Jumat, 27 April 2012

RANCANGAN PEMBERITAAN FIRMAN DALAM KEBAKTIAN BPK - JUMAT, 05 MEI 2012


PEMBERITAAN FIRMAN
DALAM IBADAH PEL-KAT PKB
HARI JUMAT, 04 APRIL 2012

DIPILIH DAN DIKUDUSKAN ALLAH
UNTUK MEMBERITAKAN PERBUAYANNYA YANG BESAR

DITULIS OLEH

ARIE A. R. IHALAUW
PUTRA SANG FAJAR

BACAAN  PERIKOP DAN PENJELASANNYA
SURAT I PETRUS II : 1 – 2

1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, 2. yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

PENJELASAN

1 : 1  ->   Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,….
              
               1.a.  SIAPAKAH PETRUS DAN APAKAH PERANNYA DALAM JEMAAT KRISTUS ?

1.      NAMA. Simon, seorang nelayan yang telah berumahtangga (Mat. 8:14-17; Mrk. 1:29-34; Luk. 4:38-41). Ia tinggal di Kapernaum – Galilea. Simon adalah salah satu di antara 4 (empat) murid yang diajak bekerja bersama Yesus (Mat. 18:21; Mrk. 1:16–18; Luk. 5:1–8).
                       
                        2.   SIFAT. Ia selalu ingin menjadi yang terbaik dan terutama. Namun Simon juga masih ragu akan Yesus (Mat. 14:28-31). Simon seorang yang temperamental, juga emosional. Ia bisa berubah dalam sekejap waktu, murid pertama yang menyangkal Yesus (Yoh. 18:12-27).

                        3.   PENGAKUAN PETRUS. Menurut cerita Injil-Injil Sinoptis (tidak termasuk Injil Yohanes), Yesus memulai pelayanannya dari Wilayah Israel Utara. Dari sana Ia berjalan menuju Yerusalem untuk menyelesaikan misiNya. Penulis Matius, yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Simon, menceritakan hal itu mulai dari pasal 1 : 1 – 6 : 12.

                              Puncak cerita adalah PENGAKUAN SIMON (Mat. 16 : 13 – 19). Ketika Yesus bertanya mengenai pendapat orang banyak terhadap diriNya : KATA ORANG, siapakah Anak Manusia itu ?” Para murid menyampaikan pendapat orang banyak : Yohanes Pembaptis, Nabi Elia, Nabi Yeremia atau salah satu di antara para nabi yang muncul saat itu. Kemudian Yesus menanyakan PENDAPAT PRIBADI dari tiap murid : APA KATAMU, siapakah Aku ini ?” Simon menjawab : “Engkulah MESIAH, ANAK DARI ALLAH YANG HIDUP !” (Mat. 16:16).

                        4.   PERUBAHAN NAMA. Segera setelah Simon menyatakan ke-MESIAH-anNya, Yesus berkata : “Engkau adalah PETROS, dan di atas BATU KARANG ini Aku akan mendirikan jemaatKu…” (Mat. 16:18). Sejak saat itu, SIMON dipanggil PETRUS, artinya : BATU KARANG. Jadi nama / sebutan SIMON (bhs Ibrani ) = PETRUS / PETROS (bhs Yunani) = KEFAS (bhs Aram-Siria) artinya BATU KARANG.

                        5.   MAKNA PENGAKUAN PETRUS. Sesungguhnya, pengakuan Simon Petrus / Kefas merupakan sebuah tradisi iman yang diwariskan kepada Gereja/Jemaat sepanjang sejarah dan di segala tempat. Pengakuan tersebut menunjuk pada makna :

                                 5.a.  PENGAKUAN PRIBADI / ORANG PERORANGAN.           
                                 5.b.  PENGAKUAN KOLEKTIF / JEMAAT SEBAGAI PERSEKUTUAN.

                              Pengakuan Iman tentang ke-MESIAH-an (ke-Allah-an) Yesus megungkapkan pemahaman iman pribadi, karena pengalaman perjumpaan dengan Dia dalam berbagai peristiwa di sepanjang perjalanan menuju masa depan. Tiap pribadi yang dijumpai Yesus, kemudian dikumpulkan oleh Roh Allah (Mat. 16:17) dalam satu persekutuan. Mereka bercerita tentang pengalaman iman tentang perjumpaan dengan Yesus, akhirnya Roh Allah menuntun akalbudi dan hati nurani untuk membuat pernyataan iman, bahwa YESUS ITU ANAK DARI ALLAH YANG HIDUP (bd. peran Rohkudus dalam menuntun jemaat mengakui : YESUS ADALAH TUHAN -> I Kor. 12:3b; juga YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN -> Plp. 2 : 11). Pengakuan itu dikarenakan pekerjaan Allah : “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bhwa ALLAH TELAH MEMBUAT YESUS yang kamu salibkan itu, menjadi TUHAN dan KRISTUS(Kis. 2:36).

                        6.   PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PELAYANAN. Setelah Simon-Petrus-Kefas menyatakan ke-MESIAH-an Yesus, maka Dia menyerahkan wewenang dan tugas pelayanan penggembalaan kepadanya : Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat. 16:19). Tradisi ini diwariskan terus menerus melalui pentahbisan Pendeta / peneguhan Penatua-Diaken sampai hari ini.

                        7.   SIMON ADALAH MANUSIA BIASA YANG DIPAKAI ALLAH. Penyerahan kuasa (wewenang dan tanggungjawab) tidak sekaligus mengubah karakter Simon. Dia adalah manusia biasa, terbatas kemampuan serta sering berbuat kesalahan. Karena kelemahan daginglah (kepentingan pribadi, rasa takut akan ancaman) ia menyangkal Yesus di depan pengadilan (Yoh. 18:12-27).

                              APLIKASI. Hal samapun dilakukan oleh siapapun yang menyebut dirinya kristen dan atau Presbiter Gereja. Kadang-kadang terdorong oleh kepentingan pribadi, seseorang menyangkal Yesus.
                        8.   PEMULIHAN DAN PEMBAHARUAN HIDUP. Sesudah Yesus bangkit, Ia menjumpai dan berbicara dengan Simon, sehubungan dengan penyangkalan muridNya itu (Yoh. 21:15-19). Kasus ini disebut PERCAKAPAN PASTORAL KHUSUS. Yesus bertujuan memulihkan dan membaharui kembali ikatan perjanjian yang dibuatNya bersama Simon. Ikatan perjanjian itu diceritakan Matius : “Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (4:19-20). Ajakan Juruselamat amat mempengaruhi Simon meninggalkan semua kepentingan pribadi untuk menjadi PENJALA ORANG.

                              TUJUAN PENGGEMBALAAN KHUSUS. Dalam percakapan itu Yesus tidak menghakimi Simon. Justru Dia menggugah Simon untuk mengingat kembali sikap awalnya : “segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.” Melalui pertanyaan sebanyak tiga kali : “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini ?,” dan juga penugasanNya : “Gembalakanlah kawanan dombaKu” (Yoh.21:15-17), tanpa ragu-ragu Tuhan mempercayakan pekerjaan itu kepada Simon.
                                         
                              APLIKASI. Acapkali seorang pelayan berbuat kesalahan, karena ia mengikuti kecenderungan hatinya (Kej. 6:5). Namun ia patut dinasihati, agar mengingat kembali pengakuan perjanjian yang diucapkan di hadapan Allah dan JemaatNya. TEGURAN itu disebut PERCAKAPAN PENGGEMBALAAN, bukan sebagai tempat peradilan, melainkan bertujuan memperbaiki motivasi pelayanan pribadinya. Jika ia telah menginsyafi kesalahan, maka Gereja / Jemaat memfungsikannya kembali.

               1.b.  RASUL berasal dari Bahasa Arab, artinya UTUSAN. Jadi Simon adalah UTUSAN Yesus Kristus. Jika kita mengakui GEREJA YANG RASULI, maka pengakuan itu menunjuk pada sifatnya, yakni : PERSEKUTUAN ORANG PERCAYA YANG DIUTUS OLEH YESUS KRISTUS (bd. Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15; Kis. 1:8). .

               1.c.  ORANG PENDATANG (Yun. diasporaz - bc. diasporas). Orang-orang ini adalah Jemaat Kristen Yang merantau ke wilayah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia dan Bitinia. Ada berbagai alasan mereka keluar merantau, dan satu di antaranya dikarenakan upaya perburuan, penindasan, penganiayaan dan pembantaian yang dilakukan oleh Mahkamah Agama (Ibr. Sanhedrin).

1 : 2  ->   yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

               2.a.  ORANG-ORANG YANG DIPILIH SESUAI RENCANA ALLAH. Simon adalah seorang Yahudi asli. Ia juga mengenal tradisi leluhurnya tentang SEJARAH KESELAMATAN, di mana Allah memanggil Abraham – Ishaq – Yakub untuk menjadi pelaksana. Oleh karena itu, pandangan Simon tentang “orang-orang yang dipilih sesuai rancana Allah” berakar kuat pada tradisi keagamaan Israel (Yahudi), bahwa Allah memilih dan membentuk umat Israel untuk melanjutkan pesan yang disuruhNya kepada Abraham : “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:3b).

                       PERGESERAN MAKNA. BERKAT yang dimaksudkan oleh Simon adalah ANUGERAH KESELAMATAN. Hal ini dihubungkannya dengan keadaan manusia, setelah jatuh ke dalam dosa (Kej. 3). Simon memahami makna panggilan dan pilihan atas Abraham dan keturunannya untuk menjalankan rencana Allah, yakni : menjadi berkat perjanjian bagi manusia dan alam semesta, menghadirkan diri sebagai utusan Allah yang mengerjakan keselamatan, memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar (I Pet. 2 : 9).
                                                   
                       PERBUATAN ALLAH YANG BESAR. Simon memakai frasa “perbuatan-perbuatan Allah yang besar” menunjuk pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (I Pet. 2:5-7; bd. Kis. 4:11-12 -> Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun Ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan) menghubungkan tugas panggilan yang wajib dikerjakan oleh “orang-orang pendatang” sebagai ORANG YANG DIPILIH ALLAH oleh iman kepada Yesus Kristus.

               2.b.  YANG DIKUDUSKAN OLEH ROH…, Frasa ini, sebenarnya, bentuk lain yang sama artinya dengan PILIHAN ALLAH. Allah memilih, sama artinya : Allah menguduskan atau mengkhususkan bagiNya sebuah umat yang akan menjalankan rencanaNya.

               2.c.  MENERIMA PERCIKAN DARAHNYA… Frasa ini berlatar belakangkan praktik ritual pengudusan dalam Kitab Hukum Kesucian (Imamat – Bilangan) terhubung pada pemercikan darah korban anak domba jantan yang tidak bercacat cela ke atas umat dalam Ibadah Hari Grafirat Besar (Hari Raya Pendamaian -> Im. 16:1-34; 23:26-28; tentang korban anak domba – Im. 16:5,15; 22:19; tentang pemercikan darah – Im. 16 : 14 – 19).

                       PERGESERAN MAKNA. Jemaat Kristen Abad I menggunakan tradisi penyucian dosa dengan memakai darah anak-domba-jantan yang tidak bercacat cela sebagai lambang yang dikenakan kepada Yesus Kristus. Dia disebut ANAK-DOMBA-ALLAH, artinya : YESUS ADALAH KORBAN YANG DIPERSEMBAHKAN ALLAH demi penyucian dosa manusia; sekaligus melambangkan SAKRAMEN BAPTISAN sebagai meterai ilahi atas umat milikNya.
                                             
               2.d.  TAAT KEPADA KRISTUS. Orang-orang yang telah dikuduskan / dibenarkan Allah oleh darah anak-domba yang tidak bercacat cela itu adalah “bangsa yang terpilih (dipanggil dan dipilih berdasarkan kedaulatan dan Kasih Allah), imamat yang rajani (kerajaan dari para penyembah dan pelayan yang dibangun oleh Allah melalui karya Yesus Kristus untuk melaksanakan rencanaNya – Mat. 16:18), bangsa yang kudus (yang disucikan oleh pemersikan darah Anak-Domba-Allah), umat kepunyaan Allah sendiri (mereka adalah milikNya, karena Dia yang menjadikannya)  --> I Pet. 2:9a. Mereka itu wajib mentaati segala kehendakNya dan melakukan apa yang telah dikerjakanNya.

SELAMAT MENYUSUN PEMBERITAAN FIRMAN

PENULIS

ARIE A. R. IHALAUW
PUTERA  SANG  FAJAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar