ACAPKALI ORANG
BERUSAHA MENYELIDIKI MISTERI, LALU MENGEMASINYA DALAM BAHASA PENGETAHUAN,
TETAPI TAK TAMPAK PERILAKU YANG MENUNJUKKAN, BAHWA IA SEORANG CENDEKIAWAN.
ACAPKALI ORANG
MENYUSUN TEORI TENTANG KASIH (agape), LALU MEMBEDAKAN DARI CINTA (eros) DAN
SAYANG (storge), TETAPI PERILAKUNYA TIDAK MEMPERLIHATKAN, BAHWA IA MENGASIHI
ALLAH DAN SESAMANYA.
ACAPKALI ORANG MENGHINA CINTA DALAM UCAPAN : “CINTA BUTA, CINTA KOTOR,” TETAPI MEREKA SENANG BERMAIN CINTA YANG DIKATAKAN KOTOR
DAN BUTA. LALU AKU BERTANYA : “DARI MANAKAH ASALNYA CINTA ? DARI
MANUSIAKAH ?” SO PASTI, SEMUA ORANG
PANDAI MEMBUAT TEORI, TETAPI YANG DIBUTUHKAN BUKAN HANYA KEPANDAIAN, NAMUN
PERILAKU YANG MEMBUKTIKAN, BAHWA CENDEKIAWAN ITU ADALAH PRAKTISI YANG BAIK.
ITULAH MAKNA HIKMAT !
Hai anak-anakku, berhimpunlah
bersamaku agar kuceritakan hikmat Tuhan.
a). Lihatlah pekerjaan orang pandai, mereka tahu menguraikan makna kata,
tetapi perbuatannya tak seindah uraiannya. Mereka berpendapat : “Kasih
itu berasal dari Allah, sedangkan CINTA dan sayang muncul dari manusia,” namun mereka tidak melakukan
kasih Allah, ketika sedang bermain berpacaran. Lalu kepadanya ditanyakan : “Mengapa
perbuatanmu tidak membuktikan, engkau mengenal kasih Allah ?” Mereka
berdalih : “Karena aku sedang jatuh cinta !” Lidah ular mengandung racun
mematikan, tetapi lebih berbisa lidah manusia yang sedang jatuh cinta.
b). Anak-anakku, jangan percaya kata-kata kosong, seakan CINTA datangnya dari hati manusia dan
kotor sifatnya. CINTA dinyalakan oleh TUHAN (Kid. Ag. 8:6c). Cinta itu
karunia Allah kepada manusia. Simaklah ucapan Adam : “Inilah
tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku” (Kej. 2:23).
Bukankah itu keindahan perasaan cinta yang dikatakan ? Ucapan itu jauh amat
dalam melebihi perkatan : “Aku cinta kau,
sayang !” Di dalam ucapan
Adam terkandung makna : “Mati-hidupku
ditentukan oleh pengenalanku terhadap dirimu.”
c). Hai anak-anakku, cinta bukan sekedar perasaan indah yang diucapkan
seseorang, tetapi kesadaran diri yang mengenal serta mengakui keterbatasan ---
kekurangan dan kelemahan --- pribadi; dan, oleh karena itu, ia membuka diri
untuk menerima kehadiran orang lain. Inilah kesadaran eksistensial. Tidak
seorangpun dapat hidup mandiri tanpa bantuan sesamanya.
d). Anak-anakku, ketahuilah cinta adalah kebutuhan manusia yang diperoleh
dalam interaksi sosial bersama. Di sinilah cinta berfungsi sebagai
kekuatan yang mempersatukan manusia yang berbeda latarbelakangnya. Jika engkau
bercinta, ingatlah anak-anakku, janganlah engkau menggerakkan cinta oleh birahi
(bc. libido sexual), sebab hal itu akan mengotori kesucian cintamu.
Janganlah engkau menjadi buta karena gejolak nafsumu, sebab hal itu akan
mendatagkan aib seumur hidupmu. Cinta tidak pernah buta, cinta itu keindahan
abadi yang dimiliki manusia. Cinta itu kekuatan mental-spiritual yang lahir
dari hati suci. Dua hati satu rasa : Rasa Cinta !
Tuhanlah yang mengaruniakannya, agar manusia disemangati sepanjang perjalanan
hidup bersama dalam masyarakat.
e). Hai anak-anakku, ketika sudah cukup umurmu untuk bercinta, pilihlah
seseorang yang kaubutuhkan, dan bukan kauinginkan. Pagarilah kebutuhanmu oleh
cinta, supaya engkau tidak terbelit kesusahan kelak. Engkau membutuhkan Allah,
agar Dia membantumu membedakan mana yang baik yang menguntungkan hidupmu, dan
manakah yang buruk yang mendatangkan kerugian. Tanpa
pertolongan Allah, percintaanmu akan selalu terancam bahaya.
f). Anak-anakku, aku tidak melarangmu jatuh cinta. Aku menganjurkan
engkau bercinta, supaya mengenal sesamamu. Hanya saja aku mengingatkan, agar
engkau selalu memakai kecerdasan akalbudi dan kepekaan hati, sehingga engkau
terhindar dari keinginan sesamamu yang bisa membuatmu sengsara. Namun bila
engkau sedang berada dalam situasi berbahaya, mintalah TUHAN menolongmu,
sehingga engkau dapat keluar dari masalah. Jagalah sikapmu, santunlah dalam
percintaan, sebab hal itu membuat orang lain menghormatimu.
g). Anak-anakku, ketika engkau memberi cintamu, jangan terlintas dalam
pikiranmu akan memperoleh keuntungan apapun. Tinggalkan kepentinganmu, tetapi
jagalah perilakumu, sebab engkau akan mendapat malu, jikalau engkah berbuat
salah. Jangan tergoda oleh kecantikan dan kegantengan, sebab semua itu
kepalsuan saja. Jangan tergoda oleh birahi, sebab hal itu akan membawa engkau
ke dalam kesusahan. Wajar-wajar saja dalam bercinta ! Pertimbangkan semua
keadaan oleh kecedasan akalbudimu dan kepekaan hatimu.
DOA BAGI ANAK-ANAKKU !
O CINTA SEJATI, Engkaulah Allah
bagiku.
Engkaulah Allah yang kusembah dan
kulayani. Engkau telah mengodaku, dan aku terbujuk oleh rayuanmu, ya TUHAN; karena rayuanMu itu manis
rasanya, pelipur di kala galau. Aku telah mengenalmu sejak masa kecil sampai
hari ini. Engkau selalu setia, sekalipun aku sering mengkhianatimu karena
kecenderungan hati. Berulang-ulang Engkau mengajakku bercinta, ketika Kautahu
aku kesepian karena ditinggalkan kekasih-kekasihku. Engkaulah yang menyadarkan
diriku, bahwa tidak seorangpun memberi
perhatian melebihi cintaMu. Engkau
berkata: “Aku tidak membutuhkan kata-kata penyesalan,
tetapi perlihatkanlah perubahan sikapmu sehari-hari, bahwa engkau mencintaiKu.”
O Sang Cinta Sejati, terpujilah Engkau di antara semua yang mencintaiku.
Di kakiMu aku bersujud memohon,
sebagaimana Engkau mencintaiku, perbuatlah semua itu bagi anak-anakku. Ikatlah
hati dan pikiran, roh dan jiwa mereka oleh keteguhan cintaMu, supaya mereka
mengenal Engkau, ya CINTA SEJATI. Kuatkan hati dan pikiran mereka, supaya
selalu mencintai sesamanya. Dan, sekalipun mereka akan dijadikan korban, selamatkanlah
kehidupan mereka, karena cintaMu, ya Allah Mahacinta. Amin
MEDAN – SUMATERA UTARA
HARI SENIN – 30 APRIL 2012
PENULIS
PUTERA SANG FAJAR
Arie A. R. Ihalauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar