Kamis, 19 April 2012

25. SERUAN KEPADA PEMIMPIN YANG BERKUASA


   SIAPAPUN YANG INGIN MENJADI PEMIMPIN YANG BERKUASA, BIARLAH AKALBUDINYA MENANGKAP HIKMAT, BAHWA KUASA ASALNYA DARI PADA ALLAH YANG DIBERIKAN KEPADA TIAP-TIAP ORANG. DAN ORANG-ORANG ITU MEMBERIKAN KEPERCAYAAN KEPADA PARA PEMIMPIN DAN PENGUASA UNTUK MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN SERTA MEMELIHARA KEDAMAIAN, SUPAYA ORANG-ORANG YANG DIPIMPIN BERJALAN MENIKMATI KENYAMANAN DAN KEADILAN SOSIAL.

       HENDAKLAH PEMIMPIN YANG BERKUASA MENGAWASI LANGKAH-LANGKAHNYA SENDIRI, SUPAYA IA TIDAK DIHINA KARENA KEBIJAKAN DAN KEPUTUSANNYA MEMBUAT KEHIDUPAN UMAT / RAKYATNYA TENGGELAM DALAM KAWAH KESENGSARAAN.

     Wahai pemimpin Agama dan Negara…, dengarkanlah suara TUHAN, supaya Dia memberkati kehidupanmu melalui kepercayaan umat / rakyat yang dipimpin !

a.  Ingatlah, bahwa kuasa itu diberikan Allah kepada semua orang, bukan kepada pemimpin yang berkuasa. Kuasa itu diterima sejak manusia keluar dari kandungan ibunya. Tidak seorangpun dapat mengambil kuasa dari sesamanya, kecuali TUHAN.

b.  Ingatlah, bahwa kuasa itu kekuatan Allah yang menghidupkan ciptaanNya, bukan mematikan. Dengan demikian setiap pemimpin yang menjalankan kekuasaan selayaknya menyadari, bahwa kekuasaan yang dipercayakan umat/rakyat kepadanya, seharusnya, dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.

c.  Ingatlah, bahwa kekuatan itu ada dalam genggaman kebersamaan, dan bukan milik pribadi, kelompok atau keluarga. JANGANLAH LUPA BAHWA ENGKAU MENJADI PEMPIMPIN YANG BERKUASA, KARENA RAKYAT / UMAT MEMILIHMU. Jika engkau ingin berhasil selama kepemimpinanmu, pikirkan dan lakukanlah apa yang baik menurut kehendak Allah dan apa yang benar yang dinyatakanNya dalam hukum-hukum tertulis. Berbahagialah pemimpin yang berkuasa yang selalu berpikir dan bertindak demi kesejahteraan rakyat / umat.

d. Hendaklah hidup keagamaanmu engkau tingkatkan, serta kembangkanlah kesadaran akan solidaritas, supaya terbangun sebuah keluarga bangsa / gereja yang kokoh, yang didasarkan oleh kehendak Allah dan kemauan bersama. TUHAN selalu menyertai pemimpin yang berkuasa, jikalau ia menghadirkan damai-sejahtera ke dalam kehidupan bersama sesama dan bersama sesama ciptaan.

e.  Simaklah sejarah kepemimpinan penguasa di masa lalu. Mereka dihancurkan oleh kejahatannya sendiri, karena memikirkan keuntungan; mementingkan kelompok yang satu dan menyingkirkan yang lain; bertindak demi kepentingan umum, padahal memperkaya diri, berbicara bagaikan Tuhan padahal bertindak bagaikan hantu; mereka menyusun strategi bagaimana meningkatkan kualitas kesejahteraan, sementara umat / rakyat masih sengsara; mereka melakukan berbagai tipu muslihat, mengalihkan perhatian umum dari persoalan pokok yang sedang dihadapi; mereka menjalankan politik divide et impera (memecah belah kesatuan), supaya keadaan semakin runyam, lalu mereka merasa aman.

d.  Hai orang-orang yang dipimpin ! Dengarkan suaraku dan bukalah matamu, supaya engkau dapat melihat dan mengerti, bahwa semua kesalahan ini terjadi karena kitalah yang melakukannya ! Kita memilih berdasarkan kepentingan kelompok agama, suku, profesi, kedekatan perasaan dan lain-lain sejenisnya, padahal kita tidak mengetahui secara pasti dan benar, siapakah pemimpin yang dipilih.

e.  Jika tiba waktunya pemilihan para pemimpin diadakan, hendaklah kamu ingat : JANGANLAH MEMILIH SEORANGPUN KARENA KESAMAAN KEYAKINANNYA, TETAPI PILIHLAH SIAPAPUN YANG MEMILIKI WAWASAN KEMANUSIAAN YANG UNIVERSAL, BUKAN KARENA AGAMA YANG SAMA. Ingatlah, bahwa sekejap saja perampok dapat mengubah wajahnya menjadi orang baik, tetapi sesudah menerima kekuasaan, penyakitnya akan kambuh. Ia akan meraub keuntungan melalui kebocoran anggaran.

f.  Wspadalah terhadap orang-orang yang sok mengetahui hukum, sebab pengetahuan itu dapat digunakannya untuk membela diri, ketika dituduh melakukan pelanggaran hukum. Kejahatan seperti ini telah dilakukan sepanjang kemerdekaan. Banyak orang yang sok pintar telah memanfaatkan celah-celah hukum positif dan organis untuk melakukan kejahatan kriminal dan mereka merasa aman.

g.  Jika waktunya tiba, sebelum engkau memutuskan untuk memilih seorang pemimpin, maka ingatlah akan 2 (dua) hal ini : BERDOALAH MEMOHONKAN PETUNJUK ALLAH, agar Dia mengilhamimu untuk memilih yang terbaik. PILIHLAH PEMIMPIN YANG CERDIK CENDEKIA YANG MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL, supaya ia tidak dikejutkan oleh kekuasaan yang dipegang, lalu berubah wajahnya menjadi dedemit penghisap darah.

h.  Jika orang itu berubah karena keadaan dan karena kecenderungan hatinya yang jahat, serahkanlah orang itu kepada Allah melalui doa serta bawalah dia menghadap pengadilan, supaya perkaranya dapat diselesaikan di sana. Tetapi ketahuilah, bahwa sangat sering pengadilan menjadi panggung sandiwara, dan menjda dijadikan istana sementara bagi para pemimpin yang tertangkap basah melakukan kejahatan.

        DOA BAGI KESEJAHTERAAN BANGSA !

        Ya Allahku…

        Karena keahiran Engkau mengutus hambaMu bergumul bersama bangsa dan rakyat. Engkau meletakkan di dalam hatiku kebenaran dan keadilanMu, agar hamba menyatakan segala sesuatu menurut kehendakMu yang benar. Jauhkanlah bangsa ini dari malapetaka, karena perbedaan pendapat tentang penyelenggaraan kekuasaan Negara. Dari padaMu datang kedamaian sejati; dan oleh karena itu, ilhamilah segenap penduduk agar menghindari kekerasan sepanjang mengemukakan keinginannya. Dan jikalau mereka memilih jalan demnstrasi, ilhamilah mereka oleh RohMu, agar tidak membawa kekacauan.

        Ya Allah yang disembah semua pemeluk agama !

        Dari padaMu datanglah hikmat ! Berikanlah hikmatMu kepada para pemimpin yang berkuasa, sama seperti Engkau memberikannya kepada Raja Suleiman, supaya menjalankan pemerintahan berdasarkan kebenaranMu dan membagi keadilanMu untuk mensejahterakan seluruh rakyat. Berikanlah juga cinta-kasihMu ke dalam bathin, supaya mereka peka dan peduli akan penderitaan rakyat, sehingga seluruh kebijakan dan keputusan bermuara pada kebaikan yang dibagi merata ke dalam kehidupan rakyat.

        Ya Allah yang disembah semua pemeluk agama !

        Jauhkan malapetaka yang dapat menghancurkan peradaban bangsa, karena ulah manusia yang gila kuasa dan harta. Lindungilah seluruh rakyat dan pemimpin dari bahaya. Kiranya Engkau berkenan mengampuni kesalahan bangsa ini, dan biarlah Engkau sendiri bekerja membebaskan bangsa ini dari berbagai kesulitan, ya TUHAN. Amin (Arie A. R. Ihalauw – PUTRA SANG FAJAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar