Senin, 05 Desember 2011

SURAT UAPAN TERIMA KASIH KEPADA YESUS, SAYANGKU


HADIAH NATAL DARI YESUS, SAHABATKU

SENIN, 05 DESEMBER 2011
DITULIS OLEH

PENDETA ARIE A. R. IHALAUW

Yesus, sahabatku !
Kuingin menyapa Dikau di sore ini, karena hatiku tergetar oleh kebaikan-Mu, sahabat dan cintaku. Tak ada kata yang dapat kuucapkan, sebab bibir mulutku terpaku diam membisu. Airmataku tak berhenti mengalir, saat kubaca Surat Keputusan MS-GPIB tentang Pembatalan Mutasi.

Yesus, cintaku….
Hampir setahun Kau membisu. Meski aku meratap dan bermohon, agar Kau mengerti deritaku dalam menjalankan pekerjaan-Mu. Betapa sakit kupikul, saat mereka memfitnahku dengan tuduhan pelanggaran moral. Ketika mereka mendakwaku mencuri uang Jemaat. Hanya Kau yang mengerti hatiku, sayang ! Hanya Kau yang mencintaiku, Yesusku ! Terima kasih banyak Yesusku, sebab Engkau mengajarku tentang ketekunan, kesabaran, ketabahan dan kerinduan menantikan pelepasan atas penderitaan ini.

Engkau mengajarku untuk meneladani langkah-langkah pelayanan-Mu. Saat aku didemonstrasi, ketika sedang memberitakan firman-Mu, Minggu- 23 Nopember 2011, Engkau membisikkan kepastian : “AKU MENYERTAI ENGKAU, NOKE”. Ketika mereka memposting berita di berbagai surat kabar, Engkau mengilhami kalbuku : “SABARLAH MENANGGUNG SEGALA SESUATU BAGIKU, NOKE”, dan akupun menurut tanpa bertanya. Ketika mereka mencaci maki dan mengejekku, Engkau meyakinkan daku : “BARANGSIAPA BERTAHAN SAMPAI AKHIRNYA, AKU AKAN MEMBERIKAN KEMENANGAN, NOKE.” Dan, akupun berdiam di hadapan hadirat-Mu, Yesus cintaku. Aku telah belajar selama tiga puluh tahun pelayanan di GPIB, bagaimana aku harus meneladani-Mu, Yesus cintaku. Aku bangga pada-Mu, Cintaku ! Aku bangga, karena aku memiliki satu-satunya Kekasih yang mengenal dan yang menemaniku sepanjang jalan salib ini.

Saat Advent II kulewati dalam kebimbangan, hari ini : Senin, 05 Desember 2011, Kau memberi hadiah terindah bagiku. Engkau menyelesaikan semua pergumulanku menurut cara-Mu sendiri. Engkau semakin membuat rasa kagumku bertambah kuat pada-Mu. Engkau membuat wajahku tegak dan lututku tegap. Engkau telah menciptakan masa depan baru bagi kehidupanku dan keluargaku. Engkau telah menganugerahkan keselamatan kepada Jemaat GPIB KASIH KARUNIA di Medan. Sebuah hadiah Natal nan indah, setelah aku menyelesaikan pengakuanku kepada-Mu di Advent I. Yesus, Kau sungguh-sungguh nyata dalam hidupku.

Danke banyak Tuhanku …
Engkau membimbing Majelis Sinode untuk menyelesaikan masalah ini menurut kehendak dan cara-Mu sendiri. Berkatilah Majelis Sinode GPIB. Ampunilah mereka, sebab mereka tidak mengerti apa yang dilakukannya. Mereka diadu domba oleh orang-orang fasik di dalam Jemaat-Mu. Yesus…, aku telah belajar dari tiap langkah-Mu, untuk tidak membenci dan untuk selalu mengasihi, meskipun harus berkorban nama baik dan yang terbaik yang aku miliki. Mereka juga adalah pilihan-Mu, ya Yesus. Di dalam kelemahan dan keterbatasan mereka telah melakukan kekeliruan organisasi. Tetapi aku berdoa dan sujud bermohon kepada-Mu, Tuhanku : AMPUNILAH MEREKA, ya Yesus Cintaku.

Karena itu, bukan kepada mereka aku berjanji, tetapi kepada-Mu, ya Pemilik dan Pendiri Gereja, aku akan belajar setia untuk menyatakan kebenaran dan keadilan-Mu di dalam GPIB, meskipun semua orang membenciku. Aku akan mempertahankan kehormatan Gereja, meskipun harus berhadapan dengan kematian. Dan karena Engkau memilih mereka menjadi IMAM BESAR untuk menggembalakan persekutuan umat-Mu, maka aku akan berjalan bersama mereka, untuk menyatakan kehendak-Mu yang harus mereka kerjakan dalam CINTA-KASIH, KESETIAAN dan PENGORBANAN.

Yesus, Cintaku…. Aku rindu bertemu Dikau…. Panggillah namaku, maka aku akan pulang kepada-Mu…. Panggillah aku sekarang, ya kekasih jiwaku, maka aku akan menjawab. Betapa jiwaku merindukan ketentraman bersama-Mu. AKU LELAH, ya Yesus. Aku membutuhkan istirahat di samping-Mu, sebab aku bukanlah seorang politikus yang dapat mempermainkan pelayanan ini dengan KEKUASAAN. Yesusku, sungguh…. hatiku rindu pulang ke rumah-Mu. Aku ingin segera berjumpa dengan Dikau untuk menceritakan semua yang kualami sepanjang ber-GPIB.  

Yesusu, kekasihku !
Aku bersujud dan bermohon kepada-Mu. Tumbuhkanlah KASIH-SAYANG yang tampak dalam KERENDAHAN HATI dan KESETIA-KAWANAN di antara semua pejabat GPIB, khususnya para Pendeta, baik yang melayani di dalam Jemaat maupun yang Kauangkat dan urapi menjadi IMAM BESAR, supaya tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan pendahulu-pendahulu kami. Agar kami tidak memakai kekuasaan untuk menyelesaikan masalah, sebab KEKUASAAN itu sangat dekan dengan KEKERASAN HATI dan HARGA DIRI; dan jika dilakukan maka hancurlah pelayanan yang Kaupercayakan.

Danke banyak Kekasih hati, Yesus sayangku.

Dari aku…

Pelayanmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar