengobatannya, maka papi memohonkan kemurahan hati Nona untuk membebaskan mereka dari tanggungan yang harus dibayarkan. Janganlah meminta sesenpun dari mereka, sebab TUHAN akan menahan rachmat-Nya, dan tidak akan membuka tingkap-tingkap langit bagimu, anakku.

      Ingatlah juga, bahwa perkuliahan Nona sejak Sekolah Dasar sampai ke Universitas adalah berkat TUHAN. Nona disekolahkan dari berkat TUHAN yang papi terima melalui pemberian syukur warga jemaat. Sedapat-dapatnya, janganlah nona menagih pembayaran dari orang-orang miskin. Sebaliknya hendaklah dengan sukacita, nona membebaskan biaya yang harus mereka bayarkan. Dengan cara demikian, maka TUHAN akan berkenan dan Dia sanggup merachmatimu dengan segala kebajikan-Nya.

4.   JODOHMU ADALAH PILIHANMU KARENA IMAN.
      Papi dan mami menyadari penuh, bahwa suatu waktu, jika TUHAN berkenan, Dia akan memberikan seorang laki-laki untuk mendampingimu. Ingatlah pesan papi dan mami, kami tidak memilih bagimu ! Pilihan itu adalah hak dan kebebasanmu, tetapi lakukanlah semuanya itu karena CINTA dan berdasarkan IMAN. Janganlah hatimu terarah kepada ketampanan, kelimpahan material, sukunyapun jangan. Janganlah Nona membeda-bedakan siapapun, asalkan laki-laki itu mencintaimu dan SATU IMAN di dalam KRISTUS. Sebab ketampanan dan kekayaan akan bisa hilang lenyap, tetapi kejarlah HATI YANG MENCINTAI, SIKAP YANG SETIA, DAN RELA BERKORBAN bagi KRISTUS itulah yang akan membahagiakanmu kelak.

5.   KELANJUTAN KULIAH.
      Papi dan Mami telah menghantarkan nona ke pintu masa depan. TUHANpun telah membuka jalan baru untuk Nona. Papi dan mami tidak akan meminta sesenpun dari penghasilan Nona. Itulah warisan kekayaan yang TUHAN berikan kepada Nona. Jadi, jikalau berkenan di hatimu, anakkku; biarlah Nona rajin menabung untuk bisa melanjutkan studi spesialis. Jangan berhenti belajar, anakku ! Mintalah Rohhikmat dari Allah, supaya Dia menolongmu, anakku.

6.   HUBUNGAN DENGAN ADIK-ADIKMU.
      Engkaulah anak yang memecahkan kandungan ibumu. Engkaulah anakku, anak sulung perempuan, yang kunamai : TUHANLAH KEKASIHKU. Ingatlah akan TUHAN dan kasihilah sesamamu. Dan, sesama yang terdekat dalam hidupmu adalah kedua adikmu : BEN-AMOR dan EL-CHESED. Sedapat dapatnya, sesuai kesanggupanmu, berikanlah perhatian dan berbagilah bersama adik-adikmu. Itulah yang indah di dalam Kristus. Suatu waktu kelak, papi dan mami akan meninggalkan kalian bertiga. Jadi ingatlah akan nasihat ini : SAYANGILAH KEDUA ADIKMU, seperti Nona merasakan kasih sayang papi dan mami, terlebih lebih rachmat TUHANku.

Ben-Yada, anakku !
Papi menuliskan surat ini dari hati yang mencintaimu. Ingatlah pesan yang papi tuliskan dan lakukanlah semuanya, maka TUHAN akan memberikan rachmat kekal dan membuat segala usahamu berhasil. Kasihilah TUHAN dengan menunjukkan kasihmu kepada kedua adikmu dan semua orang yang Nona layani.

Peluk cium dari
PAPI DAN MAMI serta BEN-AMOR, EL-CHESED.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar