Minggu, 29 April 2012

30.C. CINTAILAH SESAMAMU - Iman dan Etika Sosial


    PERNAHKAN ISA AL-MASIH MEMBEDAKAN MANUSIA, KETIKA IA MENCU-RAHKAN KASIH-SAYANGNYA ? ISA AL-MASIH MENYURUH PENGIKUTNYA MENCINTAI SEMUA ORANG TANPA MEMILAH LATAR BELAKANGNYA. APAKAH PARA PENGIKUT MELAKUKAN SURUHANNYA ?

          LANDASAN KOKOH BAGI PERDAMAIAN SEJATI HANYALAH CINTA. KESATUAN HIDUP AKAN MENJADI INDAH, KALAU MANUSIA SALING MENGHORMATI, MENGHARGAI KEHIDUPAN SESAMA DENGAN CARA MENCINTAI KERAGAMAN LATAR BELAKANG.

           Hai anak-anakku, simaklah keadaan manusia : apakah yang akan dinikmati, jika hati tidak mencintah sesama ? Karena itu, pasanglah telingamu dan dengarkan ajaran ayahmu :

a).  Anak-anakku, aku tidak berbicara tentang keragaman. Mulutku menuturkan kesatuan yang beragam. Pandanglah ciptaan Allah dalam alam semesta. Tidak ada yang seragam bentuknya. Semuanya beragam jenis dan berbagai rupanya. Lihatlah bunga mawar di padang yang bertubuh berdampingn bersama tumbuhan lain. Ia tidak menusuk sesamanya, tetapi hidup bersama dalam kedamaian. Mengapa manusia sering bermusuhan ? Semuanya dikarenakan sifat egoistis, bukan egois.

b).  Pelajarilah kebiasaan seekor singa. Jika sudah kenyang makan, ia akan bercanda dengan anak-anaknya, bila tidak ada yang mengganggunya. Mengapakah manusia manusia sesamanya ? Semuanya disebabkan kepentingannya terusik maupun karena keserakahan.

c).  Pandanglah elang dan bangau yang terbang di angkasa. Mereka melakukannya bersama dan berdampingan. Mengapakah manusia cenderung menjatuhkan sesamanya ? Semuanya timbul dari sikap tinggi hati dan mengejar kehormatan, kedudukan, jabatan tinggi; akhirnya manusia saling menyikut dan saling mengalahkan. Yang kuat semakin jaya, sedangkan yang lemah terkapar lemas.

d). Pelajarilah sikap orang beragama. Mengapa mereka saling menteror, saling menggigit, saling menyakiti, saling melukai perasaan keagamaan sesamanya ? Semuanya karena pandangannya yang picik. Yang satu menyapa Allah, yang lain memanggil nama TUHAN, tetapi tak ada sifat Ilahi di dalam perilaku sosialnya.

e).  Hai anak-anakku, mintalah HIKMAT menerangi akalbudimu, juga CINTA berdiam di hatimu, maka engkau akan menjadi cerdik dan pengasih sesama. Tahu membedakan manakah yang baik dan yang berkenan bagi Allah.

d).  Dengarkan aku, ayahmu ! Perhatikanlah kata-kata hikmat ini : CINTA ADALAH ALLAH (Love is God) sama seperti engkau mengaku : ALLAH ADALAH CINTA (God is Love -> 1 Yoh. 4:16). Engkau akan mengerti perkataan ayahmu, jikalau engkau melihat dirimu sendiri. Oleh karena CINTANya, Ia menciptakan dan melahirkan engkau. Ia membuat engkau menjadi ada di bumi. Hal itupun dilakukan kepada semua orang beragama. TUHAN, Dialah Sang Cinta, yang mengasihi semua orang tanpa membedakan agamanya.  Jika engkau berkata : “Aku mengenal Allah”, hendaklah engkau mencintai sesamamu manusia, tanpa mengenal perbedaan agama.

e).  Anakku, jawablah pertanyaanku : “Adakah Allah menciptakan umat nasrani berdarah merah dan non-nasrani berdarah hitam ?” Engkau pasti berkata : “Semua manusia berdarah merah, tetapi golongan darah dan warna kulitnya berbeda.” Benarlah jawabanmu itu. TUHAN itu Allah Pencipta manusia. Oleh karena itu, CINTAilah sesamamu manusia, sebab hal itulah yang dikehendaki Allah. CINTA mempersatukan laki-laki hitam kepada perempuan berwarna putih. CINTA mempersekutukan perempuan bergolongan darah AB dan laki-laki bergolongan darah O. Semuanya diciptakn oleh Allah yang satu dan yang sama. CINTA adalah KEKUATAN ALLAH yang menghidupkan perbedaan manusia dari beragam latarbelakang. Jadi, apakah untung engkau menCINTAi yang satu dan membenci yang lain ? Bukankah sikapmu itu merusakkan kesatuan manusia yang bersifat universal ?

f).   Belajarlah dari pengalaman di rumah ayahmu. Adakah ayah-bundamu memberi CINTA dengan menomorsatukan anak laki-laki dari pada anak perempuan ? Pernahkah kau melihat ayahmu lebih mencintai si sulung dari pada si bungsu ? Tidak ! Aku membagi CINTA sama rata dan sama rasanya, apalagi Allah Bapa di Sorga, Ia menCINTAi semua ciptaan.

g).  Anak-anakku, ingatlah akan suruhan Isa Al-Masih : “CINTAILAH SESAMAMU MANUSIA” (Im. 19:18b; bd. Mat. 22:39). Di dalam ucapanNya tersirat makna : CINTAILAH SESAMAMU MANUSIA TANPA MEMANDANG LATARBELAKANG. Siapakah yang menyuruhmu mencintai sesama seagama / sekeyakinan, dan membuang lainnya ataukah adakah rasa CINTAmu terbagi dalam prosentasi, karena suruhan Isa-Al-Masih ? Adakah Bapamu di sorga mencintai umat Nasrani lebih dari pada penganut lainnya ? Jangan sesat ! Allah, Bapamu, menCINTAi semua manusia ciptaanNya.

g). Allah, Bapamu, juga menCINTAi orang jahat, orang fasik dan penganut atheis; meskipun Dia membenci perilaku mereka yang tidak benar dan cenderung berbuat jahat. Lihatlah !, Allah menerbitkan matahari dan mencurahkan hujan kepada semua penduduk bumi entahkah ia seorang penjahat ataupun yang berbuat baik. Allah mengCINTAi semua ciptaan;

h).  oleh karena itu, hai anak-anakku, cintailah  siapapun yang kautemui di tempat kerja, di dalam pergaulan atau di mana saja engkau menemui mereka. Sebab perbuatan CINTAmu kepada siapapun akan membuat orang mengakui, bahwa engkau mengenal ALLAH SANG PENCINTA (1 Yoh. 4:7-8).

Berbahagialah engkau, jika engkau hadir di tengah manusia dan berbagi rasa karena menCINTAi mereka. Seluruh bumi dapat kautaklukan. Banyak kekayaanpun dapat kaumiliki; tetapi engkau akan mengalami kesepian, jika hidupmu tanpa CINTA. Hanya CINTA dapat membuat hidupmu berbahagia. Diberkatilah engkau, ya anak-anakku !

DOA

O SANG CINTA KEKAL !
Hamba menyapaMu : Allah ! Ampunilah anak-anakku, jika mereka kurang mencintai sesamanya, padahal mereka telah menerima karunia cintaMu yang utuh. Lupakanlah kesombongan hati, oleh karena mereka merasa mampu memenangkan segala pergumulan.  

O CINTA SEJATI !
Tumbuhkan CINTAMu di dalam hati, supaya mereka menghasilkan perbuatan baik, memberlakukan kebenaran firman untuk menegakkan keadilanMu, tanpa menyakiti hati sesama. Tuntunlah mereka menabur cinta di hati siapapun, tanpa membedakan latarbelakangnya, sehingga tiap orang akan mengenal Dikau, ya Allah Mahacinta. Amin !

MEDAN – SUMATERA UTARA
MINGGU MALAM – 29 APRIL 2012, PUKUL 21.00 WIB

SALAM CINTA
PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar