Kamis, 06 Oktober 2011

SALIB KRISTUS DALAM PENDERITAAN NABI DANIEL


RANCANGAN
PEMBERITAAN FIRMAN ALLAH
DALAM KEBAKTIAN HARI MINGGU
09 OKTOBER 2011

SALIB KRISTUS DALAM DERITA NABI DANIEL
DANIEL VI : 1 – 29

Dituliskan oleh
PENDETA  ARIE  A  R  IHALAUW


PENDAHULUAN

DAFTAR KAISAR YANG BERPENGARUH ATAS ISRAEL – YEHUDA

1.   NEBUKADNEZAR II berasal dari Dinasti Khaldea dan memerintah Kekaisaran Babilonia sejak 605 – 562. Di bawah kekuasaannya Bangsa Yahudi diasingkan ke Babilonia. Pada masa pemerintahannya Nabi Yeheskiel dan Nabi Daniel bekerja.

2.   KORESH II, disebut juga KORESH AGUNG memerintah tahun 550-530 sb.M dari Pasargadae. Pada masanya Nabi Deutero-Yesaya (Yes. 40 – 66) bekerja. Menurut Deutero-Yesaya, KORESH AGUNG adalah hamba TUHAN yang ditunjuk untuk membebaskan Bangsa Yahudi kembali (Yes. 44:28; 45 :1,13) untuk membangun Tembok Yerusalem dan Bait-Allah yang hancur (Ezr. 1)

3.   DARIUS II disebut juga KAISAR OCHUS memerintah sejak tahun 423 – 404  sb.M. Pada masa pemerintahannya Ezra dan Nehemia diutus kembali ke Yerusalem untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan yang tertunda (bd. Ezr. 5).

CIRI KEPEMIMPINAN KORESH AGUNG (580-529 BC)  dan DARIUS (423 – 404  sb.M)

KORESH AGUNG adalah penguasa yang membangun kekaisaran Media-Parsia di atas landasan toleransi keagamaan yang kuat. Sejak masa pemerintahannya TUHAN mengerjakan pembebasan atas Israel (Yes. 44:28; 45:1,13). Dialah yang mengijinkan Israel kembali membangun Tembok Yerusalem dan Baith-Allah yang hancur (Ezr. 1).

DARIUS adalah Kaisar yang mewarisi tahta merak (Kekaisaran Media-Parsia) yang dibangun oleh KORESH AGUNG. Namun antara DARIUS dan KORESH AGUNG   terdapat sedikit perbedaan sikap tetang toleransi beragama. Meskipun Darius mengijinkan pekerjaan pembangunan tembok Yerusalem dan Baith-Allah dilanjutkan (Ezr. 5), namun kadang ia mendengar para penasihat politik untuk membuat kebijakan pemerintahan dalam negeri Media-Persia. Dan, kadang-kadang kebijakan politiknya di bidang keagamaan cukup kontraversial. Hal inilah yang dialami oleh Nabi Daniel.

BACAAN ALKITAB
DANIEL 6 : 1 – 29
(Silahkan simak sendiri. Tidak dituliskan di sini karena telalu panjang)

KONTEKS SOSIAL PADA MASA KERJA DANIEL

a).  Menurut tradisi kitab ini, nabi Daniel diangkat menjadi wakil kaisar (5:16 -> orang ketiga dalam kekaisaran; 6:4, 29), juga teman-temannya (psl 1:6-7 -> Hananya, Misael dan Azarya). Akhirnya  mengalami banyak kesulitan sepanjang pemerintahan Nebukadnezar dan Darius. Pada masa itu muncul kebencian suku-suku Media-Parsia terhadap orang-orang Yahudi, dikarenakan kaisar mengangkat dan mempekerjakan orang buangan itu pada kedudukan terhormat (psl. 2:48-49).

b).  Pemeluk budaya-agama-suku di Babilonia berkeyakinan, bahwa kaisar adalah titisan Dewa-Dewinya; sebab itu, ia wajib disembah oleh seluruh warga kerajaan. Darius II , yang disebut juga : KAISAR OCHUS, pun diperlakukan demikian. Kepercayaan itu, sesungguhnya, dipolitisir untuk mengokohkan kedudukan kaisar dan pemerintahan.

      POLITISASI AGAMA UNTUK MENCAPAI KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK. Pucuk dicinta ulam tiba. Kepercayaan itu dimanfaatkan kaum bangsawan Babilonia untuk melenyapkan para pemuka istana yang berasal dari keturunan Yahudi. Sebab mereka berpikir : Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya ! (6:5-6). Karena mereka melihat perlakuan istimewa yang diberikan kaisar kepada orang-orang tahanan itu. Mereka tidak menyatakan rasa tidak senangnya, tetapi mempolitisir kultus penyembahan kepada kaisar untuk mencari-cari kesalahan Daniel (6:14), supaya ia dihukum oleh kaisar. Dengan demikian maksud Kaisar Darius untuk mempromosikan Daniel (6:4) untuk menjadi orang ketiga (6:4; 5:16) tidak dapat dilaksanakan.

      Kaisar Darius juga terpengaruh oleh hasutan pemuka istana non-Yahudi itu. Ia memaklumkan ritual penyembahan bagi dirinya sendiri untuk dilaksanakan oleh seluruh penduduk Babel maupun negeri taklukan. Jika didapati ada orang yang melanggar perintah kaisar, maka orang tersebut akan dimasukkan ke dalam kandang singa (6:2-9).

      DOA BUKAN DINAIKKAN SAAT SEDANG MENDERITA. DOA ADALAH KEBIASAAN BERCAKAP BERSAMA TUHAN SETIAP SAAT. Larangan dan hukuman itu diketahui oleh sahabat Darius, Daniel. Segera Daniel menghadap TUHAN untuk berdoa mencurahkan kesusahan hatinya. Namun perlu diingat, Daniel tidak datang berdoa pada saat penderitaan saja, melainkan kebiasaan itu telah dilakukannya tiga kali dalam sehari (6:11-12).

c).  CARA NABI DANIEL MENGELOLA DAN MeNYELESAIKAN KONFLIK. Keputusan kaisar Darius berdampak buruk bagi kehidupan orang Yahudi di seluruh kekaisaran Babel. Daniel dan kawan-kawannya pun terancam, bukan saja dicopot dari kedudukan mereka, tetapi nyawanya terancam mati. Mengghadapi masalah pelik itu Daniel tidak mengambil sikap konfrontatif, tetapi ia menghadap TUHAN untuk menceritakan pergumulannya (6:11-12).

d).  KEUNIKAN HAMBA TUHAN. Kita patut belajar dari sikap iman nabi Daniel, ketika ia diberikan kekuasaan dan kedudukan / jabatan yang tinggi dalam Negara :

1.   Daniel yang dinamai Beltzasar (nama Dewa Babel) penuh dengan roh dewa yang kudus (pernyataan Darius -> 4:8; bd. 6:4).
2.   Ia seorang pekerja yang setia pada atasannya (kaisar -> 6:5).
3.   Ia tekun beribadah dan berdoa kepada Allah (6:11-12, 17), dank arena itu Allah memberikn kepadanya :
4.   Berbagai hikmat, pengetahuan yang banyak, pengertian tentang ilmu serta kecakapan bekerja (1:4-5, 17).
5.   Memimpin karyawan istana dengan penuh kasih sayang (1:9).
6.   Tidak menajiskan diri pada hal-hal duniawi (1:8).

e).  PENGORBANAN SEORANG SAHABAT. Darius bukan saja menganggap Daniel sebagai bawahannya, tetapi lebih dari itu kaisar memiliki hubungan persahabatan yang erat dengan nabi (6:15, 19, 20, 24). Maklumat keputusan yang telah ditanda-tangani Darius tak dapat ditarik (6:16). Daniel harus dimasukkan ke kandang singa. Hati Darius galau mendengar keadaan yang menimpa sahabatnya, Daniel. Akan tetapi ia tidak dapat mengubah keputusan itu (6:16). Danielpun rela berkorban demi kehormatan sahabatnya, Kaisar Darius.

f). TUJUAN PENDERITAAN DAN PERTOLONGAN ALLAH. Penderitaan Daniel bukan hanya mewakili seluruh orang-orang Yahudi dalam pengasingan di Babilonia; akan tetapi ia mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan muka sahabatnya, Kaisar Darius. Pada puncak penderitaan itu nabi berdoa mengakui dosanya dan dosa bangsanya kepada TUHAN, Allah Israel, serta memohonkan penyelamatan (psl 9:1-19). TUHAN menyelamatkan utusan-Nya dari kematian (psl 6:22-23). Penderitaan Daniel berakhir, ketik TUHAN memberi pertolongan dengan mengutus malaikat untuk melindunginya.

Melalui penderitaan itu kita dapat belajar tentang satu hal pokok DANIEL MENDERITA DEMI SAHABAT-SAHABATNYA :

·        Daniel menderita demi kemuliaan TUHAN, Allah Israel, yang adalah juga sahabatnya (6:17, 27-28).
·        Daniel menderita demi menyelamatkan muka sahabatnya, Kaisar Darius, dari umpatan pemuka istana berkebangsaan Babilonia (6:16-18).
·        Daniel menderita demi keselamatan orang-orang Yahudi dalam pembuangan.

APLIKASI BAGI PEMBERITAAN FIRMAN DALAM IBADAH MINGGU, 09 OKTOBER 2011.

Apakah yang akan diberitakan, agar warga jemaat mengetahui dan mencontohi sikap nabi Daniel ?

1.   SITUASI DAN KONDISI SOSIAL MASA KINI DAN MASA DEPAN.

      Situasi dan kondisi yang dihadapi Gereja / Jemaat dan pengikut Kristus kini dan akan datang sedang berada dalam perubahan / pergeseran budaya. Banyak pengaruh positif dan negatif yang akan dialami. Gereja dan pengikut Kristus akan selalu menghadapi tantangan, hambatan, kendala dan bahaya yang sewaktu-waktu mampu menghentikan misi serta mematikan kehidupan kristen. Sama seperti Nabi Daniel yang terancam, Ia berseru dalam doa kepada Allahnya, maka TUHAN membebaskannya, demikian pula kita : Gereja dan pengikut Kristus, tidak akan menrasa tenang dan damai, karena selalu diutak atik oleh si antikristus; kita wajib beribadah dan berdoa memohonkan pertolongan Allah, agar Dia bekerja untuk melepaskan kita dari dunia yang jahat ini.

2.   SALIB KRISTUS DALAM PENDERITAAN GEREJA DAN ORANG KRISTEN DI INDONESIA.

2.1.   Oleh karena keyakinan iman dan juga pekerjaan Allah yang sedang dilakukan, maka roh antikristus, yakni : roh kuasa kegelapan, yang bekerja melalui manusia duniawi akan berusaha menciderai kita dan mematikan pekerjaan Allah. Pemahaman ini patut diingat, supaya kita selalu waspada serta tekun beribadah dan berdoa sambil melakukan pekerjaan Kristus demi kemuliaan Allah.

2.2.   CINTA kepada Allah tidak akan dapat dilihat oleh sesama tak seiman, jikalau tidak disertai KESETIAAN dan KERELAAN UNTUK BERKORBAN demi kemuliaan Allah dan penyelamatan manusia. Jika pada akhirnya kita akan menempuh jalan salib yang pernah dilalui Yesus Kristus, Tuhan dan Kepala Gereja, kita wajib mengucap syukur, sebab Allah memberikan kita kesempatan untuk menjadi “martir” demi perbaikan hidup sesama yang tidak seiman. KORBANKANLAH persembahan hidupmu demi KESETIAAN dan CINTAMU kepada Allah, sama seperti yang dibuat oleh Daniel dan Yesus-Kristus. Kita tidak usah takut, karena kematian kita merupakan sikap yang mulia di depan mata TUHAN. Rasul Paulus mengatakan : “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (I Kor. 15 : 58)

3.   SIKAP HAMBA TUHAN YANG MENDERITA.

·        Kita menderita demi kemuliaan Yesus-Kristus yang adalah juga sahabat (Yoh. 15:13-15)
·        Kita menderita demi menyelamatkan muka pemerintah INDONESIA, dari umpatan alim-ulama non-kristen.
·        Kita  menderita demi keselamatan orang-orang kehidupan yang baik yang akan diterima oleh generasi kristen yang akanhidup dalam INDONESIA BARU.

4. TINGKATKAN KUALITAS HIDUP KRISTEN YANG TINGGI IMAN, TINGGI PENGETAHUAN DAN TINGGI PENGABDIAN.

4.a. TINGGI IMAN

        Sama seperti Daniel dan Yesus Kristus, keduanya penuh dengan Roh Allah, kita juga harus demikian. Roh Allah itu akan diberikan (Dan. 4:8; 6:4), jikalau kita rajin beribadah mendekatkan diri kepada Allah (Dan. 6:11-12, 17) serta menjauhkan diri dari kenajisan (Dan. 1:8).

4.b. TINGGI PENGETAHUAN.

      Jika kerajinan tidak kendor dan ketekunan tidak berkurang dalam ibadah  kepada TUHAN, maka Dia akan memberikan berbagai hikmat, pengetahuan yang banyak dan pengertian tentang ilmu serta kecakapan bekerja (Dan. 1:4-5,17).

4.c. TINGGI PENGABDIAN.

   Jika kita rajin beribadah kepada TUHAN, dan Dia memberikan hikmat dan ilmu pengetahuan serta Roh-Nya ke dalam hati nurani dan akalbudi, maka kita patut mengucap syukur sambil melakukan pekerjaan sehari-hari dengan setia kepada atasan (Dan. 6:5), sambil memberi teladan dalam hal kasih-sayang ketika kita memimpin karyawan di tempat pekerjaan yang dianugerahkan TUHAN kepaa kita (Dan.1:9).

SELAMAT MELAYANI TUHAN MELALUI PEMBERITAAN FIRMANNYA !
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar