ADAKAH
DAMAI-SEJAHTERA DALAM HIDUPMU DAN KELUARGAMU ? BANYAK AGAMA DI BUMI
MEMBERITAKAAN DAN MENGAJARKAN DALAM SEJAHTERA. BANYAK USAHA TELAH DIUPAYAKAN
APARAT KEAMANAN, DIAJARKAN PEMUKA MASYARAKAT DAN AGAMA, TETAPI MENGAPA SELALU
MUNCUL KERESAHAN ? TEROR, PEMBUNUHAN, GANG MOTOR, TAWURAN, PERCECOKAN SUAMI
ISTERI DAN LAIN-LAIN. MENGAPA DAMAI MENJAUHI KEHIDUPAN PRIBADI –> KELUARGA –>
GEREJA –> MASYARAKAT-BANGSA ? ADAKAH YANG PATUT DISALAHKAN ?
BERBAGAI STRATEGI TELAH
DIJALANKAN, SUPAYA KESEJAHTERAAN SOSIAL DAPAT DINIKMATI SIAPAPUN. PEMERINTAH
MENGUPAYAKAN LAPANGAN KERJA, TETAPI MASIH DIANGGAP BELUM MENCUKUPI KEBUTUHAN PENCARI
KERJA. ADAKAH JALAN KELUAR ATAS PERSOALAN KESEJAHTERAAN UMUM ? SEMAKIN MAJU
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, BERTAMBAH PULA KESULITAN AKAN KEBUTUHAN HIDUP. ADAKAH
YANG PATUT DISALAHKAN ?
Anak-anakku…, marilah duduk di
sampingku ! Aku akan mengatakan hikmat TUHAN yang membuka pengertianmu.
A. PERDAMAIAN
A.1. Anak-anakku, pernahkah kaudengarkan bahasa
manusia : “Tidak ada teman yang abadi, dan musuh yang
kekal.” Apakah hikmat di balik tuturan itu ? KEBUTUHAN dan KECENDERUNGAN HATI. Pandanglah ke langit, dan
mengertilah ! Baru saja bumi disinari mentari, lalu awan hitam menutupinya,
turunlah hujan dan datanglah banjir, maka anak-anak manusia tak lagi bernyanyi
: HUJAN BERKAT ‘KAN TECURAH, sebab rumah mereka tenggelam.
Lihatlah pekerjaan petani di sawah ! Ia menantikan hujan di musin menanam.
Wajahnya tersenyum, ketika dilihatnya awan hitam, sebentar saja datanglah angin
menepisnya pergi. Pupuslah harapan ! Sebentar saja mentari bersinar, sedikit
waktu saja awan hujan menetes, lalu keduanya berlari tak terkejar. Hilanglah
harapan, habislah kebutuhan. Yang tertinggal hanyalah kegalauan hati. Ingatlah
TUHAN, hai anakku !
Itulah gambaran tali silaturahmi orang
yang bersahabat. Sebentar saja muncul keceriaan, tetapi ketika menghadapi
kebutuhan yang sama, maka timbullah persaingan, yang berakhir dalam ketegangan.
Jika hatimu tidak dapat menguasai konflik, persahabatanpun berubah menjadi
permusuhan.
A.2. Anak-anakku, kendalikan keinginanmu ! Bijaklah
mengatur kebutuhanmu, supaya engkau dapat menikmati damai. Sebab suasana damai
itu akan tercipta, kalau rela mengutamakan kepentingan sesamamu.
A.3. Telaah setiap peristiwa perang, maka engkau
akan mengetahui alasannya : kehormatan diri, kebutuhan dan kepentingan. Jika
engkau mengalah, maka suasana damai akan tercipta. Semuanya hanya dapat
diadakan, asalkan ada pengorbanan. Pelajarilah cara hidup Isa Al-Masih ! Ia
berkorban demi pendamaian manusia dengan Allah. Dapatkah engkau mengerti, lalu
melakukannya ? Jika engkau berbuat demikian, itulah tandanya Allah ada di dalam
dirimu.
A.4. Anak-anakku, suasana damai dengan sesama dimulai
dari sikap berdamai dengan dirimu sendiri. Damai adalah keadaan harmonis, di
mana engkau mengatur keseimbangan antara kehidupan bathiniah dan lahiriah,
spiritual dan material. Jika keseimbangan dapat kauadakan dalam dirimu, maka
damai itu tercipta. Engkau akan menikmati ketenangan dan kesentosaan.
A.5. Sedapat-dapatnya buanglah irihati, marah, kedengkian,
hawanafsu daging, keserakahan, perselingkuhan, ambisius, egoistik dan
sifat-sifat buruk lainnya, supaya engkau akan memperoleh ketenteraman.
A.6. Bukalah…, bukalah dan sambutlah Isa Al-Masih,
Tuhan dan Jurudamai, di dalam hatimu. Simaklah semua ucapanNy, sebab dari situlah
mengalir sumber damai abadi yang akan menguatkan hidupmu ketika engkau sedang
bermasalah.
A.7. Ulurkan tanganmu dan genggamlah tangan orang
yang membencimu, maka ia akan diam bersamamu, meskipun hatinya sedang membara.
Mengapa engkau tidak mengalah demi
mencapai perdamaian ? Sama seperti sang bunda berjuang dan berkorban demi
kelahiran anaknya, apakah salahnya jika engkau sedikit mengorbankan
kehormatanmu, supaya menuai perdamaian ? Ingatlah …, TUHAN ada di dalam hati
yang damai !
B. DAMAI-SEJAHTERA
B.1. Anakku, berapapun uang yang engkau kaubelanjakan
untuk memenuhi kebutuanmu, belum tentu hidupmu mengalami kesejahteraan. Sebab
hal itu hanya akan memuaskan keinginan hatimu, sesudah itu semuanya akan hilang
lenyap bagaikan awan ditepis angin. Saat itulah kepuasanmu berubah menjadi
kesusahan.
B.2. Anakku, damai-sejahtera adalah kesempurnaan
hidup. Tak seorangpun memilikinya, jika ia tak berjumpa dengan Allah. Damai-Sejahtera adalah Allah (Peace is
God), bukan sebaliknya. Jika engkau
mengatakan : “Aku mengenal Allah !,” tetapi engkau engkau masih gelisah dan takut, itulah
bukti bahwa Allah tidak ada di dalam hatimu.
B.3. Datangilah semua rumah ibadah para penyembah
Allah. Lihatlah, tidak ada damai di antara orang-orang yang mencari Dia. Mereka
rajin mencari Allah, tetapi tidak menemukan damai-sejahtera, karena mereka
tidak mau berdamai dengan sesamanya. Allah yang dikhotbahkan hanyalah rekayasa
pikiran manusia belaka. Berbahagialah orang yang membawa damai-sejahtera, sebab
Allah berdiam di dalam hatinya.
B.4. Anakku, janganlah engkau serakah akan hal-hal
duniawi. Di situ akan terjadi pertengkaran. Karena itu, berusahalah oleh
bantuan Roh Allah, agar engkau mengalahkan keinginanmu sendiri, supaya engkau
menjadi damai-sejahtera di antara orang orang serakah. Jika engkau mengamalkan dami-sejahtera, maka
sempurnalah hidupmu di hadapan Allah dan sesamamu.
DOA
SELAMAT BAGI ANAK-ANAKKU
Ya Allah, ya Tuhanku !
Terpujilah namaMu sepanjang segala
zaman. Biarlah Engkau membimbing semua orang untuk mengenalMu selaku
DAMAI-SEJAHTERA. Ampunilah mereka, jikalau hanya mencari berkatMu, tanpa
berfungsi menghadirkan Damai-Sejahtera. Ampuni juga dosa dan kesalahan
anak-anakku, jika mereka berbuat demikian. Ubahlah hidup mereka, ya Tuhan, agar
menjadi pelaku damai-sejahtera di tengah manusia yang suka berperang. Buatlah
mereka menjadi pembangun kesejahteraan di antara manusia yang sedang
kemalangan.
Ya Tuhan, ya Allahku !
Hamba menyerahkan seluruh kehidupan
mereka, supaya oleh tuntunan RohMu mereka memperlihatkan pengenalan akan Dikau
melalui kehadirannya yang membawa damai-sejahtera. Amin
MEDAN - SUMATERA UTARA
HARI SABTU – 28 APRIL 2012
PENULIS
PUTRA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar