Jumat, 13 April 2012

19. CITA – CITA DAN PENGHARAPAN


    KATA “CITA-CITA” DAN “PENGHARAPAN” SEPINTAS LALU MENUNJUK PADA SEBUAH GAGASAN TENTANG MASA DEPAN, TENTANG APA YANG AKAN DIKERJAKAN, TENTANG KEADAAN ESOK YANG AKAN DICAPAI OLEH SESEORANG ATAU SEKELOMPOK ORANG.  AKAN TETAPI MAKNA KEDUA KATA TERSEBUT TIDAK SELALU PERSIS SAMA ARTINYA.

        “CITA-CITA” MERUPAKAN VISI (PANDANGAN KE DEPAN) YANG DISUSUN DALAM SEBUAH PERNYATAAN TERTULIS YANG MENGARAHKAN PEKERJAAN SESEORANG ATAU SEKELOMPOK ORANG. IA MENJADI TARGET (GOAL ORIENTED) YANG AKAN DICAPAI SECARA PRIBADI, KELUARGA MAUPUN ORGANISASI. KEADAAN YANG DICITA-CITAKAN ITU HARUS DITUNJANG OLEH KERJA KERAS (USAHA) SI PEMILIKNYA. ACAPKALI CITA-CITA BERHASIL DICAPAI, TETAPI BANYAK KALI USAHA KITA GAGAL DI TENGAH JALAN.

   “PENGHARAPAN” BERBEDA DARI “CITA-CITA.”  IA SUDAH ADA SEBELUM MANUSIA MENYUSUN CITA-CITANYA. ORANG KRISTEN SELALU MENGATAKAN, BAHWA “PENGHARAPAN” SELALU BERADA DI DEPAN. PENGHARAPAN ITU BUKANLAH CITA-CITA MANUSIA. IA ADALAH JANJI-JANJI ALLAH YANG TELAH DIKERJAKAN DAN DIUCAPKAN OLEH ISA AL-MASIH SEMASA HIDUPNYA DI BUMI. JADI POKOK PENGHARAPAN ITU ADALAH PEKERJAAN ALLAH YANG SUDAH DIMETERAIKAN OLEH ISA AL-MASIH DAN YANG AKAN DIGENAPI PADA SAAT KEDATANGANNYA YANG KEDUA.

Anak-anakku ! Bacalah Kitab Suci dan pahamilah HIKMAT Allah, untuk supaya Ia membuka pengertianmu dan membimbing engkau menuju masa depan yang dijanjikan menurut kehendakNya semata-mata. Jadilah bijak, anak-anakku !

a.    Rencankanlah “cita-cita” (visi masa depan)-mu baik-baik, supaya engkau dapat mengelola rachmat kebaikan yang diberikan Allah melalui karyamu. Ingatlah, anakku…, cita-citamu itu terbatas karena kekuatan berpikirmu sendiri. Tidak mungkin orang lain mengerjakan cita-citamu, sekalipun dia adalah adik kandungmu. Engkau harus bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkannya, jikalau tidak demikian, maka engkau akan mengalami kegagalan.

b.  Anakku, siapakah engkau ? Engkau hanyalah manusia belaka. Kemampuanmu dibatasi waktu, kesehatan dan usia. Engkau patut menyadari, bahwa sewaktu-waktu cita-citamu mungkin gagal, karena keadaan yang berubah serta tantangan, hambatan, kendala dan ancaman selalu akan menghadang usahamu. Serahkanlah perencanaanmu kepada Dia (Yak. 4:13-17) yang menciptakan nasib malang dan nasib mujur (Yes. 45:7), maka berhasilah semua rencanamu.

c.   Anakku, ingatlah bahwa pikiranmu terbatas. Tekanan perasaan akan mengganggu pemusatan perhatian, sehingga engkau tidak sanggup mengusahakan cita-citamu. Kesehatan tubuhpun terbatas, karena penyakit dapat membawa kematian, sehingga cita-citamu berhenti di tengah jalan. Ingatlah juga, bahwa rekan-rekan sekerja tidak memiliki keseriusan yang sama seperti dirimu. Acapkali mereka menggunting dalam lipatan, mengambil keuntungan dari keberhasilanmu, mencuri kesempatan untuk berlari mendahului. Janganlah percaya kepada siapapun, ketika engkau berjuang mewujudkan impianmu, tetapi serahkanlah langkah-langkah perencanaanmu kepada TUHAN, maka Dia akan membuat engkau berhasil.

d.    Anak-anakku, ingatlah akan janji-janji Allah yang diucapkan Isa Al-Masih, sebab di dalamnya ada harapan akan masa depanmu. Harapan selalu ada di dalam TUHAN. Janji Allah tidak pernah meleset, walaupun lama datangnya. Percayalah, hai anak-anakku, TUHAN pasti menepati janjiNya. Jika tidak demikian, Allah tidak pantas disembah selaku TUHANmu. Janganlah engkau mencobai TUHAN, supaya Ia tidak menahan rachmatNya. Taruhlah segala sesuatu yang kaucita-citakan ke dalam tanganNya, supaya Ia memenuhi segala impianmu. Janganlah engkau lalai mencari TUHAN. Datanglah kepadaNya setiap hari dan berserulah dengan tiada henti-hentinya, maka Dia akan meluruskan jalanmu dan memulihkan keadaanmu.
                                                           
e. Ingatlah…, engkau bukan bekerja untuk mencapai harapanmu, tetapi berusahalah membuktikan kepada semua orang, bahwa engkau telah menerima janji dan pengharapan akan hidup kekal oleh Dia, Isa Al-Masih. Pengharapan itu adalah dasar kokoh yang selalu menguatkan  hatimu untuk mengerjakan pekerjaan Allah sepanjang umur yang diberikan TUHAN di atas bumi. Ingatlah juga, pengharapan yang dijanjikan Allah tidak pernah gagal, meskipun engkau gagal mengerjakan pekerjaanNya, agar engkau tidak menjadi tinggi hati, melainkan berharap penuh akan pertolohan RohNya kudus.

f.   Seorang pujangga Nasrani berkata : “Bekerjalah untuk memperoleh sesuatu yang tidak dapat binasa, yakni : kehidupan kekal yang dijanjikan Allah” Oleh karena itu, dalam mengerjakan pekerjaanmu, ingatlah … engkau harus selalu memperhatikan firmanNya dan arahkan kakimu menurut jalan yang telah ditentukan Allah bagimu, maka hari esokmu akan dibuat berhasil.

Inilah hikmat yang harus kaupegang : INGATLAH AKAN TUHAN DAN BERBAKTILAH KEPADANYA, MAKA IA AKAN MEMBUAT SEGALA USAHAMU BERHASIL (bd. II Taw. 26:5). Semoga TUHAN meracmati engkau oleh kebajikanNya.

          DOA UNTUK KESELAMATAN ANAK-ANAKKU

          Ya Allah Yang maha tida terbatas !

      Ingatlah akan hambaMu ini, ya Bapa. Engku telah memberikan anak-anak ke atas pangkuanku. Dan segala sesuatu yang Kauperintahkan telah kuberitahukan dan kuajarkan kepada mereka. Tidak ada yang terlewatkan. Akan tetapi zaman selalu berubah serta pikiran manusiapun berkembang. Apabila dalam perjalanan ke masa depan yang Kauciptakan, anak-anakku berbuat kesalahan, ya Allah, ingatlah hambaMu yang hina ini dengan mengampuni dan memberikan kesempatan bertobat kepada anak-anakku. Bimbinglah mereka menurut jalan yang Kautunjukan, supaya mereka memasuki masa depanMu. Taruhlah firmanMu di dalam hati dan hikmatMu ke dalam akalbudi, supaya mereka mempunyai pengertian untuk melaksanakan kehendaMu. Berkatilah mereka, ya Bapa, demi nama Isa Al-Masih, Tuhan dan Mukhalis manusia. Amin !  ( ARIE IHALAUW - Putra sang Fajar)                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar