PEMBERITAAN FIRMAN
DALAM IBADAH PEL-KAT PKB
HARI JUMAT, 04 APRIL 2012
DIPILIH DAN DIKUDUSKAN ALLAH
UNTUK MEMBERITAKAN PERBUAYANNYA YANG BESAR
DITULIS OLEH
ARIE A. R. IHALAUW
PUTRA SANG FAJAR
BACAAN PERIKOP DAN PENJELASANNYA
SURAT I PETRUS II : 1 – 2
1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang
pendatang, yang tersebar di Pontus,
Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, 2. yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana
Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan
damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
PENJELASAN
1 : 1 -> Dari Petrus, rasul Yesus Kristus,
kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil
dan Bitinia,….
1.a. SIAPAKAH PETRUS DAN APAKAH PERANNYA DALAM JEMAAT KRISTUS ?
1. NAMA. Simon, seorang nelayan yang telah berumahtangga (Mat. 8:14-17; Mrk.
1:29-34; Luk. 4:38-41). Ia tinggal di Kapernaum – Galilea. Simon adalah salah
satu di antara 4 (empat) murid yang diajak bekerja bersama Yesus (Mat. 18:21;
Mrk. 1:16–18; Luk. 5:1–8).
2. SIFAT. Ia
selalu ingin menjadi yang terbaik dan terutama. Namun Simon juga masih ragu
akan Yesus (Mat. 14:28-31). Simon seorang yang temperamental, juga emosional.
Ia bisa berubah dalam sekejap waktu, murid pertama yang menyangkal Yesus (Yoh.
18:12-27).
3. PENGAKUAN PETRUS.
Menurut cerita Injil-Injil Sinoptis (tidak termasuk Injil Yohanes), Yesus
memulai pelayanannya dari Wilayah Israel Utara. Dari sana Ia berjalan menuju
Yerusalem untuk menyelesaikan misiNya. Penulis Matius, yang memiliki hubungan
cukup dekat dengan Simon, menceritakan hal itu mulai dari pasal 1 : 1 – 6 : 12.
Puncak
cerita adalah PENGAKUAN SIMON (Mat. 16 : 13 – 19). Ketika Yesus bertanya mengenai
pendapat orang banyak terhadap diriNya : “KATA ORANG, siapakah
Anak Manusia itu ?” Para murid menyampaikan pendapat orang banyak : Yohanes Pembaptis, Nabi Elia, Nabi Yeremia atau salah satu di
antara para nabi yang muncul saat itu. Kemudian Yesus menanyakan PENDAPAT PRIBADI
dari tiap murid : “APA KATAMU, siapakah Aku ini ?” Simon menjawab : “Engkulah MESIAH, ANAK DARI
ALLAH YANG HIDUP !” (Mat. 16:16).
4. PERUBAHAN NAMA.
Segera setelah Simon menyatakan ke-MESIAH-anNya, Yesus berkata : “Engkau adalah PETROS,
dan di atas
BATU KARANG
ini Aku akan mendirikan jemaatKu…” (Mat. 16:18). Sejak saat
itu, SIMON
dipanggil PETRUS, artinya : BATU KARANG. Jadi nama / sebutan SIMON (bhs Ibrani ) = PETRUS / PETROS
(bhs Yunani) = KEFAS (bhs Aram-Siria) artinya BATU KARANG.
5. MAKNA PENGAKUAN PETRUS. Sesungguhnya,
pengakuan Simon Petrus / Kefas merupakan sebuah tradisi iman yang diwariskan
kepada Gereja/Jemaat sepanjang sejarah dan di segala tempat. Pengakuan tersebut
menunjuk pada makna :
5.a. PENGAKUAN
PRIBADI / ORANG PERORANGAN.
5.b. PENGAKUAN KOLEKTIF / JEMAAT SEBAGAI PERSEKUTUAN.
Pengakuan
Iman tentang ke-MESIAH-an (ke-Allah-an) Yesus megungkapkan pemahaman iman pribadi, karena
pengalaman perjumpaan dengan Dia dalam berbagai peristiwa di sepanjang
perjalanan menuju masa depan. Tiap pribadi yang dijumpai Yesus, kemudian
dikumpulkan oleh Roh Allah (Mat. 16:17) dalam satu persekutuan. Mereka
bercerita tentang pengalaman iman tentang perjumpaan dengan Yesus, akhirnya Roh
Allah menuntun akalbudi dan hati nurani untuk membuat pernyataan iman, bahwa YESUS ITU ANAK DARI
ALLAH YANG HIDUP (bd. peran Rohkudus dalam menuntun jemaat mengakui : YESUS ADALAH TUHAN
-> I Kor. 12:3b;
juga YESUS
KRISTUS ADALAH TUHAN -> Plp. 2 : 11). Pengakuan itu dikarenakan pekerjaan Allah : “Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bhwa ALLAH TELAH MEMBUAT
YESUS yang kamu
salibkan itu, menjadi TUHAN dan KRISTUS“ (Kis. 2:36).
6. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PELAYANAN.
Setelah Simon-Petrus-Kefas menyatakan ke-MESIAH-an Yesus, maka Dia menyerahkan wewenang dan tugas pelayanan penggembalaan
kepadanya : “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat. 16:19). Tradisi ini
diwariskan terus menerus melalui pentahbisan Pendeta / peneguhan Penatua-Diaken
sampai hari ini.
7. SIMON ADALAH MANUSIA BIASA YANG DIPAKAI ALLAH.
Penyerahan kuasa (wewenang dan tanggungjawab) tidak sekaligus mengubah karakter
Simon. Dia adalah manusia biasa, terbatas kemampuan serta sering berbuat
kesalahan. Karena kelemahan daginglah (kepentingan pribadi, rasa takut akan
ancaman) ia menyangkal Yesus di depan pengadilan (Yoh. 18:12-27).
APLIKASI.
Hal samapun dilakukan oleh siapapun yang menyebut dirinya kristen dan atau
Presbiter Gereja. Kadang-kadang terdorong oleh kepentingan pribadi, seseorang
menyangkal Yesus.
8. PEMULIHAN DAN PEMBAHARUAN HIDUP. Sesudah Yesus
bangkit, Ia menjumpai dan berbicara dengan Simon, sehubungan dengan
penyangkalan muridNya itu (Yoh. 21:15-19). Kasus ini disebut PERCAKAPAN PASTORAL
KHUSUS.
Yesus bertujuan memulihkan dan membaharui kembali ikatan perjanjian yang
dibuatNya bersama Simon. Ikatan perjanjian itu diceritakan Matius : “Yesus berkata kepada mereka:
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia." Lalu merekapun
segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (4:19-20). Ajakan Juruselamat amat mempengaruhi Simon
meninggalkan semua kepentingan pribadi untuk menjadi PENJALA ORANG.
TUJUAN PENGGEMBALAAN
KHUSUS. Dalam percakapan itu Yesus tidak menghakimi Simon. Justru
Dia menggugah Simon untuk mengingat kembali sikap awalnya : “segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.” Melalui pertanyaan sebanyak tiga kali : “Simon, anak
Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini ?,” dan juga penugasanNya : “Gembalakanlah kawanan dombaKu” (Yoh.21:15-17),
tanpa ragu-ragu Tuhan mempercayakan pekerjaan itu kepada Simon.
APLIKASI.
Acapkali seorang pelayan berbuat kesalahan, karena ia mengikuti kecenderungan
hatinya (Kej. 6:5). Namun ia patut dinasihati, agar mengingat kembali pengakuan
perjanjian yang diucapkan di hadapan Allah dan JemaatNya. TEGURAN itu disebut PERCAKAPAN PENGGEMBALAAN,
bukan sebagai tempat peradilan, melainkan bertujuan memperbaiki motivasi
pelayanan pribadinya. Jika ia telah menginsyafi kesalahan, maka Gereja / Jemaat
memfungsikannya kembali.
1.b. RASUL berasal dari Bahasa Arab, artinya UTUSAN. Jadi Simon adalah UTUSAN Yesus Kristus. Jika kita
mengakui GEREJA
YANG RASULI,
maka pengakuan itu menunjuk pada sifatnya, yakni : PERSEKUTUAN ORANG PERCAYA YANG DIUTUS OLEH
YESUS KRISTUS
(bd. Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15; Kis. 1:8). .
1.c. ORANG PENDATANG (Yun. diasporaz - bc. diasporas). Orang-orang ini
adalah Jemaat Kristen Yang merantau ke wilayah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia
dan Bitinia. Ada berbagai alasan mereka keluar merantau, dan satu di antaranya
dikarenakan upaya perburuan, penindasan, penganiayaan dan pembantaian yang
dilakukan oleh Mahkamah Agama (Ibr. Sanhedrin).
1 : 2 -> yaitu
orang-orang
yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang
dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan
damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
2.a. ORANG-ORANG YANG DIPILIH SESUAI RENCANA ALLAH. Simon
adalah seorang Yahudi asli. Ia juga mengenal tradisi leluhurnya tentang SEJARAH KESELAMATAN, di mana Allah memanggil
Abraham – Ishaq – Yakub untuk menjadi pelaksana. Oleh karena itu, pandangan
Simon tentang “orang-orang yang dipilih sesuai rancana Allah” berakar kuat
pada tradisi keagamaan Israel (Yahudi), bahwa Allah memilih dan membentuk umat Israel
untuk melanjutkan pesan yang disuruhNya kepada Abraham : “Olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3b).
PERGESERAN
MAKNA. BERKAT yang
dimaksudkan oleh Simon adalah ANUGERAH KESELAMATAN. Hal ini dihubungkannya dengan keadaan manusia,
setelah jatuh ke dalam dosa (Kej. 3). Simon memahami makna panggilan dan
pilihan atas Abraham dan keturunannya untuk menjalankan rencana Allah, yakni : menjadi berkat perjanjian bagi manusia dan alam semesta,
menghadirkan diri sebagai utusan Allah yang
mengerjakan keselamatan, memberitakan
perbuatan-perbuatan Allah yang besar (I Pet. 2 : 9).
PERBUATAN ALLAH
YANG BESAR. Simon memakai frasa “perbuatan-perbuatan
Allah yang besar” menunjuk pada kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus (I Pet. 2:5-7; bd. Kis. 4:11-12 -> “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --,
namun Ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”) menghubungkan tugas panggilan yang wajib
dikerjakan oleh “orang-orang pendatang” sebagai ORANG YANG DIPILIH ALLAH oleh iman kepada Yesus Kristus.
2.b. YANG DIKUDUSKAN OLEH ROH…, Frasa ini,
sebenarnya, bentuk lain yang sama artinya dengan PILIHAN ALLAH. Allah memilih, sama artinya : Allah menguduskan
atau mengkhususkan bagiNya sebuah umat yang akan menjalankan rencanaNya.
2.c. MENERIMA PERCIKAN DARAHNYA… Frasa ini berlatar
belakangkan praktik ritual pengudusan dalam Kitab Hukum Kesucian (Imamat –
Bilangan) terhubung pada pemercikan darah korban anak domba jantan yang tidak
bercacat cela ke atas umat dalam Ibadah Hari Grafirat Besar (Hari
Raya Pendamaian -> Im. 16:1-34; 23:26-28; tentang korban
anak domba – Im. 16:5,15; 22:19; tentang pemercikan darah – Im. 16
: 14 – 19).
PERGESERAN
MAKNA. Jemaat Kristen Abad I menggunakan tradisi penyucian dosa
dengan memakai darah anak-domba-jantan yang tidak bercacat cela sebagai lambang
yang dikenakan kepada Yesus Kristus. Dia disebut ANAK-DOMBA-ALLAH, artinya : YESUS ADALAH KORBAN
YANG DIPERSEMBAHKAN ALLAH demi penyucian dosa manusia; sekaligus melambangkan SAKRAMEN BAPTISAN
sebagai meterai ilahi
atas umat milikNya.
2.d. TAAT KEPADA KRISTUS. Orang-orang yang telah
dikuduskan / dibenarkan Allah oleh darah anak-domba yang tidak bercacat cela
itu adalah “bangsa yang terpilih (dipanggil dan dipilih berdasarkan kedaulatan dan
Kasih Allah),
imamat yang rajani
(kerajaan dari para penyembah dan
pelayan yang dibangun oleh Allah melalui karya Yesus Kristus untuk melaksanakan
rencanaNya – Mat. 16:18), bangsa yang kudus (yang
disucikan oleh pemersikan darah Anak-Domba-Allah), umat kepunyaan
Allah sendiri (mereka adalah milikNya, karena Dia yang
menjadikannya)” --> I Pet. 2:9a.
Mereka itu wajib mentaati segala kehendakNya dan melakukan apa yang telah
dikerjakanNya.
SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN
FIRMAN
PENULIS
ARIE A. R. IHALAUW
PUTERA SANG
FAJAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar