Senin, 16 April 2012

23.a. MENGENAL ALLAH MEMPEROLEH HIDUP


   ACAPKALI MANUSIA BERPIKIR, HIDUP BERAKHIR DALAM KEMATIN. ITU HANYALAH RUMOR, KARENA MANUSIA BELUM MENEMUKAN JAWABAN TEPAT UNTUK MEMECAHKAN MASALAH INI. MANUSIA SELALU MENCARINYA, TETAPI BANYAK ORANG MENJADI KECEWA, KARENA IA AKAN PERGI BERSATU DENGAN LELUHURNYA YANG TELAH WAFAT. ADAKAH KEUNTUNGAN MANUSIA MENJALANI KEHIDUPAN ?

          Anak-anakku…,

Tahun-tahun perjalanan ayahmu tidak lama di bumi. Banyak peristiwa yang telah dilalui bersama ibumu. Kami mendengar ratapan orang yang ditinggal mati kekasihnya. Kami menyaksikan rintihan orang-orang yang terpinggirkan. Kami menemukan orang sengsara, para janda dan yatim-piatu, orang sebatangkara, korban bencana alam di hampir semua tempat di pelosok nusa damai. Ada tanya yang tidak terjawab : “Bagaimanakah cara berjuang mempertahankan kehidupan ?” Sekarang dengarkan cerita ayahmu…

a.    DARI MANAKAH ASAL HIDUP MANUSIA ? Pertanyaan ini bagaikan teka-teki yang harus diisi oleh setiap pemilik kehidupan. Banyak pakar filsuf telah menjawab. Pakar teologipun telah menguraikannya. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan, banyak orang berusaha mendiskusikan pertanyaan itu. Semua jawaban hanyalah spekulasi belaka. Manusia terjebak  pada bayang-bayang yang tak tertangkap dan teruraikan oleh akal sehatnya. Jawabannya hanya ada pada pengalamanmu, anak-anakmu.

        Lihatlah bayanganmu yang jatuh ke tanah. Jika kau berjalan ke timur, bayanganmu jatuh ke barat, dan kalu ku berjalan ke barat, ia jatuh ke timur. Arah bayanganmu tergantung tempatmu berada di bawah matahari. Semakin engkau membelakangi matahari, arah bayangamu ke depan; semakin engkau berdiri tepat di bawah matahari, bayanganmu kauinjak. Demikianlah hidupmu tergantung dari sinar mentari. Kehidupanmu itu ada dalah hubungan / relasi dengan matahari. Begitupun keadaan seluruh makhluk di bumi.  

        Matahari Sumber Kehidupan” itulah gambaran yang dipakai manusia. Gambaran itupun menjadi sebutan yang dikenakan kepada Yang Mahakuasa, yang manusia sebut Allah. Walaupun sampai hari ini, manusia belum mengetahui tempat tinggalNya, namun manusia percaya akan ALLAH sebagai SUMBER HAYAT (Maz. 36:10). Dari padaNyalah mengalir hidup dan kehidupan. Dialah yang menggerakkan alam semesta dan seluruh makhluk yang diam di dalamnya.  

b.    JALAN HIDUP YANG BENAR MEMBAWA KE DALAM KEBAHAGIAN. Bagaikan baying-bayang yang selalu berubah posisi, demikian pula kehidupan manusia. Sebentar di atas kemudian di bawah, sebentar lagi di depan kemudian di belakang. Itulah yang disebut orang sebagai nasib malang dan nasib mujur. Kadang-kadang manusia telah berusaha sekuat tenaga, tetapi ia mengalami kegagalan. Ada yang tidak berusaha namun hidupnya tetap nyaman. Seperti seorang pujangga besar di Israel Kuno menulis : “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.” (Yes. 45:5-7).

        Di manakah jalan yang patut dilalui, supaya kehidupan “menjadi sempurna”, “menjadi lebih baik” ? Manusia memiliki tujuan, lalu merencanakan dan mengerjakannya, tetapi semuanya gagal. Manusia menjadi kecewa, putus asa dan takut. Ia tidak berani melangkah maju, sebab semua usahanya tak berhasil. Mengapa manusia gagal ? Sang Mahaguru berkata : “Barangsiapa yang mendengarkan perkataanKu dan melakukannya, ia disamakan dengan orang yang bijak yang membangun rumahnya di atas batu, ketika hujan turun, datanglah banjir dan angin melanda rumah itu, maka rumah itupun tidak rubuh, karena dibangun di atas batu” (Mat. 7:24-25). Banyak orang yang mendengarkan ucapanNya terkejut. Mereka kebingungan, lalu bertanya : “Siapakah Engkau, sehingga Kauucapkan demikian ?” Lalu Sang Mahaguru berkata : “Akulah jalan yang benar menuju hidup bahagia, tidak seorangpun akan mengalami kebahagiaan, jikalau ia tidak berjalan bersama Aku” (bd. Yoh. 14 : 6). Sejak saat itu terpecahlah banyk orang ke dalam kelompok-kelompok. Ada yang mengikuti perkataanNya dan ada pula yang menolakNya. Para pengikutNya disebut umat Kristen, sebab mereka menjalanI JALAN / CARA HIDUP sesuai ajaranNya.

        Anak-anakku, berbahagialah engkau, jika percaya bahwa HIDUPmu itu datangnya dari Allah. Ia menganugerahkannya dengn tidak terbatas ke atas orang-orang yang mencari Dia. Jika engkau rajin dan tekun mencari TUHAN, berbahagialah masa depanmu !  

          DOA UNTUK ALLAH MEMBUKA PENGERTIAN DAN MEMBERI HIKMAT

          Ya Allah Sumber Hikmat dan Pengetahuan,

          Siapakah hambaMu ini sehingga menyombongkan diri di hadapanMu. Hamba hanyalah manusia yang sia-sia, yang berdosa dan bodoh, tetapi Engkau berkenan menghidupkan hamba untuk menjadi pelayanMu. Engkau menghiasi pangkuanku oleh anak-anak. Hamba ini terbatas pengetahuan dan kurang pandai melihat masa depan.

          Ya Tuhanku,

          Engkaulah yang menciptakan masa depan. Hamba bermohon kepadaMu, kiranya Engkau berkenan memberikan hikmat dan pengetahuan, agar anak-anakku dibimbing olehMu sesuai jalan yang ditetukan bagi mereka. Kiranya Engkau berkenan menjumpai mereka, supaya mereka mengenal Engkau selaku satu-satunya Allah yang menghidupkan.

          Jika tiba waktuku akan pulang ke rumahMu, kuserahkan anak-anakku ke dalam pemeliharaanMu, sebab mereka adalah pemberianMu semata. Tuntunlah mereka ke jalan yang benar oleh karena kemurahanMu, ya Tuhan. Amin !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar