TERLALU SERING KITA MENDENGAR UCAPAN-UCAPAN KOSONG DAN MENGHUJAT TUHAN, BAHWA DOA DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU. DOA DAPAT MEMBUAT PEKERJAAN BERHASIL. OLEH KETEKUAN BERDOA SEORANG MURID AKAN NAIK KELAS. DOA BISA MEMBUAT ORANG MISKIN MENJADI KAYA. DOA DAPAT MENGUBAH NASIB MALANG MENJADI NASIB MUJUR. BANYAK PENDOA TELAH MENYESATKAN ORANG UNTUK MENERIMA UPAH. PANDANGAN INI MERUSAK MENTALITAS ORANG NASRANI. TUHAN ALLAH BERFIRMAN : “BUKAN KARENA KAMU AKU BERTINDAK, TETAPI KARENA NAMAKU YANG KAMU NAJISKAN DI TENGAH BANGSA-BANGSA. MERASA MALULAH…” (YEH. 36:22, 32).
DOA BUKANLAH MUJIZAT, BUKAN PULA KEKUATAN YANG MENGUBAH KEADAAN MANUSIA. BUKAN KARENA DOA MANUSIA SELAMAT, TETAPI KARENA BELAS KASIHAN ALLAH YANG DIBERIKAN, MESKIPUN KITA TIDAK BERDOA. JADI JANGANLAH MEMBUAT DOA SEPERTI JAMPI-JAMPI YANG DIUCAPKAN DUKUN DALAM BUDAYA-AGAMA-SUKU. JANGAN MENIPU ALLAH DALAM DOAMU, SEBAB DIA MENGENAL KAMU. TETAPI LAKUKANLAH FIRMANNYA DENGAN SETIA, NYATAKANLAH KEBENARAN DAN KEADILAN TUHN, SUPAYA DIA MEMBERKATIMU.
Hai anak-anakku ! Aku, ayahmu yang melahirkan kamu, berbicara tentang pemuka agama dan orang-orang beragama yang sesat. Mereka berpikir dan berkata : “Hanya karena doa kita berhasil.”
a. Lihatlah dengan dengan matamu dan mengertilah dengan pikiranmu, bagaimanakah seorang murid yang membolos tetapi rajin berdoa lalu bisa naik kelas, jikalau orangtuanya tidak menyogok gurunya ? Mana mungkin seorang guru rendahan tidak menaikkan anak seorang pejabat pendidikan, padahal anak itu membolos sekolah selama tiga bulan ?
b. Ada banyak orangtua yang tidak ingin dipermalukan karena kegagalan anaknya, lalu menempuh berbagai cara untuk mempertahankan nama baiknya, padahal ia menyadari bahwa cara yang dilakukan tidak sesuai dengan prinsip hukum.
c. Ada banyak orangtua mengajarkan anak-anaknya berdoa, agar bisa berpindah kelas, padahal ia mengetahui kemalasan anak untuk belajar, suka memobolos, suka mengacau pada jam pelajaran. Orangtua seperti itu telah meracuni pikiran anaknya. Ia menjadikan TUHAN bagaikan dewa-dewi yang mengikuti keinginan manusia. Betapa bebalnya orangtua demikian.
d. Hai anak-anakku ! Ingatlah, doa bukanlah kekuatan yang menyemamatkan kamu dari kegagalan. Doa bukanlah jampi-jampi yang dapat mengubah keadaanmu. Jangan percaya akan kata-kata kosong seperti itu. Bukan karena doamu, TUHAN bertindak tetapi karena belas kasihanNya yang besar atas kamu.
e. Janganlah berpikir, sekalipun berbuat jahat asalkan kamu berdoa, maka TUHAN akan memenuhi keinginanmu. Jangan kamu gegabah dan menyangka, bahwa berkat itu diterima karena doamu. Betapa jahatnya pikiranmu lebih jahat dari pada ucapan jampi seorang dukun.
f. Ketahuilah anak-anakku, TUHAN bekerja menolongmu di saat kamu tidak berdoa, karena Dia mengenal kamu. Dia tahu persis siapa kamu. Dia melihat dari sorga, bahwa dengan mulutmu kamu berdoa dan memuliakan namaNya; tetapi kamu juga memakai mulutmu untuk mengucapkan kata-kata durhala, berdusta, menipu, memfitnah, menghujat. Malahan mulutmu sendiri telah menyangkal Isa Al-Masih selaku Tuhan dan Juruselamatmu. Jadi, apkah karena doa yang keluar dari mulutmu yang najis itu, Allah memberikan rachmat kebaikan kepadamu ? Tidak ! Sekali-kali tidak ! Hanya karena kemurahan hatiNya, Allah memberkati kamu.
g. Anak-anakku, jika ingin berhasil, lakukanlah firman yang kamu baca dan dengarkan. Dan, jika kamu telah melakukannya, katakanlah semuanya secara jujur melalui doa kepada TUHAN, maka Dia yang menyelidiki hatimu akan mengetahui apa yang baik yang kauperlukan.
h. Jika engkau ingin berpindah kelas, mintalah hal-hal ini : tubuh yang sehat, nafas yang segar, hati yang damai, pikiran yang cerdas dan kuasa RohNya yang menumbuhkan ketekunan belajar. Hanya dengan kerja keras (belajar) engkau akan naik kelas. Jangan percaya kepada kata-kata orangtua yang menipu, seakan-akan seorang anak yang membolos sekolah, asalkan dia berdoa, maka TUHAN akan membuatnya naik kelas. Berbahagialah anak-anak yang rajin bekerja dan menyerahkan masa depannya kepada Allah, sebab TUHAN akan membuatnya berhasil.
i. Hai orangtua ! Didiklah anak-anakmu dalam Tuhan. Awasilah perilaku mereka setiap hari, maka engkau akan menuai hasil yang baik. Jangan karena kesibukanmu, engkau mengorbankan masa depan anak-anakmu, sebab pada akhirnya TUHAN akan meminta pertanggungjawabanmu.
j. Ingatlah akan TUHAN yang memberikan anak-anak kepadamu. Ajarkan kepada mereka perihal pengenalan akan Allah, dan tunjukkanlah sikapmu yang benar, supaya mereka meneladanimu. Berbahagialah orangtua yang mendidik anak-anaknya di dalam Tuhan dan yang menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Jika telah menjadi tua, maka mereka akan menuai hasil yang baik.
Ingatlah anak-anakku, si pemalaspun berdoa tetapi apakah TUHAN membuat mereka berhasil ? Jika kamu berdoa tetapi tidak rajin dan tekun belajar (bekerja), dapatkah kamu mencapai masa depan yang baik ? Bekerjalah sambil berdoa serta percaya dan serahkan hidupmu kepada TUHAN, maka Dia akan membuat engkau berhasil
DOA UNTUK KESELAMATAN ANAK-ANAKKU
Ya Allah Mahaperkasa…,
Tolonglah kami untuk mendidik dan menjadi teladan yang benar bagi anak-anakku. Berilah hikmatMu, agar kami berdua mengarahkan langkah mereka menurut firman yang telah kami terima sebagai pusaka warisan dari para leluhur beriman.
Kemanapun anak-anakku berkuliah dan bekerja, biarlah Engkau menjadi Bapa mereka. Kami memohon pertolongan, agar RohMu kudus membuka hati dan pikiran, supaya mereka mengetahui bahwa hanya dengan kerja keras dan di dalam persekutuan hidup bersamaMu, maka Engkau akan bekerja memenuhi keperluan mereka.
Bila oleh banyak kekecewaan dan ujian hidup, mereka lalai berdoa kepadaMu, ingatlah janjiMu yang Kauikatkan dengan sumpah kepada hambaMu : “Aku akan memberkati keturunanMu, jika engkau setia mengerjakan pekerjaanKu.” Karena itu, hambaMu bermohon, ya Allah Pengasih dan Penyayang, berkatilah anak-anakku ! Biarlah hamba menutup mata dalam pelukan cintaMu, ya Allah; setelah Engkau memperlihatkan kebaikanMu atas masa depan anak-anakku. Amin (PUTERA SANG FAJAR – Arie A. R. Ihalauw).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar